Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farida N.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulyo Praptowo
Jakarta: Balai Aksara, 1983
332.7 MUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indriyati Elias
"ABSTRAK
Sewa guna usaha mulai berkembang di Indonesia sejak Pemerintah melakukan
deregulasi perbankan pada Oktober 1988. Pertumbuban usaha ini tahun 1995 mencapal 10
kati lipat dibandingkan pada tahun 1981-1982. Persaingan yang ketat akibat tingginya
pertumbuhan ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat agresif dalam mencari calon
lessee dan kurang memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal ¡ni mengakibatkan kinerja
beberapa perusahaan merugi pada tahun 1998 bahkan sebagian bangkrut. Terpuruknya
sektor nil sejak krisis ekonomi 1997 hingga kini merupakan faktor utama dalam
kebangkrutan perusahaan sewa guna usaha, namun faktor analisa kredit yang kurang
komprehensif juga memegang andil. Karya akhir ini akan membahas teknik analisa kredit
yang bagaimanakah yang menaati prinsip kehati-hatian namun prosesnya tidak bertele-tele
sehingga proses pengambilan keputusan menjadi efisien. Untuk ¡tu penulis memilih
mengaplikasikan model analisa atribut dari Coleshaw pada penusahaan sewa guna usaha.
Model analisa atribut menyatukan 18 atribut yang berhubungan dengan resiko
kredit kedalam angka (score). Ada 4 (empat) resiko usaha yang dihadapi oleh lessor..
Analisa kredit berkaitan dengan resiko kredit yaltu resiko ketidakpastian apakah lessee
mampu untuk mengembalikan pinjaman benikut bunganya sesuai dengan periode yang
disepakati bersama dala, penjanjian. Sebelum proses analisa dilakukan, Iangkah pertama
yang perlu dilakukan adaiah pengecekan apakah calon lessee memenuhi kniteria dasar.
Apabila calon lessee memenuhi kritenia dasar, maka proses analisa atribut dilakukan
dengan mengadakan pemeniksaan dokumen melakukan kunjungan (visit) dan analisa
keuangan. Kesemuanya diperlukan untuk memberikan penilaian model analisa atnibut.
Model analisa atribut membagi 18 atribut kedalam 3(tiga) kelompok atribut yaltu:
atribut pelanggan (customer attributes) - mengevaluasi kondisi manajemen dan usaha
calon lessee; atribut Prioritas (Priority attributes) - mengevaluasi keuntungan bagi lessor
apabila melakukan transaksi sewa guna dengan calon lessee; dan atribut keuangan (credit
and financial attributes) - mengevaluasi pengalaman calon lessee dalam memperoleh
kredít dengan pihak ketiga lainnya, dan menilai kondisi keuangan calon lessee selama
kurun waktu tertentu untuk mendapatkan gambaran mengenal kemampuan mereka dalam
menghasilkan laba di masa datang sehingga mampu melunasi pembiayaan yang akan
dilakukan. Penilaian atribut ¡ni menggunakan angka (score) 1-10 untuk setiap atribut.
Score dibedakan antara bobot lessor (weighting score) yang mencerminkan standar
perusahaan, dan nilai eaton lessee (actual score) mencerminkan penilaian lessor mengenai
calon lessee. Actual score dibandingkan dengan weighting score dalam scoresheet akan
menghasilkan peringkat A sampai D yang mencerminkan tingkat resiko calon lessee yang
menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan kredit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model analisa atribut untuk
meraih keputusan yang ?benar? diperlukan keputusan yang konsisten dengan
meminimalkan unsur subyektif dalam melakukan penilaian ciengan membentuk Komite
Kredit yang terdiri dan staff/manajer dan departemen-departemen yang terlibat, Komite
inilah yang mengevaluasi hash penilaian masing-masing departemen dan memberikan hash
penilaian akhir dalam suatu rapat komite. Profesional individu pelaksana dalam
memberikan penilalan sangat menentukan keberhasilan model ini.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Dewi Lengkana
"Pada awal Oktober 1995, Pemerintah memperkenalkan skim kredit baru yang diperuntukkan bagi pengusaha kecil yang diberi nama Kredit Kelayakan Usaha atau disingkat KKU. Sesuai dengan namanya, dasar penilaian pemberian kredit ini dititikberatkan pada kelayakan usaha penerima kredit, dan bukan dititikberatkan pada ada atau tidak adanya agunan tambahan. Kebijakan mengenai pemberian kredit yang menitikberatkan penilaian pada kelayakan usaba penerima kredit sebenamya bukanlah merupakan hal yang baru dalam dunia perbankan. Sebut Saja KIK/KMKP yang dikeluarkan Pemerintah pada akhir tahun 1973. Dalam prakteknya kredit jenis ini ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena kalangan perbankan pada saat itu merasa kesulitan untuk memberikan kredit kepada pengusaha kecil dengan hanya menilai faktor kelayakan usahanya saja tanpa mempunyai sesuatu yang layak untuk dapat dijadikan sebagai jaminan pengembalian kreditnya. Terlebih lagi dalam Undang undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan pasal 24 dinyatakan secara tegas bahwa bank tidak memberi kredit tanpa jaminan kepada siapapun juga Pandangan perbankan mengenai pentingnya aspek jaminan dalam setiap pemberian kredit mengalami perubahan setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perbankan yang menggantikan UU No. 14 Tahun 1967, dimana dalam pasal 8 dinyatakan bahwa dalam memberikan kredit, Bank Umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Isi dari ketentuan pasal 8 ini sangat memungkinkan untuk dapat dijadikan sebagai landasan hUkum yang kuat bagi berlakunya ketentuan skim KKU, dimana aspek watak, kemampuan serta prospek usaha debitur menjadi dasar penilaian yang lebih diutamakan daripada penilaian terhadap aspek jaminan. Komitmen Pemerintah untuk mengembangkan sektor usaha kecil secara optimal dengan cara memberikan kemudahan kepada mereka untuk mendapatkan akses ke dunia perbankan, patut kita harus dan sudah selayaknyalah mendapat dukungan dan pematian dari semua pihak terutama pihak perbankan. Dengan demikian sektor usaha kecil diharapkan dapat lebih memberikan kontribusinya bagi kemajuan perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S20716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S23076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudjo Muljono
Jakarta: Djambatan, 1992
657.3 TEG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwo Nugroho
Jakarta: Djambatan, 1990
657.3 TEG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudjo Muljono
Jakarta: Djambatan, 1990
657.3 Mul a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>