Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Annie Farida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Bagian Ekspor Impor, di Direktorat Luar Negeri, Bank Indonesia - Jakarta, dimana bentuk kompensasi yang diterima oleh karyawan dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu kompensasi l imbalan intrinsik dan ekstrinsik. Adapun tujuan penelitian adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik responden dengan persepsi karyawan terhadap kompensasi dan kepuasan kerja, serta untuk mengetahui faktor-faktor kompensasi mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Penelitian bersifat deskriptif dan asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data atau instrumen berupa skala ordinal yang merupakan pemahaman-pemahaman yang bersifat kuantitatif akan diterjemahkan ke dalam bentuk angka-angka agar dapat dianalisis, dengan menggunakan program statistik SPSS (Statistical Product and Service Station), versi 10,1. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang memerlukan alternative jawaban dengan skala Likert sebagai skala pengukuran.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 38 (tiga puluh delapan) orang responden yang seluruhnya berada pada Bagian Ekspor - Impor di Direktorat Luar Negeri, Bank Indonesia ? Jakarta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang atau 89,47 persen merupakan sample penelitian.
Hasil pengolahan data dan pembahasan menunjukkan bahwa dari 2 (dua) jenis kompensasi/imbalan tersebut, kompensasi/imbalan ekstrinsik (X2) mempunyai pengaruh yang lebih kuat dan memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap kepuasan kerja karyawan, terdiri dari : penetapan lima hari kerja dalam seminggu, program pemeliharaan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya, program pinjaman multiguna, program Tabungan Hari Tua (THT) yang bermanfaat bagi karyawan untuk persiapan menjalani masa pensiun serta tunjangan di luar gaji.
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa bila semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan imbalan ekstrinsik (X2), maka pencapaian tingkat kepuasan kerja karyawan akan semakin tinggi dan hal tersebut akan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Sehingga dapat disarankan - agar perusahaan senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan karyawan, karena bila kepuasan kerja karyawan tercapai, prestasi kerjanya akan meningkat, keluhan di tempat kerja akan berkurang, perpindahan karyawan akan berkurang dan tingkat kemangkiran di tempat kerja juga akan turun, yang kesemuanya pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas perusahaan.

The aim of this research is to know the influence of compensation on the work satisfaction of employees in the Department of Export and Import, at The Directorate of Foreign Affairs, Bank Indonesia-Jakarta, where the forms of compensation received by the employees are distinguished into 2 (two) kinds, namely intrinsic compensation and extrinsic compensation. Besides the aim of this research is also to look at the relation between the characteristic of the respondents and the perception of the employees concerning compensation and work satisfaction as well as to know which compensation factors mostly influenced the level of the work satisfaction of the employees.
This research is a descriptive and associative research tahr use an instrument or data such as an ordinal scale as a qualitative data that will be translated into numeric analysis by using statistical program, SPSS version 10,1 (Statistical Product and Service Station). In collecting data, this research using a questionnaire with structured statement ( Likert Scale) .
How ever, the total amount of the population is about 38 (thirty eight) respondent that are the employees in the Department of Export and Import, at the Directorate of Foreign Affairs , Bank Indonesia - Jakarta. From that population, about 34 (thirty four) respondent or more less 89,47 percent are the sample of this research.
Based on the result of data processing and discussion we can find out that there are 2 (two) kinds of compensation components, the extrinsic compensation (X2) is the stronger and is able to give a higher contribution in the effort to increase the work satisfaction of employees. The said extrinsic compensation is the stipulation of the length of working days in a week, the health maintenance program received by employees and their family, multi purpose loan program to meet the need of employees for houses, vehicles or other needs, Old Age Savings (THT) program useful for employees to prepare going throe pension period and allowances outside salary.
As the result of the discussion, it can concluded that each addition to the extrinsic compensation (X2) given by the company to employees, the said alteration shall increase the working satisfaction of employees. And in other words, the higher the capability of the enterprise to meet the needs of the employees both from the kind and the amount of extrinsic compensation given, the stronger is its influence on the increase of the performance satisfaction of employees. On the other kind, if the working satisfaction of the employees has been achieved it is hoped that the job achievement of employees will increase and the complaints arising in the working place will decrease, less employees will exit from the company, the level of truancy at the working place will decrease, all of which ultimately will increase efficiency, effectiveness and productivity in the company as an effort to increase the quality of banking service to the people in need of it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chanty Chaerany
"ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan bank untuk tetap dapat memiliki keunggulan bersaing, di mana hal ini membutuhkan komitmen yang tinggi dari karyawan bank yang bersangkutan. Komitmen yang tinggi dari karyawan akan tercapai jika karyawan telah merasakan kepuasan kerja.
Dalam menilai kepuasan kerja karyawan ini penulis menggunakan lima aspek pengukur kepuasan kerja, yaitu tiga aspek kerja yang tergolong dalam maintenance factors, yang terdiri dari aspek supervisi, aspek rekan kerja dan aspek imbalan serta dua aspek kerja yang tergolong dalam motivational/hygiene factors, yang terdiri dari aspek ?pekerjaan itu sendiri? dan aspek promosi.
Sìkap (attitude) karyawan terhadap kelima aspek pengukur kepuasan kerja ini bisa jadi ikut dipengaruhi oleh status perkawinan mereka. Mereka yang berstatus ?menikah? umumnya memiliki tanggung jawab kepada keluarga yang lebih besar ketimbang karyawan yang berstatus ?belum menikah?. Hal ini akan berdampak pada tindakan (action) yang akan dilakukan oleh karyawan atas kepuasan kerja yang mereka rasakan.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, di mana 59 orang di antaranya berstatus ?belum menikah? dan 41 orang di antaranya berstatus ?menikah? diperoleh temuan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara karyawan yang berstatus ?menikah? dengan karyawan yang berstatus ?belum menikah? Satu-satunya perbedaan yang cukup signifikan antara karyawan yang berstatus ?menikah? dan ?belum menikah? terlihat dari sikap mereka terhadap adanya peluang untuk menggunakan dan mengembangkan keahlian dan pengetthuan yang dimiliki. Dalam hal ini, karyawan yang berstatus ?menikah? merasa puas terhadap hal ini, sementara karyawan yang berstatus ?belum menikah? cenderung merasa agak puas terhadap hal ini. Meskipun hampir tidak terdapat perbedaan sikap yang nyata antara kedua kelompok karyawan, namun dari penelitian ¡ni dapat dilihat bahwa karyawan yang berstatus ?menikah? cenderung memiliki sikap yang lebih positif ketimbang karyawan yang berstatus ?belum menikah?.
Pada kelompok karyawan yang berstatus ?menikah? terlihat bahwa pada umumnya karyawan pria yang berstatus ?menikah? memiliki sikap yang lebih positif terhadap aspek supervisi, rekan kerja dan aspek ?pekerjaan itu sendiri?, namun memiliki sikap yang lebih rendah pada aspek imbalan dan promosi ketimbang karyawan wanita yang berstatus ?menikah?. Sementara, pada kelompok karyawan yang berstatus ?belurn menikah? terlihat bahwa karyawan wanita cenderung memiliki sikap yang lebih positif untuk semua aspek pengukur kepuasan kerja ketimbang karvawan pria.
Meskipun umumnya karyawan merasa puas dengan tiga aspek dari lima aspek pengukur kepuasan kerja, yaitu aspek supervisi, rekan kerja dan aspek ?pekerjaan itu sendiri?. namun kondisi ini tidak dapat dikatakan bahwa karyawan telah merasakan kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karyawan masih memiliki sikap yang tidak terlalu positif terhadap aspek imbalan, pada hal aspek ini termasuk maintenance factors, di mana ketidakberadaan faktor ini dapat menyebabkan ketidak puasan kerja (job dissatifaction). Dalam hal ini karyawan umumnya juga memiliki sikap yang tidak terlalu positif dengan aspek prornosi.
Rendahnya sikap karyawan terhadap aspek imbalan dan aspek promosi Iebjh banyak disebabkan oleh karena karyawan merasakan adanya unsur ketidakadilan dalam pemberian kompensasi dan keputusan promosi. Di samping ¡tu, karyawan juga merasa bahwa tunjangan yang mereka terima belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain rendahnya sikap karyawan terhadap aspek imbalan dan promosi, dan hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa mereka kurang merasakan adanya dukungan dari atasan kepada mereka untuk belajar serta adanya perasaan yang tidak terlalu positif dengan perbedaan yang dimiÍiki oleh rekan keja."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Parahyanti
"Datangnya era globalisasi dan perdagangan bebas dunia, berdampak cukup besar bagi banyak organisasi di Indonesia. Persaingan yang ketat menuntut organisasi tersebut untuk menunjukkan keunggulan kompetitifnya agar bisa tetap eksis. Trend yang berkembang saat ini untuk menyikapi perkembangan tersebut adalah melakukan outsourcing. Outsourcing disini berarti adalah mendelegasikan sebagian maupun seluruh aktivitas perusahaan diluar kompetensi inti yang normalnya dijalankan oleh karyawan internal perusahaan ke pihak ketiga di luar perusahaan (eksternal) yang mempunyai keahlian di bidang tersebut.. Sedangkan tujuan utama dari outsourcing adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memfokuskan aktivitas perusahaan pada hal-hal yang mempakan kompetensi intinya.
Di Indonesia kita tidak dapat menutup mata bahwa fenomena ini juga sudah berkembang dan banyak dilakukan oleh organisasi yang bergerak di berbagai bidang. Salah satu organisasi yang sudah menggunakan metode ini sejak lama adalah Bank X, yang merupakan perusahaan perbankan berbasis International yang sudah membuka cabangnya di Indonesia sejak puluhan tahun yang Ialu. Bank X bekerjasama dengan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing untuk menjalankan aktivitas perusahaannya. Kerjasama ini antara lain adalah outsourcing aktivitas sales termasuk adminitrasi support. Karyawan outsourcing ini bekerja di kantor Bank X namun secara administrasi mereka adalah karyawan PT. Y. Dengan konsep kerja seperti itu, timbulah pertanyaan bagaimana dengan sikap kerja mereka yang tercermin dari kepuasan kerjanya, karena kalau ternyata mereka tidak menunjukkan sikap kerja yang tinggi tercemin dari kepuasan kerjanya maka tujuan Bank X untuk menggunakan jasa outsourcing yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif bisa jadi tidak tercapai.
Untuk mendalami lebih jauh masalah tersebut, maka penulis melakukan wawancara dengan dua orang karyawan outsourcing PT. Y di Bank X dari bagian direct tales dan adminitrasi sebagai partisipan. Penulis mewawancarai bagaimana kepuasan kerja mereka sebagai karyawan outsourcing Bank X. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa ada beberapa aspek dari kepuasan kerja yang dirasakan puas dan tidak puas oleh masing-masing partisipan. Disamping itu ada beberapa aspek yang dirasakan sama oleh kedua partisipan sebagai puas dan tidak puas.
Dengan gambaran yang diperoleh tersebut diharapkan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing, Bank X sebagai pengguna jasa maupun karyawan outsourcing tersebut dapat saling mcmberikan masukkan yang konstruktif bagi kelangsungan kerjasama yang saling menguntungkan diantara ketiganya. Secara umum hasil dan penulisan ini juga memberikan wawasan kepada pemerhati maupun praktisi organisasi untuk memahami lebih jauh fenomena outsourcing yang sedang menjadi trend saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Matias Melado
"Tujuan studi ini adalah meneliti kepuasan kerja karyawan PT SAI Indonesia, cabang Jakarta. PT SAI Indonesia merupakan bagian dari Martha Tilaar Group. Instrumen survei yang digunakan adalah Job Satisfaction Survey (Spector, 1997). Analisis data menggunakan statistik deskriptif, analisis regresi berganda dan uji perbedaan rerata. Berdasaran hasil penelitian diketahui bahwa kategori skor rerata tingkat kepuasan secara umum adalah memuaskan. Delapan dimensi kepuasan kerja adalah memuaskan, sementara dimensi tunjangan tidak memuaskan.
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa empat dimensi kepuasan kerja, yakni dimensi promosi, penghargaan, rekan kerja, dan pekerjaan, memiliki pengaruh signifikan untuk memprediksi kepuasan kerja secara umum. Lima dimensi lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil uji perbedaan rerata menunjukkan perbedaan signifikan tingkat kepuasan kerja berdasarkan faktor usia, posisi jabatan, dan status perkawinan terhadap beberapa dimensi kepuasan kerja.

The goal of this study was to investigate employee job satisfaction at PT SAI Indonesia, Jakarta. PT SAI Indonesia is part of Martha Tillaar Group. The instrument of survey was Job Satisfaction Survey (Spector, 1997). Analysis of data used descriptive statistic, regression analysis and test of mean difference. Based on the result of this study suggests that mean score of general job satisfaction was satisfied. The eight facets were satisfied and contingent benefits was not satisfied.
The result of regression analysis showed that the four facets, namely promotion, contingent rewards, coworkers, and nature of work have significant effect to predict on overall employee job satisfaction. The five other facets were not significant. The result of mean score of difference showed significant differences in job satisfaction between age, job level, and marriage status of some facets of job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27200
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Olivia
"Kepuasan kerja merupakan variabel perilaku organisasi yang penting. Imbalan yang didapat dari pekerjaan, dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga merupakan hal yang logis untuk memperkirakan bahwa imbalan merupakan hal yang dihargai dalam kehidupan kerja dan kehidupan secara keseluruhan pada karyawan. Keadaan ekonomi Indonesia yang masih belum benar-benar pulih dari knsis ekonomi tahun 1997, meningkatnya kemiskinan, banyaknya demonstrasi menuntut kenaikan gaji, hal-hal ini mendukung posisi imbalan sebagai sesuatu yang dianggap penting dan berharga dalam keija dan hidup karyawan.
Teori value yang diungkapkan oleh Locke mengatakan bahwa semakin seseorang menerima hasil yang mereka pentingkan atau hargai (value), semakin puas dirinya. Dunia kerja yang menyita hampir separuh dari kehidupan seorang karyawan mengindikasikan pentingnya kepuasan keija dalam hubungannya dengan kepuasan hidup. Selain itu didapati pula bahwa kepuasan imbalan berhubungan dengan kepuasan keadilan imbalan. Hal ini sesuai dengan teori equity yang dibuat oleh Adams, yang mengatakan bahwa individu membandingkan apa yang diterima dari organisasi (output) dengan apa yang dikontribusikan ke organisasi (input), lalu perbandingan atau rasio ini dibandingkan dengan rasio orang lain. Dalam penelitian ini, kepuasan keadilan imbalan juga dihubungkan dengan kepuasan keija dan kepuasan hidup.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan melihat seberapa kuat hubungan di antara kepuasan keija, kepuasan imbalan, kepuasan keadilan imbalan, dan kepuasan hidup pada karyawan. Subyek penelitian adalah 100 karyawan yang bekeija di perusahaan swasta pada tingkat pelaksana di Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Desain penelitian yang dipilih adalah desain noneksperimental/survei dengan memakai skala (skala life satisfaction, MSQ, PSQ, dan pay equity comparisori) sebagai alat ukurnya. Pengolahan data dilakukan dengan korelasi, regresi, uji beda (t-test), dan crosstabs.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan keija dengan kepuasan imbalan (r = 0,624), kepuasan keija dengan kepuasan hidup (r = 0,452), kepuasan imbalan dengan kepuasan hidup (r = 0,258), kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan imbalan (r = 0,747), dan kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan keija (r = 0,373), tapi hubungan signifikan antara kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan hidup gagal ditemukan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andianto
"Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci untuk dapat mencapai kinerja dan kepuasan kerja yang tinggi. Dari pemyataan tersebut dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Namun demikian, kepuasan kerja yang tinggi dapat menunjukkan produktivitas yang tinggi, sedang, ataupun rendah. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus menyusun strategi agar produktivitas yang tinggi dapat dipertahankan dan produktivitas yang rendah dapat ditingkatkan sehingga perusahaan mampu meraih manfaat yang optimal.
Dalam Penelitian ini penulis berusaha melakukan analisis terhadap kepuasan kerja karyawan berdasarkan variabel variabel yang mempengaruhi yakni kompensasi, kondisi kerja, keamanan kerja,materi kerja, mutu pengawasan, promosi, serta hubungan antar rekan kerja. Disini penulis mencoba melihat berdasarkan teori lebih mengarahkan kepada kondisi dimana variabel-variabel tersebut berpengaruh secara internal atau ekstemal dilihat dari sisi karyawan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hal tersebut diajukan hipotesis-hipotesis sebagai berikut: (1) Kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (2) Kondisi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (3) Keamanan pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (4) Mutu pengawasan berpengaruh positifterhadap kepuasan kerja karyawan, (5) Materi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (6) Promosi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (7) Hubungan antar rekan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, (8) Kompensasi, materi kerja dan promosi sebagai faktor internal bersarna-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, (9) Kondisi kerja, keamanan kerja, mutu pengawasan dan hubungan antar rekan kerja sebagai faktor ekstemal bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, (10) Faktor internal dan faktor ekstemal bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Sebagai sampel penelitian adalah semua karyawan pengemudi Indorent pool Hayarnwuruk yang merupakan karyawan dengan status harian, kontrak dan tetap. Jumlah sampel 63 orang pada Desember 2005. Temuan-temuan penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis faktor, analisis korelasi bivariat, dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan masing-masing kompensasi, kondisi kerja, keamanan pekerjaan, mutu pengawasan, materi kerja, promosi dan hubungan antar rekan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan , kompensasi, materi kerja dan promosi sebagai faktor internal bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, dimana materi kerja dan promosi mempunyai pengaruh tambahan yang berarti terhadap kepuasan kerja sedangkan kompensasi tidak. Kondisi kerja, keamanan kerja, mutu pengawasan dan hubungan antar rekan kerja sebagai faktor eksternal bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, dimana kondisi kerja dan hubungan antar rekan kerja mempunyai pengaruh tambahan yang berarti terhadap kepuasan kerja sedangkan keamanan kerja dan mutu pengawasan tidak. Indikator kompensasi, keamanan kerja dan mutu pengawasan dapat diindikasikan belum diperhatikan oleh pihak perusahaan sehingga tidak menimbulkan kepuasan kerja bagi responden. Dengan terbuktinya hipotesis ini, semoga dapat membantu kepada Indorent khususnya dan perusahaan lain pada umumnya untuk dapat menganalisa dan mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut di atas terhadap kepuasan kerja karyawannya.

Human Resources quality is the one of key to catch the high performance and job satisfaction, from that words we can say that job satisfaction can be influencing the productivity, nevertheless, high job satisfaction can be presenting a high, medium or low productivity. Therefore, management must create the strategy so that high productivity always can be held and the low productivity can be decreased so that the company can take an optimal benefit.
In this research I try to analyze the job satisfaction based on influenced variables. These are compensation, working condition, job assurance, job material, supervision, promotion and relation between workers. Hypotheses are found from that situation are (1) Compensation has a positive influence for job satisfaction, (2) Working condition has a positive influence for job satisfaction, (3) job assurance has a positive influence for job satisfaction, (4) job material has a positive influence for job satisfaction, (5) Supervision has a positive influence for job satisfaction, (6) Promotion has a positive influence for job satisfaction, (7) Relation between workers has a positive influence for job satisfaction (8) Compensation, job material and promotion as an internal factor have a positive influence for job satisfaction, (9) Working condition, job assurance, Supervision and relation between workers as an external factor have a positive influence for job satisfaction, and (10) Internal factor and external factor are being together make a positive influence for job satisfaction.
All of Indorent Hayamwuruk pool's driver worker as a research samples which have status as daily, contract or permanent worker. They were 63 samples on December 2005. Research results were analyzed with descriptive analysis, factor analysis, bivariate correlation analysis and multiple regression analysis.
The result of this research shows that each of compensation, working condition , job assurance, job material, Supervision, Promotion and Relation between workers have a positive influence for job satisfaction, Compensation, job material and promotion as an internal factor have a positive influence for job satisfaction, while job material and promotion have an added influence that significant for job satisfaction and compensation doesn't. Working condition, job assurance, Supervision and relation between workers as an external factor have a positive influence for job satisfaction, while Working condition and relation between workers have an added influence that significant far job satisfaction and job assurance and Supervision do not and Internal factor and External Factor are being together make a positive influence for job satisfaction. So that each hypotheses in this research were right. Nevertheless, the average of job assurance indicators and so did the compensation, job assurance and supervision indicators game percentage of negative answer so high. This could be an attention for company, especially for growing up the worker's job satisfaction. For the last, hope this research can help to the Indorent management and others which competent to analyze and to know the influence of those variables for worker's job satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Yuditya Candralita Abidin
"Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia yang berkualitas akan menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan, maka kepuasan kerja karyawan perlu diperhatikan. Karena tercapainya tingkat kepuasan kerja karyawan akan memberikan umpan balik bagi motivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi berdasarkan kemampuan, ketrampilan dan pengalaman. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan di VICO Indonesia, yang merupakan suatu perusahaan yang telah berkecimpung dalam pengembangan sumber-sumber gas alam di Indonesia selama hampir 30 tahun.
Pada skripsi ini juga dipelajari dan dianalisa variabel kepuasan yang paling rendah, serta mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan VICO Indonesia akan lebih memperhatikan kepuasan karyawannya dengan cara merancang dan menerapkan suatu strategi baru agar masalah-masalah kepuasan kerja ini dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan sama sekali sehingga motivasi kerja terus menanjak, produktivitas meningkat dan pada akhirnya perusahaan akan merasakan hasilnya, yaitu kinerja dan keuntungan yang meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Yantinah
"Skripsi ini membahas mengenai kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Tugu Ibu pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dan mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan RS Tugu Ibu lebih rendah dibandingkan dengan ketidakpuasannya dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja. Agar dapat merancang program kepuasan kerja yang tepat sasaran, rumah sakit perlu melakukan survei kepuasan kerja karyawan secara berkala, misalnya setahun sekali.

The focus of this study is job satisfaction employees at Tugu Ibu hospital in 2009. This research is quantitative with cross-sectional study. The purpose of this study is to know degree of job satisfaction employees and relationship between individual characteristics of job satisfaction.
The result of this research is job satisfaction employees of hospital Tugu Ibu more less than dissatisfaction of them and there is relationship between education level of job satisfaction. The researcher suggest that in order to may make a schedule of job satisfaction program appropriate, hospital must be do job satisfaction employees survey for once a year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>