Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Ali Abdul Halim Mahmud
Jakarta: Gema Insani, 1997
297.6 ALI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Afifah
"Penelitian ini bertujuan membandingkan profil penggunaan obat khususnya jumlah jenis obat, jenis obat, dan biaya obat antara pasien yang dikelola secara terpadu dan yang dikelola secara konvensional. Penelitian dilakukan di ruang rawat penyakit dalam Instalasi Rawat Inap (IRNA) B RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis obat yang dikelola secara terpadu sebanyak 9 obat, sedangkan yang dikelola secara konvensional sebanyak 11 obat. Jenis obat yang banyak digunakan pada kedua kelompok adalah golongan antibakteri untuk penggunaan sistemik. Biaya obat yang dikelola secara terpadu adalah Rp 1.925.787, sedangkan yang dikelola secara konvensional adalah Rp 4.727.477. Uji statistik Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan bermakna antara jumlah jenis obat dan biaya obat antara kedua kelompok. Sedangkan jenis obat tidak ada perbedaan secara bermakna antara kedua kelompok.
The study purposes were to compare the drug usage, in term of the number of drugs, type, and cost of drugs between the patients managed by interdisciplinary team and managed conventionally. This study was conducted at internal medicine ward of IRNA B of Cipto Mangunkusumo Hospital. The number of drugs managed by interdisciplinary team were 9 drugs, whereas those are managed conventionally were 11 drugs. The most commonly used in both groups was systemic antibacterial drug. The cost of drugs in group of interdisciplinary team was Rp 1,925,787, whereas in group of conventional team was Rp 4,727,477. Mann-Whitney statistics test showed a significant difference of the number of drugs and the cost of drugs between the two groups. Whereas it was not significantly different in type of drug between the two groups."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melanie Vandauli
"Tulisan ini membahas Perencanaan pembangunan Pelayanan Geriatri di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Menganalisa faktor faktor Kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman ,sebagai positioning untuk berdirinya pelayanan geriatri.Setelah itu menyusun Strategi dan pemetaan strategi, sampai pada perumusan KPI unit agar pelayanan Geriatri dapat terlaksana .
Pelayanan Geriati sangat mengandung ketidakpastian di era VUCA yaitu terkait pertimbangan aspek finansial, kekompleksan masalah peyakit pada manula, dan peraturan pemerintah yang mungkin saja akan berubah.

This thesis discusses the planning of developing Geriatric Services at Mayapada Hospital in South Jakarta. Analyze Weaknesses, strengths, opportunities and threats factors, as a positioning for the establishment of geriatric services. After that, formulating strategies and mapping strategies, to the formulation of Key Performance Indikcator in units ,inorder Geriatric services can be implemented.
Geriati services are very uncertain in the VUCA era, which are related to the consideration of financial aspects, the complexity of the problems of the elderly, and government regulations that might change
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah penderita yang terinfeksi HIV/AIDS di dunia tiap tahunnya meningkat, termasuk cara penularannya yang terus berubah dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh perubahan budaya yang terjadi di masyarakat. Sehingga sebagian ahli melihat HIV/AIDS bukan hanya sebagai penyakit infeksius namun juga termasuk penyakit masyarakat (Ankarh, 1991, Bennett, 1987).
Di Indonesia jumlah penderita terus bertambah, dari perkiraan jumlah penderita HIV/AIDS sekitar 80.000 orang 9UNAIDS, 20030. Jenis penyebaran HIV/AIDS yang semula banyak diakibatkan dari hubungan seksual bebas, 3 tahun belakangan ini diperkirakan telah berubah menjadi penularan melalui jarum suntik pada pengguna Narkoba seperti terdapat pada laporan perkiraan kasus-kasus HIV/AIDS yang dilansir dari UNAIDS.
Di dunia diperkirakan sekitar 60 juta orang terinfeksi HIV dan 22 juta di antaranya meninggal karena AIDS, dan AIDS merupakan penyebab kematian utama di afrika (UNGASS, 2001). Usaha yang telah diupayakan seperti program penyuluhan di tempat-tempat berisiko tinggi seperti lokalisasi, sekolah-sekolah dan telah dapat sedikit menurunkan angka pasien yang terinfeksi HIV. Namun penurunan angka kesakitan/jumlah penderita HIV harus pula diikuti dengan upaya pemberian pelayanan kesehatan terutama pada pasien-pasien HIV yang telah masuh stadium AIDS (Stjernsward J., Pampallona S., 1998).
Kondisi pasien HIV yang telah masuk tahapan AIDS lebih banyak membutuhkan pelayanan yang dapat meringankan gejala yang muncul. Pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk meringankan gejala adalah pelayanan paliatif. Pelayanan paliatif dapat diberikan pada tiap tatanan pelayanan kesehatan dimana pasien-pasien AIDS berada. Pelayanan ini pun dapat meningkatkan kualitas hidup bukan hanya penderitanya namun juga anggota keluarganya.
Untuk itu makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang konsep pelayanan paliatif dan aplikasi pelayanan paliatif bagi pasien HIV/AIDS. Secara sistematis akan dibahas definisi, filosofi dari pelayanan paliatif, lingkup pelayanan paliatif, gejala umum yang terjadi, hal yang umum diperlukan pasien, prinsip-prinsip penanganan gejala pasien AIDS dan upaya meningkatkan pelayanan paliatif."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kondisi transportasi yang ada di Jakarta pada saat ini cukup memadai dari sisi keterseiaan sarana maupun prasarana serta didukung fasilitas penunjang transportasi yang baik. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budi Wahyuni Rahardjo
Jakarta: UI-Press, 2001
PGB 0444
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, Desman Armando
"Penelitian ini membahas mengenai desentralisasi penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui pendelegasian kewenangan dari Bupati kepada Camat, yang didasari oleh Permendagri No. 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskribsikan mengenai tahapan dalam pelaksanaan PATEN di Kabupaten Siak, mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi PATEN di Kabupaten Siak, dan mengetahui pergeseran peran Camat dalam implementasi PATEN di Kabupaten Siak. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting yaitu koordinasi antar instansi terkait belum maksimal, kualitas dan kuantitas aparatur kecamatan belum memadai, serta munculnya pihak ketiga dalam penyelenggaraan PATEN (calo/makelar pelayanan) yang berasal dari kalangan masyarakat. Dari sudut pandang content dan context of policy, faktor yang paling berpengaruh dalam implementasi PATEN di Kabupaten Siak adalah pihak yang kepentingannya dipengaruhi, kedudukan pembuat kebijakan, sumber daya yang tersedia, serta kepatuhan dan daya tanggap. Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka kecamatan memegang peranan penting sebagai pusat pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat, terutama daerah yang luas dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, selain adanya kewenangan yang luas sesuai dengan porsinya, maka kecamatan juga perlu didukung oleh dana, sarana dan prasarana serta aparatur yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya.

This research discusses about the decentralization of public service delivery by local government through the delegation of authority from the regent to the head of sub district, which is based on Permendagri No. 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (The Guidelines for Integrated Administrative Services by Sub District). The purpose of this research was to describe the implementation stages of PATEN in Siak Regency, determine the factors that influence the implementation of PATEN in Siak Regency, and determine the changes of the head of sub district?s role in the implementation of PATEN in Siak Regency. By using the qualitative methods, this research resulted several important findings such as the coordination between relevant agencies have not maximized, the quality and quantity of sub district officials have not adequately, and also the rises of the third party in service delivery of PATEN (service broker) who come from the community itself. Based on the content and context of policy, the most influential factors in the implementation of PATEN in Siak Regency consist of the parties whose interests are affected, the position of the policy makers, the availability of resources, and also the compliance and responsiveness. Based on the result of research analysis, sub district plays an important role as a service center that closest to the community, especially in the large areas and hard to reach. Therefore, beside the broad authority according to its portion, sub district also needs to be supported by the funding, facilities and infrastructure, and the adequate of both quality and quantity of sub district officials."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32573
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>