Ditemukan 124301 dokumen yang sesuai dengan query
Soleman B. Taneko
Jakarta: Rajawali, 1990
305.5 SOL s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Badcock, Christopher R.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2006 / 2008
304 BAD l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Giddens, Anthony
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
301.01 GID tt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Badcock, Christopher R.
"Contents:
1. Asal-usul dalam comte, durkheim & mauss.
2. Budaya sebagai bahasa.
3. Levi-strauss dan karl marx
4. Debat dengan jean-paul sartre.
5. Levi strauss dan sigmund freud."
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008
301 BAD l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Astrid S. Susanto
Bandung: Binacipta, 1983
301 AST p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Frank, Andre Gunder
Jakarta: Pustaka Pulsar, [1984;1984;1984, 1984]
301 FRA st
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Soerjono Soekanto
Jakarta: CV Rajawali, 1986
301 SOE s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Heru S.P. Saputra
"Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan respons orang Using terhadap sakralitas dan fungsi sosial ritual Seblang dalam konteks struktur sosial masyarakat Using, Banyuwangi, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka, observasi partisipasi, dan wawancara mendalam, dengan metode analisis fungsional-struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pranata ritual Seblang merupakan institusi sosial yang difungsikan oleh orang Using sebagai bagian integral dari struktur sosial mereka. Sakralitas Seblang juga menjadi ajang bertemunya alam alus dan alam kasar; manusia dan dhanyang; mikrokosmos dan makrokosmos. Eksistensi pranata ritual Seblang yang mampu melintas-batas tetap diuri-uri oleh orang Using hingga kini lantaran didukung oleh kondisi budaya dan kondisi sosial. Kondisi budaya terkait dengan sistem religi dan sistem pengetahuan, sedangkan kondisi sosial terkait dengan struktur sosial dan lingkungan geografis pedesaan. Kondisi budaya dan kondisi sosial tersebut menjadi keyakinan orang Using atas fungsi sosial-kultural Seblang bagi kesuburan pertanian dan kesejahteraan hidup mereka. Ritual Seblang tidak dapat diintervensi oleh kekuatan luar, baik kekuasaan maupun politik. Memori implisit dan metakognisi yang telah terkonstruksi dalam benak masyarakat berkontribusi atas kepercayaan mereka terhadap sakralitas ritual Seblang. Pengingkaran atas wasiat leluhur tersebut diyakini akan menimbulkan disharmoni, baik secara sosial maupun psikologis, yang sekaligus akan menimbulkan disharmoni pada struktur sosial masyarakat Using.
This article discusses the response of Using people to sacred values and social function of Seblang ritual in the context of Using society?s social structure in Banyuwangi, East Java. Library study, participatory observation, and in-depth interview are methods used in this research, while the analysis uses functional-structural method. The result of this study shows that the Seblang ritual is a social institution functioned by Using people as an integral part of their social structure. The sacredness of Seblang also become a meeting point between ?alam alus? and ?alam kasar?; between the spirits of village?s ancestors (dhanyang) and human beings; between macro cosmos and micro cosmos. The existence of the Seblang ritual?s institution crosses over the temporal boundaries, so until now Using people still maintain the practice as their social and cultural condition support its preservation. The cultural condition relates to religious and knowledge system, while the social condition relates to social structure and geographical environment of village. Such cultural and social conditions become the belief of Using people toward socio-cultural function of Seblang, particularly for fertility in agriculture and their welfare. ?The outer power?, both state?s authority and political parties, cannot intervene the Seblang ritual. Implicit memory and meta-cognition constructed in the minds of the public have contributed to their belief in the value of sacred Seblang ritual. They believe the negation of ancestor?s legacy will cause disharmony, both socially and psychologically, which will also lead to disharmony in the social structure of Using society."
Universitas Jember. Fakultas Sastra, 2014
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dea Adlina Krisna Putri
"Skripsi ini secara umum membahas mengenai fenomena wanita karir yang melajang di Jakarta dan ingin melihat apakah yang menyebabkannya tidak menikah, keputusan individu, struktur sosial atau bahkan keduanya. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan satu orang sebagai subyeknya, skripsi ini menemukan bahwa penundaan usia perkawinan merupakan akibat dari beberapa hal yaitu : jalur pengenalan yang tidak lengkap, terbatasnya jumlah unit sosial, aktivitas sosialnya rendah, serta tidak adanya tekanan kolektif yang memaksanya untuk menikah. Disamping itu skripsi ini juga menemukan bahwa struktur dan keputusan individu sama-sama memiliki peran dalam menyebabkan wanita masih hidup melajang.
This thesis discusses the phenomenon of single career woman who lives in Jakarta and intentionally wants to observe what makes her stay single, the individual's decision, the social structure or even both. After conducting research using qualitative method with one person as the subject, this thesis found that delaying the age of marriage is because of the result of several things : which are line of introduction was incomplete, amount of social unit were too little, low social activity, and the absence of collective pressure to force her to get married. Hence, the thesis shows that both structure and individual’s decision have the important role in causing woman stay single."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Soerjono Soekanto
Jakarta: Rajawali, 1984
305 SOE b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library