Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lien Sutini
Jakarta: : Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2003
499.221 LIE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Diniarti
"Ver adalah prefiks yang banyak terdapatg dalam bahasa Belanda Pirefisaasi dengan ver- mengakibatkan perubahan bentuk dan makna tersebut suatu kategori yang menjadi bentuk dasarnya. Perubahan bentuk dan makna tersebut menjadi titik tolak dalam penulisan skripsi ini ini, Untuk meneliti perubahan yang ditimbulkaan khususnva oleh verba berprefiks ver- dengan sendirinya diperlukan pula berbagai teori yang berkaitan dengan vet- khususnva teori -teori yang berasal dari Arians Van Santen (1990) tentang spesivikasi proses pembentukan kata, Dik & Kooij. tentang derivasi dan fleksi sebagai kaidah pembentukan kata yang berlaku pada verba berprefiks ver- Jan teori lalu yang berasal dari Geeit dkk (1984) yang telah) memberikan pengkategorian makna untuk verba beiprefiks ver- berdasarkan makna yang terdapat di dalamnya. Penelitian lain ternyata menunujukkan bahwa kemampuan ver- untuk berkombinasi dengan kategori verba dan adjektiva jauh, lebih besar persentasenya jika dibandingkan dengan .jumlah nomina yang lebih sedikit dan dengan demikian telah menunjukkan bahwa verba dan adjektiva .lebih produktif dari yang lain lagii pula makna yang dihasilkan pun cukup bervariasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Purnamawati
"Peranan bahasa sebagai sarana komunikasi dewasa ini dirasakan semakin panting. Bahasa digunakan oleh masyarakat dunia dalam segala aspek kehidupan manusia. Bahasa itu bersifat universal dan unik. Sifat universal atau hampir universal dapat dilihat melalui persamaan sistem antarbahasa. Sedangkan sifat unik merupakan sifat khas dari sistem masing-masing bahasa. Penelitian ini membahas persamaan sekaligus perbedaan sistem bahasa dari dua rumpun yang berbeda, yaitu Bahasa Perancis dan Bahasa Indonesia. Hal yang menjadi pokok bahasan adalah wilayah makna verba indera penglihat. Penelitian ini bertujuan mengkaji persamaan dan perbedaan wilayah makna yang terdapat pada verba-verba dalam masing_masing bahasa dan antara kedua bahasa tersebut. Pembahasan wilayah makna tidak terlepas dari pemba_hasan hubungan makna yang terdapat pada verba-verba baik pada masing-masing bahasa maupun antarbahasa. Dengan demi_kian digunakan konsep wilayah makna serta hubungan makna yang terdiri dari konsep makna generik dan spesifik serta hiponimi. Hasil analisa menunjukkan bahwa wilayah makna verba indera penglihat verba bahasa Peranois dan verba bahasa Indonesia memiliki persamaan-persamaan berikut ini: (1) Persamaan wilayah makna antarverba bahasa Perancis terlihat pada verba entrevoir dan apercevoir. Perbedaan wilayah makna antarverba bahasa Perancis terdapat pada verba-verba selain yang telah disebutkan di atas. Persamaan wilayah makna antarverba bahasa Indonesia terdapat pada verba-verba: (a) melirik = mengerling = menjeling = menjuling, (b) meluluk = memata-matai, (c) mengedip(kan) = mengejap(kan), (d) memeriksa = mengontrol, (e) menilik = mengamat-amati. Selain verba tersebut tidak memiliki persamaan wilayah makna. Persamaan wilayah makna yang mengkaitkan kedua bahasa dilihat dari keseluruhan komponen makna yang sama-sama dimiliki verba bahasa Perancis dan verba bahasa Indone_sia, yaitu: (a) voir = melihat, (b) regarder = memperhatikan, (c) considerer = mengamati, (d) controler = memeriksa, mengontrol, (e) lire = membaca, (f) espionner = memata-matai, meluluk, (g) tiller = mengedip(kan), mengejap(kan). 2). Dalam hal hubungan makna, makna generik verba bahasa Perancis sama dengan makna generik verba bahasa Indone_sia, yaitu 'tindakan, retina menerima bayangan obyek, kelopak mata terbuka'. Demikian pula makna spesifiknya, ada yang sama, yaitu 'kelopak mata tertutup dan terbuka lagi, untuk menemukan baik buruknya sesuatu, dengan perhatian, dengan kecerma_tan'. Dilihat dalam hubungan makna paradigmatis atau hiponimi, perbandingan hiponimi didasarkan pada verba bahasa Perancis dan verba bahasa Indonesia yang memiliki persa_maan wilayah makna. Ternyata, di antara verba-verba tersebut ada yang memiliki hiponim dengan wilayah makna yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Erlinda
"ABSTRAK
Verba bahasa Jepang dasu dan hajimeru masing-masing memiliki makna leksikal yang berbeda. Dasu memiliki makna ?mengeluarkan? dan hajimeru memiliki makna ?memulai?. Namun demikian, sebagai verba sufiks dalam verba majemuk gramatikal bahasa Jepang, dasu dan hajimeru memiliki makna gramatikal yang sama yakni ?mulai?. Meskipun memiliki makna gramatikal yang sama, terdapat beberapa perbedaan di antara kedua verba sufiks tersebut. Perbedaan tersebut dapat ditemukan pada makna dan penggunaan dari verba sufiks dasu dan hajimeru. Dasu cenderung digunakan untuk menggambarkan hal yang tidak diduga, sedangkan hajimeru cenderung digunakan untuk menggambarkan hal yang terjadi secara bertahap.

ABSTRACT
Japanese verbs dasu and hajimeru have different lexical meaning. Dasu means ?to take out? and hajimeru means ?to begin (something). However, as a verb suffixes in syntactic compound verb, both have the same grammatical meaning, which is ?start? or ?begin?. Even though they share the same grammatical meaning, there have to be differences in between them. Those differences can be found in the meaning and the use of them in syntactic compound verb. Dasu tends to depict unexpected things, while hajimeru tends to be depict things that happens gradually.
"
2015
S59692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Struktur kalimat dalam bahasa Arab, mengenal suatu konstruksi dimana sebagian unsur pembentuknya, secara berurut terdiri dari bentuk-bentuk verba dan preposisi. Kedudukan antara verba dan preposisi dapat berbentuk urutan langsung, yakni tanpa diselingi unsur lain. Artinya bahwa, setelah bentuk verba secara langsung diikuti oleh bentuk preposisi, seperti contoh berikut ini : Inazarat ila an-namuzaji/ 'Ia melihat contoh...'(lamp. No: 79) Pada struktur kalimat (1), bentuk verba /nazara/ langsung diikuti preposisi /ila / tanpa ada unsur lain yang menyelingi atau menghalanginya. Di samping model urutan seperti di atas, pada konstruksi verba+ preposisi dapat pula berbentuk urutan tidak langsung. Artinya, posisi antara verba dan preposisi dapat diselingi oleh unsur kalimat lain. Sebagaimana dalam penampilan kalimat berikut ini : (2) . /zahaba hasna' ila khalatuha/ 'Hasna pergi ke bibinya' (lamp. No. 92). Pada Kalimat (2) posisi antara bentuk verba /zahaba/ dan bentuk preposisi /ila1 diselingi oleh kata /hasna'/ yang berfungsi sebagai subyek kalimatnya. Analisis pada skripsi ini bertujuan untuk menguak prilaku atau gejala kebahasaan yang sifatnya gramatikal, ketika unsur-unsur kalimat dalam bentuk-bentuk verba dan preposisi bergabung dalam suatu struktur kalimat dan membentuk konstruksi verba f preposisi, seperti yang tampak dalam uraian paragraf di atas beserta dua buah contoh struktur kalimatnya. Beberapa tahapan analisis yang dijadikan pedoman dalam penyusunan skripsi ini adalah (1) Menganalisa bentuk Verba -diantaranya madi dan mudlare- dengan bentuk-bentuk preposisi setelah keduanya membentuk konstruksi Verba + Preposisi. (2) Menganalisa Konstruksi Verba + Preposisi yang tidak membentuk pasangan tetap. (3) Menganalisa Konstruksi Verba + Preposisi yang membentuk pasangan tetap. (4) Menampilkan frekuensi pemunculan Konstruksi Verba + Preposisi yang terdapat pada korpus. Setelah melalui babakan analisis, diperolah beberapa kesimpulan penting yang berkaitan dengan tema pokok Konstruksi Verba + Preposisi Dalam Bahasa Arab, antara lain: Pertama, kedudukan atau posisi suatu bentuk preposisi dalam konstruksi V + Prep. dapat digantikan oleh bentuk preposisi lainnya. Keadaan seperti inilah yang dinamakan sifat fakultatif dari preposisi. Hal ini dapat terjadi, karena konstruksi tersebut bukan berasal dari pasangan yang tetap atau baku. Kedua, terbentuknya konstruksi yang tetap atau baku, di mana kedudukan verba atau preposisi tidak dapat digantikan oleh bentuk verba atau preposisi lainnya. Kondisi semacam ini melahirkan dua kemungkinan, yaitu terbentuknya konstruksi idiom, bila terjadi peleburan makna di antara elemen-elemen pembentuknya, dan kedua dapat membentuk pasangan tetap, tetapi masing-masing elemen pembentuknya masih menampakkan makna leksikalnya. Konstruksi seperti ini, biasanya terjadi pada preposisi yang bermakna direktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Sugono
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.251 DEN v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ririen Ekoyanantiasih
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2009
417 RIR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Thuraya
"Ummi Kulsum adalah salah satu senimah dari negara Arab yang namanya masih terus dikenang bahkan setelah lebih dari tiga dekade ia meninggal dunia. Selain menjadi seorang penyanyi Ummi Kalsum juga seorang penulis lagu dan aktris. Ia dikenal sebagai Star of the East (kawkab el-sharq). Banyak sastrawan terkenal yang lagunya dinyanyikan oleh Ummi Kulsum, dan salah satu sastrawan yang banyak menulis teks lagu untuk Ummi Kulsum adalah Ahmad Muhammad Rami. 137 teks lagu yang telah ditulis Ahmad Rami untuk Ummi Kalsum. Tiga teks lagu karya Ahmad Rami yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah ?_ _ _???_ ,??_ ??_ , dan ??????_. Dalam skripsi ini penulis mencoba menganalisis bagaimana struktur dan isi ketiga teks lagu tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode analisis objektif atau bisa disebut juga analisis strukturalis. Struktur ketiga teks lagu karya Ahmad Rami sangat pas untuk dinyanyikan karena kentalnya unsur bunyi pada ketiga puisi ini. Isi dari ketiga puisi ini memiliki makna yang mendalam namun diungkapkan dengan cara yang sederhana dan tidak meninggalkan segi keindahan gaya bahasa. Ketiga puisi ini mengangkat tema cinta yang sederhana namun diungkapkan dengan indah.

Abstract
Ummi Kulsum is one of the artists from the Arab countries whose names are still remembered even after more than three decades she died. Besides being a singer Umm kalsum also a songwriter and actress. She is known as the Star of the East (kawkab el-Sharq). Many famous writers that song sung by Umm Kulsum, and one of the many literary texts written songs for Umm Ahmad Muhammad Kulsum is Rami. 137 texts have been written songs for Umm Ahmad Rami kalsum. Three text song by Ahmad Rami who became the primary data source in this thesis is _???_ ?_ _ ,??_ ??_, and ??????_. In this thesis the author tried to analyze how the structure and content of the three texts of the song. Research methods used in this thesis research is a method of objective analysis or can be called structuralist analysis. The third structure of the text song by Ahmad Rami is very appropriate to sing because of the strong fully sound in this poem. The contents of the third poem has a deep meaning but expressed in a simple way and not leave in terms of beauty of style. The third poem the theme of love is simple but beautifully expressed"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13426
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Arinanto
Jakarta: Sekretariat Jenderal DPR RI, 2009
342.02 SAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>