Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993
338.9 Cir
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ede Surya Damarwan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Muchransyah Achmad
"Secara umum penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai migrasi petani di Jawa Barat, lebih rinci lagi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk meneliti faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan kemungkinan petani melakukan migrasi di Jawa Barat secara diskriptrif. (2) Untuk meneliti bagaimana karakteristik petani migran dan non migran di Jawa Barat ditinjau baik dari segi sosial, ekonomi maupun demografi terutama kaitannya dengan profesi migran sebagai petani.
Petani migran mempunyai tingkat pendidikan yang lebih baik dari non migran. Jika dihubungkan. dengan distribusi pendapatan yang diperoleh petani migran dan non migran berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan terlihat bahwa petani migran pendapatannya lebih baik dari petani non migran. Petani migran umumnya mempunyai jumlah anggota rumah tangga yang menjadi tanggungannya relatif kecil, hal ini berarti semakin besar tanggungan yang ditanggung oleh responden semakin tidak berani dia mengambil resiko untuk melakukan migrasi.
Unsur terpenting dalam karakteristik migran secara umum adalah umur, pendidikan, jenis kelamin dan status perkawinan. Pola migrasi menurut kelompok umur pada petani migran di Jawa Barat tidak berbeda dengan pola migrasi yang telah ditemukan oleh para peneliti sebelumnya, dalam penelitian ini ditemukan migran petani di Jawa Barat yang terbanyak berumur 12 - 29 tahun.
Jika dihubungkan antara jenis kelamin dan kelompok umur, menurut hasil Sakerti 1993 migrasi petani umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, sekitar 86.25 % dari jumlah migran dan wanitanya hanya sekitar 13.75 %. Walaupun yang terbesar melakukan migrasi adalah laki-laki namun polanya antara wanita dan laki-laki hampir sama yaitu migrasi terbanyak pada usia 12 - 29 tahun.
Petani yang melakukan migrasi satu kali alasan migrasinya yang terbanyak adalah karena keluarga yaitu 68.65 %, alasan pekerjaan 22.39 %, alasan lainnya 7.46 % dan alasan pendidikan hanya 1.50 %. Petani migran yang melakukan beberapakali migrasi yaitu 2 kali, 3 kali, 4 kali atau lebih umumnya dilakukan oleh laki-laki dengan tujuan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya yang banyak dilakukan oleh para akhli kependudukan dimana pekerjaan merupakan motivasi utama orang melakukan migrasi.
Hasil studi ini tidak begitu berbeda dengan hasil studi yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Hay (1974), di Tunisia, Suharso dkk (1981) di Indonesia, Chandra (1985) di Malaysia dan Tomagola."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Munir
Jakarta: Bina Aksara, 1986
363.9 ROZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2008
R 614.42 SUR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Refi Fitri H. NST
"Pada era globalisasi saat ini terdapat kecenderungan meningkatnya tuntutan dan dugaan kejadian kesalahan medik yang berbias ke malpraktik. Hampir setiap tindakan medik menyimpan risiko. Kesalahan medik dengan konsckuensi serius paling sering terjadi Salah satunya di Unit Gawat Darurat. Masalah asuhan klinis di Unit Gawat Darurat apabila tidak dikenali dan dipahami dengan baik dapat merugikan pasien, bahkan rumah sakit itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan, sikap, dan persepsi tenaga kesehatan terhadap kesalahan medik yang nantinya diharapkan dapat meminimalisasikan texjadinya kesalahan medik. Penelitian dilakukan di unit gawat darurat RS ”X” dengan 10 informan yang terdiri dari manager, kepala seksi, kepala ruangan, ketua kelompok perawat, dokter dan perawat pelaksana yang bertugas di unit tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu wawancara mendaiam, obsen/asi, dan tclaah dokumen. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi (content anabzsis) yaitu membandingkan hasil penelitian dengan teori dalam kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah mengetahui tentang pengertian kesalahan medik, sumber-sumber kesalahan medik, dampak kesalahan medik, dan upaya kesalahan medik, namun untuk tipe-tipe kesalahan medik informan belum mengetahuinya. Sikap informan terhadap kesalahan medik, informan menilai bahwa kesalahancadalah hal yang wajar. Kewlahan tidak texjadi apabila mengikuti prosedur dengan benar. SDM terampil dan fasilitas cukup memadai, hanya ruangan yang belum memadai dinilai sebagai sumber kesalahan medik. Kesalahan medik dapat bcrdampak positif dan negatiti Informan menilai sikap pimpinan dalam mengantispasi kesalahan medik kurang sesuai. Persepsi infomian tentang kesalahan medik menunjukkan bahwa kesalahan medik texjadi dikarenakan kasus sulit, pasien banyak, dan harus melakukan tindakan dengan cepat. Faktor manusia, komunikasi, pasien, merupakan sumbcij terjadinya kesalahan medik.
Kesalahan medik bukan hanya bcrdampak pada pasicn, namun berdampak juga pada pemberi pelayanan. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisasikan kesalahan medik dapat dilakulcan dengan pelatihan, refreshing keilmuan, kolaborasi sesama tim, memperbaiki komunikasi, dan melaksanakan tindakan sesuai SOP.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan persepsi tenaga kesehatan di unit tersebut cukup baik namun tidak dibarengi dengan tindakan, sarana dan prasarana yang rnemadai, pengawasan yang memadai dari tim manajemen risiko, dan sistem rujukan pasien yang kurang baik sehingga menyulitl-can keluarga pasien. Mengingat bahwa salah satu usaha untuk meminimalisasikan kesalahan medik adalah dcngan rnembuat Iaporan insiden, maka disarankan tim manajemen risiko untuk secara intensif mensosialisasikan pelaporan insidcn dan menyediakan buku panduan mengenai bentuk~bentuk kesalahan yang harus dilaporkan dan pihak rumah sakit membuat kebijakan yang isinya adalah mernberikan jaminan tidak akan memberikan sanksi kepada yang melakukan kesalahan dan melaporkan kesalahan medik yang terjadi.

In current globalization era there is tendency of increasing demand and medical error cases estimation that biased to malpractice. Almost all of medical action has risk. Medical error with serious consequence is the most frequent cases in Emergency Unit. If clinical upbringing cases in Emergency Unit not recognized and comprehended well would harm patient, stahl even the hospital. This research aim to gather information toward knowledge, attitude and health force assessment toward medical error that later would minimize medical error.
Research conducted in emergency unit of RS “X” with 10 informant that consist of manager, chief section, chief executive, nurse group leader, doctor and muse administrator that undertake the unit. Research method used is qualitative method that is circumstantial interview, observation, and document study. Data analysis conducted with content analysis method that is research result with bibliography theory.
Research result shows that informant has recognize about medical error interpretation, medical error sources, medical error impact, and medical error efforts, however for medic types informer not yet know it. Informant behavior toward medical error, informant assess that mistake is spontaneous. Mistake would not occur if following the right procedure, skilled SDM and adequate facility, only room that not yet adequate assessed as medical error source.
Medical error could affect positively and negatively. Informant assessed leader behavior in anticipating medical error less suitable. Informant assessment toward medical error shows that medical error occurs because of complicated cases, excessive patient, and act quickly. Human factor, communication, patient, is source of medical error. Medical error was not only affecting patient, but also affecting service giver. Efforts conducted to minimizing medical error could do by training, knowledge refreshing, team collaboration, fixing communication, and conduct act that appropriate with SOP.
Conclusion Hom this research is knowledge, attitude, and health force assessment in those unit is quite well but not along with action, adequate medium and infrastructure, adequate monitoring from risk management team, and patient reference system that less good so that complicate patient family. Considering that one of the efforts to minimize medical error is making incidental report, so that suggested risk management team intensively socialize incident report and providing guidance book toward fallacies that had to be reported and hospital that make policy, which has content of guaranteed would not give sanction to the one who do mistake and reporting medical error occurred.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Setyawan
"Penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi sebagai variabel utama dan sebagai variabel penjelas lainnya adalah umur ibu, kunjungan pemeriksaan kehamilan, pekerjaan, dukungan suami, asuransi, jarak ke fasilitas kesehatan, tempat tinggal dan jumlah anak. Idealnya, persalinan haruslah dilakukan oleh tenaga kesehatan modern. Persalinan yang aman akan menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi logistik model logit. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 12.703 dari Demographic and Health Survey Program tahun 2012. Penelitian dibatasi pada responden yang mempunyai anak balita dan merupakan kelahiran terakhir saat survey dilakukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku ibu dalam memilih penolong persalinan. Responden dengan tingkat pendidikan minimal SLTA mempunyai kemungkinan 3 kali untuk memilih tenaga kesehatan modern dibandingkan dengan responden yang tingkat pendidikan tertingginya SLTP. Responden yang termasuk golongan kaya mempunyai kemungkinan 2,7 kali memilih tenaga kesehatan modern dibandingkan responden yang masuk golongan miskin.

This research attempts to analyze factors that influence maternal behavior in choosing birth attendants. As question of interest, we choose education and socioeconomic level, and as additional questions are age, antenatal care, occupation, husband?s support, insurance, distance to health facilities, residence and number of child. Ideally, delivery should be helped by modern health personnel. Safe delivery would reduce maternal mortality and infant mortality.
This research used logistic regression analysis, logit model method. The number of samples included was 12.703 samples by using DHS 2012 data. The study is limited to respondents who have children under five years and the last born when the survey was conducted.
The results of this study indicate that education and socioeconomic levels have a significant impact on maternal behavior in choosing birth attendants. Respondents with education level at least senior high school have 3 times possibility to choose modern health personnel compared with respondents with the highest education were junior high school. The rich respondents have possibility at around 2.7 times to choose modern health personnel compared with poor respondents.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T42887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silvia Refina Dewi
"Dengan penurunan tren kasus malaria yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir, beberapa wilayah di Indonesia masih memiliki tingkat endemisitas yang lebih tinggi dibanding wilayah lainnya, termasuk salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan total 17.192 kasus malaria pada tahun 2018, Provinsi NTT menempati posisi ketiga dengan nilai API tertinggi (3,42) dengan tingkat endemisitas sedang. Dengan demikian, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penting yang berpotensi menyebabkan tingginya Annual Parasite Incidence (API) malaria di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018 dengan menganalisis hubungan faktor kependudukan, serta faktor risiko lingkungan. Penelitian ini menggunakan studi ekologi dengan unit analisis kabupaten/ kota dengan data yang didapatkan dari dokumen Profil Kesehatan Provinsi NTT (Dinas Kesehatan Provinsi NTT), Provinsi NTT dalam Angka (Badan Pusat Statistika) dan Riset Kesehatan Dasar NTT (Kementerian Kesehatan). Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat (uji korelasi Spearman) dan spasial (teknik overlay). Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah masyarakat dengan pendidikan rendah, pekerjaan berisiko malaria, serta perilaku pembuangan air limbah yang kurang baik masih sangat tinggi. Selain itu, didapatkan hasil bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan API malaria mencakup pendidikan rendah (P-value = 0,005; r = 0,588), perilaku BABS/ Buang Air Besar Sembarangan (P-value = 0,008; r = 0,564), lantai lembab (P-value = <0,003; r = 0,613), dan atap dedaunan (P-value = 0,001; r = 0,652). Selanjutnya, diketahui bahwa variabel perilaku BABS juga berkorelasi secara spasial dengan API malaria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan malaria yang harus berfokus pada peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (terutama dalam menggunakan jamban sehat dan membersihkan rumah sesuai dengan kondisi masyarakat). Terlebih, dalam memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian malaria, hal lain yang harus ditingkatkan mencakup pemberian penyuluhan yang efektif agar informasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Although the decreasing number of malaria cases has been happening in Indonesia since the past few years, some regions in Indonesia still have higher malaria endemicity, including East Nusa Tenggara (ENT) Province. With total malaria cases of 17,192 in 2018, ENT Province was in the third place of province with the highest Annual Parasite Incidence number (3.42) making ENT Province as the province with moderate malaria endemicity. Thus, this thesis aims to discover important factors which have the potential in increasing the number of Annual Parasite Incidence (API) of malaria in ENT Province year 2018 by analyzing correlation of demographic and environmental risk factors. This study used ecological study design with analysis unit of districts/ city and data gotten from document of ENT Province Health Profile (Public Health Office of ENT Province), ENT Province in Number (Central Bureau of Statistics), ENT Province Health Survey (Ministry of Health). Data were analyzed using univariate, bivariate (Spearman correlation test), and spatial (overlay technique) analysis. The result showed that the number of societies with low education, high risk jobs, and unproper waste disposal behavior are still high. Further, variables which have a significant correlation with malaria API are low education level (P-value = 0,005; r = 0,588), behavior of open defecation (P-value = 0,008; r = 0,564), humid floor (P-value = <0,003; r = 0,613), and roof made from leaves (P-value = 0,001; r = 0,652). Besides, behavior of open defecation was found to be spatially correlated with malaria API. The result of this study highlights the importance of malaria prevention that should focus on intensifying clean and healthy lifestyle (especially the using of healthy latrine and right ways of cleaning the house which has been adapted by societies’ condition). Besides, in strengthening malaria prevention and control measures, other efforts that need to be escalated including providing comprehensive knowledge with more effective ways so that the information of malaria prevention can be well absorbed by the societies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>