Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118971 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francisco Budi Hardiman, 1962-
"Essays on sociopolitical conditions in Indonesia"
Jakarta : Kompas , 2005
320.959 8 FRA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Francisco Budi Hardiman, 1962-
Yogyakarta : Lamalera, 2011
170.9 FRA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Jakarta: Pustaka Jaya, 1991
899.221 PUT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiawan Budihardja
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2018
617.520 59 AND t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Husna Shafita
"Tesis ini mengangkat fenomena tren batik yang dapat diamati sepanjang tahun 2008. Analisis wacana dilakukan untuk menjelaskan fenomena ini lebih lanjut dan melihat bagaimana posisi batik sebagai artefak kebudayaan di masyarakat saat ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif tekstual dengan pendekatan konstruksionis.
Teori utama yang digunakan adalah teori wacana Michel Foucault, dan penjelasan dibantu konsep-konsep cultural studies yang dikemukakan Stuart Hall dkk. Sumber data adalah artikel yang membahas batik, yang dimuat di surat kabar ibukota.
Hasil analisis menunjukkan pembentukan wacana tentang batik melalui representasi makna di media massa, dan bahwa di dalamnya terjadi berbagai kontestasi makna, terutama dari aspek batik sebagai penanda identitas dan sebagai komoditas budaya.

This thesis highlights the batik trend that occured and can be observed in the year 2008. To better explain this cultural phenomenon and understand the position of batik as a cultural artefact in the contemporary society, discourse analysis is conducted. This research is qualitative with textual analysis, using social constructionist approach.
The main theory employed is Michel Foucault?s concept of discourse, and analysis is also based on some cultural studies key concepts conveyed by Stuart Hall et al. Primary data source is taken from newspaper articles that talk about batik.
The result shows how the discourse on batik is formed through representation of meanings in the mass media, and that inside the discourse various meanings are contested, mainly from the viewpoint of batik as an identity signifyer and as a cultural commodity."
2009
T25911
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, A. C.
Jakarta: Panta Rhei Al , 2001
327.959 8 MAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mere, Klaudia Skolastika A.
"Skripsi ini membahas tentang teror dan kaitannya dengan peradaban. Sepanjang sejarah peradaban manusia, teror selalu hadir di dalamnya. Hanya saja manifestasi teror berbeda-beda dari satu periode ke periode yang lain. Dengan demikian, dalam wujudnya sebagai gagasan, teror itu transenden dalam peradaban. Akan tetapi, dalam realisasinya teror imanen dalam peradaban. Teror yang imanen ini mengambil wujud sebagai bentuk-bentuk kekerasan yang banal. Peradaban itu sendiri adalah hasil dialektika antara Eros dan Thanatos. Thanatos bekerja dalam peradaban dengan bentuk teror itu sendiri. Karena peradaban adalah sesuatu yang berproses, maka teror itu tidak akan pernah hilang.

This thesis discusses terror and its relation to civilization. Throughout the history of human civilization, terror always present on civilization. But, it has different manifestations from one period to another. Thus, in its form as an idea, terror is trancendent to civilization. However, the realization of terror immanent on civilization. These immanent terror takes shape as forms of banal violence. Civilization itself is the result of the dialectic between Eros and Thanatos. Thanatos works in civilization in the form of terror itself. Since civilization is something which proceeds, as long as civilization exists then terror will never be vanished."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Putra Prasetya
"Fenomena desistensi dari terorisme tidak hanya sebatas menjelaskan bagaimana mantan pelaku teror dapat berhenti menjadi teroris atau kembali terlibat dalam kelompok teroris.  Di sisi lain, penelitian tentang Desistensi dari terorisme harus menjawab berbagai macam faktor dan pengaruh lain yang mendukung seseorang mengalami Desistensi dari terorisme. Peneliti memulai penelitian ini dengan tinjauan existing literatur tentang Desistensi dari terorisme, dengan mempertimbangkan tantangan konseptual dan meninjau teori utama kerangka kerja dan temuan empiris dari Desistensi dari terorisme khususnya di Indonesia. Didasarkan pada hal ini terdapat kemungkinan pembentukan tipologi Desistensi dari terorisme berserta peramalannya dapat memberikan pandangan yang berbeda terkait penanganan dan pencegahan tindak pidana terorisme. Peramalan tersebut akan mencakup berkembangnya kondisi idling mode yang cenderung dialami oleh mantan pelaku teror. Setelah idling mode, ditemukan catalyst event yang mendorong mantan pelaku teror kembali melakukan aksinya. Kondisi ini juga tidak terlepas dari pengaruh globalisasi yang telah mengakibatkan badai informasi, di mana mantan pelaku teror terlibat dan memiliki peran dalam organisasi terorisme. Dengan menggunakan metode kualitatif, Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 35 Mantan Teroris, serta melakukan Focus Group Disscussion (FGD) bersama 13 Pakar intervensi pelaku teror. Dari hasil penelitian ini, tergambarkan bagaimana wujud dari tipologi Desistensi dari terorisme. Berdasarkan tipologi tersebut, dapat dilihat faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya Desistensi dari terorisme, seperti catalyst event dan idling mode. Di bagian akhir, penelitian ini membahas tentang bentuk intervensi yang dapat dilakukan kepada Mantan pelaku teror, yaitu pendekatan heaven, home, dan habit.

The phenomenon of Desistance from Terrorism is not only limited to explaining how former terrorists can stop being terrorists or get involved in terrorist groups again. On the other hand, research on Desistance from Terrorism must address various other factors and influences that support a person experiencing Desistance from Terrorism. The researcher started this research by reviewing the existing literature on Desistance from Terrorism, taking into account the conceptual challenges and reviewing the main theoretical framework and empirical findings of Desistance from Terrorism, especially in Indonesia. Based on this, there is a possibility that the establishment of a typology of Desistance from Terrorism along with its forecasting can provide different views regarding the handling and prevention of terrorism crimes. The forecasting will include the evolving conditions of idling mode that former perpetrators of terror tend to experience. After idling mode, a catalyst event was found that pushed former terror perpetrators back into action. This condition is also inseparable from the influence of globalization which has resulted in a storm of information, in which former terror perpetrators are involved and have a role in terrorism organizations.  Using qualitative methods, the researcher conducted in-depth interviews with 35 former terrorists, as well as conducted a Focus Group Discussion (FGD) with 13 terrorism intervention experts. From the results of this study, it is described how the form of the tipology of Desistance from Terrorism is described. Based on this tipology, it can be seen the factors that support and inhibit the occurrence of Desistance from Terrorism, such as catalyst events and idling modes. In the end, this study discusses the forms of intervention that can be done to ex-terrorists, namely heaven, home, and habit approaches."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N.K. Endah Triwijati
Jakarta: Kajian Wanita, 2007
305.4 END m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Alexander Antonius Wattimena
"Tulisan ini menjabarkan pandangan Nagarjuna tentang kesadaran. Ia tidak memiliki pandangan spesifik tentang kesadaran. Teori kesadarannya dibangun dalam upaya untuk memahami kenyataan sebagaimana adanya. Untuk itu, ia melakukan pengamatan secara mendalam atas kenyataan dengan terlebih dahulu melepaskan segala teori yang sudah ada sebelumnya. Saya menggunakan metode tafsir teks sekaligus pengamatan atas kenyataan untuk menjabarkan pemikiran Nagarjuna tersebut. Baginya, kesadaran bersifat kreatif. Artinya, kesadaran menciptakan kenyataan lewat konsep dan ide. Orang mengira, kenyataan itu sungguh mutlak dan tetap. Ini yang disebut sebagai ketidaktahuan, atau kesalahan berpikir. Tidak ada kenyataan pada dirinya sendiri. Artinya, segalanya kosong dari ciri yang bersifat mutlak dan abadi. Dengan kesadaran ini, orang tidak lagi melekat atau membenci kenyataan. Ia mencapai pembebasan."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2025
330 ASCSM 68 (2025)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>