Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yos Hartono Effendy
"Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan garment. Peluang ekspor garment Indonesia yang sangat besar pasti membutuhkan suatu sistem yang baik untuk menunjang kualitas produksinya. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran yang objektif tentang perusahaan yang bersangkutan. PT X merupakan salah satu perusahaan ekspor yang bergerak di bidang tekstil dan produk tekstil. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT X harus memberi pelayanan yang baik kepada para langganannya. Keterlambatan pengiriman produk garment dan tidak sesuainya produk yang dikirim dengan spesifikasi dari pembeli mendatangkan kerugian bagi PT X. Hal ini disebabkan karena kurang baiknya sistem informasi manajemen PT X untuk menrencanakan produksi dan mengendalikan persediaan. Tidak cukupnya bahan di gudang serta keterlambatan pengeluaran Purchase Order tentu akan menghambat kelancaran proses produksi. Pengiriman barang dari satu bagian ke bagian lain tanpa dokumen dapat mengakibatkan pencurian barang di tengah jalan. Pemasok bahan perlu dievaluasi agar pemasok yang mengirim barang secara tepat, sesuai dengan order, dan mempunyai reputasi yang baiklah yang menjadi pemasok pilihan perusahaan. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah perusahaan ini perlu memiliki sistem komputer yang terintegrasi diantara bagian-bagiannya. Pemakaian LAN akan menguntungkan perusahaan karena pencatatan lebih akurat, lebih cepat, dan pekerjaan klerikal dapat dikurangi. Untuk melaksanakan sistem komputer yang terintegrasi diperlukan komitmen dari kalangan manajemen dan pelaksanaannya harus terkoordinasi secara menyeluruh untuk semua karyawan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Saifuddin
"Perusahaan, dalam hasilkan produk mempunyai target tertentu. Target itu adalah kualitas dan kuantitas produk. Untuk menambah kuantitas produk yang dihasilkan dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas produksi. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas produk, diperlukan sistem perbaikan kualitas yang menyeluruh. Salah satu ilmu yang mempelajari perbaikan lcualitas adalah Manajemm Kualitas Menyeluruh.
Pada saat ini banyak proses produksi telah mernanfatkan Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Controlt/TQM). Tujuan utama pemanfaatan sistem manajemen ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan akhir dari Manajemen Kualitas Menyeluruh adalah perbaikan berkesinambungan untuk kepuasan konsumen.
Manajemen Kualitas Total memiliki tiga konsep perbaikan kualitas yaitu: Fokus Konsumen, Perbaikan Proses dan Keterlibatan menyeluruh Fokus konsumen mengatakan bahwa setiap konsumen memilih keinginan dan harapan terhadap produk. Untuk itulah, agar dapat berhasil, produk yang dihasilkan perusahaan harus bertemu dengan keinginan konsumen. Untuk mencapai hal ini diperlukan pengumpulan dan analisa terhadap keinginan konsumen dan disesuaikan dengan desain yang ada.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen adalah Sebaran Fungsi Kualiras (Quality Function Deployment IQFD). Biasanya QFD ini dibuat untuk pengembangan produk bam, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan produk yang sudah ada. Gunanya adalah untuk perbaikan produk.
Quality Function Deployment membutuhkan data dan analisa keinginan konsumen yang diselaraskan dengan desain teknik dan rekayasa. Data keinginan konsumen ini didapat dari survei atau dari layanan purna jual. Layanan purna jual dapat menjadi data sumber keinginan konsumen karena departemen ini yang dapat menghimpun data kualitas produk. Baik kegagalan dalam proses desain, produksi atapun proses perakitan produk.
Untuk menganalisa kasus kasus yang terjadi dan desain yang diharapkan konsumen diperlukan suatu sistem pengolah informasi produk. Sistem pengolah informasi produk ini dapat berbasis database. Data yang didapatkan dari konsumen diolah, untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam desain dan produksi produk.
Informasi data-data produk itulah yang akan diteruskan ke bagian pabrikasi dan digunakan untuk memperbaiki kualitas produk. Informasi tersebut dapat saja diteruskan ke bagian desain, produk ataupun ke supplier yang mendukung jalannya produk.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Setyo Kuncoro
"Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan terkemuka di Indonesia, UI membutuhkan sebuah sistem insofrmasi eksekutif yang tepat. Sistem informasi eksekutif tersebut memerlukan data yang tidak hanya berasal dari data terkini tetapi juga data dari beberapa periode sebelumnya yang dikumpulkan dari berbagai basis data operasional yang sudah ada. Data tersebut kemudian dianalisa terlebih dahulu dan hasilnya diguanakan sebaai pertimbangan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih akurat dan optimal. Data Warehouse adalah suatu tempat pemyimpanan data yang lengkap dan konsisten, yang didapatkan dari berbagai sumber dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan dalam suatu konteks bisnis. Saat ini, UI belum memiliki Data Warehouse yang mampu untuk mendukung proes analisa pengambilan keputusan tersebut. Proyek akhir ini bertujuan untuk menghasilkan suatu rancangan Data Warehouse.

As one of the leader of education provider in Indonesia, University of Indonesia needs an appropriate executive information system. The executive information system not only requires the currently available data, but also historical data collected from several operational databases. The data will be analyzed and the result will be used as a consideration for the decision making process by the management, to ensure that the decision taken is as accurate and optimum as possible. This is the role of the data warehouse in providing strategic information to help decision making process. Data warehouse is used to completely and consistently store data acquired through many sources and is created to fulfill the needs of a user in a business context. Right now, the University of Indonesia does not have data warehouse capable of supporting the decision making analysis process. This final project is meant to design a data warehouse, to support the needs of the management from the Faculties and University of Indonesia and help them in making academic-related decisions. This document describe the design of Data Warehouse as a supporting system for the Academic Information System of University Indonesia. It will focus on the architecture of the system and data warehouse design. The result of making Data Warehouse will be presented using web application to make user easy to link the information needed."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sabari
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam kondisi lingkungan eksternal yang terus berubah dengan cepat dan dinamis, kemampuan
mengelola sumberdaya keuangan yang terbatas secara efisien dan efektif telah menjadi tantangan
tidak saja bagi sektor swasta tetapi juga bagi sektor pemerintahan. Perubahan-perubahan yang
terjadi belakangan mi dalam kebijaksanaan pembangunan daerah telah mengisyaratkan bahwa
daerah tingkat II akan memainkan peranan yang semakin penting.
Lingkungan yang berubah dengan cepat menciptakan ketidak-pastian yang tinggi. Salah satu
usaha untuk mengurangi faktor ketidakpastian ini adalah melalui penyajian informasi bagi
manajemen. Untuk melakukan hal tesebut dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen (SIM)
yang efektif.
Pemerintah kotamadya merupakan organisasi nirlaba yang memiliki berbagai ciri khusus seperti
tidak adanya ukuran laba, kurangnya ketergantungan sumberdana pada pelanggan, serta adanya
tujuan yang sulit diukur dan bersifat majemuk. Dengan kendala-kendala tersebut di atas,
pemerintah kotamadya harus menjalankan berbagai fungsi dalam rangka desentralisasi urusan
pemerintahan seperti fungsi penyelenggaraan pelayanan, pengaturan, pembangunan, perwalian,
koordinasi dan perencanaan. Menghadapi tugas yang berat dengan berbagai kendala yang ada,
pemerintah kotamadya membutuhkan suatu SIM yang efektif, khususnya dalam manajemen
keuangan.
Manajemen keuangan pemerintah kotamadya merupakan proses yang mencakup berbagai sikius
seperti perencanaan keuangan, manajemen biaya, dan pengendalian akuntansi. Salah satu ciri
utama dari manajemen keuangan pemenintah kotamadya yang membedakannya dari sektor
swasta adalah adanya pengeluaran investasi dan operasional yang benjalan terus menerus secara
bersamaan. Ciri lainnya, khususnya pada pemerintah kotamadya di Indonesia, adalah adanya
sumber dana yang beragam dengan ketergantungan yang tinggi pada pemerintah pusat.
Berbagai peralatan manajemen keuangan pemerintah kotamadya sebenarnya merupakan yang
diadaptasi dari sektor swasta, khususnya dalam bidang penganggaran. Dengan makin
berkembangnya teknologi pengolahan data, maka terbuka berbagai SIM yang dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan'yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
Salah satu perkembangan yang pesat terjadi pada usaha untuk memberikan informasi untuk
proses pengambilan keputusan yang semi-terstruktur melalui sistem pendukung keputusan.
Pemenintah kotamadya merupakan salah satu bentuk dari pemerintah daerah tingkat U yang
merupakan bentuk pemerintahan di daerah perkotaan. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5
tahun 1974 tentang Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah, penekanan otonomi daerah berada
pada pemerintah daerah tingkat II. Dewasa mi, dengan makin berkurangnya sumber pendapatan
pemerintah pusat dari sektor migas, maka pemerintah kotamadya dihadapkan pada tantangan
untuk Iebih mandiri, khususnya dalam pembiayaan investasi dan kegiatan di daerah. Tantangan tidak mudah karena sampai saat mi tingkat ketergantungan pada sumber dana pusat masih jauh di
atas rata-rata standar dunia.
Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah kotamadya masih memiliki organisasi manajemen
keuangan daerah yang tersebar pada berbagai unit kerja seperti Bappeda untuk perencanaan
investasi, Bagian Pembangunan untuk pengendaUan pengeluaran investasi, Dipenda untuk
perencanaan dan pengendaUan pendapatan, dan Bagian Keuangan untuk perencanaan dan
pengendalian pengeluaran operasional. Tidak adanya suatu unit organisasi yang bertanggungjawab
menyeluruh dalam manajemen keuangan menyebabkan hampir seuruh laporan keuangan
ditujukan kepada Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah selalu pimpinan puncak di daerah.
Dalam perencanaan keuangan, pemerintah kotamadya sudah memiliki rencana jangka panjang
dan rencana jangka menengah yang baku, melalui Pola Dasar dan Repelita Daerah. Meskipun
demikian, terdapat jurang pemisah antara rencana-rencana tersebut dengan anggaran tahunan karena belum adanya perangkat pemrograman dalam bentuk anggaran jangka menengah.
Besarnya tantangan yang dihadapi dan terbatasnya perangkat manajemen keuangan yang dimiliki
mengisyaratkan perlunya dikembangkan suatu SIM untuk manajemen keuangan. Pengembangan
SIM tersebut perlu dimulai dari sistem informasi akuntansi antara lain dengan menerapkan struktur
akuntansi yang berorientasi pada program. Struktur mi memerlukan perubahan mendasar pada
struktur pos rutin dan pendapatan yang selama mi lebih berorientasi pada unit organisasi dan jenis
pendapatan. Disamping sudah dirasakan perlunya pengembangan akuntansi biaya, mulai dan
bentuk yang sederhana dengan mengidentifikasi biaya dan pendapatan suatu program sampai
dengan analisis biaya secara ekonomis.
Akhirnya dibutuhkan adanya information sharing khususnya untuk mengkonsolidasikan data-data
perencanaan seperti statistik kebutuhan masyarakat, identifikasi prasarana yang tersedia, dan
tingkat pelayanan yang ada. Hal yang sama juga diperlukan untuk memadukan informasi
keuangan dengan informasi non-keuangan dalam suatu struktur SIM yang terpadu.
Keberhasilan suatu sistem akan sangat dipengaruhi oleh pengorganisasian dan kualitas pelaksana.
Berkaitan dengan hal mi, sudah dirasakan perlunya penyesuaian organisasi dengan pola
pelayanan yang diberikan serta peningkatan peranan manajemen keuangan dari fungsi
pembukuan (score-keeping) menjadi fungsi penasehat keuangan (attention directing). Perubahan membutuhkan peningkatan kualitas pegawai yang harus dicapai melalui pelatihan dalam tugas
yang efektif.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wirastri
"Penelitian ini bertujuan menelaah penerapan sistem informasi manajemen yang efektif dalam menunjang peningkatan pelayanan konsumen di Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Bandung. Kajiannya diorientasikan untuk memperoleh temuan dari sistem informasi manajemen yang saat ini diterapkan dalam mekanisme pelayanan konsumen, sehingga dapat dikemukakan pemikiran konseptual untuk mewujudkan sistem informasi manajemen yang lebih efektif dalam menunjang peningkatan pelayanan konsumen.
Penelitian dilakukan atas dasar survei deskriptif analitis, yakni untuk mengidentifikasi kondisi sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan faktual mengenai tingkat efektivitas sistem informasi manajemen yang ada dalam upaya meningkatkan pelayanan konsumen di PDAM Kotamadya Bandung.
Sistem Informasi Manajemen sebagai independent variable, secara operasional diukur dari indikator: komponen fisik; fungsi pengolahan data; fungsi keluaran informasi bagi pemakai; jaringan kerja informasi; pemenuhan kebutuhan informasi pada fungsi operasional, kegiatan manajemen, dan jenis pengambilan keputusan; serta struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi dan pengendalian manajemen. Sedang pelayanan konsumen sebagai dependent variable, diukur dari penilaian atas kualitas pelayanan, menurut dimensi: tangible; reliability; responsiveness; assurance; dan empathy.
Penentuan sampel berpedoman pada Nomogram Harry King, dengan tingkat kepercayaan 90% besarnya sampel adalah 7,5% dari populasi, sehingga sampel Pegawai: 7,5% x 925= 69 responden. Sedangkan sampel konsumen diambil secara area sampling dan setiap wilayah diambil 30 sehingga besarnya sampel konsumen 120 responden. Jawaban responden dibuat tabulasi distribusi frekuensi guna mencari nilai persentase untuk diinterpretasikan secara kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan tingkat efektivitas sistem informasi manajemen dalam mendukung peningkatan pelayanan konsumen di PDAM Kotamadya Bandung, secara umum ternyata masih termasuk dalam klasifikasi kurang baik. Sehingga perlu pembenahan disain berbagai subsistem fungsional untuk mewujudkan efektivitas jaringan informasi guna memperlancar setiap tahap dan bagian kegiatan dalam proses pelayanan konsumen. Hal tersebut dibuktikan pula dengan penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan PDAM Kotamadya Bandung yang secara umum masih dinilai termasuk dalam klasifikasi kurang baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Murdick, Robert G.
Jakarta : Erlangga , 1995
658.403 8 MUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Nur Utomo
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan deregulasi, semakin pintarnya para investor dalam mencari peluang-peluang keuntungan dan berkembangnya teori "modern finance" membuat domain problem yang dihadapi oleh perbankan semakin rumit dan meluas, sehingga ada keinginan untuk memiliki sistem informasi yang baik, dapat diandalkan baik dalam akurasi dan ketepatan waktunya untuk segala aspek yang berkenaan dengan kebijakan dan sistem prosedur operasional perbankan guna menekan biaya operasional, kesalahan dalam pelaksanaan sistem prosedur dan lain sebagainya.
Salah satu keberhasilan agar proses rekayasa penciptaan sistem informasi sesuai dengan keinginan dan persepsi pemakai adalah penggunaan modeling yang baik untuk mengabstraksikan domain problem dunia nyata yang kompleks tersebut agar pemahaman yang didapat terhadap sistem yang dimaksud maksimal.
Konsep metode pemodelan yang berkembang saat ini adalah metode pemodelan obyek atau Object Modeling Technique. Dimana menyediakan pemahaman yang lebih baik untuk membuat model sebuah sistem yang dipandang dari titik pandang (lien point) yang berbeda dan saling berkaitan yang menggambarkan aspek-aspek penting dari sistem, sehingga memberikan gambaran yang lengkap dari sistem yang dimaksud.
Pada proyek akhir ini dilakukan studi dan pembahasan Object Modeling Technique yang diimplementasikan pada domain problem sistem manajemen pemantauan perkreditan cabang. yang ditujukan sebagai dokumentasi analisis dan disain awal guna memberikan usulan mengenai arsitektur system inFormasi untuk manajemen pemantauan kredit di PT. "X". Meskipun banyak versi yang berkembang dari metode modeling berorientasi obyek ini penulis hanya mengambil beberapa bagian yang disesuaikan dengan domain problem yang ada.

ABSTRACT
With in deregulation policies, the investor more smart to look for benefit opportunity and evolvement of modern finance teary make the problem faces by bankers more complex and widespread that it is desire to have good information system, could he tousled either in acuration and time to overall of banking polices and system procedures operation in order to pressure operation cost, to avoid blunder operation procedur, etc.
One of successfull of reengineering process to create information system according with user need and user perception is utilizing best modeling technique In abstraction complex real world domain problem in order to 'capture best understanding about that system.
The concept of modeling methode evolving recently is object modeling methode or Object Modeling Technique, Which provide good understanding from any different view point and interrelatedness among view point that describe. important aspects of system to create a system model, so provide complete explanation of -that system.
in this tests performed study and discussion about Object Modeling Technique that implemented to domain problem of branch credit management monitoring. -i'Iie purpose of this lesis is to provide an analysis documentation and pre design to give suggestion about management information archiitecture or credit management monitoring in PT. X. Although there are a lot of version object modeling methode, the writer just put some of part from this methode according to this domain problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>