Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bibb, Benyamin O.
Semarang: Dahara Prize, 2003
111 BIB r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yudha Aminah
"Skripsi ini mengkaji tentang penyembuhan penderita sakit jiwa terkait dengan konsep-konsep seperti sehat-sakit, sakit jiwa, penyakit, dan penyembuhan tradisional di Yayasan Bani Syifa. Penyembuhan terkait sakit jiwa idealnya dilakukan oleh praktisi medis modern seperti psikiater, namun Yayasan Bani Syifa menawarkan metode penyembuhan yang khas terkait sakit jiwa yang diminati masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Observasi yang dilakukan mencakup pengamatan subyek penelitian secara langsung dalam kegiatan penyembuhan kepada para pasien dengan masalah kejiwaan di Yayasan Bani Syifa. Metode penyembuhan sakit jiwa yang diterapkan di Yayasan Bani Syifa terkait dengan persepsi penyembuh yang memercayai bahwa sakit jiwa disebabkan oleh hal-hal personalistik. Metode penyembuhan di Yayasan Bani Syifa mencakup penyembuhan secara fisik dan spiritual. Penyembuhan secara fisik menggunakan jahe (Zingiber officinale), hiltit (Ferula assa-foetida), serta air zamzam. Sementara itu, penyembuhan secara spiritual berkaitan dengan ritual religius seperti mengaji bersama (tawasulan/yasinan), shalat syifa, dan jampe.

This bachelor thesis will talk about healing practices aimed towards people with mental health problems and their correlation with concepts such as illness-health, mental illness, illness, and traditional healing in Yayasan Bani Syifa. People with mental illnesses should ideally treated by modern medical practitioner such as psychiatrists, but Yayasan Bani Syifa offers a unique mental healing method that is chosen by the community. I used qualitative approach to obtain the data, which includes in depth interview and observations. I observed the subjects’ healing activities and process towards people with mental illness. Healing methods that Yayasan Bani Syifa use to people with mental illness are influenced by the healer's preception that mental illness are caused by personalistic traits.The methods used contains “physical” healing and “spiritual” healing. Physical healing uses ginger, hiltit, and zamzam water. Meanwhile, spiritual healing encompass religious rituals such as prayer recitation (tawasulan/yasinan), “shalat syifa”, and jampe."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Hakam
"Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Selain sistem energi tubuh terdapat pula metode relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pada kanker. Teknik SEFT ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Tujuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi SEFT dalam mengurangi nyeri pada pasien kanker.
Metode, Metode penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 20 orang, 10 orang kelompok intervensi dan 10 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya diberikan terapi analgesik. Intervensi SEFT dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 5-10 menit setiap hari selama lima hari. Sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri dengan Numeric Rating Scale. Semua data yang terkumpul akan dianalisis dengan uji sample t test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.
Hasil, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan hanya terapi analgesik saja (p=0,047). Implikasi, Implikasi dari penelitian ini adalah dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker serta mendorong kemandirian dalam peran autonomi perawat dan mengurangi ketergantungan pasien terhadap terapi analgetik.

ABSTRACT
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) represents an affiliation technique from body?s energy system and spiritual therapy by tapping at certain points of the body. Beside the body?s energy system there is also a relaxation method with that engage patient belief to relieve pain cancer. SEFT focuses on certain words or sentences pronounced several times in a rhythm, follows by resignation to The God as patient belief. Purpose, This research was aimed to explore the effect of SEFT intervention to reduce of cancer pain patients at the Dr Soetomo General Hospital in Surabaya.
Method, Quasi experimental used in this study was pre test and post test design with control group. Samples were recruited using consecutive sampling. The sample size was 20 respondents. They were divided into intervention and control group, each group?s consist of 10 respondents. The intervention group received SEFT intervention combined with analgesic therapy and the control group given only analgesic therapy. SEFT intervention implemented after administrating analgesic, for 5-10 minutes every day during five days. Pain scale was measured by using Numeric oth of group. The data were analyzed statistically with sample t test with significance of level α ≤ 0,05.
Result, The results demonstrated that the combination SEFT intervention and analgesic therapy was more effective than only analgesic therapy (p=0,047). Implication, The Implication of this research can be employed to the cancer patient to relieve their pain. The nursing intervention with SEFT encourages nurse role autonomy and reduces patient dependency on analgesic therapy."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rohman
"Asuhan spiritual adalah praktik dan prosedur yang dilakukan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan spiritual guna menopang kesehatan dan kesejahteraan klien. Dimensi spiritual berperan penting bagi kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup individu. Perawat mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan spiritual klien melalui asuhan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian asuhan spiritual oleh perawat di RS. Islam Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross ectional study. Responden yang berpartisipasi berjumlah 111 perawat di ruang rawat dewasa RS. Islam Jakarta. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi.
Hasil studi ini menunjukan tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, kecukupan waktu, persepsi tentang spiritualitas dan asuhan spiritual dengan pemberian asuhan spiritual. Meskipun demikian, faktor tingkat pendidikan didapatkan nilai OR= 2,436 yang menunjukan bahwa perawat yang berpendidikan Sarjana berpeluang memberikan asuhan spiritual secara baik sebesar 2, 436 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan SPK/DIII Keperawatan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian serupa lebih lanjut yang melibatkan faktor-faktor lain seperti perhatian akan spiritualitas diri perawat, kesehatan spiritual diri perawat, pendidikan dan pelatihan tentang asuhan spiritual yang didapat, dan sistem pengawasan, dengan penentuan sampel yang lebih baik.

Spiritual care is nursing practices and procedures which employed to meet the spiritual needs of the patient in order to support their health and well being. Spiritual dimension has important role for health, wellbeing, and quality of life. Nurses have important role to increase spiritual health and well being state of the patients by providing spiritual care. The purpose of this study was to identify the factors related to providing spiritual care. A design cross sectional study was used in this research. The respondent in this study were 111 nurses who work in adult wards at Islamic Hospital Jakarta. The samples were selected by total of population.
The result of bivariate analysis with Chi-square test showed (that there were) no corelation between providing spiritual care with: age, sex, level of education, length of services, time avalilibility, and perception about spirituality and spiritual care. Although level of education factor have OR= 2,436, it mean nurses? graduate have oportunity to give good spiritual care 2,436 time more than those nurses? with level of education SPK/DIII. This research recommended the importance of further similar research which entangle other factors such as attention of nurses?'self spirituality, self spiritual health, development of training and education about spiritual care, and control system, with determination of better sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Grayson, Stuart
Semarang: Dahara Prize, 2001
133.93 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faiz Zainuddin
Jakarta: Afzan Publishing,
131 AHM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dale, Cyndi.
St. Paul, MN : Llewellyn Publications , 1996
615.89 DAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Segal, Inna
New York: Atria Paperback, 2010
616.89 SEG s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nissia Ananda
"Latar Belakang: Pembentukan jaringan parut terkait dengan fibroblast yang dihasilkan selama fase proliferasi dan salah satu strategi untuk menekan pembentukannya yang berlebihan adalah dengan menggunakan bahan perawatan luka. Penggunaan obat herbal saat ini diminati karena menghindari efek samping obat sintetik dan Hydnophytum formicarum berpotensi sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruhekstrak Hydnophytum formicarum terhadap kerapatan kolagen, angiogenesis, panjang luka, dan reepitelisasi penyembuhan luka. Metode Penelitian: 24 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Luka dibuat menggunakan biopsy punch. Empat ekor tikus dari tiap kelompok di nekropsi pada hari ke 4, 7 dan 14. Analisa kerapatan kolagen, angiogenesis, panjang luka, dan reepitelisasi dilakukan menggunakan pemeriksaan hematoksilin eosin dan masson’s trichrome. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada angiogenesis, panjang luka, reepiteliasasi antar kelompok. Angiogenesis pada kelompok perlakuan memiliki jumlah yang lebih sedikit namun lebih matur. Selain itu terdapat interaksi antara pengaplikasian ekstrak Hydnophytum formicarum dan hari nekropsi terhadap kerapatan kolagen dan tingkat reepitelisasi. Kesimpulan: Penggunaan ekstrak Hydnophytum formicarum mempengaruhi pembentukkan jaringan parut yang ditunjukkan kerapatan kolagen, angiogenesis, reepitelisasi, dan panjang luka pada fase granulasi. Tidak terdapat kelainan spesifik pada luka pada kelompok perlakuan. Inhibisi angiogenesis pada aplikasiHydnophytum formicarum berhubungan dengan pembentukan jaringan parut pada luka.

Background: Formation of scar tissue associated with fibroblast and wound care material is used to suppress the formation of excessive scar tissue. Herbal medicine is currently popular because it avoids the side effects of synthetic drugs and Hydnophytum formicarum has antioxidant and anti-inflammation potential. Purpose: Analyzing the effects of Hydnophytum formicarum extract on collagen density, angiogenesis, wound length, reepithelialization in wound healing. Material and Method: 24 mice are divided in the control and treated group. Wounds were made using biopsy punch. Four rats from each group were necropsed on day 4, 7 and 14. Collagen density, angiogenesis, wound length, reepithelialization were then analyzed using hematoxylin eosin and masson’s trichrome staining. Results: There were significant differences in the results of the angiogenesis analysis, wound length, reepitheliasation between the groups. Angiogenesis in the treatment group had smaller number but more mature. There was interaction between the application of Hydnophytum formicarum extract and necropsy day on collagen density and reepithelialization rate. Conclusion: Hydnophytum formicarum extracts affected the formation of scar tissue as indicated by collagen density, angiogenesis, reepithelialization, wound length in granulation phases. Inhibition of angiogenesis in the application of Hydnophytum formicarum is related to the formation of scar tissue in the wound."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nur Handayani
"Depresi pasien ulkus diabetikum dapat menurunkan respon imun dan inflamasi yang dibutuhkan pada proses penyembuhan luja. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pengelolaan depresi dengan pranayama terhadap perkembangan proses penyembuhan ulkus diabetikum di RS pemerintah Aceh. Hasil penelitian menunjukkan latihan pranayama dapat mempengaruhi perkembangan proses penyembuhan ulkus dan penurunan skor depresi, namun tidak ditemukan pengaruh pengelolaan depresi dengan pranayama terhadap perkembangan proses penyembuhan ulkus diabetikum.

Depression on patient with diabetic ulcer impair immune and inflammation response that are needed in wound healing process. The urpose of this quasi experiment research was to identified the effect of pranayama on patient diabetic ulcer in Aceh government hospital. The result showed that pranayama has positive effect to wound healing progress and to decrease the depression score. But there was no effect of controlling depression by pranayama to wound healing progress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28391
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>