Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Budihardjo, 1944-2014
Bandung : Alumni, 2004
307.121 6 EKO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gajah Mada University Pres, 1997
720.9 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abidin Kusno, 1966-
"buku ini membahas tentang sejarah terbentuknya politik di kontrol oleh belanda."
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2007
724.659 8 ABI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuke Ardhiati
"Arsitektur, tata ruang kota, interior dan kria karya Soekarno yang terbentang di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu bentuk kekayaan intelektual Indonesia, dan sebagian besar telah menjadi simbol dari Soekarno, karena selain memiliki ?memori kolektif bangsa' yang merekam peristiwa-peristiwa unik, juga merupakan pintu bagi peradaban baru di bidang rancang bangun di Indonesia secara revolusioner.
Soekarno, telah berperan sentral dalam perubahan di bidang rancang bangun tersebut karena peranan uniknya sebagai negarawan sekaligus arsitek perancang. Melalui sudut pandang tersebut dalam disertasi ini dilakukan kajian untuk mengenali mentalite artistik Soekarno, yaitu sesuatu yang tidak kasat mata berupa alam bawah sadar dan perilaku otomatis yang mendorong tindakan Soekarno dalam merancang arsitektur. Mentalite tersebut muncul berupa peran, norma, interaksi, dan makna yang mencuat (emergent), yang tercermin melalui artefak peninggalannya berupa karya arsitektur, perancangan tata kota, interior dan kria.
Kajian ilmu sejarah yang mempergunakan metodologi strukturis sebagai sebuah kajian yang mengedepakankan hubungan dualisme simbiosis antara individu dan struktur dengan mengungkapkan mentalite seorang tokoh yang disebut agency. Kajian ini menjabarkan periodisasi karya Soekarno melalui tiga periode, yaitu (1) 1926-1945 disebut periode Murid Sang Profesor, (2) 1945-1959 disebut periode Sang Padma, Sang Arsitek, dan (3) 1959-1965 disebut periode Sang Arsitek Maestro. Kajian ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memaknai kembali tokoh sejarah Soekarno dari sudut pandang yang khas, yang diharapkan dapat menumbuhkan inspirasi berkarya serta sumber ilham dalam proses artistik kreatif para praktisi di bidang arsitektur, perancangan tata kota, interior dan kria dengan basis spirit national pride dalam bentuk yang baru.
Dengan mempergunakan teori arsitektur yang merujuk kepada teori architecture as art and craft and technology dan semiotika bidang visual communication, dalam disertasi ini ditemukan antara lain, Pertama rumusan style rancangan Soekarno yang berupa "padu-padan" gaya, yang ditandai dengan (1) ekspresi arsitektur modern, (2) ekspresi ornamen organik padma dan linggayani, (3) eksplorasi budaya Jawa Kuria, (4) karya tunggal dan unik, dan (5) semangat seorang maestro yang konsisten. Kedua, representasi-diri Soekarno yang ditemukan melalui mode busana yang dikenakannya, berupa "padu-padan" gaya yang ditandai dengan (1) mode busana modern yang berupa kemeja, pantalon, jas dan dasi (2) penggunaan "peci" sebagai lambang kebangsaan. Ketiga, "terminologi arsitektural" dalam beberapa teks pidato Soekarno, membuktikan bahwa Soekarno menggunakan model arsitektural sebagai cara berpikir dalam pembangunan bangsa. Keempat, etis dan estetis karya arsitektur Soekarno dalam sejarah arsitektur, dan Kelima, berdasar temuan-temuan yang dikedepankan dalam kajian di atas disimpulkan bahwa mentalite Soekarno adalah mentalite arsitek seorang negarawan yang memiliki sifat yang khas: mencipta dan merancang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
D469
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandarin Guntur
"Fisiognomi secara umum merupakan metode untuk menilai ciri-ciri fisik yang tampak pada permukaan seluruh tubuh, khususnya wajah seseorang. Dalam tulisan ini, fisiognomi urban berfokus kepada pengetahuan tentang metoda fisiognomi urban secara empiris untuk memahami perubahan atau dinamika arsitektur dan ruang kota. Adapun dinamika arsitektur ruang IKN paska kolonial ini kemudian menelusurinya lebih lanjut melalui wacana tropikalitas dalam perspektif techno-socio-culture, mulai dari IKN Jakarta, rencana pemindahan IKN ke Palangka Raya hingga ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Metodologi sejarah ini melalui strategi multi narasi dan taktik sinkronis dan diakronis dari berbagai sumber seperti investigasi ke Jakarta, Palangka Raya dan Nusantara di Kalimantan Timur, diskusi, dokumen, foto, surat kabar, buku dan multi-media, Museum Tjilik Riwut, KITLV Leiden, Rijk Museum, Tropen Museum. Tujuan utamanya adalah untuk memahami makna yang muncul di masyarakat dan pemerintah terhadap sejarah pemindahan ibu kota negara (IKN) Indonesia khususnya dinamika arsitekturalnya dengan penekanan pada masa kepresidenan Sukarno, Suharto, dan Joko Widodo. Analisis menunjukkan bahwa terbentuknya IKN-Indonesia di Nusantara, Kalimantan Timur telah mencakup perubahan arsitektur dan perkotaan masa kini dibandingkan dengan terbentuknya Jakarta yang bangkit dari era kolonial. Disertasi ini menyimpulkan bahwa pemeriksaan rinci melalui fisiognomi perkotaan secara empiris dan tropikalitas Ibu Kota Negara di Indonesia mengungkapkan bahwa kompleksitas ruang kota IKN-Jakarta dan arsitekturnya melebihi karakteristik permukaannya. Ditemukan bahwa dengan merosotnya kualitas kota Jakarta adalah sebuah alasan untuk memindahkan IKN negara yang baru ke Kalimantan. Paska Kolonial di Indonesia dengan politik demokrasinya telah mengubah cara pandang baru arena kontestasi, sebuah jalan untuk mendominasi Indonesia (neo-post kolonial) yang perlu menjadi perhatian.

Physiognomy is generally a method for assessing physical features that appear on the entire body's surface, especially a person's face. In this paper, urban physiognomy focuses on knowledge of urban physiognomy methods empirically to understand changes or dynamics of architecture and urban space. The dynamics of post-colonial IKN space architecture were then explored further through the discourse of tropicality in a techno-socio-cultural perspective, starting from IKN Jakarta, the plan to move IKN to Palangka Raya to IKN Nusantara in East Kalimantan. This historical methodology is through multi-narrative strategies and synchronic and diachronic tactics from various sources such as investigations to Jakarta, Palangka Raya, and Nusantara in East Kalimantan, discussions, documents, photographs, newspapers, books and multi-media, Tjilik Riwut Museum, KITLV Leiden, Rijk Museum, Tropen Museum. The main objective is to understand the meaning that arises in society and government to the history of the relocation of Indonesia's national capital (IKN), especially its architectural dynamics, emphasizing the presidencies of Sukarno, Suharto, and Joko Widodo. Analysis shows that the formation of IKN-Indonesia in Nusantara, East Kalimantan, has included changes in today's architecture and cities compared to Jakarta's formation, which rose from the colonial era. This dissertation concludes that a detailed examination through empirical urban physiognomy and tropicality of the national capital in Indonesia reveals that the complexity of the IKN-Jakarta urban space and its architecture exceeds its surface characteristics. It was found that the deterioration in the quality of Jakarta was a reason to move the new state IKN to Kalimantan. Post-colonial Indonesia, with its democratic politics, has changed a new way of looking at the arena of contestation, a path to dominate Indonesia (neo-post-colonial) that needs attention."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangerang: Jurusan Arsitektur Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan, 2009
JIA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifki Ramadhan W.
"

Arsitek modernis menganggap ornamen harus dihapuskan dari karya arsitektur karena ornamen nihil dari sisi fungsional. Postmodernisme datang mengkritik Modernisme dengan mengangkat kembali ornamen dari masa lampau. Arsitek kontemporer yang juga mencoba memunculkan ornamen cenderung menghapuskan aspek politik dalam produksi ornamen, dengan tujuan lebih mampu menggapai pengguna ruang kota yang lebih luas karena latar belakang masyarakat kota cenderung semakin heterogen dan beragam yang tidak menjadi pertimbangan arsitek postmodernis. Masyarakat Indonesia yang masih mengagumi simbolisme dan figurisme menjadikan ornamen arsitektural memiliki posisi strategis dalam perkembangan arsitektur di Indonesia terutama dalam aspek politik. Karena itu skripsi ini bertujuan membahas politik ornamen yang terjadi dalam perkembangan sejarah arsitektur di Indonesia pasca kemerdekaan dan melihat relevansinya di masa sekarang.

 


Modernist architects stated that ornament must be omitted from the architectural work because of its absence of functionality. Postmodernism came to criticize Modernism by resurrecting ornament from the past. Contemporary architects who also try to bring back ornament tend to erase political aspect in the production of ornament, aiming to reach wider users in an urban space where its citizen tend to diverse in background and become more heterogeneous which is not a consideration by postmodernist architects. The people of Indonesia who are still admiring simbolism and figurism make architectural ornament have strategic position in the development of architecture in the country especially in political aspect. Hence, this undergraduate thesis aims to explain how politic of ornament occured during the development of architecture in Indonesia after independence and sees its relevance with today’s context.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Hastarika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujiastanto
"Penggunaan ICT memberi dampak yang positif ke dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah studio arsitektur Universitas Indonesia. Namun penerapan yang tidak baik dapat membuat kegiatan belajar menjadi efektif. Skripsi ini membahas tentang Penerapan ICT ke dalam Studio Perancangan Arsitektur. Pembahasan dilakukan dengan kajian teori terhadap literatur dari berbagai media. Hasil dari teori tersebut kemudian menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dapat diakomodasi ICT. Pembahasan tersebut kemudian dievaluasi terhadap mahasiswa dan kondisi ruangan sekarang, sehingga di akhir tulisan ini mendapatkan penilaian tentang bagaimana penerapan ICT ke dalam studio arsitektur di Universitas Indonesia.

The usage of ICT bring the positive effect into the humand live. And one of them is the University of Indonesia Architecture Studio. Nevertheless the bad implementation could make the learning process become uneffective. This mini-thesis is explaining about applicating the ICT into the design studio. The explanation comes from Theory analisys of literature from various media. The result of the theory then show the activities that could be implemented by ICT. The result then being evaluated with the students and rooms condition nowadays, So that in the end this writing will get assessment about how the implementation of the ICT in the Architecture Studio in University of Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51618
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997
728.559 8 KAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>