Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Safina
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana) dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) telah digunakan sebagai obat tradisional dalam berbagai khasiat. Pada penelitian ini, campuran kulit buah manggis dan kelopak bunga rosella dalam teh herbal ditentukan aktivitas antioksidannya. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode penangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-pycrylhydrazyl (DPPH).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran kulit buah manggis dan kelopak bunga rosella dalam formula A dengan komposisi 1,5 g kulit buah manggis dan 1,0 g kelopak bunga rosella memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi (IC50=148,1 ¯g/mL) di antara formula lain dengan komposisi yang berbeda. Formula tersebut yang juga mengandung 60 mg ekstrak stevia lebih disukai oleh panelis pada uji kesukaan."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S33024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yendra Asfitria
"ABSTRAK
Telah diketahui bahwa kulit buah manggis sering digunakan masyarakat untuk mengatasi penyakit diare. Untuk mengetahui seberapa Jauh manfaatnya, telah dilakukan pengujian efek antidiare pada tikus putih dan ekstrak kering kulit buah manggis ( Garcinia mangostana Linn.) dengan cairan penyari etanol 70%. Bahan yang digunakan untuk menimbulkan diare pada tikus putih adalah oleum ricini dosis 2m1/ ekor per oral. Uji efek antidiare dari ekstrak etanol 70% dari kulit buah manggis, yang dikeningkan, dilakukan pada tiga dosis secara oral yaitu 6,4905 ; 64,905 ; 649,05 mg/ 100 gr BB. Sebagai pembanding digunakan aquades dosis 2 m.1./ 100 gr BB dan loperamid dosis 2 mg/ 100 gr BB. Pada dosis 6,4905 mg/ 100 gr BB, ekstrak etanol 70% kulit buah manggis, yang di keringkan belum menunjukkan efek antidiare, sedangkan pada dosis 64,905 mg/ 100 gr BB memperlihatkan efek antidiare. Pada dosis yang lebih tinggi (649,05 mg/ 100 gr BB) efek antidiare Juga makin besar, tetapi masih lebih rendah di bandingkan dengan loperamid dosis 2 mg/ 100 gr BB."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Chandra
"Fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan xanton (α- mangostin) yang mempunyai aktivitas antioksidan. Fraksi diklorometana diformulasikan menjadi nanoemulsi gel dengan konsentrasi, yaitu 0,5%, 1,0%, dan 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanoemulsi gel yang jernih, menguji stabilitas fisiknya, dan menentukan nilai inhibisi radikal bebas (IC50) dari sediaan nanoemulsi gel tersebut. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan penyimpanan pada suhu kamar (28 ± 20C), suhu tinggi (40±20C), suhu rendah (50C), uji cycling test, dan uji sentrifugasi. Parameter yang diamati adalah organoleptis, pH, viskositas, dan tegangan antar permukaan. Efektivitas nanoemulsi gel ditentukan melalui perhitungan nilai inhibisi (IC50) melalui uji peredaman radikal bebas DPPH.
Dari hasil pembuatan diperoleh nanoemulsi gel mengandung fraksi diklorometana ekstrak kulit buah manggis yang jernih, memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 0,44602 μm, tidak terjadi pemisahan fase, dan homogen secara fisik. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan ketiga sediaan nanoemulsi gel stabil pada penyimpanan suhu kamar dan suhu rendah. Nilai inhibisi (IC50) sebesar 21.249 ppm menunjukkan bahwa nanoemulsi gel fraksi diklorometana ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 0,15% memiliki aktivitas antioksidan terbesar dibanding formula lainnya.

Dichloromethane fraction of methanol extract of mangosteen peel (Garcinia mangostana L.) contains xanthon (α-mangostin) which have antioxidant activity. Dichloromethane fraction was formulated into a nanoemulsions gel with concentration, ie 0.5%, 1.0%, and 1.5%. The aim of this study is to make clear gel nanoemulsions, physical stability test, and determine the value of the free radical inhibition (IC50) of nanoemulsions gel. Physical stability test was performed by storage at room temperature (28 ± 20C), high temperature (40 ± 20C), low temperature (4±20C), cycling test, and centrifugation test. The parameters that were measured organoleptic, pH, viscosity, and surface tension. The effectiveness of this nanoemulsion gel is determined by calculating the inhibition value (IC50) of nanoemulsion gel through free radical DPPH reduction test.
The result showed that nanoemulsion gel containing mangosteen peel extract dichloromethane fraction is clear, there is no phase separation, and physically homogeneous. The test results showed that the three physical stability nanoemulsions gel was stable at room temperature storage (28 ± 20C) and low temperature (4±20C). The inhibition value (IC50) showed that the fraction of dichloromethane nanoemulsion gel mangosteen peel extract has antioxidant activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genita Savitri Ekandari
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton dan derivatnya yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi fraksi diklorometana kulit buah manggis ke dalam tiga formula gel sabun pembersih wajah dimana tiap formula kemudian dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dan uji stabilitas fisik pada tiga suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (27±2oC), dan suhu tinggi (40±2oC). Formula gel sabun pembersih wajah mengandung konsentrasi fraksi diklorometana berturut-turut adalah 0,05; 0,10; dan 0,15%. Aktivitas antioksidan ditetapkan melalui metode peredaman DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Nilai IC50 gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05; 0,10; dan 0,15% berturut-turut adalah 25.905,999; 17.410,61; dan 15.965,87 ppm. Gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,15% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding gel sabun pembersih wajah dengan fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05 dan 0,10%. Sediaan gel sabun pembersih wajah secara fisik terbukti stabil dalam suhu rendah dan suhu kamar.

The mangosteen pericarp Garcinia mangostana L has been proved rich in xanthone and its derivatives that have very high potential of antioxidant activity Dichloromethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp has very strong antioxidant activity The aim of this study is to formulate the dichloromethane fraction into three formulas of facial wash gel and then measuring the antioxidant activity and also the physical stability test in three different storage temperatures low 4 2oC room 27 2oC and high temperature 40 2oC Each formula of facial wash gel containing different concentration of dichloromethane fraction 0 05 0 10 and 0 15 Antioxidant activity was determined by DPPH 2 2 diphenyl 1 picrylhydrazyl radical scavenging method The IC50 values of facial wash gel containing 0 05 0 10 and 0 15 dichloromethane fraction facial wash gel were 25 905 999 17 410 61 and 15 965 87 ppm respectively Facial wash gel containing 0 15 dichloromethane fraction has the strongest antioxidant activity than 0 05 and 0 10 dichloromethane fraction facial wash gel Facial wash gels were physically proved that stable in low and room temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sartika
"Buah manggis (Garcinia Mangostana L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Kulit manggis terbukti kaya akan kandungan xanton yaitu senyawa yang memiliki potensi antioksidan yang tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikril hidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Sebelum dilakukan pembuatan granul effervescent cemaran dari pelarut diklorometana yang kemungkinan masih tersisa pada fraksi tersebut diuji dengan menggunakan kromatografi gas spektrometri massa.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan granul effervescent fraksi kulit manggis dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan, menggunakan dua macam kombinasi sumber asam, yaitu asam tartrat-asam sitrat, dan natrium bikarbonat sebagai sumber basa. Nilai IC50 dari fraksinasi diklorometana menunjukkan hasil sebesar 13,30 ppm dan hasil uji residu pelarut diklorometana pada kromatografi gas spektrometri massa tidak terdeteksi. Pada formula yang dibuat ditambahkan hasil fraksinasi diklorometana kulit manggis sebanyak 0.04, 0.08, dan 0.12 % b/b. Selain itu dilakukan uji hedonik pada 30 responden terhadap granul effervescent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari setiap formula yang dibuat ternyata memenuhi syarat uji kecepatan alir, kadar air, pH dan waktu larut. Granul effervescent secara fisik terbukti stabil pada suhu 4o±2oC dan 28o±2oC. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa formula C.1 paling disukai oleh responden.

The mangosteen fruit (Garcinia mangostana L.) is one of natural plants which grow in Indonesia . The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that have high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane. The method of this study was used reduction of DPPH (2,2-Diphenyl-1-pikril hidrazil) to determine the IC50 value of the fractionation of dichloromethane. Before making granules effervescent formulation the residual of solvent dichloromethane in this fractionation was analyzed by gas chormatography-spektrometri massa.
The aims of this study were to observe dominant factor and the interaction effect between combination of acid (tartaric acid-citric acid), sodium bicarbonate, and active substances to find out the optimal area of these excipients to produce effervescent granule which fulfill the requirements. It also conducted a hedonic test in 30 respondents from all formulas effervescent granules. The IC50 values of fractionation of dichloromethane shows 13.30 ppm and residual dicholorometan not detected. The series of formulas were made from fractionation of dichloromethane of mangosteen peel i.e 0.04, 0.08, and 0.12% W/W respectively.
The results showed that the combination of tartaric acid-citric acid resulting from any formulas granules efferxescent made were good qualified test for flow rate, moisture content, pH and dissolving test. The effervescent granules dosage form physically proved to be stable in a wide range of 4o±2oC dan 28o±2oC. The hedonic test results showed that the formula C.1 most favored by respondents.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Setiawan Putri
"Sabun padat transparan merupakan sabun bening dengan kandungan transparency agent sehingga objek yang berada di balik sabun dapat terlihat dengan jelas. Kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi diklorometana dan membuat 5 formula sabun padat transparan. Setelah itu, dilakukan uji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 8 minggu pada suhu kamar (28±2oC), suhu hangat (40±2oC), dan suhu dingin (4±2oC) serta pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut.
Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Nilai IC50 fraksi diklorometana yaitu sebesar 13,9117 ppm. Sabun padat yang dihasilkan terbukti memiliki tingkat transparansi yang tinggi dengan persentase transmisi mendekati 100%. Sabun memiliki pH berkisar antara 9,55 - 9,60 dengan rentang kekerasan antara 22,5-27,17 1/10mm. Nilai IC50 pada formulasi BI, BII, FI, FII, dan FIII berturut-turut yaitu 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; dan 5368,39 ppm. Kelima formulasi menunjukkan kestabilan fisik dengan parameter kestabilan di ketiga suhu yaitu organoleptis, pH, dan kekerasan.

Transparent soap bar is clear soap which containing transparency agent so that objects behind it can be seen clearly. The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that has very high potential of antioxidant activity, especially in dichloromethane fraction. The aim of this study was examined activity of antioxidant from dichloromethane fraction and made five different transparent soap bar formulas. After that, it done stability test including the storage for eight weeks at room temperature, warm temperature (40±2oC), and cold temperature (4±2oC), and then activity of antioxidant examination from transparent soap bar.
The method of this study is based upon the use of stable free radical DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) to examine IC50 value of the dichloromethane fraction. IC50 values of dichloromethane fraction was 13,9117 ppm. The resulting soap bar has been proved high in transparency with percentage of transmission approaching 100% value. Transparent soap bar had a pH values between 9,55-9,50 with hardness ranging from 22,5-27,17 1/10 mm. IC50 values were found to be 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; and 5368,39 ppm for BI, BII, FI, FII, and FIII, respectively. The five formulas showed physical stability with stability parameters in the three temperatures were organoleptic observation, pH, and hardness.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenas, Desy Muliana
"Liposom merupakan sistem pembawa obat yang dapat meningkatkan efektivitas penghantaran obat berbahan utama lipid agar mudah terpenetrasi dalam kulit. Ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama fraksi diklorometana. Fraksi diklorometana digunakan dalam formulasi liposom dan dibuat liposom triplo. Presipitat yang telah dipisahkan dari supernatan akan digunakan untuk membuat krim liposom 5%, 10%, dan 15%.
Tujuan penelitian untuk menguji daya penetrasi α-Mangostin dalam krim liposom. Ketiga formulasi krim liposom dan krim fraksi diklorometana diuji daya penetrasinya secara in vitro dengan alat sel difusi Franz menggunakan membran abdomen tikus galur Sprague-Dawley. Jumlah kumulatif α-Mangostin yang terpenetrasi dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 1,65 ± 2,22; 3,95 ± 0,13; 8,27 ± 0,14; dan 3,44 ± 0,27 μg/cm2. Presentase jumlah α-Mangostin yang terpenetrasi dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 1,43 ± 1,92 %; 1,72 ± 0,06 %; 2,4 ± 0,04 %; dan 0,24 ± 0,02 %. Fluks dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 0,058 ± 0,07; 0,088 ± 0,04; 0,349 ± 0,25; 0,22 ± 0,046 μg/cm2.jam.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa krim liposom 15% memiliki daya penetrasi terbaik bila dibandingkan dengan krim liposom 5%, krim liposom 10%. krim fraksi diklorometana yang dibuat menunjukkan kestabilan fisik. Uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikril hidrazil) dilakukan untuk mengetahui nilai IC50 dari krim liposom masing-masing konsentrasi. Aktivitas antioksidan terbaik pada sampel penetrasi SDF krim liposom 10% dengan nilai AEAC 187,861 ppm. Krim liposom telah yang telah diuji menunjukkan stabilitas fisik pada berbagai suhu penyimpanan, uji mekanik dan cycling test.

Liposome is a drug carrier system that can enhance the effectiveness of drug delivery which is made from the lipid that easily penetrated into the skin. The methanol extract of mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in xanthone compounds that have very high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane (FD). The aim of this study to test the penetration ability of liposomal cream throughout mouse's skin. The FD has been used in making liposome as triploid. The precipitate of liposome with the best entrapment efficiency of liposome (77,09%) is used in making liposomal cream (LC) with 5%, 10% and 15% concentration.
The liposome had been made as triploid and the precipitate of the liposome with the best entrapment efficiency will be used in LC. The three dosage forms and FD cream was examined their physical stability and penetration ability by in vitro Franz Diffusion Cell test using Sprague-Dawley rat abdomen skin as diffusion membrane. Total cumulative penetration of α-mangostin from 5%, 10% and 15% (LC) and FDC were 1,65 ± 2,22; 3,95 ± 0,13; 8,27 ± 0,14; and 3,44 ± 0,27 μg/cm2. The percentage of penetrated α-mangostin from 5%, 10% and 15% LCs and DFC were 1,43 ± 1,92 %; 1,72 ± 0,06 %; 2,4 ± 0,04 %; dan 0,24 ± 0,02 % respectively. Flux of α-mangostin from 5%, 10% and 15% LCs and DFC were 0,058 ± 0,07; 0,088 ± 0,04; 0,349 ± 0,25; 0,22 ± 0,046 μg/cm2hour, respectively.
Penetration ability of 15% LC is higher than FDC, 5% and 10% LCs. The method was used in this study the reduction of DPPH (2,2-Diphenyl-1-pikril hidrazil) to determine the IC50 value of LC. IC50 values of the FD was 17.47 ppm. The best antioxidant activity with AEAC value 187.861 ppm is penetration sample of 10% LC."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T45533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felita Irene Sumarli
"Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) semakin banyak menarik perhatian sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti pelarut organik konvensional yang toksik dan berbahaya bagi lingkungan. NADES memiliki volatilitas yang dapat diabaikan pada suhu ruang, solubilitas tinggi, toksisitas rendah, dan selektivitas yang dapat diatur. Pada studi ini, NADES dievaluasi kemampuannya untuk ekstraksi senyawa bioaktif α-mangostin dari buah manggis (Garcinia mangostana L.). Buah manggis dipilih karena kandungan senyawa bioaktifnya yang bermanfaat tinggi bagi kesehatan dan ketersediaannya yang cukup melimpah di Indonesia. NADES dibuat dengan mencampurkan garam ammonium kuartener dengan pendonor ikatan hidrogen dari berbagai senyawa yang terdapat di alam dalam berbagai variasi rasio. Pada NADES dilakukan uji polaritas, uji viskositas, analisa struktur kimia, dan analisa perilaku termal, untuk mengetahui karakteristik fisika dan kimianya. Ekstraksi dilakukan dengan metode shaking pada suhu ruang dan metode ultrasonikasi. Hasil ekstraksi diuji dengan high performance liquid chromatography (HPLC). Senyawa α-mangostin berhasil diekstrak dengan NADES, dengan hasil tertinggi diperoleh menggunakan NADES campuran kolin klorida dan 1,2-propanediol. Metode ultrasonik memberikan hasil lebih tinggi dalam waktu lebih singkat dibandingkan metode shaking, namun metode shaking memberikan reprodusibilitas lebih baik. Studi ini memperlihatkan potensi NADES untuk aplikasi di bidang ekstraksi senyawa bioaktif dari alam.

Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) have received considerable attention due to their potential as green solvent substituting conventional organic solvents which are high in toxicity and harmful to the environment. NADES have unique properties, such as negligible volatility at room temperature, high solubility for wide range of compounds, low toxicity profile, and adjustable selectivity. In this study, NADES were being evaluated for their application as extraction solvents for bioactive compound, α-mangostin, from mangosteen (Garcinia mangostana L.). Mangosteen is chosen as object of study due to its highly beneficial bioactive compounds for health and its high availability in Indonesia. NADES were made by mixing quaternary ammonium salt with hydrogen bond donor (HBD) in various ratios. Physiochemical properties of NADES are being investigated, including polarity test, viscosity test, chemical structure analysis, and thermal behavior analysis. Extraction was done by shaking in room temperature and ultrasonikation. The extracts were analysed by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). α-mangostin successfully extracted by NADES, with highest yield obtained by NADES composed of choline chloride and 1,2-propanediol. It was also observed that ultrasonikation gives high extraction yield in shorter period of time compared to shaking method, although shaking method gives better reproducibility. This study shows the potential of NADES for application in extraction of bioactive compounds from natural sources.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Lemak dan minyak mudah mengalami kerusakan akibat proses oksidasi. Untuk memperlambat proses oksidasi tersebut, diperlukan penambahan anti-oksidan. Namun, penggunaan anti-oksidan sintetik dewasa ini mulai mendapat perhatian serius karena ada yang bersifat merugikan. Oleh karena itu pengembangan anti-oksidan yang berasal dari alam, yang relatif lebih mudah didapat dan aman, tengah digalakkan saat ini.
Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang telah dipekatkan dari hasil maserasi dalam metanol, kemudian difraksionasi menghasilkan fraksi etil asetat dan butanol. Sebanyak 20 mg dari masing-masing sampel diuji aktivitasnya dengan menggunakan minyak kedelai. sebagai (500 mg) sebagai substrat dan FeC13.6H20 (0,02 mg) sebagai katalis. Metodenya yaitu dengan proses inkubasi pada suhu konstan 60 °C selama 30 hari. Ukuran aktivitasnya dinyatakan sebagai waktu inkubasi yang diperlukan sampel untuk mencapai penambahan berat 2% (10 mg). Uji aktivitas awal ini menunjukkan bahwa hanya fraksi butanol yang tidak mempunyai kemampuan aktivitas anti-oksidan.
Pemisahan lebih lanjut terhadap fraksi etil asetat, diperoleh fraksi asam kuat, fraksi asam lemah, dan fraksi netral. Urutan aktivitas dari ketiga fraksi tersebut, pada penambahan 20 mg, yaitu : Fraksi asam kuat > fraksi asam lemah jika dibandingkan terhadap BHA, BHT, dan Tokoferol. Sedangkan fraksi netral tidak menunjukkan aktivitas anti-oksidasi. Pemurnian fraksi asam lemah dengan kolom kromatografi, dihasilkan Zat A (7,6% ), Zat B (3,8% ), dan Zat C (3% ). Aktivitas Zat B lebih baik dibandingkan dengan Zat A dan Zat C, jika dibandingkan terhadap BHA dan Tokoferol.
Uji kualitatif awal terhadap zat A, zat B, dan zat C dengan metode Spray menunjukkan adanya senyawa fenol, sedangkan untuk uji golongan alkaloid dan flavanoid memberikan hasil yang negatif, ini berarti bahwa anti-oksidan yang terdapat dalam ekstrak kulit buah manggis adalah golongan fenolik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>