Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ni Nengah Dea Ayu Ferina
"Upacara Ngusaba Dalem merupakan upacara pertemuan besar yang menjadikan masyarakat Desa Demulih memiliki tujuan yang sama dalam menjalankan upacara Ngusaba Dalem. Melalui upacara Ngusaba Dalem menjadikan masyarakat Desa Demulih memiliki etos dalam menjalankan kehidupannya. Tesis ini mempertanyakan bagaimana masyarakat Desa Demulih memaknai hidupnya  dengan upacara Ngusaba Dalem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggunakan teori dari Kluckhohn untuk mengetahui bagaimana pola perilaku masyarakat Desa Demulih dalam menjalankan upacara Ngusaba Dalem, sehingga terlihat bagaimana mereka memaknai hidupnya dengan upacara Ngusaba Dalem. Orientasi nilai budaya Kluckhohn pada upacara Ngusaba Dalem ini berkaitan dengan orientasi nilai budaya terhadap manusia yang berkaitan dengan hakekat hidup manusia, sehingga masyarakat Desa Demulih dapat memaknai hidup mereka penuh dengan perasaan “takut” terhadap dosa; Kedua, orientasi nilai budaya terhadap alam yang berkaitan dengan cara masyarakat Desa Demulih menjaga keseluruhan dari ciptaan Tuhan-Nya dengan melakukan upacara Ngusaba Dalem diyakini dapat menyelaraskan hubungan masyarakat Desa Demulih dengan alam ciptaan Tuhan-Nya; Ketiga, orientasi nilai budaya terhadap aktivitas yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dikerjakan pada upacara Ngusaba Dalem merupakan bentuk dedikasi masyarakat Desa Demulih terhadap Tuhan-Nya; Keempat, orientasi nilai budaya terhadap ruang-waktu yang hubungannya  dengan melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, masyarakat Desa Demulih melaksanakan upacara Ngusaba Dalem berlandaskan kejadian permasalahan dimasa lalu pada tahun 1981, masyarakat Desa Demulih menjalani kehidupan di masa sekarang dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya dan pelaksanaan upacara Ngusaba Dalem di masa sekarang menjadi pedoman bagi masyarakat Desa Demulih untuk merencakan kehidupan di masa depan.  Kelima, orientasi nilai budaya terhadap relasi antar manusia pada upacara Ngusaba Dalem terbentuk melalui nilai kebersamaan dalam mencapai tujuan yang sama, kebersamaan ini terbentuk melalui kegiatan Ngayah dan Magibungan (makan bersama). Keseluruhan orientasi nilai budaya Kluckhohn saling berkaitan satu dengan lainnya yang membuat masyarakat Desa Demulih memiliki dorongan kuat terhadap arah kehidupannya.

The Ngusaba Dalem ceremony is a large gathering ceremony that makes the people of Demulih Village have the same goal in carrying out the Ngusaba Dalem ceremony. Through the Ngusaba Dalem ceremony, the people of Demulih Village have an ethos in carrying out their lives. This thesis is against how the people of Demulih Village interpret their lives with the Ngusaba Dalem ceremony? This research is a qualitative research with an ethnographic approach. This study uses Kluckhohn's theory to find out how the behavior patterns of the people of Demulih Village carry out the Ngusaba Dalem ceremony, so that it can be seen how they interpret their life with the Ngusaba Dalem ceremony. The value orientation of Kluckhohn's in the Ngusaba Dalem ceremony is related to the value orientation ​​towards humans which is related to the nature of human life, so that the people of Demulih Village can interpret their lives full of feelings of "fear" of sin; Second, the value orientation towards nature is related to the way the people of Demulih Village take care of the whole of God's creation by carrying out the Ngusaba Dalem ceremony is believed to be able to harmonize the relationship between the people of Demulih Village and the nature created by God; Third, the value orientation ​​towards activities related to everything that is done at the Ngusaba Dalem ceremony is a form of community service in Demulih Village to their Lord; Fourth, the value orientation towards space-time is reversed by looking at the past, present, and future, the people of Demulih Village carry out the Ngusaba Dalem ceremony based on past events in 1981, the people of Demulih Village live life in the present with more getting closer to God and carrying out the Ngusaba Dalem ceremony in the present is a guide for the people of Demulih Village to plan their lives in the future. Fifth, the value orientation ​​towards human relations in the Ngusaba Dalem ceremony is formed through the value of togetherness in achieving the same goal, this togetherness is formed through Ngayah and Magibungan activities (eating together). All of value orientation Kluckhohn’s are interrelated with one another which makes the people of Demulih Village have a strong impetus for their direction of life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Priyansyah
"Pembahasan mengenai budaya populer selalu berkembang seiring dengan perkembangan media yang mendukung penyebaran mereka. Fandom media hiburan tersebut menjadi objek studi yang menarik banyak peneliti untuk melihat praktik budaya yang ada di dalamnya. Fandom anime, contohnya, merupakan salah satu pelanggan utama dalam studi mengenai praktik budaya yang terjadi dalam komunitas mereka masing-masing. Dalam penelitian ini, terdapat pembahasan mengenai bagaimana fandom anime di Indonesia membuat animeme (meme dengan topik anime) dengan nilai budaya yang terdiri dari budaya anime dan beragam budaya masyarakat Indonesia. Melalui praktik textual poaching (Jenkins, 1992) ini, akan ditelaah bagaimana fandom anime daring di Indonesia memaknai keberadaan mereka sebagai komunitas transnasional (Appadurai, 1996). Data berupa meme anime yang didapatkan dari Twitter akan dibahas dengan menggunakan kedua konsep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana fandom anime telah berkembang dari taraf komunitas transnasional yang memahami nilai-nilai budaya antar negara, menjadi komunitas transregional yang menunjukkan pemahaman akan nilai-nilai budaya yang berasal dari anime dan daerah-daerah tertentu di Indonesia. Istilah transregional menjadi cenderung lebih cocok untuk mewakili fenomena pengaruh budaya yang tidak lagi terbatas kenegaraan, melainkan kedaerahan ini. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat ikut berkontribusi pada perkembangan studi mengenai budaya populer, fandom, dan komunitas transnasional yang sering juga disebut sebagai global citizen.

Discussions regarding popular culture has always developed in parallel with the development of the media that spreads them. Said media’s fandom becomes an interesting study that attracts many researchers to unravel the cultural practices they conduct. The anime fandom, for example, is a usual suspect for the study of their cultural practices. This research discusses how Indonesian anime fandom creates animemes (anime-themed memes) with the cultural values of anime culture and the culture of the people in Indonesia. Through this practice of textual poaching (Jenkins, 1992), this research will analyze how anime fandom practice their existence as a transnational community (Appadurai, 1996). The data discussed by these two theories are in the form of anime memes obtained from Twitter. The result shows that anime fandom has developed from a transnational community that practices the cultural values of a nation, into a transregional community that practices the cultural value of anime and particular regions in Indonesia. The term “transregional” tend to become much more suitable to represent the cultural influence of not only a nation or a country, but also a particular region’s culture. The researcher hopes that this research can contribute to the development of popular culture study, especially the study of fandom and transnational community, who are often referred to as global citizen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai adanya hubungan antara budaya malu dengan keberhasilan penerapan sistem kooban pada kepolisian Jepang, telah dilakukan sejak bulan Maret 2004. Tujuannya adalah untuk menganalisa, bagaimana budaya malu yang kuat dalam masyarakat Jepang menahan mereka dari bertindak melanggar hukum, dan membantu pihak kepolisian menciptakan suatu keadaan yang aman dan harmonis. Pengumpulan data-data yang mendukung untuk mencapai tujuan penulisan dilakukan melalui metode kepustakaan, dengan jalan menelusuri referensi-referensi yang terkait dengan tema permasalahan. Teori yang dipakai adalah teori Ruth Benedict tentang budaya malu, juga teori-teori dari para peneliti kepolisian Jepang, seperti Katsuei Hirasawa, Walter.L.Ames, dan David Bayley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara budaya malu dan keberhasilan sistem kooban dalam menciptakan keadaan yang aman di Jepang. Dengan adanya budaya malu ini, masing-masing pihak, yaitu polisi dan masyarakat akan merasa malu jika bertindak menyimpang. Budaya malu menjadikan seseorang peka terhadap mata masyarakat, dan sebisa mungkin menghindari dari mendapat sanksi sosial dari masyarakatnya tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyadi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan , 1993
394.41 ROS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yekti Maunati
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2004
305.895 YEK i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This is a study of cultural values of Sumbawa ethics community in Lombok. The study is conducted by studying ama samawa (samawa proverb). The study is aimed at revealing a form and cultural values in Ama Samawa among sumbawa ethics community in Lombok. In this study. Ethno linguistics method is applied and data is collected through observation and interview withthe primary informats from Rempung and Kuang berora village. The analysis result shows that there is a correlation between the content of Ama Sumawa and the cultural values of its speakers. The cultural values in Ama Samawa are classified based on their semantic meaning or information. As a conclusion, the relationship between human being and life bearing on values of wisdom, desire and feeling"
MBSN 6:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Tania
"[Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) adalah kekayaan warisan budaya yang
menceminkan nilai-nilai, tradisi, dan kepercayaan suatu bangsa dan masyarakat
adat. Setiap bangsa memiliki kekayaan EBT masing-masing, terutama negaranegara
berkembang, dimana Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara yang
kaya akan keanekaragaman hayati luar biasa (mega biodiversity). EBT rentan
terhadap penyalahguaan (misappropriation dan misuse) terutama dari negaranegara
maju karena memiliki potensi ekonomi, sehingga penting agar dapat
segera terbentuk suatu sistem perlindungan EBT di Indonesia. Pendekatan yang
umum diaplikasikan untuk perlindugnan EBT adalah melalui rezim hukum HKI
konvensional yang bersifat individualistis sehingga tidak sesuai untuk
diaplikasikan pada EBT. Penulisan ini akan mengkaji efektifitas praktik
perlindungan EBT di Indonesia;Traditional Cultural Expressions (TCE) is a form of cultural heritage that reflects
upon the values, traditions, and beliefs of a nation and its indigenous peoples.
Every nation has its own TCE with its unique characterizations, especially
developing countries, in which Indonesia is included as one of the countries with
mega biodiversity. TCE is prone to misuse and misappropriation by developed
countries due to its economical potential. Therefore, it is imperative that Indonesia
adopts a set of rules regulating the protection of TCE. The common practices for
TCE protection is through the intellectual property law regime with individualistic
characteristics that is not suitable for the protection of TCE. This writing will
analyze the affectivity of the protection of TCE in Indonesia;Traditional Cultural Expressions (TCE) is a form of cultural heritage that reflects
upon the values, traditions, and beliefs of a nation and its indigenous peoples.
Every nation has its own TCE with its unique characterizations, especially
developing countries, in which Indonesia is included as one of the countries with
mega biodiversity. TCE is prone to misuse and misappropriation by developed
countries due to its economical potential. Therefore, it is imperative that Indonesia
adopts a set of rules regulating the protection of TCE. The common practices for
TCE protection is through the intellectual property law regime with individualistic
characteristics that is not suitable for the protection of TCE. This writing will
analyze the affectivity of the protection of TCE in Indonesia, Traditional Cultural Expressions (TCE) is a form of cultural heritage that reflects
upon the values, traditions, and beliefs of a nation and its indigenous peoples.
Every nation has its own TCE with its unique characterizations, especially
developing countries, in which Indonesia is included as one of the countries with
mega biodiversity. TCE is prone to misuse and misappropriation by developed
countries due to its economical potential. Therefore, it is imperative that Indonesia
adopts a set of rules regulating the protection of TCE. The common practices for
TCE protection is through the intellectual property law regime with individualistic
characteristics that is not suitable for the protection of TCE. This writing will
analyze the affectivity of the protection of TCE in Indonesia]"
Universitas Indonesia, 2015
S60683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Thigor Anugrah
"Melalui sejarah kita mengetahui Indonesia merupakan salah satu negara tujuan orang-orang Yahudi dari Eropa dan Timur Tengah untuk mencari peruntungan. Mereka tinggal di Indonesia dan tidak sedikit yang memberikan keturunannya hingga saat ini. Orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia mulai mencari lagi jati diri mereka sebagai keturunan Yahudi dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia lakukan yaiut berkumpul membentuk komunitas Yahudi dan berusaha mengidentifikasi keYahudian di dalam diri mereka melalui cara hidup orang Yahudi dalam hal ini agama Yudaisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. R. Nuriman Machjudin
"Angka kesakitan di Kotamadya DT II Tangerang sesuai profil tahun 1996, yang tertinggi ternyata masih didominasi oleh penyakit yang diakibatkaon karena faktor lingkungan. Seperti penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Acute 52 %, diare & gastroenteritis 15%, infeksi kulit 9,55%. Bahkan jika dilihat dari pola penyakit yang diderita oleh anak bayi yang berumur kurang dari 1 tahun, penyakit diare merupakan penyakit terbanyak diderita, diikuti oleh ISPA dan penyakit demam yang diketahui sebabnya. Atas dasar pertimbangan itu , kemudian diupayakan suatu kegiatan dalam bentuk penyehatan lingkungan permukiman yang melibatkan antar sektor dan pelaku pembangunan. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah kegiatan SANTRI RAKSA DESA ( SARASA ).
Desain penelitian ini adalah cross - sectional , karena pengunaan variabel - variabelnya hanya dilakukan satu kali , pada satu saat saja dan penelitian ini semata. mata bersifat deskriptif.
Hasil penelitan menunjukan adanya peran serta masyarakat di daerah studi atau daerah yang diintervensi kegiatan Sarasa, selama Sarasa berlangsum. Ada perbedaan yang bermakna antara kondisi sanitasi di daerah yang telah diintervensi dengan daerah yang tidak diintervensi kegiatan Sarasa. Juga ada perubaban perilaku masyarakat di daerah studi yang diakibatkan karena program Sarasa.
Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan agar program Sarasa dapat dilanjutkan secara kontinue sebagai salah satu alternatif lain dari penurunan angka kesakitan karena faktor lingkungan. Dalam pelaksanaan Sarasa selanjutnya agar direncanakan dengan lebih matang lagi agar masyarakat dapat lebih siap lagi. Diupayakan pula agar unsur penyuluhan dan pergerakan masyarakat dilaksanakan secara lintas sektoral dan melibatkan berbagai unsur - unsur pembina masyarakat.
Program Sarasa yang telah dilaksanakan di wilayah Kotamadya DT II Tangerang telah terbukti dapat berhasil guna dalam meningkatnya sarana sanitasi dasar, khususnya Jamban Keluarga dan Rumah Sehat. Diharapkan dalam tahun - tahun mendatang pola seperti ini dapat digunakan oleh daerah - daerah lain di Indonesia sebagai salah satu upayauntuk meningkatkan cakupan , baik cakupan JAGA, air bersih maupun cakupan rumah sehat dan menurunkanangka kesakitan karena faktor lingkungan. Perlu diupayakan adanya program lain sebagai penunjang seperti dilaksanakannyaprogram P2HBS ( PeningkatanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat ).

Statistics of high record disease in Kotamadya DT II Tangerang based on 1996 profit is dominated as the result of environmental factor. Disease like acute infectious respiratory fact account for 52%, Diarrhea & Gastroenteritis 15%, infectious skin 9,55%. On a closer look, disease suffered by babies of age less than 1 year, diarrhea proved to be the most in numbers followed by ISPA & knownethiology high fever.
Based on this consideration & understanding an activity is organized in the form of Residental Environment Improvement which involved, between sectorial & course one form of cooperation is named " SANTRI RAKSA DESA ( SARASA ) Activity.
This research design is a-on sectional because variables are only measured one and at one time. This research is merely descriptive.
Results of research showed an active community participation in the studied district or district intervered by SARASA activity during the Sarasa event. There is significant difference between district which was intervened and not to intervered, by the Sarasa activity there was a change in the attitude of public in the studied district as a result of the Sarasa program.
Based on research result, writer recommends Sarasa program should be carried out as one of the alternatives to reduce the disease number because of environmental factor. In carrying out the next Sarasa, plans have to be deephythought, so that the public can be more prepared. Also, element of information, public movement should be carried out in form of sectoral course & involved sourus of public builder.
Sarasa program conducted in district Kotamadya DT II Tangeraag proved to be nuccesfull in improving sanitation facility especially Jamban Keluarga ( family WC) & healthy house. Hopefully in the following years, this method can be used in other areas in Indonesia ad one of the alternatives ti reach broader aspects : JACIA, clean water or healthy house & to reduce disease numbers as a result of environmental factor. If possible other program like P2HBS (Peningkatan Perilaku Hiccup Bersih & Sehat ) Improving public altitude forwards healthy & Hygiene life should also be carried out to support the program ).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>