Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Australian Studies Centre , 2001
320.959 8 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir
Jakarta: New Indonesia Alliance Party , 2003
320.9 SJA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Vinnie Fabyola
"ABSTRAK
Permasalahan mengenai kemunculan artike After Marcos, Now For The Soeharto Billion yang ditulis oleh David Jenkins pada 10 April 1986 telah memberikan pengaruh besar bagi hubungan antara Indonesia dan Australia. Beragam respon ditunjukkan oleh Pemerintah dan Rakyat Indonesia karena artikel tersebut dinilai telah menghina Presiden Soeharto. Munculnya artikel tersebut memberikan ekses kepada Pemerintah Australia, seperti Pembatalan kunjungan para menteri Indonesia, penutupan ALKI, dan pembatasan kunjungan masyarakat Australia. Penulisan skripsi ini menunjukkan bahwa diperlukannya kesepahaman diantara negara bertetangga agar terhindar dari kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan rapuhnya hubungan diplomatik. Kesepahaman dapat dilakukan dengan cara seperti diskusi, pertemuan antar tokoh, serta diplomasi budaya.

ABSTRACT
The problem arose from the Sydney Morning Herald?s article titled After Marcos, Now For The Soeharto Billion written by David Jenkins on April 10th, 1986 had triggered great impact towards Indonesia-Australia bilateral relationship. Responses came from both government and the people of Indonesia due to despising content, which insulted Indonesian President, Soeharto. The article then gave many excesses to the Australian government, such as the cancelation of several Indonesian Minister visits, the closing of Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), and numerous Australian tourists ban. This thesis figures that mutual understandings are needed in a bilateral relationship between both neighboring countries to lessen the chance of ruining the diplomatic ties. The understanding can be reached by holding discussions, meetings, and even engaging cultural diplomacy.
"
2015
S60302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Irene Christine
"Media massa sebagai salah satu perangkat negara yang berperan penting dalam pembangunan nasional dan memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi publik selayaknya memberitakan isu kemiskinan dengan porsi dan kemasan yang sesuai sehingga mampu menampilkannya secara komprehensif. Di Indonesia, media massa belum melihat isu kemiskinan sebagai isu yang penting untuk dibahas secara komprehensif dan mendalam. Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana media massa Indonesia membingkai isu kemiskinan. Lebih jauh, hasil temuan dianalisa dengan menggunakan konsep agenda publik, agenda media, dan konteks sosial budaya Indonesia.

In Indonesia, mass media plays a significant role in national development and has the strengh to influence public perception as well. Thus, mass media should have been conveyed the poverty issue to the public comprehensively. By far, mass media in Indonesia not yet considered poverty as one of important issues to be discussed and reported deeply with comprehensively manner. The purpose of the study is to see how mass media in Indonesia frame the poverty issue using several concepts which are public agenda, media agenda, and the context of Indonesia’s social culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pandjaitan, Hinca Ikara Putra, 1964-
Jakarta: Indonesia Media Law & Policy Centre, 2006
352 PAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Mahfud MD
Yogyakarta: Gama Media, 1999
959.8 Mah p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Perum Percetakan Negara RI, 1994
R 322 PID
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Konstruksi media massa tentang modernisasi politik di Iran adalah bagaimana sebuah media dalam hal ini Koran kompas membangun sebuah perspektif tentang gerakan modernisasi politik di Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami periode tahun 1997 - 2001 dan 2001 -2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas membingkai gerakan modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dan untuk mengetahui sikap kompas terhadap konflik politik antara kubu kiri-reformis dengan kubu kanan konservatif.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis (constructivis paradigm) dengan menggunakan metode penelitian CDA (Critical Discourse Analysis) Norman Fairlough dan Analisis framing Robert N. Ethman. Data diperoleh dari teks tajuk rencana kompas, wawancara dengan pengelola kompas, dan study literature yang relevan selanjutnya dianalisa menurut interpretasi peneliti dalam suatu kerangka pemikiran (theoritical framework) tentang modernisasi politik, analisis wacana, dan analisis framing.
Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa modernisasi politik Iran pada masa Presiden Mohammad Khatami dalam frame kompas adalah menciptakan kehidupan politik yang didasarkan kepada keadilan, persamaan hak,kebebasan dan keterbukaan. Penyebabnya adalah kondisi dunia yang sedang mengalami banyak perubahan akibat krisis ekonomi dan keinginan sendiri masyarakat Iran.Konflik politik yang terjadi akibat modernisasi politik yang dilakukan oleh Mohammad Khatami disebabkan oleh kelompok kanan-konservatif yang tidak mau kekuasaan yang selama ini didominasinya diambil oleh kelompok politik baru (generasi kedua dan ketiga).
Implikasi dari pembingkaian kompas terhadap modernisasi politik yang dilakukan Mohammad Khatami pada gilirannya akan melahirkan suatu bentuk pencitraan terhadap sebuah gerakan politik, apakah mendapat dukungan dari masyarakat atau tidak.

The construction of mass media on political modernization in Iran is now the media, Kompas newspaper is in this matter, has developed a perspective of political modernization movement in Iran during the president Mohammad Khatami period between 1997 to 2001 and 2001 to 2004.
This research purposes for knowing how did Kompas make a framework of Iranian political modernization movement in Mohammad Khatami era and what was attitude of Kompas to the political conflict between a left-reform group and a right-conservative one.
This work uses a constructive paradigm by the critical discourse analysis of Robert N. Ethman. The data had accepted from the editorial of Kompas, interviewing with Kompas management and its organizers and studying of relevant literatures to be analysis by researcher interpretation within theory framework of the modernization of politic, discourse analysis and framing analysis.
The result of this research shows that the modernization of Iranian politic in Khatami era from Kompas point of view is creating political life which is relying of justice, equality of right, freedom and open transparency. This situation was caused by global changes as a result of economic crisis and the willingness of Iranian people themselves. However, the modernization of politic by Khatami, created a political conflict have been-caused by a right-conseniative group who didn't want their dominated power would be taken by now political group (the second and third generation).
Someday, the implication of Kompas's framework to the modernization of politic which was organize by Mohammad Khatami will produce a form of image for political movement, whether supporting by society or just the opposite."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 1999
959.8 Dem
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Desi Yasmini
"Surat kabar merupakan lawan nyata atau musuh penguasa mapan, seperti pemerintah yang diktator. Keadaan seperti ini mencontohkan kemampuan surat kabar untuk melakukan kontrol sosial dalam masyarakat. Pola hubungan pers semacam itu pernah dirasakan di Indonesia pada masa pemerintahan terdahulu (Orde Baru). Namun dalam beberapa mass pemerintahan terakhir terjadi beberapa perubahan yang sangat berarti di dunia pers, yaitu ketika dihapuskannya SIUPP dan dibubarkannya Departemen Penerangan (Deppen). Hegemoni pemerintahan pun memudar. Memudarnya hegemoni pemerintah tidak dengan serta merta memberikan kebebasan kepada media dalam menentukan arah, isi, dan bentuk pemberitaan. Karena ia pun harus berhadapan dengan kekuatan lain, yaitu pemilik atau pemodal, dan pasar. Kepemilikan media dan kepentingan si pemilik media menjadi fenomena yang menarik dalam penanganan bencana gempa dan tsunami di wilayah Aceh pada Desember 2004, dengan keikutsertaan pemilik Surat Kabar Media Indonesia (MI) Surya Paloh. Pada saat terjadinya gempa dan tsunami di Aceh, Surya Paloh yang pada saat itu menduduki posisi Pemimpin Umum Harian Umum Media Indonesia sekaligus pemilik, turut serta dalam penanggulangan bencana.
Dalam beberapa edisi Media Indonesia, Surya Paloh diberitakan melakukan berbagai kegiatan yang terkait pada penanggulangan bencana. Tidak kurang enam hari (edisi 28 Desember 2004 hingga 2 januari 2005), pemberitaan Harian Umum Media Indonesia didominasi oleh berita dan foto bencana gempa dan tsunami di Aceh. Dari rata-rata 20 halaman berita setiap edisi, sebanyak 16 halaman digunakan untuk halaman khusus "Indonesia Menangis". Otomatis selama enam hari itu, banyak halaman regular yang dihilangkan. Atas dasar itulah peneliti melakukan penelitian bagaimana pola hubungan yang terbentuk antara redaksional Surat Kabar Nasional Harian Media Indonesia dan pemiliknya, khususnya pada kasus bencana gempa dan tsunami di Aceh pada Desember 2004. Untuk memahami permasalahan tentang pola hubungan yang terbentuk antara redaksional Surat Kabar Nasional Harian Media Indonesia dan pemiliknya, diperlukan berbagai teori dari berbagai kajian tentang media massa, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memahami realitas yang diteliti dengan pendekatan yang menyeluruh, tidak melakukan pengukuran pada bagian-bagian dari realitas. Kesimpulan-kesimpulan penelitian tidak dibuat berdasarkan perhitungan-perhitungan kuantitatif, melainkan berdasarkan deskripsi cermat atas realitas.
Peneliti memusatkan penelitian pada hubungan yang terbentuk antara redaksional Media Indonesia dan pemiliknya. Dalam melaksanakan tugas keredaksionalan tentunya ada pola-pola tertentu yang pada akhirnya memengaruhi kebijakan redaksional Surat Kabar Media Indonesia. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan peneliti adalah untuk mengamati pola hubungan yang terbentuk antara redaksi dan pemilik media, terkait pemberitaan gempa dan tsunami di Aceh. Kedua adalah untuk mengetahui bagaimana pers bersikap saat berhadapan dengan kepentingan pemilik media.
Berdasarkan penelitian pada hubungan yang terbentuk antara redaksional Media Indonesia dan pemiliknya, terlihat bahwa kebijakan redaksional di Media Indonesia masih dikuasai oleh elit dominan, dalam hal ini Surya Paloh sebagai pemilik media.
Keterlibatan pemilik media, meski hanya berupa arahan, tentunya juga berpengaruh pada proses produksi dan pola pemberitaan. Harian Umum Media Indonesia sebagai institusi pers harus tetap menjaga integritas dengan menjaga mutu dan bobot beritanya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan di depan khalayak pembaca dengan tampilan harian umum yang tetap mengedepankan etika jurnalistik yang berlaku.
Secara akademis, penelitian ini bisa menjadi pemicu tumbuhnya ide untuk meneruskan penelitian dengan topik yang mengarah pada kasus-kasus tertentu. Di masa sekarang ini, di mana pemilik media menjadi salah satu kekuatan yang dihadapi media massa, pers diharapkan bisa bersikap lebih tegas mengedepankan etika jurnalistik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>