Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harun Yahya
Bandung: Dzikra, 2003
595.79 HAR mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Bandung, Ujungberung: Mizan, 2014
297.61 MUH l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Bandung: Mizan, 1994
297.61 QUR l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Bandung: Mizan, 2006
297.61 QUR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wahyuni Nafis
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998
297.2 MUH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 1999
320.959 8 REF
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Renna Yulia Vernanda
"Infark miokard merupakan salah satu penyebab utama kematian. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asam rosmarinat dapat mencegah terjadinya infark miokard. Sarang semut (Myrmecodia pendans) memiliki kandungan asam rosmarinat dalam fraksi etil asetatnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etil asetat sarang semut (FEASS) (Myrmecodia pendans) terhadap kejadian infark miokard. Penelitian dilakukan dengan tiga kelompok yang diberikan dosis FEASS yang berbeda, sedangkan tiga kelompok sebagai kontrol. Pada akhir perlakuan, diberikan isoproterenol dosis 85 mg/kg bb/hari untuk menginduksi terjadinya infark miokard. Setelah itu, dilakukan penilaian preparat histologi jantung dengan parameter: persentase kerusakan, jumlah sel yang rusak, dan jenis sel yang rusak. Selain itu, dilakukan pengukuran kadar MDA dan SOD.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya persentase kerusakan dan jumlah sel yang rusak paling banyak ditemukan pada kelompok yang mendapatkan FEASS dosis 1 (59% dan Grade 3). Jenis kerusakan paling banyak adalah edema, infiltrasi, dan fibroblas. Hasil pengukuran kadar MDA menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna kadar MDA pada kelompok kontrol normal dengan kelompok kontrol herbal dan ketiga kelompok dosis FEASS (p>0.05). Kadar SOD kelompok dosis 1 dan dosis 3 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (p<0,05). Namun, tidak terdapat korelasi antara kadar MDA dengan SOD (p>0,05).

Myocardial infarction is one of main causes of death. The previous study has shown that rosmarinic acid could prevent myocardial infarction. Sarang semut (Myrmecodia pendans) contains rosmarinic acid in its ethyl acetate fraction.
The purpose of this study is to acknowledge the effect of the distribution of (Myrmecodia pendans) ethyl acetate fraction (FEASS) toward myocardial infarction. This study was conducted to three groups given different FEASS dose, meanwhile the other three groups served as control groups. At the end of the treatment, the groups were given isoproterenol (dose 85 mg/kg bb/day) to induct myocardial infarction. Then, the heart histology preparation valuation was conducted with the following parameter: damage percentage, damaged cell number, damaged cell type. Moreover, we conduct MDA and SOD level measurement.
The result of the study showed that the greatest damage percentage and the greatest damaged cell number mostly were found on the group with FEASS dose 1 (59% and Grade 3). The damaged cell types mostly found were edema, infiltration, and fibroblast. The measurement of MDA level showed that there is no significant difference of MDA level on the normal control group compared to the herbal control group and the three groups with FEASS (p>0.05). The SOD level of groups with dose 1 and dose 3 were higher than the normal control group (p<0,05). But, there was no correlation between the MDA level and SOD level (p>0,05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T44362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zuhri
Jakarta: Barzah Foundation, 2005
808.88 MUH l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Amien Rais
Jakarta: Gema Insani Press, 1997
320.959 8 AMI r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Dwi Rachmawati
"Penulisan skripsi ini mencoba untuk menggambarkan dinamika kehidupan masyarakat Kota Bogor pada tahun 1945-I949. Kota Bogor yang terletak di antara kota Jakarta dan Bandung sebenarnya mempunyai potensi konflik yang besar pada periode revolusi tersebut. Terutama karena pengaruh politik yang muncul dari kedua kota yang mengapitnya. Akan tetapi, masyarakat Kota Bogor pada periode ini justru mampu menunjukkan peralihan kekuasaan pemerintahan secara demokratis. Dan seperti di banyak daerah lainnya, masyarakat Kota Bogor juga mengalami hambatan-hambatan akibat munculnya kembali kekuatan asing yang mencoba menguasai kembali wilayah tersebut. Sehingga kehidupan masyarakatnya pun tidak dapat berjalan dengan semestinya. Terlebih memasuki periode 1947-1949, ketika bentuk pemerintahan federal mulai dipaksakan oleh pihak Belanda di Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini, pembahasannya akan dibagi dalam lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang akan menjelaskan latar belakang, permasalahan, ruang lingkup dan tujuan penulisan skripsi ini Bab kedua hingga keempat merupakan bab isi yang akan membahas mengenai pokok permasalahan skripsi ini. Dimulai dengan membahas perkembangan Kota Bogor dari sejak jaman kolonial. Yaitu ketika Kota Bogor mulai dibangun sebagai sebuah kota peristirahatan dan penelitian perkebunan, Perkembangannya terus berlanjut hingga masa revolusi ini. Bab ketiga merupakan pembahasan mengenai dinamika kehidupan masyarakat Kota Bogor pada periode awal masa revolusi, yaitu tahun 1945-1946. Bab ini akan menjelaskan berbagai upaya pemerintah daerah Kota Bogor yang baru saja terbentuk untuk memperbaiki kehidupan masyarakatnya. Mulai dari kehidupan politik, ekonomi, sosial, pendidikan hingga kesehatan dibahas dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang bisa mempengaruhinya, seperti kemunculan pasukan NICA yang sering mengacau, kekurangan tenaga kerja, hingga pembukaan sekolah_sekolah. Bab keempat merupakan bab yang akan membahas dinamika kehidupan masyarakat - Kota Bogor setelah akhirnya pihak Belanda berhasil membentuk pemerintahan sipilnya di daerah ini. Dengan demikian, terdapat dualisme pemerintahan di Kota Bogor saat itu. Pihak Belanda terus berupaya meningkatkan kekuatannya dengan mencoba membentuk Negara Pasundan. Sementara pihak pemerintahan Republik di Kota Bogor semakin terdesak hingga akhirnya terpaksa mengungsi ke Jakarta. Situasi politik yang semakin meningkat disertai pula dengan meningkatkan perjuangan masyarakat Kota Bogor menentang Belanda dan Negara Pasundan yang dibentuknya. Berbagai laskar perjuangan rakyat dibentuk untuk menentang upaya Belanda tersebut. Keadaan tersebut berlangsung terus hingga keberhasilan perundingan KMB yang disertai dengan penyerahan kedaulatan RI oleh pihak Belanda. Tidak terkecuali di Kota Bogor pun dilangsungkan upacara penyerahan kedaulatan tersebut. Bab kelima merupakan bab kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Dinamika kehidupan masyarakat Kota Bogor pada tahun 1945-1949 tidak terlepas dari faktor intern dan ekstern yang mempengaruhinya sejak Iama. Mulai dari awal terbentuknya Kota Bogor yang dibangun dan dikembangkan oleh pihak kolonial hingga campur tangan kekuatan asing, seperti Belanda dan Inggris di dalam kehidupan masyarakat Kota Bogor saat itu. Keadaan lingkungan Kota Bogor juga ikut mempengaruhi dinamika yang terjadi. Sehingga Kota Bogor pada periode ini menjadi sebuah kota diplomasi, pembangunan dan pertempuran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>