Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Carnegie Council on Ethics and International Affairs, 1992
321.895 19 DEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bedeski, Robert E.
London: Routledge, 1994
951.95 BED t (1);951.95 BED t (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Park, Tae-Gyun
Seongnam-si, Gyeonggi-do: Academy of Korean Studies Press, 2012
KOR 320.6 PAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St. Leonards, Australia: Allen & Unwin, 1993
951.950 4 KOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
California: Hoover Institution Press, 1999
KOR 338.9519 5 Jon d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stanford: Hoover Institution Press, 1999
338.951 95 DEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti Rusmawardani
"ABSTRAK
Politik, demokrasi, dan sastra umumnya dianggap sebagai bidang yang tidak saling berhubungan. Makalah ini membahas bagaimana demokrasi dan peristiwa politik dapat digambarkan secara apik dalam karya sastra. Peneliti ingin menguatkan pendapat bahwa sastra merupakan media yang efektif dalam menyampaikan kritik terhadap sistem demokrasi dan politik yang represif. Untuk membuktikan hal tersebut, peneliti mengambil Guunmong, sebuah novel karya Choi In-hun yang terkenal dalam sastra politik sebagai corpus data. Dalam melakukan penelitian penulis membaca dekat novel, mencatat peristiwa politik di dalam cerita, membaca data terkait untuk dibandingkan dengan cerita di dalam novel, dan menemukan teknik yang dipakai penulis dalam menyampaikan kritik lewat karyanya tersebut. Penulis menemukan bahwa peristiwa politik, seperti Insiden Masan dan Revolusi April, dinarasikan melalui mimpi tokoh utama dan peristiwa yang terjadi di sekeliling tokoh. Choi In-hun secara apik menggunakan tokoh dan peristiwa di dalam cerita sebagai simbol yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Penelitian ini membedakan dari penelitian sebelum yang hanya menganalisis subjek dalam novel-novel karya Choi In-hun melalui struktur naratif novel, perbandingan novel politik dengan karya sejaman atau perbandingan Choi In-hun dengan penulis sastra politik lain.
ABSTRACT
Politic, democracy, and literature are considered as unrelated fields. This article discusses how democracy and political events are nicely used inside a literature work. Researcher wanted to confirm a statement that said literature is an effective way to deliver critics towards repressive democracy and political system. To confirm the statement, researcher used Guunmong, a novel by Choi In-hun that is known in political literature, as a corpus data. During research, researcher did close-reading on the novel, noted the political events happening in the novel, read related data to compare with the novel, and found technics used by the writer to deliver critics through his work. The research findings suggest that political events, such as Masan Incident and April Revolution, were narrated through main character 39;s dream and events around him. Characters and events in the story were nicely used as symbols connected to real events by Choi In-hun. This research differentiated with previous researchs that analyzed subjects inside Choi In-hun 39;s novel through its narrative structure, comparison with other political novel that told the same story or comparison of Choi In-hun with other political literature author. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ganik Pratiwi Roindaningtiyas
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang dampak peristiwa Samil Undong atau Gerakan
Kemerdekaan 1 Maret 1919 terhadap perubahan kehidupan masyarakat Korea
tahun 1919-1931. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak
peristiwa Samil Undong terhadap perubahan kehidupan masyarakat Korea tahun
1919-1931. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
sejarah dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
meskipun peristiwa Samil Undong tidak berhasil membuat Jepang mencabut
kekuasaanya dari Korea, peristiwa ini berhasil memberikan dampak bagi
kehidupan masyarakat Korea pada tahun 1919 sampai dengan tahun 1931, yaitu
adanya kebangkitan dalam kehidupan politik, intelektual dan kesusastraan.

ABSTRACT
This Study discusses about the impact of Samil Undong (March First Movement)
toward the change of Korean people?s life during 1919-1931. This research aimed
to know the impact of Samil Undong toward the change of Korean people?s life
during 1919-1931. This research applies historical method with descriptive design.
The result shows that although Samil Undong did not succed to make Japan draw
out its domination from Korea, it can give the change of Korean people?s life
during 1919 until 1931, those are the rise of political, intellectual and Korean
literature."
2015
S61306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriadi
"Studi ini mengangkat gerakan kemerdekaan Korea sebagai tema besar penelitiannya, dengan fokus utama pada kemelut ideologi yang terjadi di antara faksi-faksi pejuang kemerdekaan. Semenjak tahun 1919, gerakan kemerdekaan yang berusaha memerdekakan Korea dari penjajahan Jepang terus bermunculan dan masif. Gerakan yang cenderung sporadis membuat banyak organisasi muncul. Setidaknya ada dua organisasi besar yakni Pemerintahan Provisional Korea dan Partai Komunis Korea. Kedua organisasi ini sama-sama melakukan gerakan kemerdekaan namun dilandasi oleh ideologi yang berbeda. Perbedaan ideologi yang mendasar ini membuat kedua kubu merasa memiliki hak atas tanah Korea setelah kemerdekaan. Pada tahun 1948 kedua kubu tidak menemui titik temu dan membuat pemerintahannya masing-masing. Inilah cikal bakal terbentuknya dua bangsa di satu Korea dan munculnya Perang Korea. Studi ini berusaha menggali lebih dalam penyebab friksi yang terjadi di antara kedua kubu dengan menelusuri sumbangsih kedua pihak dalam gerakan kemerdekaan Korea. Studi ini sendiri menggunakan metode sejarah dengan konsep "bangsa" dari Benedict Anderson sebagai alat bantu untuk memahami peristiwa sejarah yang ada.

The major theme of this thesis is the Korean independence movement as its main focus is on ideological upheaval that take place among the factions of independence activists. Since 1919 the independence movement which sought to liberate Korea from the Japanese occupation continued to emerge and was massive. Movements that tend to be sporadic make many organizations emerge. There are at least two major organizations namely the Korean Provisional Government and the Korean Communist Party. Both of these organizations together carried out the independence movement but were based on different ideologies. These fundamental ideological differences make both side feel that they have ownership of Korean land after independence. In 1948 the both organization did not meet the common ground and made their respective governments. This stagnation led to the formation of two nations in one Korea and the rise of the Korean War. This thesis tries to dig deeper into the causes of friction between the two organizations by tracing the contributions of the two parties in the Korean independence movement. This study itself uses the historical method with the concept of "nation" from Benedict Anderson as a main concept to understand what happened in Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>