Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Phillips, Adam
New York: Panthoen Books, 1996
306.81 PHI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McCarthy, Barry W.
"Establishing positive, realistic sexual expectations -- Determining your couple sexual style -- Communicating your sexuality : the five dimensions of touch -- Successfully implementing your couple sexual style -- Keeping your sexual options open -- Building bridges to desire -- Indulging in eroticism and sexual fantasies -- Optimizing sexual intercourse -- Savoring orgasm and afterplay -- Overcoming sexual inhibitions -- Dealing with illness and sex -- Looking for help from pro-sexual medications -- Confronting sex and aging -- Nurturing sexuality as intimate, erotic friends -- Maintaining sexual vitality.
"
New York : Routledge, 2009
613.96 MCC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rini Lesmawati
"Kecemburuan adalah suatu emosi yang dialami ketika individu merasakan adanya ancaman akan kehilangan suatu hubungan yang penting dengan pasangan karena pasangannya merasa tertarik pada 'saingan'. Saingan atau pemicu cemburu itu tidak harus berarti orang ketiga, namun mungkin juga hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan dan keluarga pasangan. Reaksi kecemburuan individu terhadap saingan tersebut berbeda-beda, tergantung persepsi individu itu sendiri. Misalnya untuk jenis suspicious jealousy dimana perselingkuhan pasangan masih berupa dugaan, maka reaksi utama yang timbul adalah kecurigaan. Sementara itu, padafait accompkjealousy/ reactive jealousy dimana kejadian pemicu kecemburuan memang nyata, maka reaksi utama yang timbul adalah marah, sedih dan takut cemas.
Selama ini di Pakultas Psikologi UI belum ada penelitian kecemburuan yang berfokus pada reaksi emosional pada lcecemburuan, yaitu marah, sedih, takut/ cemas, curiga- Karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu Skala Kecemburuan dalam Hubungan Romantis yang memenuhi syarat alat ulcur psikologi yang baik, yaitu valid dan reliabel. Kemudian skala tersebut akan dikorelasikan dengan skala Cinta dari Stemberg untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai kecemburuan dalam hubungan romantisl percintaan. Selain itu, penelitian ini juga akan mencoba melihat berbagai informasi dari hasil penggunaan skala yang relevan untuk diimplikasikan dalam bidang kerja Psikologi Klinis.
Teori yang digunakan meliputi teori tentang hubungan romantis, cinta kecemburuan dan alat ukur pjsikologi. Uji reliabilitas skala dilakukan dengan menggunakan perhitungan koeiisien Alpha Cronbach, sdangkan validitasnya kan diuji dengan melakukan penghitungan konsistensi internal. Sementara itu, korelasi dengan Skala Cinta Stemorg dihitung menggunakan teknik Pearson Product Moment. Selain itu, relevansi temuan dari hasil penggunaan skala ini akan dikemukakan berdasarkan inforrnasi tambahan dan data kontrol dari subyek penelitian. Subyek yang terlibat dalarn penelitian sebanyk 100 orang dengan kriteria usia dewasa muda, berpacaran, pendidikan minimal SMA dan berdomisili di Jabotabek.
Hasil penelitian menyatakan bahwa reliabilitas Skala Kecemburuan dalam Hubunga Romantis memiliki koeiisien Alpha Cronbach sebesar O,972. Setiap kelompok item reaksi emosi (marah, sedih, takut/ cemas dan curiga) memiliki reliabilitas berkisar antara0,892 - 0,9l2. Jadi, skala ini telah memenuhi syarat reliabilitas yang baik. Dengan koeiisien crrected item-tom! correlation setiap item yang > 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa skaa ini memenuhi persyaratan validitas konstruk berdasarkan prosedur konsistensi intemal. Secara total, kedua skala ini tidak berkorelasi karena ada salah satu komponen cinta yang tidak berkorelasi dengan kecemburuan, yaitu Intimacy. Namun, kecemburuan ternyata berkorelasi dengan komponen Passion dan Decision/ Commfxrnent.
Selain itu, penelitian juga menghasilkan bcberapa temuan menarik, diantaranya adalah bahwa pengenalan terhadap pekerjaan pasangan berkorelasi positif dengan kecemburuan terhadap pekeljaan (O, 279 los 0,01 2-tailed); terdapat perbedaan mean jealousy yang signilikan (0,020) antara durasi bcberapa hari dengan beberapa menit dimana mean jealousy untuk durasi beberapa hari lebih tinggi dari pada mean jealousy untk durasi beberapa menit; terdapat perbedaan mean jealousy yang signifikan (0, 026) antara prasaan semakin sebal dengan tidak ada perubahan perasaan terhadap pasangan setelah mengalami kecemburuan dimana kecemburuan lebih besar pada individu yang measa semakin sebal pada pasangan; dan kecemburuan lebih besarjika hanya salah satu pihak yag lebih aktif terlibat dalam hubungan (mengusahakan hubungan agar langgeng dan menyenangkan) dibandingkan jika kedua pihak sama-sama aktii Penelitian ini juga mernberikan satan untuk penelitian lanjutan, penggunaan Skala Kecemburuan dalam Hubungan Romantis untuk bidang kerja Psikologi Klinis Serta saran coping yang konstruktif untuk indiviclu yang mengalami cemburu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Farahmia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan intimasi pada emerging adult yang sedang menjalani hubungan romantis. Sejumlah 441 emerging adult yang sedang terlibat dalam hubungan romantis seperti berpacaran menjadi partisipan dalam penelitian ini.
Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan desain korelasional. Keterlibatan ayah diukur menggunakan Reported Father Involvement Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain perilaku dan Nurturant Fathering Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain afektif Finley dan Schwartz. 2004. Sementara itu, intimasi diukur mengggunakan Miller Social Intimacy Scale MSIS yang dikembangkan oleh Miller dan Lefcourt 1982.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara keterlibatan ayah, baik pada domain perilaku r=0,35, n=441, p>.01, two-tail maupun afektif r=0,13,n=441, p>.01, two-tail, dengan intimasi pada emerging adult yang menjalani hubungan romantis.

The aim of this study is to examine the relationship between father involvement and intimacy among emerging adult involves in romantic relationship. Total of 441 emerging adults involve in romantic relationship such as dating relationship became participant in this study.
This study is a quantitative non experimental research with corellational design. Reported Father Involvement Scale used to measure behavioral domain of father involvement and Nurturant Fathering Scale used to measure affective domain of father involvement Finley dan Schwartz. 2004 . Meanwhile, Miller Social Intimacy Scale MSIS developed by Miller and Lefcourt 1982 used to measure intimacy.
Result showed that there is no significant relationship between father involvement, both in behavioral domain r 0,35, n 441, p .01, two tail and affective domain r 0,13,n 441, p .01, two tail, with intimacy among emerging adult involves in romantic relationship.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rif`atul Mahmudah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara aspek intimacy dalam Sternberg's Triangular Theory of Love dengan kesiapan menikah pada dewasa muda. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini melibatkan 120 orang dewasa muda yang telah merencanakan pernikahan dengan pasangannya Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur intimacy dan kesiapan menikah. Intimacy diukur dengan menggunakan subscale intimacy yang menjadi bagian dari alat ukur Triangular Love Scale (TLS) yang dikembangkan oleh Robert J. Sternberg. Kesiapan menikah diukur dengan menggunakan Modifikasi Inventori Kesiapan Menikah (Wiryasti, 2004). Adapun area-area kesiapan menikah yang diukur adalah komunikasi, keuangan, anak dan pengasuhan, pembagian peran suami-istri, latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar, agama, serta minat dan pemanfaatan waktu luang. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intimacy dan kesiapan menikah. Selain itu, ditemukan adanya perbedaan mean kesiapan menikah yang signifikan berdasarkan tahun rencana pelaksanaan pernikahan.

This research is examined to understand the relationship between intimacy of Sternberg's Triangular Theory of Love and readiness for marriage in young adults. The research used quantitative approach and involving 120 young adults that have planned a marriage with their couple. Intimacy was measured using a subscale intimacy which is a part of Triangular Love Scale (TLS) that developed by Robert J. Sternberg. Readiness for marriage is measured by the Modified Marriage Readiness Inventory (Wiryasti, 2004). The areas measured on the readiness for marriage is communication, finance, children and parenting, husband and wife roles, partner background and relationships with family, religion, interest and use of leisure time. The result of this research showed that there is a significant relationship between intimacy and readiness for marriage. Furthermore, this research find a significant mean difference in readiness for marriage based on years of the implementation of marriage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyastuty
"Pernahkah Anda mengambil keputusan berdasarkan firasat dan memilih
untuk menghindari informasi yang mengubah dapat keputusan Anda? Penelitian yang dilakukan oleh Woolley & Risen (2017) menemukan bahwa beberapa orang memilih untuk melakukan penghindaran informasi terhadap informasi yang relevan dengan keputusannya untuk melindungi preferensi intuitif mereka. Penelitian ini penelitian eksperimental between-subject design pada individu yang sedang menjalin hubungan romantis setidaknya 6 bulan (N = 72). Pilihan informasi (information avoidance) dan tipe informasi (netral dan tidak netral) akan diteliti interaksinya terhadap keputusan untuk memberi pasangan kado. Hasil penlitian ini menunjukkan bahwa para partisipan tidak melakukan penghindaran informasi untuk melindungi keputusannya dalam memberi pasangannya kado. Namun, ditemukan bahwa perempuan yang mendapat informasi tidak netral akan cenderung memutuskan untuk tidak memberi pasangannya kado dibandingkan laki-laki.

Have you ever made a decision based on your intuition and chose to avoid information that could change your decision? Research conducted by Woolley & Risen (2017) found that some people choose to avoid information that are relevant to their decision in order to protect their intuitive preferences. This research is an experimental between subject design in individuals who are in a romantic relationship at least for 6 months (N = 72). Interaction of information choice (information avoidance) and types of information (neutral and un-neutral) will be examined with its decision to give partner a gift. This study shows that majority of participant didn’t avoid information to protect their decision to give their partner a gift. However, it was found that women who receive un-neutral information tend not to give their partners gifts than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmita Nurana
"ABSTRAK
Concubinaqe merupakan suatu ikatan antara pasangan heteroseksual/homoseksual. Pasangan concubinaqe menjalani hidup bersama tanpa menikah. Kini di Prancis, hidup bersama tanpa menikah merupakan satu hal yang wajar. Pasangan concubinaqe memiliki pembagian hak dan kewajiban yang jelas seperti halnya pasangan menikah...

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S14399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkilisan, Patricia Sefrieda Nindya Karina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komponen intimacy dalam teori triangular cinta Sternberg dan kepuasan perkawinan pada individu yang berada dalam tahap perkawinan yang memiliki anak remaja. Sebanyak 157 partisipan mengisi kuesioner intimacy (subskala intimacy dari Sternberg's Triangular Love Scale) dan kepuasan perkawinan (Fowers and Olson's ENRICH Marital Satisfaction Scale). Pada penelitian ini, partisipan ditemukan memiliki intimacy dan kepuasan perkawinan yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara intimacy dan kepuasan perkawinan (r = .767, p < .01). Selain itu, ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara lama berpacaran dan kepuasan perkawinan (r = .164, p < .05).

The aim of this research was to examine the relationship between the intimacy component of Sternberg's Triangular Theory of Love and marital satisfaction in individuals who are in the marital stage with teenagers. A total of 157 participants complete questionnaires on intimacy (Sternberg's Triangular Love Scale) and marital satisfaction (Fowers and Olson's Marital Satisfaction). In this research, participants were found to have high intimacy and marital satisfaction. The result also indicates a positive and significant relationship between intimacy and marital satisfaction (r = .767, p < .01). In addition, a significant correlation was found between courtship length and marital satisfaction (r = .164, p < .05). "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Brian K.
Boston: Pearson Education, 2006
306.8 WIL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atiyah FItri
"Fleksibilitas merupakan salah satu kunci relasi suami istri yang digunakan untuk menyeimbangkan penjagaan stabilitas dan keterbukaan terhadap perubahan perubahan yang ada. Salah satu yang memicu perubahan tersebut adalah teknologi seperti facebook. Penelitian ini menitikberatkan pada bagaimana fleksibilitas dalam relasi suami istri pengguna facebook. Analisa data, peneliti kelompokkan dalam 3 tipe suami istri pengguna facebook, yakni pasangan yang saling berteman, pasangan yang tidak berteman (dengan suami), dan istri saja yang menggunakan facebook. Untuk memahami dalam menganalisa temuan lapangan, peneliti menggunakan 3 unsur fleksibilitas yakni kepemimpinan, negosiasi, dan peran yang dikembangkan oleh Olson, DeFrain, dan Skogrand (2008). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi.
Temuan penelitian ini adalah 1) Perubahan/fleksibilitas pada unsur kepemimpinan tertinggi terdapat pada pasangan yang saling berteman, diikuti kelompok istri saja yang menggunakan facebook, dan pasangan yang tidak saling berteman. 2) Konflik dan keputusan baru menjadi unsur yang sangat berperan dalam memicu perubahan dan fleksibilitas dalam penggunaan facebook. 3) Keterpisahan (ketidakbertemanan dalam penggunaan facebook) mendorong pasangan menguatkan batasan berupa aturan. Pasangan berusaha lebih menjaga kepercayaan pasangan dengan meningkatkan kontrol diri saat menerima perubahan. 4) Negosiasi dapat berfungsi secara maksimal pada pada pasangan yang saling berteman. Masing masing pasangan berusaha memperjuangkan kepentingan masing-masing. Pada pasangan yang tidak saling berteman, negosiasi didominasi oleh suami dalam bentuk pengarahan sebagai upaya pengendalian untuk menjaga dampak buruk yang dapat mengancam stabilitas pernikahan. 5) Peran dimanfaatkan oleh masing-masing pasangan secara maksimal pada pasangan yang saling berteman guna mengamankan hasil negosiasi. Keterpisahan mendorong pasangan berperan sebagai penjaga stabilitas dan menghindari perubahan. 6) Keterlibatan suami dalam menggunakan facebook memiliki peran yang menentukan bagi fleksibilitas istri. Dinamika relasi suami istri lebih dapat dimaknai jika suami terlibat dalam penggunaan facebook.

Flexibility is one of the key relationship of marriage couple who used to balance the maintenance of stability and openness to the changes. One that triggers is technology like facebook. Facebook is social networking the most popular today and is used by all people including the marriage couple. This study focuses on how the flexibility in the relationship of marriage couple facebookers. Analysis of the data, the researchers grouped in 3 types of marriage couple facebooker; couples who befriend with husband, who is not friends with husband and only wife who uses facebook. To understand in analyzing the findings of the field, this research use 3 elements of flexibility that is leadership, negotiation, and the role developed by Olson, DeFrain, and Skogrand (2008). The research method used is a qualitative method, data collection techniques used were in-depth interviews and observation.
The findings of this study were : 1) The changes/flexibility on the highest leadership of the element s contained in couples who are friends with husband, followed by a group of wives who uses facebook, and couple who do not be friend with husband. 2) Conflict and new decisions to be elements that are very significant in triggering the changes/flexibility . Severability (unfriend in using facebook) encourages couple to strengthen a boundary/rules. The couple tried to further maintain the trust by enhancing self control when receive the changes. 4) Negotiations can function optimally in the couple of mutual friends. Each pair is trying to fight for their own. In couples who did not be friend with husband, the negotiation was dominated by the husband by directing an effort to maintain control of the adverse effects that could threaten the stability of marriage. 5) Role is used by each spouse to the maximum in couples who are friends with husband to obtain secure the outcome of negotiations. Severability encourage couples act as guardians of stability rather than accept the changes. 6) Husband's involvement in using facebook has a decisive role for the flexibility of a wife.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>