Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Latief Wiyata
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2002
303.6 LAT c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Latief Bustami
"Pengertian carok paling tidak harus mengandung lima unsur, yaitu tindakan atau upaya pembunuhan antarlaki-laki, pelecehan harga diri terutama berkaitan dengan kehormatan perempuan (istri), perasaan malu (malo), adanya dorongan, dukungan, persetujuan sosial disertai perasaan puas, dan perasaan bangga bagi pemenangnya (hlm. 184-185). Menurut hemat saya, carok sebagai media kultural untuk menunjukkan kejantanan dengan kekerasan fisik menjadi tidak jelas jika dihubungkan dengan nyelep (menyerang musuh dari belakang atau sampingketika musuh sedang lengah). Carok sebagai pembelaan terhadap harga diri yang terlecehkan menjadi 'tuna makna' kalau hanya dihubungkan dengan kehormatan perempuan. Carok bukan hanya penegakan kehormatan yang berhubungan dengan penghinaan terhadap istri, melainkan juga berhubungan dengan gangguan terhadap mantan istri yang telah dicerai, air, rumput, dan pelecehan agama. Carok dipandang oleh sebagian pelakunya sebagai suatu alat untuk memperoleh kekuasaan."
2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jihan Rigel Fitrian
"Fenomena kemunculan kusta dan stigma yang menyertainya telah ada sejak berabadabad tahun lamanya. Banyak dari orang-orang dengan kusta merasakan adanya masalah psikososial yang cukup berat dan mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik dan stigma dengan harga diri orang pernah mengalami kusta pascarehabilitasi. Disain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik total sampling pada 69 penghuni UPT Rehabilitasi Sosial Eks-kusta Tuban. Instrumen yang digunakan adalah EMIC (Explanatory Model Interview Catalogue) Scale for Affected People dan ISMI (Internalized Stigma of Mental Illness) Scale untuk mengukur stigma serta Coopersmith Self-Esteem Inventory untuk mengukur harga diri. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan (p=0,029), kecacatan (p=0,004), perceived stigma, self-stigma, dan experienced stigma (p=0,000) dengan harga diri. Edukasi kesehatan dan pencegahan terjadnya kasus kecacatan pada orang yang mengalami kusta perlu dilakukan oleh perawat untuk menghilangkan stigma yang berkembang di masyarakat. Penelitian eksperimen perlu dilakukan untuk melihat akibat dari terapi aktivitas kelompok atau program pemberdayaan masyarakat pada aspek sosial-ekonomi orang yang pernah mengalami kusta sebagai upaya peningkatan harga diri mereka.

The appearance phenomenon of leprosy and stigma related to it has existed since centuries ago. Many of leprosy people who received stigma experienced a severe and serious psychosocial problem. The study used descriptive correlative design which aimed to analyze the correlation between characteristics and stigma with self-esteem on people who have been affected by leprosy after rehabilitation. This study is a quantitative research which was using total sampling technique on 69 people who have been affected by leprosy in UPT Rehabilitasi Sosial Eks-kusta Tuban, Indonesia. The instruments using EMIC (Explanatory Model Interview Catalogue) Scale for Affected People and ISMI (Internalized Stigma of Mental Illness) Scale to identify the stigma and Coopersmith Self-Esteem Inventory (SEI) scale to identify the self-esteem. The result showed there was bound relationship between education (p=0,029), disability (p=0,004), perceived stigma, self-stigma, and experienced stigma (p=0,000) with self-esteem. Health education and prevention of deformity on people with leprosy should be performed by nurses to eradicate stigma in community towards leprosy. Experiment research needs to be done to identify the effect of group activity therapy or community empowerment program on socio-economic aspect of people who have been affected by leprosy to improve their self-esteems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dhahnial
"Masyarakat Indonesia sedang menghadapi berbagai situasi yang memprihatinkan. Krisis yang belum selesai, korupsi yang merajalela, tingkat pengangguran yang tinggi serta berbagai hal yang mengindikasikan bahwa Masyarakat sedang berada dalam kondisi disorganized. Kondisi ini lebih-lebih terjadi di masyarakat perkotaan sebagai tempat munculnya industrialisasi dan modernisasi yang pada sisi tertentu menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Masyarakat perkotaan dihadapkan pada permasalahan sosial yang kompleks dan kadangkala menimbulkan gejala seperti perasaan gelisah, serba tidak puas, perasaaan serba ragu dan serba salah, frustasi, sengketa batin dengan orang lain dan lingkungan, merasa hampa, kehilangan semangat hidup dan munculnya berbagai penyakit psikosomatis.
Berbagai permasalah ini mempunyai kemiripian dengan ciri-ciri munculnya diskrepansi diri (Fromm, Rogers, Baron & Byrne). Lantas, di tengah diorganisasi sosial pada masyarakat kota menjadi menarik untuk mengetahui konsep diri dan diskrepansi pada orang kota. Salah satu faktor dalam pembentukan persepsi individu adalah faktor agama. Agama menjadi menarik untuk diselidiki karena karena pada era transisi sosial dan politik saat ini, perkembangan dan dinamika kehidupan keagamaan menjadi sangat kompleks, bahkan sejak sebelum terjadinya reformasi politik Indonesia yang menyebabkan tumbangnya Soeharto. Agama secara historis dan sosiologis mempunyai peran yang kuat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada kondisi ini menarik untuk mengetahui bagaimana pola keberagamaan masyarakat kota.
Penelitian ini mengambil latar belakang kota Jakarta dengan segala permasalahannya yang dihadapkan pada berbagai nilai-bilai yang nantinya akan membentuk konsep diri orang-orang di dalamnya. Pertanyaanpertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimanakah konsep diri orangorang di kota besar (dalam hal ini kota Jakarta)? Dengan berbagai kondisi yang melatarbelakanginya, bagaimanakah gambaran diskrepansi diri riil dan ideal serta diskrepansi diri riil dan sosial? Salah satu konstruk konsep diri adalah belief yang terbangun pada masyarakat di sekitar individu termasuk di dalamnya adalah agama. Kemudian timbul pertanyaan bagaimanakah keberagamaan orang-orang-orang di kota besar? Adakah keberagamaan berpengaruh pada konsep diri serta diskrepansi diri orang-orang tersebut?
Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunakan teori komponen konsep diri dari Baron (1994), diskrepansi konsep diri Higgins (dalam Bracken, 1996), social self dari Fromm (1961), akibat-akibat diskrepansi dari Rogers, Fromm dan Higgins, keberagamaan Schaefer & Gorsuch (1991), Allport (1959) serta Pargament (1997). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif sebagai penunjang. Subyek penelitian adalah individu-individu tinggal di Jakarta dan tercatat mempunyai KTP Jakarta, pendidikan minimal SMU. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pengukuran rata-rata, standar deviasi, dan pengukuran regresi serta effect coding pada regresi berganda.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa diri ideal adalah diri yang lebih menonjol dibandingkan dengan diri yang sesungguhnya dan diri yang ditampilkan di lingkungan. Subyek memandang agak positif terhadap konsep diri riil dan memandang positif terhadap konsep diri ideal serta sosial. Diskrepansi konsep diri real-ideal mereka tergolong rendah. Rendahnya diskrepansi tersebut melalui hasil analisa data kualitatif disebabkan karena tuntutan dari lingkungan yang secara umum dapat dipenuhi oleh subyek Sementara diskrepansi konsep diri real-sosial ditemukan sangat rendah.
Melalui hasil kualitatif didapat bahwa keterkaitan diri sesungguhnya dengan masyarakat sangatlah kuat, bahkan masyarakat dianggap sebagai norma tertinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orientasi religius intrinsik pada subyek tergolong tinggi sementara orientasi religius ekstrinsik tergolong agak rendah. Gaya coping religius yang dominan dipakai oleh subyek adalah gaya Kerja Sama. Pemaknaan Tuhan yang utama adalah sebagai Pencipta, Penguasa, dan Penentu sementara pemaknaan agama yang utama adalah agama sebagai pedoman hidup dan norma-norma.
Hasil lainnya adalah orientasi religius intrinsik ternyata berhubungan dengna pembentukan konsep diri baik real, ideal maupun sosial. Selain itu, gaya coping religius Kerja Sama juga berpengaruh terhadap konsep diri sesorang. Sementara komponen lain dalam keberagamaan tidak berkontribusi dalam pembentukan konsep diri seseorang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nuraini
"Rendahnya pemberian reinforcement orang tua akan memberi dampak buruk terhadap perilaku dan harga diri remaja. Studi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara reinforcement orang tua terhadap harga diri remaja di SMUN 27 Jakarta Pusat dengan jumlah responden 96 siswa dan menggunakan metode stratified random sampling. Alat yang digunakan berupa kuesioner. Desain penelitian ini adalah korelasi.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan tabulasi chi square didapat nilai p value (0,157) lebih besar dari pada α (0,05) dapat disimipulkan bahwa tidak ada hubungan antara reinforcement orang tua terhadap harga diri remaja di SMUN 27 Jakarta Pusat. Peneliti menyarankan untuk penelitian lebih lanjut agar melibatkan orang tua secara langsung dalam penelitian ini agar tergambar dengan jelas mengenai pemberian reinforcementnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5564
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyiayu Winda Latifah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2014
615.11 KEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>