Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mouna Pratika Mulia
"Tugas akhir ini mengkaji peran sekolah gubernemen dalam proses modernisasi birokrasi di Keraton Yogyakarta pada masa Sultan Hamengku Buwono VII. Sekolah-sekolah gubernemen yang berdiri lebih awal dari diberlakukannya politik etis di Hindia Belanda menjadi titik awal modernisasi kehidupan sosial dan politik di Yogyakarta. Lulusan sekolah ini memiliki sertifikat kelulusan yang dijadikan syarat untuk menduduki jabatan birokrasi Keraton Yogyakarta. Penelitian sebelumnya berfokus pada aspek pendidikan sehingga pendekatannya mengarah ke sejarah pendidikan. Penelitian ini berfokus pada peran sekolah gubernemen dalam modernisasi birokrasi di Keraton Yogyakarta dengan tujuan melihat perubahan dalam birokrasi Keraton Yogyakarta setelah berdirinya sekolah gubernemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan empat tahap, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini diperoleh hasil bahwa sekolah gubernemen yang didirikan pada masa Hamengku Buwono VII menjadi tonggak awal modernisasi birokrasi Keraton Yogyakarta melalui perubahan mobilitas vertikal dari sistem mobilitas tradisional menjadi modern.

This final project examines the role of government schools in the process of modernizing the bureaucracy in the Yogyakarta Palace during the reign of Sultan Hamengku Buwono VII. The government schools that were established earlier than the implementation of ethical politics in the Dutch East Indies became the starting point for the modernization of social and political life in Yogyakarta. Graduates of this school have a graduation certificate which is used as a requirement to occupy the Yogyakarta Palace bureaucracy. Previous research has focused on the educational aspect so that the approach leads to the history of education. This study focuses on the role of the government school in the modernization of the bureaucracy in the Yogyakarta Palace with the aim of seeing changes in the Yogyakarta Palace bureaucracy after the establishment of the governor school. The method used in this study is the historical method with four stages, namely heuristics, verification, interpretation, and historiography. Based on the research conducted, it was found that the gubernatorial school which was founded during the Hamengku Buwono VII period became the initial milestone in the modernization of the Yogyakarta Palace bureaucracy through changes in vertical mobility from traditional to modern mobility systems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Monfries, John
"This book is a political biography of Sultan Hamengku Buwono IX (1912-88), one of Indonesia's most respected founding fathers. Altough revered and admired at home and abroad, this is his first biography in English. This is largely because the Sultan was an intensely private person who meticulously guarded his public persona, and information about his life is not readily accessible."
Singapore: ISEAS , 2015
e20453081
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
920 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arsanti Wulandari
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, 2021
959.8 ARS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Shinta Anindita Apriyadi
"Penelitian ini membahas teks Kangjeng Tuan Ingkang Wicaksana Gupernur Jendral Otto van Rees (KTIWGJO) salah satu teks yang berada di dalam naskah arsip Koepija Djendralan (KD) koleksi KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta. Teks KTIWGJO tertulis dalam bahasa Jawa dan berbentuk gancaran (prosa). Teks ini dikaji dengan langkah kerja filologi. Selanjutnya, analisis isi teks menggunakan teori poskolonialisme dan teori hegemoni. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks KTIWGJO agar mudah dibaca dan dipahami oleh masyarakat kini dan menjelaskan prosesi penyambutan serta penghormatan tamu di Keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya pola relasi yang terjadi pada prosesi penyambutan dan penghormatan Kanjeng Tuan Ingkang Wicaksana Gubernur Jenderal Otto van Rees selama berada di Yogyakarta. Sebelum menuju pembahasan pola relasi, terdapat beberapa analisis isi teks KTIWGJO, antara lain mengenai latar belakang historis yang tercermin dalam teks KTIWGJO. Latar historis yang dibangun melalui teks ini adalah pada masa kolonialisme Belanda saat pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Selanjutnya terdapat analisis struktur naskah KD, kemudian analisis penyambutan dan penghormatan pada saat kedatangan Gubernur Jenderal Otto van Rees, dan analisis kegiatan Gubernur Jenderal Otto van Rees selama tujuh hari di Yogyakarta. Pola relasi yang dianalisis menggunakan teori poskolonialisme akan memunculkan relasi hegemoni di antara prosesi-prosesi yang terjadi. Penelitian tentang KTIWGJO ini membuka pengetahuan baru tentang naskah arsip Keraton Yogyakarta pada masa kolonialisme Belanda dan mengenai prosesi penyambutan serta penghormatan yang terjadi pada masa itu, sehingga dapat mengungkap nilai sosial dan budaya yang berlaku. Selain itu, penelitian pada teks KTIWGJO ini juga dapat menambah wawasan baru mengenai pola hegemoni yang dilakukan oleh pihak pribumi pada masa itu dan membuktikan bahwa pihak terjajah tidak semuanya adalah pihak terbelakang dan mudah dibodohi.

This research was discussed the text of Kangjeng Tuan Ingkang Wicaksana Governor General Otto van Rees (KTIWGJO), it is one of the texts in the archive manuscript of Koepija Djendralan (KD) the collection of KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta. The text of KTIWGJO was written in Javanese and in the form of prose. This text was studied with philology analysis. Furthermore, the analysis of the content text used the theory of postcolonialism and the theory of hegemony. The purpose of this study was to present the edits and translations of the KTIWGJO text, so that it was easily to read and understood by today's society and to explain the procession of welcoming and honoring guests at the Yogyakarta Palace during the reign of Sultan Hamengku Buwana VII. This study was revealed that there is a pattern of relations that occurs in the procession of welcoming and respecting Kanjeng Tuan Ingkang Wicaksana Governor General Otto van Rees while in Yogyakarta. Before going to the discussion of relational patterns, there are several analyzes of the content of the KTIWGJO text, including the historical background reflected in the KTIWGJO text. The historical setting was built through this text was during the Dutch colonial period when the reign of Sultan Hamengku Buwana VII. Furthermore, there was an analysis of the structure of the KD manuscript, then an analysis of the welcome and respect at the arrival of the Governor General Otto van Rees, and an analysis of the activities of the Governor General Otto van Rees for seven days in Yogyakarta. The pattern of relations analyzed used the theory of postcolonialism was created a hegemonic relationship between the processions that occur. This research on KTIWGJO opens up new knowledge about the archives of the Yogyakarta Palace during the Dutch colonialism period and the welcoming and honoring processions that occurred at that time, so that it can reveal the prevailing social and cultural values. In addition, the research on the text of the KTIWGJO can also added new insight into the pattern of hegemony was carried out by the society at that time and proven that not all of the colonized were backward and easily fooled."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Seta Aji
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ragam bahasa yang ada pada surat-surat Keraton Yogyakarta. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari surat-surat yang disimpan di Keraton Yogyakarta tahun 1941-1963. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosakata yang dijadikan penanda ragam bahasa. Adapun ragam bahasa itu dipengaruhi oleh kedudukan atau status sosial penutur. Penelitian ini menggunakan teori mengenai ragam bahasa yang ditinjau dari segi pemakainya, khususnya kedudukan atau status sosial penutur (Mansoer Pateda, 1994). Selain itu, teori kebahasaan yang membahas kelas kata (Wedhawati dkk, 2006) juga digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kosakata yang memiliki ragam bahasa. Hal itu berdasarkan kedudukan atau status sosial penutur dan kawan tutur pada surat.

ABSTRACT
The focus of this study is about the variety of language ​​that exist in the letters of Keraton Yogyakarta. Sources of data in this study came from the letters stored in Keraton Yogyakarta in 1941-1963. This study aims to determine the words used as a marker of language variations. As for, the variety of languages ​​are influenced by the position or social status of the speaker. This study uses the theory of the variety of language ​​in terms of the uses, especially the position or social status of speakers from Mansoer Pateda (1994). In addition, the class of words theory from Wedhawati et al (2006) are also used. The method of this study is descriptive qualitative. The results showed that there are some words that have variety of language. It was based on the position or social status of speakers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahda Ardelia Chalik
"Artikel ini mengkaji tentang pemikiran Sultan Hamengku Buwono IX dalam Kontrak Politik Kesultanan Yogyakarta tahun 1940. Kontrak Politik merupakan sebuah kontrak yang mengatur pemerintahan di daerah swapraja dan hubungannya dengan Pemerintah Kolonial. Terdapat beberapa perbedaan baik dalam proses perundingan maupun hasilnya jika dibandingkan dengan kontrak terdahulu. Kajian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sekunder, seperti arsip, koran sezaman, buku serta jurnal yang berkaitan dengan kajian mengenai kontrak politik dan Kesultanan Yogyakarta. Kajian ini berbeda dengan kajian sebelumnya yang membahas mengenai kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX setelah penobatan. Fokus kajian ini terdapat pada pembahasan mengenai proses perundingan kontrak politik sebelum Sultan Hamengku Buwono IX bertakhta yang dipengaruhi oleh latar belakang kehidupannya serta hasil dari kontrak tersebut. Kajian ini membuktikan bahwa latar belakang pendidikan dan pola asuh yang didapatkan oleh Sultan Hamengku Buwono IX mempengaruhi pemikirannya dalam perundingan kontrak politik. Hal ini dapat ditemukan pada laporan-laporan dan koran sezaman yang menyebutkan bahwa Sultan Hamengku Buwono IX mendapatkan pengaruh pendidikan dan budaya barat. Pendidikan tersebut menyebabkan adanya keterbukaan pemikiran yang sangat berpengaruh pada hasil dari perundingan kontrak politik

This article discusses the thoughts of Sultan Hamengku Buwono IX on Yogyakarta Sultanate’s Political Contract 1940. A political contract is a contract that regulates government in the self-governing territory and their relation with the Dutch East Indies Government. There are some differences in both the negotiation process and the outcome when compared to the previous contract. This study uses the historical method which includes four stages, heuristic, criticism, interpretation and historiography. The primary and secondary sources such as archives, newspapers, books and article journals that related to the political contract and Yogyakarta Sultanate were used in this article. This study was different from other studies that discuss the life of Sultan Hamengku Buwono IX after his coronation. The focus of this study is to discuss the political contract negotiation process that was affected by the life of Sultan Hamengku Buwono IX before his coronation. This study proves that the educational background and upbringing obtained by Sultan Hamengku Buwono IX affected his thoughts during the political contract negotiation process. It can be found from reports and newspapers that mention Sultan Hamengku Buwono IX was influenced by western education and culture. This education leads to open-mindedness which greatly influences the outcome of political contract negotiations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Ratmanto
"Role of Sultan Hamengku Buwono IX, the Sultan of Yogyakarta, in the Indonesian independence struggle.
"
Yogyakarta: Kerjasama Atap Buku dan Mata Padi Pressindo, 2012
959.803 AAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Yogyakarta: Banjar Aji, 2008
959.8 MAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999
923.1 SRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>