Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Universitas Indonesia, 1997
S28387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Poltak
"ABSTRAK
Tantangan pada sistem temu-kembali informasi dewasa ini adalah timbulnya ledakan informasi, sehingga akses ke sumber informasi bukan saja semakin luas, tetapi juga semakin kompleks. Hal ini menyebabkan kesulitan pada masyarakat pencari informasi, dimana dokumen yang diperoleh tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan penelitian ini adalah mencoba untuk menjawab tantangan di atas dengan mengimplementasikan dan mengkaji suatu sistem temu-kembali informasi yang menggunakan jaringan syaraf tiruan (JST) Hopfield dengan beberapa ukuran kemiripan.
Metode yang diimplementasikan menggunakan suatu paradigma bahwa JST dapat memformulasikan suatu istilah (j) yang diwakili oleh suatu simpul (node atau neuron), dan hubungan antar istilah direpresentasikan oleh neural network links antar simpul tersebut. Keterhubungan diantara istilah (j) dengan istilah lain (k) dalam kumpulan dokumen dihitung dengan menggunakan beberapa ukuran kemiripan, yaitu berdasarkan rumusan Hsinchun Chen[HSI94a], koefisien Jaccard, koefisien Dice, koefisien Cosine[RIJS80, MICH73, SALT88]. Kemudian basil temu-kembali masingmasing dibandingkan dengan hasil temu-kembali pads sistem kueri Boolean.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa JST mampu mengakomodir istilah lain yang tidak dijadikan kueri dan dapat mengatasi kekakuan sistem kueri Boolean. Dokumen yang diperoleh adalah dokumen yang sebagian relevan yang memuat kueri dan yang memuat istilah teraktivasi yang terurut berdasarkan bobotnya. Jumlah istilah teraktivasi berbanding lurus dengan dokumen yang memuat istilah teraktivasi. Peringkat dokumen adalah konsisten, artinya dokumen yang berada pada peringkat atas, juga tetap berada pada range tersebut pada pengukuran kemiripan lainnya, walaupun ada perubahan bobotnya. Dari setiap ukuran kemiripan, diperoleh rata rata precision untuk sepuluh kueri yang diuji-cobakan adalah: precision dengan menggunakan ukuran Cosine = 60,758%, Hsinchun Chen = 59,081%, Jaccard = 58,772%, dan Dice = 58,623%.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnando Ferdian
"ABSTRAK
Sistem pendeteksian wajah pada citra telah berkembang pesat sampai saat ini.
Tujuan dari deteksi wajah adalah untuk mengindentifikasi dan menempatkan
wajah manusia dengan pasisi. skala,oarientasi dan kondisi pencahayaan tertentu. Berbagai metode telah diajukan sampai saat ini. Salah satu pengembangan lebih lanjutnya adalah dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan (neural network). Pada paper ini dibahas sistem deteksi wajah berdasarkan jaringan syaraf tiruan dengan metode training propagasi balik dengan momentum. Jaringan syaraf tiruan menguji setiap window dari citra, dan memmtukan apakah setiap window berisi wajah atau tidak. Setelah itu sistem menentukan window terbaik, yang akan disimpulkan sebagai wajah. Sistem inl dapat mendeteksi wajah frontal pada citra grayscale dengan latar belakang yang kompleks dan skala yang bervariasi. Agar dapat menguji citra masukan untuk ukuran wajah yang berbeda-beda, maka dilakukan metode piramida terhadap citra masukan.
Pada skripsi ini, ststem deteksi dengan jaringan syaraf tiruan diuji dengan perubahan pada parameter jumlah lapisan tersembunyi dan jumlah epoch yang dilakukan pada proses training. Sistem akan dianalisa kinerjanya berdasarkan lamanya waktu deteksi serta ketepatan hasil proses deteksi. Dari hasil pengujian didapatkan waktu deteksi sangat dipenganthi oleh ukuran citra, dan ketepatan proses deteksi sangat dipengaruhi oleh jumlah lapisan tersembunyi dan banyaknya epoch pada proses training, serta karakteristik dari citra masukan

"
2001
S39932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tukul Rameyo Adi
"Metoda klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) telah banyak diterapkan dalam bidang penginderaan jauh. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan klasifikasi awan dengan menerapkan metoda JST Kohonen pada data citra multispektral satelit NOAA AVHRR. JST Kohonen adalah metoda klasifikasi tak terselia yang berbasis pada sistem pembelajaran kompetitif Self-Organizing Maps (SOM). Prosedur percobaan terdiri dari tiga tahap, yakni tahap pembelajaran, tahap pelabelan dan tahap klasifikasi.
Pada mulanya, klasifikasi awan dilakukan menggunakan lima kanal data citra sebagai vektor masukan, yakni kanal cahaya-tampak, infra-merah dekat, infra-merah tengah, dan dua kanal infra-merah termal. Hasil klasifikasi lalu dibandingkan dengan hasil klasifikasi visual untuk menentukan tingkat keberhasilannya. Kemudian, proses klasifikasi dilanjutkan untuk mengevaluasi kanal-kanal yang dominan dalam klasifikasi awan dengan cara mereduksi jurnlah kanal yang digunakan dalam klasifikasi.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa klasifikasi awan menggunakan JST Kohonen memberikan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi sebesar 81% untuk katagori 10 kelas atau 95% untuk 4 katagori utama 4 kelas awan, dengan kanal-kanal yang dominan yaitu kanal satu (cahaya-tampak) dan kanal empat (infra-merah termal)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Iskandar
"Pada skripsi ini akan dirancang suatu sistem pengendalian ketinggian air untuk sistem coupled tank pp-00 berdasarkan pengendali jaringan syaraf tiruan dengan metode pelatihan adaptive interaction. Sistem yang digunakan disusun berdasarkan bentuk tangki terhubung dengan satu masukan dan satu keluaran (SISO). Sesuai dengan waktu cuplik yang telah ditentukan, komputer akan menerima data-data hasil cuplikan sensor berupa ketinggian air pada tangki kedua dengan memberikan masukan air pada tangki pertama.
Pengendalian ketinggian air didasarkan pada error yang dihasilkan antara data-data yang berasal dari sensor pada tangki kedua sebagai titik ketinggian air sistem yang akan diatur dan titik acuan yang telah didefinisikan terlebih dahulu sebagai nilai setpoint. Digunakan dua buah masukan pada pengendali jaringan syaraf tiruan yaitu error pada waktu pencuplikan sekarang dan waktu pencuplikan sebelumnya. Untuk melihat bagaimana kerja dari pengendali jaringan syaraf tiruan ini akan dilakukan perubahan parameter-parameter dari jaringan syaraftiruan ini, seperti banyaknya neuron pada lapisan tersembunyi, dan konstanta pelatihan. Untuk membantu pengendali jaringan syaraf tiruan, akan diberikan pengendali tambahan yaitu pengendali feedforward. Pengendali ini kemudian akan dibandingkan performa kerjanya dengan pengendali konvensional yang telah lama dikenal, yaitu pengendali PI.
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa pengendali jaringan syaraftiruan ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan pengendali PI, selain itu dengan melakukan perubahan-pembahan pada parameter jaringan syaraf tiruan dapat membantu kinerja pengendali agar dapat mengendalikan sistem menjadi lebih baik. Pada akhirnya rancangan pengendali jaringan syaraf tiruan ini ditambahkan dengan pengendali feedforward yang terbukti dapat meningkatkan kinerja pengendali jaringan syaraftiruan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiyawan
Bogor: [publisher not identified], 2003
006.32 SET p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Terdistribusi adalah sebuah sistem lampu lalu lintas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan kinerja pengaturan lampu lalu lintas yang cerdas dengan pengambilan data secara real-time. Sistem ini dapat melakukan penjadwalan dan pengaturan jaringan banyakpersimpangan secarareal-time yang tidak bisa dilakukan oleh sistem pengaturan lampu lalu lintas konvensional. Penerapan klasifikasi di dalam sistem ini digunakan untuk meningkatkan akurasi dari pengenalan mobil. Proses klasifikasi diimplementasikan menggunakan tiga algoritma Jaringan Syaraf Tiruan, yakni Backpropagation, FLVQ, dan FLVQ-PSO. Berdasarkan hasil ujicoba, dapat ditunjukkan bahwa algoritma Backpropagationmemiliki performa akurasi yang lebih baik dibandingkan dua algoritma JST yang lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Terdistribusi adalah sebuah sistem lampu lalu lintas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan kinerja pengaturan lampu lalu lintas yang cerdas dengan pengambilan data secara real-time. Sistem ini dapat melakukan penjadwalan dan pengaturan jaringan banyakpersimpangan secarareal-time yang tidak bisa dilakukan oleh sistem pengaturan lampu lalu lintas konvensional. Penerapan klasifikasi di dalam sistem ini digunakan untuk meningkatkan akurasi dari pengenalan mobil. Proses klasifikasi diimplementasikan menggunakan tiga algoritma Jaringan Syaraf Tiruan, yakni Backpropagation, FLVQ, dan FLVQ-PSO. Berdasarkan hasil ujicoba, dapat ditunjukkan bahwa algoritma Backpropagationmemiliki performa akurasi yang lebih baik dibandingkan dua algoritma JST yang lainnya.

Abstract
Distributed Traffic Light Control System is a traffic light system intended to meet the need for setting the performance of intelligent traffic lights with real-time data capturing. The system can perform scheduling and network settings of multi-junction in real time that can not be done by a conventional traffic light settings system. Application of classification within this system is used to improve the accuracy of the car recognition. Classification process is implemented using three neural network algorithms, namely Backpropagation, FLVQ, and FLVQ-PSO. Based on the test results, it can be shown that the Backpropagation algorithm performs better accuracy than the other two algorithms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Mulyadi
"ABSTRAK
Perubahan karakteristik pada Heat Exchanger akibat adanya endapan
kotoran yang melapisi pennukaan perpindahan panas, membuat sistem
rnenjadi sulit untuk dikendalilcan. Untuk mengatasi masalah tersebut dipilih pengendali PID (Proporsional. Integral dan Diferensial) sebagai pengendali sistem, dengan bantuan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk menentukau parameter pengendalinya. Proses belajar JST menggunakan algoritma backpropagation dengan arsitektur jaringan yang terdiri dari tiga lapis neuron. Pada proses belajar dilakukan cara pelatihan dengan memberikan bobot yang berbeda pada tiap Iapisannya dan dicari pola keluaran yang paling mendekati pola target yang ditetapkan. Pada penelitian ini program sirnulasi dibuat dalam bahasa pernrogratnan Pascal. Dari basil simulasi dapat dilihat bahwa JST mampu rnenentukan parameter pengendali PID yang dapat memperbaiki karakteristik sistem, bila terjadi perubahan pada parameter proses.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>