Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengka, Kristoforus B.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Basyir A. Boenjamin
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Putriani Rizki
"Perhitungan dan analisis biaya kualitas merupakan suatu tahapan awal dalam manajemen kualitas. Data hasil perhitungan biaya kualitas adalah suatu data awal dalam menghitung prestasi mutu. Biaya kualitas mencakup seluruh biaya yang berkenaan dengan kegiatan pengendalian kualitas, perencanaan sistem kualitas, pencegahan, dan perbaikan ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi yang ditentukan. Dengan melakukan perhitungan biaya kualitas dapat diidentifikasi peluang penurunan biaya kualitas sehingga mencapai total biaya kualitas seminimum mungkin. Pengukuran biaya kualitas yang dilakukan di Divisi Lemari Es PT. ABC ini diawali dengan mengidentifikasi kegiatan yang termasuk dalam peningkatan atau penjagaan kualitas suatu produk yang kemudian dipisahkan ke dalam masingmasing kategori biaya kualitas yang ada.
Hasil perhitungan yang dilakukan untuk periode September 2006-Februari 2007 menunjukkan proporsi biaya kualitas terbesar terletak pada biaya penilaian sebesar 62.95% yang diikuti dengan biaya kegagalan internal sebesar 32.24%. Presentase total biaya kualitas pada periode ini di Divisi Lemari Es PT. ABC sesuai dengan kebanyakan persentase biaya kualitas untuk perusahaan manufaktur yaitu lebih kurang 95% biaya kualitas terdiri dari biaya penilaian dan biaya kegagalan. Peluang penurunan biaya kualitas di Divisi Lemari Es PT. ABC ini terdapat di biaya penilaian dan biaya kegagalan internal.

Measuring and analyzing cost of quality is the first step in quality management program. Output from measuring cost of quality is the first parameter in measuring quality performance. Cost of quality consists of all cost associated to quality control activities, quality system planning, and prevention activities and covering poor product quality characteristics. By measuring cost of quality, we can identify opportunity of cost reduction related to quality so that the amount of cost of quality can be reducing as minimal as possible. The first step of measuring cost of quality in Refrigerator Division PT. ABC is identify all activities that related to quality improvement and then these activities categorized to each cost of quality category.
Output from measuring cost of quality in this division for September 2006 until February 2007 showed that the highest percentage is appraisal cost; it's about 62.95% and then 32.24% due to internal failure cost. Total cost of quality in this period in Refrigerator Division PT. ABC is the same as almost manufacturing company; it's about 95% of cost of quality consist of appraisal cost and failure cost. The opportunity of cost of quality reduction in this division is at appraisal cost and internal failure cost category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyatno
Bogor: Lembaga Sumberdaya Informasi, 1988
511.5 ERI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carpenito-Moyet, Lynda Juall
Jakarta: EGC , 2000
610.73 CAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Purnamasari
"Ragam bahasa keilmuan saat ini menjadi Salah satu unsur penting yang dibahas di perguruan tinggi dalam pengajaran bahasa Jerman bagi penutur asing. Satu dari sekian banyak ciri khas yang kerap ditemukan dalam bahasa Jerman ragam keilmuan adalah pronomina es.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan pronomina es dari segi sintaktis dan semantis. Secara sintaktis pronomina es berfungsi sebagai kata ganti, pengisi rumpang, dan bagian dari valensi verba, sementara dari segi semantis dibicarakan pronomina es yang berperan sebagai pemarkah relasi semantis antara anteseden dan pengacunya.
Korpus data berjumlah 90 (sembilan puluh) kalimat diperoleh dari empat buah buku yang mewakili dua bidang ilmu, eksakta dan noneksakta. Dua buku yang mewakili bidang ilmu eksakta adalah teknik dan kedokteran, sedangkan dua buku lainnya mewakili bidang noneksakta, yakni hukum dan linguistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara sintaktis prosentase kekerapan kemunculan pronomina es sebagai kata ganti, sebagai pengisi rumpang atau sebagai bagian dari valensi verba tidak sama antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya meskipun berada dalam kelompok ilmu yang sama. Pronomina es yang ditemukan dalam ragam bahasa keilmuan bidang teknik dan kedokteran; misalnya. Dalam ragam bahasa keilmuan bidang teknik prosentase kemunculan pronomina es yang berlilngsi sebagai kata ganti hanya sebesar 7,69%, sedangkan dalam bidang kedokteran Sebesar 31%. Sementara berdasarkan analisis semantis diperoleh simpulan sebagai berikut; Secara umum pronomina es yang paling kerap muncul dalam keempat bidang ilmu yang diteliti adalah pronomina es yang secara sintaktis berfungsi sebagai bagian dari valensi verba seperti dalam frasa verbal es regnet 'hujan'. Pronomina es tersebut -mengacu pada von Polenz- tidak memiliki makna secara semantis (Ieeres semanticsubjec) karena tidak membuat rujuk silang dengan nomina atau hal yang berada di depannya atau di belakangnya.
Pronomina es yang memperlihatkan hubungan anaforis antara anteseden dan pengacunya ditemukan paling kerap muncul dalam ragam bahasa keilmuan bidang linguistik. Dalam ragam ini pula pronomina es yang rnemperlihatkan hubungan kataforis paling kerap muncul. Pronomina es yang merupakan pronomina katafor secara sintaklis adalah pronomina yang berfungsi sebagai pengisi rumpang dan memiliki pola-pola kalimat tertentu, seperti Es... Nebensatz, ob... Akan tetapi tidak semua pronomina es yang secara sintaktis berfungsi sebagai pengisi rumpang memperlihatkan hubungan yang bersifat kataforis antara anteseden dan pengacunya. Pronomina es yang tidak memiliki pola kalimat khusus dan hanya merupakan sebuah dummy subject dalam kalimat tidak bermakna secara semantis, karena ia tidak membuat rujuk silang silang dengan lingkungannya.

Scientific language is now becoming one of significant studies which is tought at universities in teaching german for foreign speaker. One of the characteristics mostly found in scientific german is the pronoun es.
This research tried to describe and to emphasize the syntactical and semantical phanomen of the pronoun es. The pronoun es has -according to van der Elst- three syntactical functions as followed: Es as pronoun, es as expletive, and es as part of the verb valence. And es semantically shows the relation between the determiner and its antecedent, anaphoric or cathaphoric.
90 (ninety) sentences as corpus was taken from four scientific books, which represent two group of studies, namely science and social. Technik and medicine were chosen to represent science, and law and linguistics to social.
The result revealed that the frequency of the syntactical function of pronoun es found in four books is not the same one with another, although they are in the same group of study. Those found in technic and medicine for example. Both are science books, but the pronoun es as pronoun is found more in medicine as in technic, 31% to only 7,69%. Semantical analysis on the other hand indicated that the pronoun es, which are meaningless -this pronoun syntactically functions as part of the verb valence- generally found mostly in all four books. The anaphoric relationship is showed mostly in linguistics, so is the cataphoric one. The cataphor pronoun es is that, which functions syntactically as expletive and has particular sentence model, such as Es ... Nebensatz, ob .... Those, which also has the same syntactical iilnction but doesn?t have particular sentence model and it is only the dummy subject of the sentence are meaningless.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T17211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"ABSTRAK
Lemari Es (refrigerator/freezer) adalah satu bentuk aplikasi heat transfer dan
merupakan alat refrigerasi yang paling banyak digunakan pada keseharian kegiatan rumah tangga. Fungsi utamanya yang menjaga makanan/minuman agar tetap segar dan bebas dari kerusakan atau pembusukan, membuat hampir setiap rumah tangga mayoritas di perkotaan, menggunakan peralatan tersebut.
Penggunaan lemari es sistem konvensional dengan kondensor berpendingin secara alamiah (didinginkan oleh udara terbuka), adalah yang tipe paling umum digunakan selama ini. Tingkat konsumsi energi listrik yang relatif kecil (60-100 watt) pada alat tersebut, membuat pabrikan lemari es dan juga pengguna rumah tangga kurang memperhatikan akan kemungkinan dilakukannya efisiensi penggunaan daya listrik tersebut.
Sistem pendinginan kondensor secara alamiah tersebut dapat digantikan dengan
sistem konveksi paksa, dengan mengaplikasikan tambahan alat (blower/exhaust fan) pada sisi belakang kondensor. Dengan konveksi paksa tersebut, maka laju pendinginan (laju perpindahan kalor) kondensor dipaksa menjadi lebih cepat, laju pendinginan meningkat, sehingga lebih lanjut, kerja kompresor menjadi lebih efektif dan proses pendinginan lemari es dapat berlangsung lebih cepat. Diharapkan dengan laju pendinginan yang cepat, kerja kompresor menjadi lebih dingan dan siklus konversi energi menjadi lebih efisien, sehingga konsumsi energi yang diperlukan dapat diperkecil.
P
emilihan yang tepat dari sistem konveksi paksa pada lemari pendingin tersebut
diharapkan dapat memberikan pengurangan konsumsi energi listrik. Penghematan daya listrik untuk setiap lemari es tersebut, bila diakumulasikan dengan pengguna alat tersebut secara keseluruhan, diharapkan secara umum mampu memberikan kontribusi terhadap penghematan sumber daya energi.
Dari hasil percobaan ternyata sistem konveksi paksa akan menunjukkan hasil
yang optimal dengan penambahan blower fan yang dipasang pada sisi atas kondensor dengan variasi pengaturan voltase sebesar 12 volt.

"
2001
S49248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>