Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Adi Surjosatyo
"Salah faktor operasionaJ yang dapat mempengaruhi kinerja motor bensin adalah dilihat dari jenis bahan bakar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperatur gas buang dari motor bensin yang menggunakan bahan bakar yang berbeda yaitu bahan bakar bensin dan gas CNG (Compressed Natural Gas) secara bergantian. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan sistim dua variabel yaitu variasi beban dan variasi kecepatan, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap penggunaan bahan bakar spesifik dan faktor kelebihan udara. Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor otto 4 langkah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: penggunaan bahan bakar CNG akan terjadi penurunan daya bila dibandingkan dengan daya yang menggunakan bahan bakar bensin, serta kenaikan temperatur gas buang. Tetapi sebaliknya untuk penggunaan bahan bakar bensin, temperatur gas buang masih lebih rendah daripada temperatur gas buang yang menggunakan bahan bakar gas, sedangkan untuk bhp pada bahan bakar bensin baik untuk variasi kecepatan (rpm) maupun variasi beban lebih tinggi daripada bhp yang menggunakan bahan bakar gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Prasetyo Novidwinanto
"Suatu motor bakar torak yang bekerja dalam beban yang berat dengan putaran yang tinggi akan meningkatkan kandungan polutan NOx dalam gas buang akibat suhu yang tinggi dalam ruang bakar. Sistem resirkulasi gas buang (EGR) dapat menurunkan suhu di ruang bakar dengan cara memasukkan gas buang kembali ke intake manifold. Ketika EGR ditambahkan ke dalam campuran udara bahan bakar, proporsi campuran menjadi kurus sehingga kecepatan reaksi pembakaran menjadi turun dan diikuti oleh turunnya suhu ruang bakar. Namun saat ini aplikasi sistem EGR pada mesin sepeda motor satu silinder empat langkah masih belum umum digunakan.
Penelitian mengenai sistem resirkulasi gas buang ini dilakukan untuk membandingkan parameter prestasi mesin. seperti konsumsi bahan bakar spesifik, daya keluaran, perbandingan massa bahan bakar massa udara, serta kandungan emisi gas buang (terutama HC dan NOx) untuk setiap variasi kecepatan putaran, variasi pembebanan pada mesin, dan variasi bukaan katup EGR. Sistem resirkulasi gas buang ini dipasang pada sebuah mesin Mahator 97 cc.
Data eksperimen dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem EGR mampu menurunkan kandungan polutan NOx saat mesin bekena pada beban dan putaran tinggi sehingga kualitas udara lingkungan terjaga. Pengaruh terhadap prestasi mesin masih dapat dijaga pada kondisi persentase yang diperbolehkan.

An internet Combustion Engine, which is operated in high speed and heavy toad conditions, will increase nitrogen oxide (NOx) emissions in exhaust gases because of high temperature in combustion chamber. The Exhaust Gas Recircuiation (EGR) system decreases combustion chamber temperature by recycies a traction of exhaust gases from engine exhaust menifotd to engine intake manifotd. When EGR is added to the air - fuel mixture, air fuel ratio wilt be lean and fotiowed by the temperature decreasing. But nowadays, apptication of EGR system on motorcycle with one sylinder - four stroke engine hasn't been widety used yet.
This EGR research is done to compare engine performance parameters, such as specific fuel consumption, engine powen air- fuel ratio and also exhaust gases emissions (especiatiy NO, and HC) for every engine speed variation, engine toad variation, and EGR valve EGR variation. The EGR system is instaited on a Mahator 97 cc engine.
Experiment data from this research shows that EGR system is abie to decrease NO, emissions in exhaust gases at engine with high speed and heavy toad conditions to keep the air clean. EGR has no significant effect on the engine performance as long as its dituents are kept in acceptabie percentage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"Penggunaan bahanbakar alrematif adalah merupakan saluh satu cara untuk lebih meng-efisiensikam penggunaan bahan bakar diantaranya dengan menggunakan bahan bakar CNG, pada Wlit pencampur CNG dengan udara yang disebut mixer, dilakukan modifiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mangetahui apakah dengan memodifika mixer A (original) menjadi mi
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"Campuran Bensin Biru dan Napthalena, dimungkinkan penggunaannya sebagai terobosan untuk menjadi altematif bensin ramah lingkungan yang bebas timbal, dan tetap memilki kualitas yang baik dan ekonomis. Dari hasil uji kualitatif campuran tersebut didapatkan pada kornposisi napthalena hingga 0.14 % berat (1 gr napthalena/liter bensin biru), tidak terjadi perubahan fisik yang terjadi pada campuran. Selain itu, sampai komposisi napthalena 0.75 gr/liter bensin biru, kinerja mesin motor masih sangat baik, tenaga penggas cukup baik dan penyalaan mesin cukup bagus saat di start. Di atas itu, pada komposisi 1 gr/liter kinerja mesin menunjukan bunyi ketukan pada mesin yang cukup keras terdengar.
Dari uji kuantitatif didapatkan, penggunaan napthalena memberikan dampak penghematan terhadap konsumsi bahan bakar sampai 30 %. Jika hanya menggunakan bensin biru, konsumsi bensin bim 1: 29.8 km/liter. Sedang menggumakan campuran bensin biru dan napthalena, kosurnsinya sampai 1 : 38.7 km/liter. Untuk uji Dari hasil pengujian penyerapan gas buang dengan empat macam absorben, terjadi peningkatan penyerapan mol gas sampel yang diserap pada komposisi 0.5 gram naparhalena per satu liter bensin biru. Khusus untuk Absorben H2SO4 dan Absorber; Cu2SO4 B Napthol pada komposisi 0.6 gr/liter dan 0.75 gr/liter tidak mengalami banyak perubahan fraksi mol yang terserap yaitu 0.629 untuk absorben H2SO4 dan 0.696 untuk absorben Cu2SO4 B Napthol.
Sementara persentase mol penyerapan gas buang secara umum adalah Absorben KOH : 39.2%-40.3%; Absorben Pyrogallol : 52.3%-53.4%; Absorben HZSO4 62.2%-62.9%; Absorben Cu2SO4 B Napthol :69.23%-69.6% Secara umum peningkatan jumlah mol gas buang yang diserap absorben tidak terlalu basar, artinya emisi gas buang masih bisa ditolelir. Jika dibandingkan dengan penggunaan premium pada komposisi yang sama masih lebih kecil emisinya. Untuk uji peningkatan angka oktan, tidak terjadi peningkatan yang berarti, kemungkinan disebabkan penguapan napthalena dan perubzhan struktur kirnia hidrokarbon bensin biru. Tetapi masih memberikan akselerasi maksimal untuk tenaga motor. Untuk itu perlu dilakukan kajian dan penelitian lebih mendalam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Ramses L.
"Kesempurnaan pembakaran dan kadar emisi gas buang dewasa ini Semakin menjadi perhatian dan menarik sebagian orang untuk mengadakan penelitian terhadapnya. Pembakaran yang makin eempurna dan rendahnya kadar emisi gas buang dihasilkan oleh suatu mesin akan menandakan kinerja sebenarnya dari mesin tersebut. Magnetisasi bahan bakar, terutama bensin termasuk Salah satu masalah yang hangat untuk dibicarakan. Fenomena ini sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru, namun sampai sekarang tetap mengundang pertentangan disebaglan pihak, terutama dl kalangan akademisi dan para produsen. Inti dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perubahan kinerja mesin yang diakibatkan pemasangan magnet pada saluran bensinnya. Tingkat kesempurnaan pembakaran yang terindikasi dari tiga hal utama, yaitu penurunan laju aliran bensin, efisiensi thermal yang dihasilkan dan rendahnya kadar emisi gas buang merupakan sasaran utama dari analisis perbandingan terhadap kondlsi awal mesin yang benslnnya tidak dimagnetlsasi dahulu. Penelltian dilakukan terhadap dua alat magnetisasi yang dikeluarkan oleh produsen berbeda. Kuat medan magnet yang dihasllkan maslng-masing magnet juga berbeda. Pengujian dilakukan dalam beberapa variasi, terutama pada posisi penempatan magnet dan variasl putaran. Melalui pengujian dan perhitungan yang telah dllakukan terhaclap tiga indikator utama menunjukkan adanya perubahan. Perubahan rata-rata laju aliran bensin dan efisiensi thermal terbesar dihasilkan akibat pemakaian magnet Super Fuel Max. Pada putaran motor antara 1300 - 2500 rpm dan posisi penempatan magnet dekat dengan karburator, laju aliran bensln rata-rata yang dihasilkan pemakaian Super Fuel ll/lax turun sebesar 13,66 % dan efisiensl thermal rata-rata naik sebesar 4,54 %. Pengamatan terhadap indikator terakhir, yaitu kandungan emisl gas buang yang dihasilkan rnenunjukkan rata-rata peningkatan kandungan CO2 (0,91%) dan penurunan HC (12.5%) yang cukup balk. Tetapi untuk kandungan lain seperti CO, O2 dan NOx kurang menunjukkan persentase perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Augustian
"Perkembangan teknologi mesin Otto kerap mengalami kemajuan, salah satunya dengan memperbaiki proses pembakaran dan mengurangi gesekan-gesekan yang tetjadi pada mesin. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya dengan memperbaiki kualitas bahan bakar dan pelumas dengan cara menambah zat kimia tertentu atau yang biasa disebut aditif bahan bakar (fuel additive) dan aditif pelumas (lubrication additive). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aditif bahan bakar dan aditif pelumas terhadap daya output mesin, konsumsi bahan bakar dan kualitas emisi gas buang maka dipilih secara acak beberapa aditif bahan bakar dan aditif pelumas yang ada di pasaran untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium mesin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. eksperimen dan membandingkan sampel pengujian. Pengujian dilakukan dengan menambah putaran dan pembebanan pada mesin. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data digambarkan ke dalam grafik karakteristik yang menunjukan daya output mesin (BHP), konsumsi bahan bakar (BFC) dan emisi gas buang yaitu kadar HC dan CO. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa aditif bahan bakar bensin dapat dapat menaikan daya output mesin (BHP) dan menurunkan konsumsi bahan bakar (BFC). Kombinasi pemakaian aditif bahan bakar bensin dan pemakaian aditif pelumas dapat menurunkan kadar CO dan HC pada emisi gas buang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>