Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abernathy, Rob
Bandung : Kaifa, 2005
302.1 ABE d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McMillan, Sandy
Jakarta: Elex Media komputindo, 2001
302.2 MCM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Osborne, John W.
Jakarta: Bumi Aksara, 1994
302.2 OSB k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raizuli A. Narra
"Permasalahan di Indonesia sudah sangat kompleks dan mencakup berbagai bidang, mulai dari hukum, ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakatan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan pembenahan Karakter Bangsa yang tidak hanya menjadi program pemerintah, melainkan menjadi tiap individu masyarakat Indonesia. Hasil riset memperlihatkan jika pembenahan karakter Bangsa bisa dilakukan melalui tayangan yang mendidik dan bernilai positif, untuk itu penulis memutuskan untuk membuat pilot episode program "Menjadi Indonesia" yang mengusung tema sosial, melalui salah satu saluran komunikasi terbesar sekarang ini, yakni internet.
Manfaat utama dari pengembangan pilot episode ini adalah untuk menyediakan tontonan alternatif pada masyarakat yang dapat menjadi bahan pembelajaran terhadap karakter Bangsa yang ideal. Tujuannya menjadi salah satu tayangan inspiratif, sekaligus menghibur yang membawa pesan positif untuk merubah karakteristik Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Pilot episode yang dikembangkan adalah tayangan webseries dengan genre reality show yang mempunyai misi utama mengajak para pemuda Indonesia untuk ikut ke dalam berbagai kegiatan positif yang diadakan oleh organisasi sosial dan menunjukkan kepedulian mereka melalui aksi nyata.
Metode pre-test yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pada target khalayak. Untuk evaluasi, penulis menggunakan metode Focus Group Discussion untuk mengetahui apakah program sudah sesuai dengan harapan target khalayak.
Anggaran dalam pembuatan pilot episode menghabiskan dana sebesar Rp. 210.000. Untuk anggaran penerbitan media membutuhkan biaya sebesar Rp. 8.200.000 (per musim) dan Rp.1.640.000 (per episode). Anggaran Evaluasi diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp. 3.300.000.

Problem in Indonesia have become very complicated, covering a numbers of aspects such as law, economics, social, culture, and the citizen itself. In order to solve the problems, there is a need of building the nation’s character, witch is the responsibilities not only for government, but also for every Indonesian people in general. The research shows that an improvement in character of a nation can be done by giving a good program to the people. In order to do that, writer decided to make a pilot program “Menjadi Indonesia”, a program about delivering some social problems through the biggest communication channel nowadays, internet.
The main function of developing this prototype is to provide an alternative show for people that can be considered as an ideal character for the nations. Afterwards, the purpose is to become an inspirational program for people in common and also to entertain them by delivering some positive messages. Some social organizations will hold that activity to show their care by doing some real actions.
The prototype is about a reality show in web series program, that has a main mission to guide the young generation so that they will join a certain positive activities. Some social organizations will hold that activity to show their care by doing some real actions.
Pre test method of this project was using quantitative research. It was done by giving some questionnaire to the public as the target. For evaluation, writer will used Focus Group Discussion Method to know whether their program is already fit with what people want.
To finish this prototype, the writer has to spend Rp 210.000 in total. To publish the program, the writer spent for about Rp 8.200.000 for each season and Rp 1.640.000 for each episode. The Budget for evaluation is predicted to be about Rp3.300.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54181
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
Depok: Rajawali Pers, 2022
302.2 USM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Richard D.
Bandung : Remaja Rosdakarya, 1996
658.409 Lew m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Richard D.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997
658.409 LEW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dyah Arumsari
"Informasi yang disampaikan untuk khalayak internal dalam hal ini pegawai dari suatu perusahaan menjadi salah satu bagian dari kegiatan Public Relations. Keberhasilan dari penyampaian informasi ini sangat tergantung dari materi yang disampaikan, media dan metode yang digunakan. Sehingga setiap perusahaan akan terus berupaya untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dalam penyebaran informasi kepada seluruh pegawai.
Aspek keingintahuan dari pegawai terhadap segala macam informasi yang berkembang di perusahaan menjadi hal yang sangat lumrah di suatu perusahaan, aspek kecepatan dan ketepatan menjadi dasar dari penerimaan informasi oleh setipa pegawai. Kebutuhan informasi akan dicari oleh pegawai melalui media yang disediakan oleh perusahaan tersebut, dengan melihat materi yang disampaikan, serta metode penyampaian informasi tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sejauhmana peran komunikasi internal untuk menciptakan ikim komunikasi dua arah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui materi keberadaan media komunikasi internal, mengetahui sampai sejauhmana frekuensi mencari informasi melalui media tersebut, mengetahui tingkat efektif dari penggunaan media dan metode dalam penyampaian informasi. Sementara itu kerangka teori yang digunakan adalah teori-teori komunikasi, termasuk komunikasi organisasi, terpaan media massa dan rangkaian kegiatan serta strategi public relations.
Penelitian ini dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitaif dan dilaksanakan dengan metode survey, sedangkan populasi penelitian adalah pegawai Telkom di wilayah Divisi Regional V Jawa Timur, yang ditarik sebagai sampel sebanyak 351 responden. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis deskriptif dan crosstab sebagai dasar pembuatan analisa 1 kesimpulan, yang diperoleh dari perhitungan jawaban kuesioner dan studi pustaka.
Dan hasil penelitian, ternyata secara umum komunikasi internal yang dilakukan oleh Public Relations Divisi Regional V Jawa Timur telah mampu memenuhi iklim terciptanya komunikasi dua arah. Hampir seluruh pegawai telah mengetahui, memahami, dan memilih serta memanfaatkan keberadaan media komunikasi internal, sebagai sumber informasi.
Survey menunjukkan bahwa untuk frekuensi pencarian informasi, pegawai menunjukkan rata-rata sering mencari informasi melalui media komunikasi internal yang ada. Pada Media yang dianggap efektif untuk penyampaian informasi secara umum adalah dengan tatap muka, baik itu melalui cara Coffee Morning, Sharing 1 Pertemuan yang tidak formal ataupun kunjungan kerja langsung dari Top Manajemen ke unit-unit kerja di lapangan.
Sedangkan bila informasi yang berisi kebijakan perusahaan yang strategis, pegawai memilih tatap muka dengan rata-rata di atas dari setengahnya {limapuluh persen). Adapun informasi yang berisi produk dan layanan operasional cenderung menunjukkan pegawai menginginkan informasi itu disebar dengan menggunakan metode melalui perantara atau media, dalam hal ini melalui Web-In.
Terpaan media kepada khalayak internal pada penelitian ini, sudah dinilai sangat positif, dalam arti responden sudah merasakan keberadaan media komunikasi internal sebagai sumber dalam perolehan informasi. Sedangkan Rekomendasi yang disampaikan, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas komunikasi internal dengan melihat perbandingan pada perusahaan-perusahaan lain yang dapat dikaitkan dengan teori dari ilmu komunikasi. Hal ini dapat memberikan masukan kepada manajemen dari suatu perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya untuk menyampaikan informasi kepada khalayak internal atau pegawainya secara tepat dan efektif.

Information submitted for internal community in this respect is employees of certain company, becomes a part of Public Relation function. Success of information dissemination is very much depended on the material to be disseminated, media and method used for such purpose. Therefore every company shall continuously put effort to create effective communication in information dissemination to all employees.
Employee?s willingness to know every news and current information which occurs in the company is a usual tendency in a company. Speed and accurate aspect become a basis for employees in accepting and understanding any information passed onto them. Information needs of employees shall be sought by such employees through media which is provided by the company by considering the informed material and method in passing such information to the related employees.
Base on the above mentioned paradigm, therefore the writer is attracted to conduct observation concerning how far the internal communication system role in creating two ways communication. This observation has intention to find out and realize the internal communication media existence, to find out how far the frequency in seeking information through such media facilities, to find out effectiveness and efficiency of such media facilities existence in disseminating information. Meanwhile the theories used which underlining this study is communication theories including organizational behavior communication, mass media practice and series of activity of public relations.
This observation is conducted by using quantitative approach with survey method meanwhile observation population is Telkom employees of Regional V Division of East Java and has used 351 respondents for intention of this study. To reach study objective descriptive analysis is used as well as crosstab as a basis for making analysis or conclusion gained from questioner calculation and glossary observation.
From the study result, in is found that generally internal communication conducted by Public Relations of Regional V Division of East Java has been capable to meet and satisfy two ways communication system. Almost all of employees understand, realize and choose to use such internal media facilities as source of information.
Survey shows that in respect of frequency of seeking information, the employee?s shows that averagely the employees often seeking information through available internal communication. Media which is deemed as effective to pass information generally is through face to face information transfer whether through Coffee Morning, Sharing I informal Meeting or direct visitation from Top Management to working units.
Meanwhile for information which contains strategic company policies, the employees chose to prefer face to face system with attendant rate is more than half (fifty percent). Meanwhile information which contains product and operational services tends to show that employees want the information is disseminated through facilitator or media in this case id through Web-In.
Media utilization for internal purpose is deemed very positive in the meaning that respondents have felt and tasted the internal media facility as a source in getting information. Meanwhile as for recommendation to be given by this study is further observations concerning internal communication activities needs to be undertaken by considering and comparing with other companies which can be approached by communication theories. This can give inputs to management of the Company to be able to conduct it's functions in disseminating information to the internal community or any of company employees effectively and precisely.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Juniar Amellya
"[Tesis ini membahas tentang merek yang “telah menjadi milik umum” dan merek yang “merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya” sebagaimana Pasal 5 huruf c dan huruf d Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, serta bagaimana keterkaitan antara keduanya. Hasil penelitian ini menjelaskan adanya kesalahpahaman lembaga pengadilan mengenai merek-merek yang dianggap telah menjadi milik umum, atau menghubungkannya dengan merek yang dianggap “merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;The Thesis discusses about the mark which is having become public property and is constituting information or related to the goods or services for which registration is requested as on Article 5 Letter c and letter d Law Num. 15 Year 2001 Regarding with Trademark, and relation between them. The result of this study explains that there is misconception by courts related to marks which is having become public property, or connect it to mark which is constituting information or related to the goods or services for which registration is requested, The Thesis discusses about the mark which is having become public property and
is constituting information or related to the goods or services for which registration is requested as on Article 5 Letter c and letter d Law Num. 15 Year
2001 Regarding with Trademark, and relation between them. The result of this study explains that there is misconception by courts related to marks which is
having become public property, or connect it to mark which is constituting information or related to the goods or services for which registration is requested]"
Universitas Indonesia, 2015
T43970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Mochamad Chamdan
"Permasalahan dalam tesis ini difokuskan pada faktor-faktor iklim komunikasi organisasi pada SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Dasar Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah. Hal ini berkaitan dengan terjadinya pergeseran kebijakan dari pemerintahan berbasis. pusat menuju pemerintahan yang lebih otonom. Dalam bidang pendidikan, pemerintah berupaya menerapkan manajemen berbasis sekolah. Dalam konteks perubahan itulah terjadi ketidakpastian, termasuk iklim komunikasi yang terjadi: apakah iklimnya turut berubah atau tidak. Jikapun berubah, apakah ke arah yang lebih baik atau malah lebih buruk? Secara khusus, apakah terdapat perbedaan antara SD dengan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Dasar Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam hal faktor-faktor iklim komunikasi organisasi?
Aspek yang ditelaah dalam kerangka teori adalah seputar iklim komunikasi organisasi dari perspektif teori-teori transisional. Karena itu, iklim komunikasi organisasi dipandang sebagai hasil oleh interaksi antar anggota, yaitu persepsi individu yang menyeluruh dari peristiwa komunikasi dalam berorganisasi. Persepsi tersebut mencakup persepsi kognitif dan afektif. Perspesi tersebut meliputi pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan dalam organisasi, seperti: perilaku manusia, tanggapan antara pegawai, pengharapan, konflik antar pribadi dan kesempatan berkembang dalam berorganisasi, khususnya dalam menerapkan kebijakan manajemen berbasis sekolah (MBS) di lingkungan SD dan SMP.
Secara metodologis, permasalah tersebut diteliti dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebar kepada 157 responden; terdiri atas 75 responden dari 5 SD dan75 responden dari 5 SMP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal persepsi mengenai daya dukung, kepercayaan, dan tujuan berkinerja tinggi ada kesamaan antara SD dan SMP, yaitu sama-sama besar. Namun, dalam hal persepsi mengenai keterbukaan, antara SD dan SMP sama-sama mempersepsi sedang. Sedangkan berkaitan dengan persepsi mengenai partisipasi dan hubungan manusiawi, terdapat perbedaan antara SD dan SMP: Pertama, responden SD cenderung mempersepsi partisipasinya besar, sedangkan SMP cenderung mempersepsi partisipasinya sedang. Kedua, responden SD cenderung mempersepsi hubungannya dekat, sedangkan responden SMP cenderung mempersepsi hubungannya renggang. Namun, secara keseluruhan, kedua kelompok responden sama-sama mempersepsi iklim komunikasinya agak mendukung penerapan MBS. Dengan demikian dapat disimpulkan, dalam situasi perubahan kebijakan, iklim komunikasi yang semula berorientasi `pusat' mulai bergerak menuju iklim komunikasi yang berorientasi 'otonom'.
Data penelitian ini, mengacu pada Barnard, memperlihatkan institusi SD dan SMP tidak menunjukkan kekhasan kelompok dalam organisasi yang bernama Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Sebaliknya, jika acuan kelompok itu adalah lokasi sekolah, gender, usia, dan pendidikan formal, maka terlihatlah perbedaan-perbedaan persepsi kelompok mengenai faktor-faktor iklim tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kelompok-kelompok informal yang berbeda dalam suatu struktur birokrasi (dalam hal ini lokasi, gender, kelompok usia, dan pendidikan formal) ikut mempengaruhi perbedaan persepsi mengenai faktor faktor iklim komunikasi tertentu dalam suatu organisasi.
Jika acuan kelompok itu adalah jabatan, maka persepsi yang baik mengenai iklim komunikasi umumnya muncul pada orang-orang yang memiliki tanggung jawab atas organisasi yang bersangkutan, yakni kepala sekolah dan ketua komite sekolah. Dengan kata lain, faktor kepemimpinanlah yang menonjol dalam iklim komunikasi pada Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Mereka ini, mengacu pada Barnard, Pace & Faules, dan Goldhaber, para pimpinan/pengurus berfungsi sebagai kekuatan yang padu. Mereka bertugas mengembangkan dan memelihara suatu sistem komunikasi.
Berdasarkan uraian tersebut kemudian direkomendasikan agar para pimpinan/pengurus, yang berperan sebagai kekuatan yang padu, dapat lebih menggalang partisipasi anggotanya dengan lebih sering mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan persoalan yang berkaitan dengan kedudukan masing-masing, khususnya di SMP. Para pimpinan diharapkan lebih mengenal dan menghargai bawahan, khususnya di SMP.
205 halaman + 15 buku + 8 artikel + 9 lampiran"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>