Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Siringoringo, Tiurma Yulianita
"Penelitian ml dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit atau lamtoro terhadap gejala klinik yang timbul clan gambaran histologi hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Derived. Pemberian ekstrak dawn lamtoro dilakukan secara oral terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, yaitu: 0%, 20%, 40%, clan 60% selama 36 han.Gejala-gejala klinik yang timbul diamati setiap han. Mencit dikorbankan pada han ke-37 setelah perlakuan, kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi hati.
Pada pengamatan, tidak ditemukan adanya gejala-gejala klinik clan semua mencit percobaan mengalami kenaikan berat badan setiap minggu. Hasil uji ANAVA ((x = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pembenan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis antara keempat kelompok perlakuan. Pada kelompok penlakuan dengan pembenian 20% ekstrak daun lamtoro, memperlihatkan keadaan gambaran histologi hati yang serupa dengan kontrol. Pemberian ékstrak dawn lamtoro sebesar 40% dan 60% menyebabkan kerusakan pada jaringan hati mencit.
Jenis-jenis kerusakan berupa: perluasan clan pembendunganvena sentralis, penlemakan, piknosis, intl menjadi keniput, dan nekrosis yang berlanjut dengan peradangan pada daerah-daerah tertentu jaringan hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kanker payudara merupakan penyakit kanker kedua terbanyak dijumpai setelah kanker mulut rahim pada wanita Indonesia. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etil asetat Ulva fasciata Delile dan Turbinaria decurrens Bory terhadap proliferasi sel tumor kelenjer susu pada mencit C3H. Tiga puluh ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu: K-I, kontrol negatif; K-II, kontrol pelarut; K-III, diberi ekstrak etil asetat U. fasciata dosis 41,32 mg/20 9 BB (berat badan); K-IV, diberi ekstrak etil asetat U. fasciata dosis 82,64 mg/20 9 BB; K-V, diberi ekstrak etil asetat T. decurrens dosis 24,29 mg/20 9 BB; dan K-VI, diberi ekstrak etil asetat T. decurrens dosis 48,59 mg/20 9 BB. Semua perlakuan diberikan selama 21 hari. Berat badan mencit dan volume tumor diukur setiap 2 hari sekali. Doubling time tumor dihitung pada akhir pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penghambatan pertumbuhan tumor yang cukup besar pada K-IV, yang ditunjukkan dengan nilai doubling time tumor yang tinggi. Daya hambat pertumbuhan tumor menurun sesuai dengan urutan : K-IV (U. fasciata dosis 82,64 mg/20 9 BB), K-V (T. decurrens dosis 24,29 mg/20 9 BB), K-VI (T. decurrens dosis 48,59 mg/20 9 BB) yang sama dengan K-II (kontrol pelarut), K-III (U fasciata dosis 41,32 mg/20 9 BB), K-I (kontrol negatif)."
620 JPBK 6:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
"Telah di lakukan penelitian laboratorium untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap gejala klinik dan perubahan histologi organ ginjal mencit (Mus musculus L>). Masing-masing kelompok mencit dicekoki pelet yang telah dicampur dengan ekstrak daun lamtoro pada dosis:0 % (kontrol) 20 %, 40 % dan 60 %b/b setiap hari. Pengamatan harian menunjukkan tidak ditemukan adanya gejala klinik pada semua mencit kontrol dan yang diberi perlakuan ektrak daun lamtoro.Sema mencit mengalami kenaikan berat badan yang hampir sama selama masa percobaan. Hasil uji ANAVA (a=0.05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pencekokan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata kerusakan glomerulus organ ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 60 %. Pengamatan mikroskopik terhadap organ ginjal mencit dilakukan pada hari ke-36 setelah perlakuan.Pemberian ekstrak daun lamtoro dengan dosis 20 % pada mencit memperlihatkan gambaran histologi organ ginjal yang tidak berbeda dengan kontrol. Sedangkan pada dosis 40 % mulai tampak kerusakan ringan ,dan dengan dosis 60 % kerusakan yang terjadi semakin meningkat yaitu pada organ ginjal kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman.Kerusakan organ ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak lamtoro yang di berikan."
1997
SAIN-II-2-Mei1997-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indri D.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmardi
"Menurut beberapa peneliti salah satu faktor penyebab timbulnya kanker, adalah terapi dengan betaestradiol dosis tinggi, atau dosis adekuat yang tidak terkontrol. Terapi ini telah digunakan selama 30 tahun terakhir terutama kaitannya dengan menopause prematur, hysterektomi total, salpingo-ooforektomi, kontrasepsi, dll. Namun demikian tidak mudah melakukan penilaian keuntungan yang diperoleh serta efek sampingnya. Terlebih lagi bila pemanfaatan estradiol dilakukan pada penderita kanker payudara. Sehingga perlu dicari dosis yang masih aman pada keadaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah implantasi estradiol sekali selama penelitian dengan dosis 7 mg berpengaruh terhadap perangai pertumbuhan sel tumor transpiantabel kelenjar susu mencit GR, serta terhadap imunitas humoral mencit tersebut. Mencit yang digunakan adalah mencit betina yang pada awal penelitian berumur 6 bulan dan ditumbuhi (diinokulasi) sel tumor kelenjar susu.
Mencit dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok kelola yang terdiri atas mencit bertumor kelenjar susu tidak diimplantasi estradiol dan kelompok perlakuan yang diimplantasi estradiol. Dengan menganalisa data volume tumor pada saat tumor berumur 1 minggu dan 2 minggu, diketahui bahwa implantasi estradiol tidak meningkatkan pertumbuhan tumor. Sedangkan dari analisa kadar imunoglobulin diketahui bahwa tidak ada pengaruh implantasi estradiol terhadap kadar Ig G dalam serum mencit. Sebaliknya transplantasi tumor ada pengaruhnya terhadap kadar Ig G serum mencit.
Pengaruh implantasi estradiol terhadap kadar Ig A pada serum mencit juga tidak bermakna. Tetapi transplantasi sel tumor justru menurunkan kadar Ig A dalam serum mencit. Kadar Ig M serum tidak dipengaruhi baik oleh implantasi estradiol maupun transplantasi sel tumor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harsodjo Wijono S.
"Untuk meningkatkan obat tradisional menjadi sediaan obat fitofarmaka diperlukan penelitian mengenai kandungan kimia tumbuhan obat. Pada studi ini telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa asam fenolat yang terdapat di dalam daun katu yaitu darun yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional. Dari ekstrak ethanol 95% daun katu dapat diisolasi senyawa asam fenolat dengan cara fraksinasi sinambung menggunakan ether, dengan dan tanpa proses hidrolis. Fraksi eter kemudian dianalisis dengan menggunakan kromatografi kertas dua dimensi dengan larutan pengembang pertama asam aseta 2% dalam air dan larutan pengembang kedua benzene-asam asetat-air (60:22:1,2) dengan penampak bercak sinar ultra violet larutan diaze p-nitroanilin, sedangkan untuk memperjelas hasil disemprot dengan natrium karbonat 15%. Dari hasil identifikasi diperoleh asam fenolat, asam para hidroksi benzoate, asam ferulat, asam kafeat dan asam vanilat. Kecuai itu masih ditemukan lebih dari 7 bercak yang diduga sebagai asam fenolat. Setelah dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan spektrofotodensitometer terhadap 4 jenis asam fenolat yang teridentifikasi maka diketahui bahwa asam p-hidroksibenzoat mempunya prosentasi tertinggi.

Isolation and Identification of Fenolic Acid in Katu Leaves (Sauropus Androgynus (L.) Merr. ). To improve traditional drugs in changing to fitofarmaka studies should be conducted on the chemical content of plants used as drugs. In this study, fenolic acid compounds in katu leaves, which are used for traditional medicine, were isolated and identified. From 95% ethanol extracts of katu leafs could be isolated a fenolic acid compound through continuous fraction using ether, with or without hydrolysis process. The ether fraction was then separated with the two dimension paper chromatography. The first solution developed was 2% acetic acid in water, and the second was benzene-acetic acid?water (60 : 22 : 1,2). Spots were identified with ultraviolet light, diazo p-nitroaniline solution and to enhance the color 15% sodium carbonate was sprayed. After separation p-hidroxy benzoid acid, ferulic acid, cafeic acid and vanilic acid were identified. In addition more than 7 spots were found which were supposed to be fenolic acids. Quantitative analysis was done using the spectrophotodensitometer for 4 kinds of identified fenolic acids. The highest percentage in katu leafs was p-hydroxibenzoid acid."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Sains dan Teknologi Nasional, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harsodjo Wijono S.
"Senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak etanol 95% daun katu diisolasi dengan menggunakan metode Charaux-Paris. Dilakukan fraksinasi ekstrak etanol 95% dengan menggunakan pelarut kloroform, etilasetat dan 3 kali dengan n-butanol, kemudian dari fraksi n-butanol I dilakukan isolasi flavonoid dengan cara kromatografi kertas preparatif dan diidentifikasi dengan spektrofotometer Ultra Violet (UV) dan infrared. Enam senyawa flavonoid berhasil diisolasi, setelah diidentifikasi salah satu senyawa flavonoid tersebut adalah rutin sedangkan 5 senyawa lainnya adalah golongan flavonol OH-3 tersulih atau golongan flavon.

Isolation and Identification of Flavonoid in Katu Leaf (Sauropus androgynus (L.) Merr. Flavonoids in 95% ethanol extract of katu leaf were isolated using Charaux-Paris method. Extract of 95 % ethanol was fractionated with chloroform, ethyl acetate and three times with n-butanol. Flavonoids to be isolated from n-butanol I fraction by chromatography paper preparative method, and identified by spectrophotometer UV (Ultra-Violet) and infrared. Six flavonoids were isolated, one of flavonoids identified as rutin, and the other five were flavonol OH-3 conjugated or flavon groups."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33060
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>