Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aron, J.D.
London: Addison-Wesley, 1974
005.1 ARO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stroup, Jim
"Using this Infoline, readers will be able to build a management development program in their company. The audiences for this title are learning strategists, training managers, and human resources professional that make decisions about training. This title covers how to know what you want from your management program, find candidates, build your management program, and monitor the program so that it can evolve with your business needs."
Alexandria, Virginia: American Management Association, 2008
e20441865
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Liya Agustin Umar
"ABSTRAK
Perubahan tingkat penanda epigenetik pada sperma memiliki dampak pada fertilisasi dan kontribusi sperma terhadap perkembangan embrio secara normal. Pada beberapa studi, perubahan metilasi pada DNA yang terdapat di dalam gen, memiliki kaitan dengan infertilitas dan keberhasilan teknologi reproduksi. Pemeriksaan Aniline Blue (AB) dan Toluidin Blue (TB) yang menganalisis maturitas dan kepadatan kromatin sperma ditentukan oleh ekspresi dari gen protamin. Namun sejauh ini, belum ada penelitian yang menganalisis tingkat maturitas dan kepadatan kromatin sperma sekaligus menilai status metilasi gen protamin 1 ini pada sperma pasien yang mengikuti program FIV dibandingkan dengan sperma pada laki-laki fertil normozoospermia dengan tingkat perkembangan zigot pada program FIV.
Sampel penelitian ini berjumlah 60 orang, yang terdiri dari 30 sampel pasien yang mengikuti program FIV di Klinik Infertilitas Yasmin RSCM Kencana, dan 30 orang laki-laki fertil normozoospermia. Sampel ini diperiksa keadaan kromatin spermanya menggunakan pewarnaan AB dan TB, Data tingkat perkembangan zigot diperoleh dari data sekunder rekam medis Klinik Yasmin, kemudian analisis metilasi gen protamin 1 menggunakan MSP (Methylation Specific PCR) dan diukur pita yang terlihat secara semikuantitatif menggunakan ImageJ.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat maturitas kromatin sperma pada ejakulat pasien FIV lebih rendah secara bermakna dibandingkan pada ejakulat laki-laki fertil normozoospermia. Maturitas kromatin sperma yang baik pada ejakulat pasien FIV memiliki arah korelasi positif yang tidak bermakna dengan tingkat perkembangan zigot, sedangkan pada tingkat kepadatan kromatin sebaliknya, dan memiliki korelasi bermakna pada kategori maturitas kromatin sperma yang tidak baik. Tingkat metilasi DNA gen protamin 1 pada pasien yang mengikuti program FIV lebih rendah bermakna dibandingkan dengan tingkat metilasi DNA gen protamin 1 pada ejakulat laki-laki fertil normozoospermia. Terdapat hubungan korelasi tidak bermakna dengan arah positif antara maturitas kromatin sperma dengan tingkat metilasi DNA gen protamin 1 namun pada kepadatan kromatin memiliki arah sebaliknya. Perubahan tingkat metilasi DNA pada gen Protamin 1 mempengaruhi perkembangan zigot pada program FIV namun tidak bermakna.

ABSTRACT
The changes of epigenetic marker level of sperm have an impact on fertilization and contribution sperm to the normally embryo development. In some studies, DNA methylation changes in genes, linked to infertility and the success of assisted reproductive technology. The assay of Aniline Blue (AB) and Toluidine Blue (TB) which analyzed maturity and integrity of sperm chromatin was determined by the expression of protamine gene. Up till now, there has not been any study to analyze the maturity level and integrity of sperm chromatin level, and methylation status of protamine 1 genes on the FIV patients sperm compared to sperm in normozoospermia fertile male with the level of zygote development in the IVF program.
Samples used in this study were ejaculate from patients who take IVF program at Yasmin Infertility Clinic, RSCM Kencana, and 30 normozoospermia fertile male as control. These samples were assayed the sperm chromatin using AB and TB staining. The data of zygote development level were obtained from secondary data of medical records of Yasmin Infertility Clinic, and the methylation level of protamine 1 gene were done MSP (methylation Specific PCR) and its band measured using ImageJ semi quantitatively.
The result showed that the level of sperm chromatin maturity of ejaculate IVF patients was significantly lower compared to normozoospermia fertile male. The maturity and chromatin integrity level of sperm in the ejaculate IVF patients with have weak correlation with the level of zygote development and significant in the bad category of sperm chromatin maturity. The DNA methylation level of protamine 1 gene in patients under when the IVF program was significantly lower compared to normozoospermia fertile male. There was not significantly with positif correlation between maturity chromatin of sperm with the DNA methylation of protamine 1 gene and the chromatin integrity was different. The changes of DNA methylation of Protamine 1 gene affects the level of zygote development in IVF program not significantly.Aniline Blue.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Dwi Ananda
Yogyakarta: Andi, 1991
001.642 FIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jogiyanto H.M.
Yogyakarta: Andi, 1990
519.7 JOG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1978
004 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 1986
307.14 CRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This book contains case studies of the discovery of erythromycin analogs (antibiotics), Tagamet, and Ultiva (remifentanil). Discusses the discovery of agents for the treatment and management of bacterial infections, Parkinson's disease, psoriasis, ulcers and stomach pain, atopic dermatitis, asthma, and cancer. Contains chapters on combinatorial chemistry, molecular biology-based drug discovery, genomics, and chemogenomics.
The first volume of this set thoroughly describes conceptualizing a drug, creating a library of candidates for testing, screening those candidates for in vitro and in vivo activity, conducting and analyzing the results of clinical trials, and revising the drug as necessary."
Hoboken, New Jersey: Wiley-Interscience, 2006
e20395928
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahja Roessitawati
"Kemajuan teknologi informasi telah mengubah struktur organisasi pada banyak industri, dimana hal ini sangat erat terkait dengan sumber daya manusia yang ada, yaitu bagaimana kualitas keterampilan yang tepat dalam kaitannya dengan peran yang selalu berubah, serta bagaimana struktur organisasi yang baru dapat memenuhi kebutuhan motivasi. Hal ini menyebabkan banyak organisasi menentukan keterampilan atau keahlian yang sangat diperlukan untuk membuat seseorang berhasil dalam suatu peran atau keadaan tertentu. Organisasi yang berhasil di masa depan umumnya akan berstruktur lebih mendatar dengan beberapa lapis supervisor, hubungan hierarki tradisional akan digantikan oleh kelompok kerja, yang dikenal sebagai organisasi gugus, yang saling berhubungan dan diberi kewenangan untuk menjalankan fungsinya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Informasi akan tersedia bagi setiap anggota kelompok, tidak hanya terbatas kepemilikannya pada satu atau dua orang saja. Untuk pembahasan lebih lanjut diuraikan dalam Bab I.
Keberhasilan organisasi diperlukan empat syarat, yaitu misi yang jelas dan mudah dipahami oleh setiap anggota organisasi. Kompetensi, dimana sumber daya manusia yang kompeten merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu organisasi, sehingga harus dimiliki oleh setiap karyawan di organisasi tersebut. Informasi, dimana fleksibilitas dan kebebasan karyawan melaksanakan tugasnya menuntut adanya kemudahan untuk mendapatkan informasi. Budaya, dengan mengembangkan rasa menghargai inisiatif akan menciptakan rasa tanggung jawab dalam diri karyawan terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, sehingga lebih berani untuk melakukan tindakan yang bertanggung jawab, termasuk mengambil suatu risiko yang telah diperhitungkan konsekuensinya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Di antara keempat syarat tersebut, kompetensi dari sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan, karena akan membantu terpenuhinya tiga persyaratan lainnya. Dibahas lebih lengkap di Bab I.
Sumber daya manusia yang kompeten membuat organisasi mempunyai jajaran manajer yang dapat melaksanakan peran kepemimpinan secara efektif. Hal ini akan semakin teruji di suatu organisasi yang dinamis dan selalu mengalami perubahan sebagai konsekuensi kecepatan perubahan lingkungan, sehingga memerlukan improvisasi dan penyesuaian berkelanjutan. Organisasi seperti ini akan membutuhkan manajer-manajer generalis, yaitu manajer yang menguasai beberapa kompetensi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya, agar dapat menangani perubahan tersebut. Salah satu contoh organisasi yang saat ini berada pada kondisi harus berubah secara cepat sebagai konsekuensi tuntutan lingkungan eksternal, adalah Bank XYZ. Dibahas lebih lanjut dalam Bab I.
Setelah pengelolaannya diambil alih oleh IBRA dalam rangka program penyehatan bank dan dilaksanakannya merger dengan 8 Bank Nasional, Bank XYZ mulai mencanangkan strategi bisnis untuk mencapai visinya. Salah satu strateginya adalah strategi di bidang sumber daya manusia dan organisasi, dimana restrukturisasi organisasi berdasarkan segmentasi bisnis, didukung kualitas sumber daya manusia. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain melalui perencanaan pelatihan secara internal dan eksternal dengan kategori basic, intermediate dan advance. Program yang menjadi skala prioritas utama adalah program pelatihan jenjang, yaitu suatu program pelatihan yang berhubungan langsung dengan pengembangan karier secara cepat, yaitu Officer Development Program (ODP). Pembahasan lebih lengkap diuraikan dalam Bab I.
ODP adalah program kaderisasi pimpinan, yang akan melahirkan para Generalist Banking Officer dengan kompetensi di semua fungsi utama bank dan diharapkan dalam waktu 2-3 tahun mendatang telah menduduki posisi Middle Manager di lingkungan Bank XYZ. Mengapa ODP ini perlu dirancang, padahal sudah ada program pelatihan jenjang lainnya? Pertimbangan manajemen adalah program pelatihan jenjang yang ada saat ini lebih bersifat pengkhususan, sehingga Officer yang dihasilkan mempunyai kompetensi yang terbatas di lingkup satu fungsi tertentu saja. Ketika harus menempati posisi yang menuntut kompetensi generalis, masih banyak kompetensi lainnya yang perlu ditingkatkan melalui program pelatihan dan magang dengan tambahan waktu belajar yang relatif lama. Contoh, adalah Pimpinan Cabang yang lebih kompeten di fungsi kredit dibandingkan fungsi-fungsi lainnya dan konsekuensi dari program pengunduran diri secara sukarela. Untuk pembahasan lebih lanjut, telah diuraikan pada Bab I.
Kondisi sumber daya manusia yang ada di lingkungan Bank XYZ saat ini, dimana mayoritas kompetensi yang dimiliki adalah spesialis, berbeda dengan tuntutan kecepatan perubahan organisasi Bank XYZ yang membutuhkan sumber daya manusia, khususnya di kelompok karyawan pejabat, dengan kemampuan berpikir yang lebih strategis dan makro atau generalis, serta kecepatan bertindak secara lintas fungsional tidak terbatas pada satu fungsi tertentu. Hal ini menyebabkan manajemen memutuskan menerima profesional dari bank lain. Secara jangka panjang, manajemen juga merancang program pelatihan kaderisasi pimpinan yang mempunyai kompetensi secara generalis. Pembahasan lebih terperinci diuraikan di Bab I.
Generalist Banking Officer, yaitu officer Bank XYZ yang memiliki kompetensi di bidang teknikal perbankan dan juga kompetensi manajerial. Untuk kompetensi teknikal perbankan, para alumni diharapkan memahami konsep dasar bagaimana bank menghasilkan keuntungan ditunjang dengan produk, servis dan sistem kerja fungsi finansial, operasional, kredit dan pengawasan, serta bagaimana meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Sedangkan untuk kompetensi manajerial, para alumni harus memahami nilai utama Bank XYZ, yaitu transparansi, responsif, integritas dan profesional, untuk selanjutnya diterapkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari sebagai Officer Bank XYZ. Secara terperinci diuraikan dalam Bab I.
Di antara ketiga jenis kompetensi, yaitu kompetensi organisasi, kompetensi jabatan atau peran dan kompetensi pribadi, disepakati bahwa jenis kompetensi jabatan yang akan dipergunakan untuk menjelaskan kompetensi seorang Generalist Banking Officer, baik dari segi teknikal maupun manajerial. Kompetensi ini akan menjadi dasar disusunnya program pelatihan, yang dikenal sebagai competency-based training. Lebih terperinci dapat dibaca di Bab II.
Profil kompetensi Generalist Banking Officer disusun berdasarkan uraian jabatannya dan dapat dibedakan menjadi dua jenis kompetensi, yaitu kompetensi teknikal dan manajerial. Pembahasan lebih terperinci dapat dibaca pada Bab III.
Berdasarkan profil kompetensi Generalist Banking Officer dirancang program pelatihan, yaitu ODP, dimana di dalam program tersebut akan diajarkan modul-modul yang berkaitan dengan konsep dasar dan fungsi-fungsi utama bank. Tujuan khusus ODP adalah diharapkan trainee memahami semua fungsi perbankan, yaitu finansial, operasional, kredit, risiko dan pengawasan, serta konsep bagaimana bank menghasilkan keuntungan dengan ditunjang produk yang kompetitif dan fungsi pelayanan yang mengutamakan kepuasan nasabah dan cara kerja yang sistematis dan efisien. Disamping teknikal kompetensi yang dikuasai, diharapkan para alumni mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai utama Bank XYZ. Dari situ disusun rancangan program, materi, metode belajar dan evaluasi, serta kriteria peserta yang berasal dari internal dan eksternal, dimana secara terperinci diuraikan dalam Bab IV."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hille, R.F.
New York: Prentice-Hall, 1988
005.73 HIL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>