Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fletcher, Ben
New York: John Wiley & Sons, 1991
616.98 FLE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Winarsunu
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang memungkinkan antara sumber stres di tempat kerja, iklim keselamatan kerja, kesadaran terhadap bahaya, dan sikap terhadap keselamatan kerja memiliki hubungan dengan terbentuknya perilaku berbahaya.
Penelitian dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan yang mempersyaratkan tuntutan kerja fisik yang tinggi dan memiliki situasi kerja yang secara potensial mengandung bahaya. Penelitian dilaksanakan di pabrik baja PT Krakatau Steel - Cilegon, pabrik besi PT Interworld Steel Mills Indonesia - Tangerang, dan pabrik bahan baku besi PT Maxi Mangando Industry - Tangerang. Pekerja bagian produksi sebanyak 355 orang dari ketiga perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian.
Data dikumpulkan melalui skala-skala perilaku berbahaya, sumber stres di tempat kerja, iklim keselamatan kerja, kesadaran terhadap bahaya, dan sikap terhadap keselamatan kerja. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis jalur.
Hasil-hasil penelitian yang ditemukan adalah:
1. Sumber stres di tempat kerja memiliki pola hubungan langsung dengan perilaku berbahaya, namun tarafnya paling tidak kuat di antara variabel-variabel lain.
2. Iklim keselamatan kerja memiliki pola hubungan tidak langsung yang kuat dengan perilaku berbahaya setelah melalui variabel sikap terhadap keselamatan kerja dan kesadaran terhadap bahaya.
3. Kesadaran terhadap bahaya memiliki pola hubungan tidak langsung melalui sikap terhadap keselamatan kerja yang lebih kuat daripada hubungan langsungnya terhadap perilaku berbahaya.
4. Sikap terhadap keselamatan kerja memiliki pola hubungan langsung dengan perilaku berbahaya yang paling kuat di antara variabel-variabel lain dan juga merupakan variabel perantara yang dapat menjelaskan hubungan antara variabel kesadaran terhadap bahaya dan iklim keselamatan kerja dengan perilaku berbahaya.
Saran-saran yang dapat diajukan adalah:
1. Perusahaan hendaknya melakukan pengelolaan dan perekayasaan terhadap sumber-sumber stres di tempat kerja sehingga terbentuknya perilaku berbahaya dapat diminimalisir.
2. Komitmen manajemen terhadap program-program keselamatan kerja hendaknya lebih diorientasikan kepada proses-proses pembelajaran yang berupa pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kesadaran terhadap bahaya dan sikap terhadap keselamatan kerja.
3. Program keselamatan kerja hendaknya dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan selalu ditegakkan serta harus menjadi tanggung jawab bersama bagi semua orang."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Wiley, 1989
616.001 9 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gatha Haris Widodo
"Perkembangan bisnis yang pesat di Indonesia saat ini menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk sektor kesehatan. Laboratorium merupakan salah satu sarana dalam sektor kesehatan yang dituntut dapat unggul dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. PT. X adalah salah satu laboratoium swasta di Indonesia yang sudah memiliki beberapa penghargaan. Bagian pelayanan menjadi salah bagian terpenting dalam suatu sistem produksi di perusahaan ini. Penilaian terhadap faktor-faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan stres pada pekerja bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek belum pernah dilakukan sebelumnya, dimana pencatatan mengenai penilaian terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan stres dan pengendaliannya belum tersedia sebagai suatu dokumen K3 yang dapat disosialisasikan bagi seluruh elemen bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial yang berhubungan dengan tingkat stres pekerja bagian pelayanan di PT. X cabang se-Jabodetabek tahun 2016. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian pelayanan yang berjumlah 291 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi terkait dan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden.
Dari hasil penelitian didapatkan 51,2% responden mengalami stress kerja tinggi dan 48,8% mengalami stres kerja rendah. Hasil analisis bivariat dengan tingkat kemaknaan 5%, diperoleh lima faktor yang berhubungan dengan stres kerja yakni budaya dan fungsi organisasi dengan p value 0,001, peran dalam organisasi dengan p value 0,002, pengembangan karir 0,001, hubungan interpersonal dengan p value 0,001, dan peralatan kerja dengan p value 0,001. Dari hasil penelitian tersebut perusahaan harus segera mengambil tindakan pengendalian untuk guna mencegah terjadinya stres di kalangan pekerja dan yang akhirnya bisa merugikan pekerja dan perusahaan sendiri.

Rapid business development in Indonesia nowadays demands the implementation of Occupational Health Safety (OHS) in every workplace including the health sector. Laboratory as one of the facilities in the health sector are required to excel in providing services to consumers. PT. X is one of the private laboratory in Indonesia which already has several awards. Customer service department become one of the most important departements in this company production system. An assessment of workers stress levels and psychosocial hazard factors associated with stress on workers in the service section PT. X Jabodetabek branch has never been done before, where the recording of the assessment of the factors associated with stress and its control is not available as a document that can be socialized K3 for all elements of the service section at PT. X Jabodetabek branch.
This study aims to determine the factors associated with psychosocial hazards stress level services department workers at PT. X branch Jabodetabek 2016. The study design used in this study was cross-sectional. The sample in this study are employees of the customer service amounted to 291 respondents. The data used in this research is secondary data from the company and primary data obtained through a questionnaire given to respondents.
From the results, 51.2% of respondents experiencing high job stress and 48.8% had low job stress. The results of the bivariate analysis of the significance level of 5%, obtained five factors related to job stress. That are cultural and organizational functions with p value 0,001, role in the organization with p value 0.002, career development 0,001, interpersonal relationships with the p value of 0.001, and working equipment with p value of 0.001. From these results the company should take immediate action to control in order to prevent stress among workers and that could eventually be detrimental to workers and the company itself.;
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoboken: John Wiley &​ Sons , 2009
158.7 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Muhammad Ramadhan
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan BTN Bogor dengan menganalisa beberapa variabel seperti, interpersonal conflict, organizational politics, dan juga melihat potensi felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja. Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis kuantitatif. Hasil menunjukan bahwa interpersonal conflict memiliki pengaruh yang signifikan terhadap felt stress dan kinera. Namun, tidak ada bukti yang mendukung bahwa organizational politics memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja dan felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the factors that influence job performance of BTN Bogor employees by analyzing several variables namely, interpersonal conflict, organizational politics, and also the potential mediating role of felt stress between stressors and j ob performance. This study is using quantitative descriptive analysis. The results showed that interpersonal conflict has significant influence on felt stress and job performance. However, there was no evidence supporting that organizational politics has significant influence on job performance, and felt stress as the mediator of stressors and job performance.
"
2016
S65291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kartina
"Stres mempunyai dampak yang berbeda pada setiap individu. Stres dapat menjadi Eustres atau stres yang positii dapat juga rnenjadi Distres atau sires yang mengganggu kehidupan individu yang mengalaminya. Pada lingkungan yang mungkin menirnbulkan Distres, yaitu teljadi pada jenis pekerjaan yang monoton, menuntut kewaspadaan, serta yang memiliki disiplin dan resiko tinggi, membuat beban petugas sangat berat , Seperti misalnya bertugas pada shift malam atau apabila ada konflik antar WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan), adanya WBP yang menderita sakit yang serius dan perilaku WBP yang tidak taat pada peraturan.
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa petugas wanita mengalami stres 57,7 % yang rnengarah gejala sakit kepala, mudah tersinggung, lebih agresif, sehingga mempengaruhi pada kondisi kerja. Selain itu permasalahan yang ada di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) yaitu kurang berjalannya sistem rolling yang menimbulkan kejenuhan bagi petugas wanita karena rata-rata bekerja di bagian pengamanan lebih dari 11 tahun. Disamping itu juga kurang terbukanya peluang untuk penjenjangan karir dan tidak ada kriteria penilaian yang jelas untuk meningkatkan karir. Maka penulis membuat program pelatihan penanggulangan stres kerja dengan strategi coping untuk rnengurangi tingkat stres petugas wanita, sehingga dapat menjaga ketertiban dan keamanan demi terciptanya kondisi Lapas yang kondusif."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T17808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolyta Aditya Puteri
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi karena stres kerja telah menjadi perhatian lama dari industri perawatan kesehatan. Pekerjaan petugas kesehatan dalam pelayanan di suatu organisasi kesehatan seperti rumah sakit dapat dianggap sebagai salah satu profesi yang paling stres karena menghasilkan efek negatif seperti kelelahan, absensi, niat karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya, mengurangi kepuasan pasien, dan kesalahan diagnosis atau pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber stres utama yang berhubungan dengan pekerjaan serta mengetahui perbedaan tingkat stres kerja di antara tiga divisi yaitu medis, penunjang medis dan penunjang umum. Alat ukur stres kerja yang digunakan yaitu Job Stress Survey (JSS). Penelitian ini mengambil sebuah studi kasus pada Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Responden penelitian ini berjumlah 181 orang karyawandariRumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, serta analisis data dilakukan dengan uji beda Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat stres berdasarkan skala severity, akan tetapi pada skala frequency dan index tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator job pressure dan lack of organizational support sedangkan pada indikator job stres dikedua skala tersebut terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat stres antar tiga divisi medis, penunjang medis, penunjang umum.

ABSTRACT
The background of this research because of work stress has been a long concern of the health care industry. Employment in the service of health workers in a health organization such as a hospital can be considered as one of the most stressful professions because it produces negative effects such as fatigue, absenteeism, employee intent to leave his job, reduced patient satisfaction, and fault diagnosis or treatment. The purpose of this study was to determine the main source of stress associated with the job as well as knowing the difference between the level of work stress in three divisions, that is medical, medical support and general support. Work stress measuring instrument used Job Stress Survey (JSS). This research takes a case study at the Grha Permata Ibu Hospital, Depok. The numbered of respondents is 181 employees of the Grha Permata Ibu Hospital, Depok. The design research is quantitative descriptive, and the data analysis do by different test of Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that there are significant differences on the level of stress based on scale of severity, but on a scale of frequency and the index there are no significant differences in indicators of job pressure and lack of organizational support, while the indicator of job stress in both scale are significant differences on the level stress among three divisions medical, medical support, general support.
"
2016
S64073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari
"Karyawan wanita menjalani dua peran sekaligus yaitu sebagai seorang pekerja dan sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dapat menimbulkan konflik , dan konflik yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi tekanan yang dapat menyebabkan terjadinya stress. Dampak dari stress kerja dapat menimbulkan kerugian baik bagi individu karyawan maupun bagi perusahaan sehingga perlu diketahui hubungan konflik peran ganda dan stress kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 karyawan wanita yang telah menikah dan berstatus karyawan tetap di Pusat Administrasi Universitas Indonesia. Pengolahan data menggunakan teknik analisis Rank Spearman dan di lakukan menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara konflik peran ganda dan stress kerja karyawan.
Female employees serving two roles at once, namely as a worker and a housewife. This can lead to conflict, and conflict can lead to stress conditions that can cause stress. The impact of job stress can result in losses for both individual employees and for companies to keep in mind the dual role of relationship conflict and stress for employees. This study uses a quantitative approach to survey research methods. The sampling technique used in this study is the total number of sampling with a sample of 96 female employees who have been married and the status of permanent employees at the Central Administration of the University of Indonesia. Processing the data using Spearman Rank analysis techniques and done using SPSS 17. The results showed that there are positive and significant relationship between the work family conflict and work stress for employees."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1988
R 616.08 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>