Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shava Annisha Hapsari
"'Her' merupakan karya film yang dibuat oleh Spike Jonze yang memiliki jalan cerita yang unik dan eksentrik. Film ini menggambarkan bagaimana seseorang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya bergantung pada teknologi komputer dapat terjebak dalam hubungan yang tidak biasa dengan teknologi itu sendiri. Suatu hubungan yang lebih dari sekedar hubungan pemilik dengan benda yang dirasuki, melainkan hubungan yang erat dan akrab seperti dua manusia yang saling berinteraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menguraikan intimacy communication atau komunikasi interpersonal (interpersonal communication) dalam konteks hubungan manusia dan teknologi pada khususnya, sesuai teori dalam komunikasi interpersonal yang digambarkan dari film 'Her'. Dengan menggunakan pendakatan kualitatif dan sumber data sekunder, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa Secara umum, keintiman yang ditampilkan antara manusia dan komputer dalam film 'Her' sepenuhnya memenuhi prinsip dalam Teori Penetrasi Sosial dan pembentukan hubungan interpersonal dalam kasus keintiman komunikasi.

'Her' is a film made by Spike Jonze which has a unique and eccentric storyline. This film depicts how a person who spends most of his life dependent on computer technology can get caught in an unusual relationship with the technology itself. A relationship that is more than the owner's relationship with the possessed object, but a close and intimate relationship like two humans interacting with each other. This study aims to explain and describe intimacy communication or interpersonal communication (interpersonal communication) in the context of human relations and technology in particular, according to the theory in interpersonal communication depicted from the film 'Her'. By using a qualitative approach and secondary data sources, the findings of this study reveal that in general, the intimacy shown between humans and computers in the film 'Her' fully fulfills the principles in Social Penetration Theory and the formation of interpersonal relationships in the case of intimate communication."
Depok;: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Budyatna
Kencana Prenada, 2015
302.2 MUH t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Budyatna
Jakarta: Kencana, 2011
153.6 MUH t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizanna Rosemary
"Studi mengenai reduksi ketidakpastian dengan subjek pasangan warga Aceh dan non-Aceh ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mencoba menganalisa bagaimana suatu interaksi awal terjadi dalam konteks komunikasi antarpribadi. Sampel penelitian ini terdiri atas tujuh (7) pasang informan yang berada dan menetap di Jakarta, yang terbagi atas tiga (3) pasangan sahabat, dua (2) pasangan kekasih dan dua (2) pasangan suami-isteri yang masing-masing berlatar belakang kultur Aceh dan non-Aceh (Betawi, Sunda dan Jawa). Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observasi) serta wawancara mendalam (depth interview) terhadap masing-masing informan dengan tempat dan waktu lokasi wawancara yang berbeda-beda.
Melalui Teori Reduksi Ketidakpastian dari Charles R. Berger, telihat bahwa, interaksi awal yang terjadi antar individu yang berbeda latarbelakang kultural berlangsung tanpa adanya rintangan yang berarti bahkan secara mulus meningkat kepada hubungan yang lebih akrab, baik itu dalam bentuk hubungan suami-isteri, kekasih maupun hubungan persahabatan. Rintangan akan muncul, manakala individu yang bersangkutan berhadapan dengan kelompok yang diwarnai dengan berbagai stereotip sosial oleh kelompok yang satu terhadap yang lain secara timbal balik. Dalam kasus penelitian ini, penolakan secara kultural dialami oleh warga Aceh dari pihak lain, dan bukan oleh pasangannya.
Motivasi dan tujuan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak serta pengalaman dan perasaan yang sama sebagai 'pendatang' di Ibukota Jakarta, menjadikan masing-masing pasangan informan yang berbeda latar belakang kultur dengan tingkat pendidikan dan status sosial-ekonomi yang relatif sama, mampu beradaptasi secara cepat dengan kultur yang berbeda. Sehingga hubungan mereka yang pada saat interaksi awal sama sekali belum saling mengenal, dapat berlanjut menjadi hubungan yang lebih akrab. Dengan kata lain telah tercipta ekskalasi hubungan yang relatif lebih tinggi (dekat / intim). Hal ini sesuai dengan Teori Reduksi Ketidakpastian yang telah mengalami perluasan atau revisi, yaitu dimana teori ini tidak hanya mencakup hubungan pada interaksi awal saja, namun juga hubungan pada tingkat yang lebih lanjut (Berger, 1975; Berger & Bradac, 1982; Gudykunst, Yang & Nishida, 1985, Parks & Adelman, 1983).
Berbagai strategi dilakukan oleh masing-masing individu dalam rangka mencari informasi mengenai pasangannya, seperti strategi pasif, aktif dan interaktif. Strategi interaktif dengan teknik self disclosure (pengungkapan diri) lebih banyak diterapkan dalam pencarian informasi mengenai pasangannya, dibandingkan dengan strategi aktif dengan melibatkan pihak ketiga. Strategi aktif ternyata tidak digunakan, mengingat masing-masing pihak lebih memprioritaskan faktor 'kepercayaan' terhadap pasangannya masing-masing dibanding 'kepercayaan' terhadap pihak ketiga sebagai sumber informasi.
Terkait dengan kondisi konflik di Aceh terutama semenjak diberlakukannya Darurat Militer di Aceh Juni 2003 lalu, ternyata sama sekali tidak mempengaruhi hubungan yang telah terjalin antara masing-masing pasangan selama ini. Toleransi dan kepercayaan yang besar terhadap pasangannya, menjadi alasan utama untuk menghindari 'isu politik' dalam komunikasi antarpribadi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2014
302.2 FUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa Treziavananda
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses hubungan romantis di Indonesia dapat terbentuk, bersamaan dengan respon atau reaksi yang berkembang selama seseorang menggunakan Tinder.Tinder merupakan salah satu media alternatif untuk mendefinisikan inisiasi dalam komunikasi romantis/percintaan untuk menemukan pasangan. Wawancara mendalam kepada dua informan telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi kencan online dapat memulai komunikasi dalam hubungan romantis/percintaan, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Penetrasi Sosial. Teori ini menjadi kerangka dasar dan menentukan perkembangan dalam hubungan interpersonal; dengan pertukaran perilaku diantara dua orang yang ingin mengembangkan hubungan. Berbagai aspek perilaku telah dianalisis berdasarkan perbedaan jenis kelamin informan. Studi ini menemukan bahwa hubungan komunikasi romantis/percintaan itu dibedakan antara informan laki-laki dan perempuan; dan hal ini dipengaruhi oleh preferensi pribadi setiap individu.Kata Kunci; Tinder, Hubungan Komunikasi Romantis, Percintaan, Situs Kencan Online.

ABSTRACT
This paper aim to define the process of how romantic relationship is formed in Indonesia, along with the response or reaction that occurs throughout the process of using Tinder. Tinder is an alternative medium to define the romantic communication romance initiation on finding a partner.In depth interviews towards two informants were conducted to examine how the online dating application could initiate a romantic relationship communication, which then being analyzed with Social Penetration theory. This theory served as a base model to provide the basic framework and define the development in interpersonal relationships by the behavior interchange between two people who willing to develop a relationship. Various aspect of behaviors were analyzed based on gender differences of the informants. This study resulted in different romantic relationship romance communication outcome that has occurred between the male and female informants that is affected by each individual rsquo s personal preference. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Language connects people to each other in social relationships and allows them to participate in a variety of activities in everyday life. This original study explores the role of language in various domains of our social life, including identity, gender, class, kinship, deference, status, hierarchy, and others. Drawing on materials from over thirty languages and societies, this book shows that language is not simply a tool of social conduct but the effective means by which human beings formulate models of conduct. Models of conduct serve as points of reference for social behavior, even when actual conduct departs from them. A principled understanding of the processes whereby such models are produced and transformed in large-scale social history, and also invoked, negotiated, and departed from in smallscale social interactions provides a foundation for the cross-cultural study of human conduct.
"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2007
e20394949
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Olivyolanda Liani
"Identitas merupakan bagian fundamental dari proses komunikasi. Salah satu film yang memperlihatkan kompleksitas identitas adalah “Everything Everywhere All at Once”. Evelyn sebagai tokoh utama film tersebut berusaha untuk memutus trauma generasi kepada anaknya dengan lapisan-lapisan identitas yang dimilikinya. Tulisan ini berusaha menelusuri bagaimana lapisan-lapisan identitas dan kesenjangan identitas dalam film “Everything Everywhere All at Once” dipengaruhi dan memengaruhi proses komunikasi. Dengan communication theory of identity (CTI), penelitian ini akan mengategorikan identitas Evelyn ke dalam lima bingkai, yaitu identitas pribadi, identitas yang diberlakukan, identitas relasi, identitas komunal, dan identitas material. Kelima bingkai tersebut saling berhubungan dan berkaitan memengaruhi proses komunikasi Evelyn. Pada saat yang sama, identitas juga merupakan hasil dari komunikasi. Kelima identitas tidak selalu berjalan selaras, bahkan dapat berkontradiksi sehingga menimbulkan kesenjangan identitas, yaitu kesenjangan identitas pribadi dan identitas relasional serta kesenjangan identitas pribadi dan identitas yang diberlakukan.

Identity is a fundamental part of the communication process. One movie that shows the complexity of identity is “Everything Everywhere All at Once”. The main character of the film, Evelyn, tries to break generational trauma with the layers of identity that she has. This research will unfold Evelyn's identity layers and identity gaps. Using communication theory of identity (CTI), this research will categorize Evelyn's identity into five frames, which are personal identity, enacted identity, relational identity, communal identity, and material identity. The five frames are interconnected and interdependent which influence Evelyn's communication process. At the same time, identity is also the result of communication. The five identities do not always work in harmony, and can even be contradictory, leading to identity gaps, namely personal-relational identity gap as well as personal-enacted identity gap.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Priza Audermando
"ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menguji kecocokan model teoretikal kepekaan retorikal (rhetorical sensitivity) berbasis struktur mentalitas budaya komunikasi pada guru tersertifikasi dalam konteks masyarakat multietnis di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Model penelitian terdiri dari 47 variabel manifes (indikator), enam variabel laten dan 15 lajur hubungan kausal. Penelitian berangkat dari paradigma klasik (positivis).Disain penelitian adalah cross-sectional survey.Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka. Alat pengumpul data yang utama adalah kuesioner.Jumlah sampel sebanyak 339 orang.Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah pencuplikan acak sistematis. Marjin kesalahan pencuplikan sampel sebesar + /- 4 %. Data dianalisis dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan piranti lunak LISREL 8.5. Terdapat tiga temuan utama yang dihasilkan penelitian ini.Pertama, tiga ukuran kecocokan absolut model keseluruhan berkategori baik.Semua ukuran kecocokan inkremental model berkategori baik.Semua ukuran parsimoni model keseluruhan berkategori baik. Satu ukuran lain keseluruhan model berkategori baik. Kedua, 45 butir variabel manifest (indikator) memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Terakhir, terdapat 12 lajur hubungan kausal yang berkategori signifikan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberlakuan model teoretikal kepekaan retorikal (rhetorical sensitivity) berbasis struktur mentalitas budaya komunikasi pada guru tersertifikasi dalam konteks masyarakat multietnis di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara bersifat terbatas.

ABSTRACT
The main aim of this research is test how fit theoretical model of rhetorical sensitivity based on communication mentality structure on certified teachers in multiethnic context. This model research was shaped by 47 indicators (manifest variables), six latent variables and 15 causal paths. Paradigm used to this research is positivism. All concepts that building theoretical model are measured in interval levels and operationalized in self-report format with 7 points Likert-type scale. All indicators were translated from English to Indonesia. Unit and level analysis is individual. The target population is certified teachers as listed until 2013 at District of Simalungun, Province of North Sumatera. Sample size is 339 people that selecting by systematic random sampling technique with margin of error ± 4%. Sampling frame is available. This research design is a cross-sectional survey in which data was collected by face to face interview that guided by structured questionnaire. Data was analyzed by structural equation modelling (SEM) method that supporting with LISREL 8.5 for Windows.
This research found that three of six absolute fit measures were classified good fit. All incremental fit measures were classified good fit. All parsimonious fit measures were apparently classified good fit. There 45 0f 47 indicators were valid and reliable. Twelve of fifteen casual paths were significance. This research generally conclude that data which are taken from certified teachers in multiethnic context did not all fit to the theoretical model.
"
[2015, 2015]
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Wicaksana
"Tesis ini membahas tentang proses pembentukan konsep diri pada penyandang disabilitas melalui komunikasi antarpribadi dengan pekerja sosial. Dengan berlandaskan paradigma konstruktivis, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konsep diri penyandang disabilitas terbentuk dan faktor-faktor apa yang membentuknya. Melalui teori interaksionisme simbolik dan tahapan pembentukan konsep diri, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana self seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, khususnya dengan significant others-nya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kaitan yang erat antara komunikasi antarpribadi yang dilakukan pekerja sosial terhadap konsep diri yang terbentuk pada diri penyandang disabilitas. Peneliti merekomendasikan agar penelitian ini bisa terus dikembangkan dengan melihat faktor lain yang dapat membentuk konsep diri penyandang disabilitas seperti media, lingkungan, dan lain-lain.

This thesis discusses the process of the formation on the concept of selft in interpersonal communication through the disabled with social worker. With the constructivist paradigm, based on this research aims to examine how the concept of the disabled self is formed and what factors that shape it. Through the theory of symbolic interactionism and the stages of self concept formation, researchers try to explain how a persons self is formed through interaction with others, especially with the significant others. The results of this study indicate a close relationship between interpersonal communication conducted by social workers to the concept of self that is formed on the disabled. Researchers recommend that this research can continue to be developed by looking at others factors that can shape the concept of selft disabled people such as media, environment, and others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>