Ditemukan 97287 dokumen yang sesuai dengan query
Jessycarania Jaxentia
"Korean Wave atau Hallyu telah memasuki era 2.0 di mana fans global dari seluruh penjuru dunia dapat menikmati budaya populer Korea melalui pengalaman transmedia di media sosial. Fenomena ini kemudian mendorong meningkatnya penggunaan konsep transmedia dalam strategi branding grup K-pop sebagai aktor budaya dalam Hallyu 2.0, salah satunya adalah penerapan transmedia branding. Menggunakan metode analisis konten, penelitian ini menganalisis bagaimana AESPA membangun brand persona melalui implementasi transmedia branding pada strategi branding mereka sebagai girl group K-pop representatif di era Hallyu 2.0. Penelitian ini menemukan bahwa AESPA menerapkan konsep transmedia branding dengan menggunakan tiga elemen desain, yaitu: narasi, partisipasi, dan brand. Penerapan elemen desain ini diperkuat dengan penciptaan worldview yang secara eksklusif mewadahi narasi AESPA serta inkorporasi teknologi mutakhir yang mendorong perluasan penyampaian pesan brand secara berkelanjutan ke cakupan audiens baik di ruang virtual dan juga dunia nyata. Melalui citra, identitas, nilai, dan keunggulan dari
brand AESPA yang terdefinisi melalui penerapan ketiga elemen transmedia branding tersebut, AESPA dapat memperkuat brand persona-nya sebagai “Metaverse girl group” yang membuat nilai kompetitif AESPA di lanskap industri K-pop menjadi lebih tinggi.
Korean Wave or Hallyu has entered its 2.0 era where global fans from around the world can enjoy Korean pop culture through transmedia experience in social media. This phemomenon then has led onto the increasing of transmedia concept usage on K-pop groups’ branding strategies as one of the cultural actors in Hallyu 2.0, which one of them is transmedia branding implementation. Using content analysis method, this study analyses how AESPA build their brand persona through transmedia branding implementation in their branding strategy as one of the representative K-pop girl groups in Hallyu 2.0 era. Findings found that AESPA has implemented transmedia branding concept using its three design elements, which are: narratives, participation, and brands. This three element designs impelementation is amplified by worldview building that exclusively accomodated AESPA’s narration and also advent technology incorporation that has driven expansive message dissemination continuously to audiences in virtual and also real world. Thus, through image, identity, value, and competitive values of AESPA as a brand that have been defined through transmedia branding’s elemen designs, AESPA are able to strengthen their brand persona as a “Metaverse girl group” that has significantly elevated AESPA’s competitive value in K-pop industry landscape."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Anita Dewi Prameswari
"Meningkatnya aktivitas dalam jaringan sepanjang lima tahun terakhir serta mudahnya akses teknologi mengubah gaya masyarakat global dalam memproduksi maupun mengonsumsi konten, termasuk dalam bidang hiburan seperti bermain gim. Genshin Impact menjadi salah satu role-playing game (RPG) yang meledak di pasaran termasuk di Indonesia. Dengan menggunakan konsep transmedia branding dari Tenderich, peneliti ingin menggali bagaimana implementasi elemen tersebut dalam kampanye yang dilakukan Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil penggalian menunjukan bahwa penerapan transmedia branding oleh Genshin Impact didominasi oleh aspek partisipasi, dimana mereka memanfaatkan budaya populer, artis yang terlibat, serta penggemar untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam mempromosikan gim tersebut; sedangkan aspek lainnya yaitu naratif dan brand lebih tidak dominan meski tetap digunakan.
The growth of online activities in the last five years and the accessibility of technology have changed the way the global community produces and consumes content, including gaming. Genshin Impact became one of the role-playing-games (RPG) that exploded in the market, including Indonesia. By using the concept of transmedia branding from Tenderich, this paper would like to explore how the implementation of these elements in the campaign carried out by Genshin Impact. This research uses a qualitative approach with a content analysis method. The results show that the implementation of transmedia branding by Genshin Impact is dominated by the participation element, where they utilize popular culture, involving actresses and fans to increase their engagement in promoting the game; while the other aspects, namely narrative and brand, are less dominant even though they are still used."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Randall, Geoffrey
New Delhi: Crest, 2001
658.8 Ran t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Jordan
"Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan strategi co-branding pada produk sepatu Nike pada ajang NBA (Liga Basket Amerika). Nike yang sebelumnya berhasil berkolaborasi dengan Michael Jordan melakukan kembali hal yang serupa dengan mega bintang NBA seperti Kobe Bryant, Lebron James, dan masih banyak lagi. Metode yang digunakan dalam makalah ini yaitu wawancara mendalam. Terdapat beberapa fakor penting yang ditemukan yang pada makalah ini, yaitu pengetahuan konsumen mengenai produk Nike yang berkolaborasi dengan atlet NBA, lalu pemilihan atlet NBA oleh Nike yang diajak berkolaborasi, dan inovasi yang membuat produk Nike dibeli oleh konsumen dan mendapatkan citra yang positif. Nike yang melakukan kolaborasi dengan atlet di NBA memiliki citra yang positif di mata konsumen karena pemilihan atlet yang tepat dan inovasi yang dilakukan serta Nike yang sudah lama melakukan bentuk kerjasama co-branding ini dengan atlet NBA.
This paper aims to determine the effect of using a co-branding strategy on Nike shoe products in the NBA (American Basketball League) event. Nike, which previously succeeded in collaborating with Michael Jordan, did the same thing again with NBA superstars such as Kobe Bryant, Lebron James, and many more. The method used in this paper is in-depth interviews. There are several important factors found in this paper, namely consumer knowledge about Nike products that collaborate with NBA athletes, then the selection of NBA athletes by Nike who are invited to collaborate, and innovations that make Nike products purchased by consumers and get a positive image. Nike has a positive image in the eyes of consumers because they choose the right athlete and innovation, and Nike has been working on this co-branding partnership with NBA athlete for a long time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Beryl Masdiary
"Nation branding adalah konsep baru yang didefinisikan sebagai campuran elemen multi-dimensi yang unik dan menunjukkan diferensiasi budaya dan relevansinya untuk semua khalayak sasaran.Penerapan teknik merek ini terutama dilakukan untuk menghadapi persaingan global yang sekarang dihadapi oleh negara terutama dalam pasar eksternal. Kondisi ini menyadarkan negara untuk memperkuat brand mereka dengan tujuan utama untuk menarik wisatawan, mendorong investasi masuk dan meningkatkan ekspor. Salah satuupaya pembentukan Nation Branding dapat ditempuh melalui suatu langkah manajemen brand yaitu corporate branding, yang memungkinkan suatu perusahaan menawarkan produk atau jasa yang diekspor, menjadi duta Negara tersebut di pasar internasional, sebagai pemain global.
Penelitian kualitatif ini berupaya untuk menganalisis bagaimana peran corporate branding dalam pembentukan Nation Branding, dengan studi kasus Service ExcellencePT Garuda Indonesia. Penelitian ini menggunakanperspektif konsumen internasional melihat service excellence dari layanan jasa yang diekspor sebagai upaya pembentukan nation branding. Dari penelitian ini terlihat bahwa penerapan corporate branding dapat membantu suatu negara membentuk nation branding, namun masih dibutuhkan upaya jangka panjang dan konsistensi pesan serta kualitas layanan agar dapat dipahami oleh target konsumen yang dituju.
Nation branding is a new concept which is defined as a mixture of multi-dimensional element that is unique and shows the cultural differentiation and relevance for all target audiences. Application of brand management is mainly done to face the global competition that now faced by the country, especially in the external market. This condition requires countries to strengthen their brand with the main objective to attract tourists, encourage inward investment and boost exports. One of the efforts to establish the Nation Branding can be reached through corporate branding, which allows a company that offers products or services exported, be an ambassador of the country in the international market, as a global player. This qualitative study seeks to analyze how corporate branding role in the formation of Nation Branding, with Service Excellence of PT Garuda Indonesia as the case study. This researchfocuses on international consumer perspective of the exported service as the formation of nation branding attempts. Study showed that the application of corporate branding can help a country establish nation branding, but it still takes a long-term effort and consistency of the message and the quality of products that can be understood by the intended target consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43764
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dita Azzura Fredella
"Popularitas industri hiburan Korea Selatan mengalami perkembangan pesat dalam satu dekade terakhir dan K-pop menjadi salah satu faktor pendorong di balik popularitas tersebut. Hal ini tidak lepas dari beragam strategi pemasaran yang dilakukan oleh agensi pengelola dalam memasarkan musik para artisnya. Agensi pengelola sangat pandai penggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan artis dan musik baru, berinteraksi dengan penggemar, dan mendistribusikan musik dengan biaya yang relatif rendah. Salah satu strategi yang kini mulai dilirik oleh banyak agensi pengelola adalah transmedia storytelling, sebuah strategi perluasan narasi yang didistribusikan melalui berbagai saluran media untuk menambah wawasan baru terhadap keseluruhan narasi. Strategi ini telah digunakan oleh beberapa grup, tetapi perluasan narasi yang kompleks terlihat dari SM Culture Universe (SMCU) milik SM Entertainment dan Bangtan Universe milik BTS. SMCU menggunakan jenis transmedia bergaya West Coast yang bersifat ringan, sedangkan Bangtan Universe menggunakan perpaduan gaya West Coast dan East Coast yang bersifat lebih interaktif. Kedua semesta ini menggunakan pendekatan media yang berbeda yang menyesuaikan dengan narasi yang mereka angkat. Melalui transmedia storytelling, baik SMCU maupun Bangtan Universe membuka ruang partisipasi bagi penggemar untuk terlibat dalam narasi utama melalui petunjuk-petunjuk kecil yang diberikan dalam setiap media. Hal ini tentunya akan semakin membangun loyalitas antara artis dan penggemarnya.
The popularity of South Korean entertainment industry has grown rapidly in the last decade and K-pop is one of the supporting factors of this popularity. This is inseparable from the various marketing strategies conducted by the management agency to promote the music of its artists. Management agencies are very good at using social media to raise awareness of new artists and music, interact with fans, and distribute music at a relatively low cost. One strategy that is looked by many management agencies nowadays is transmedia storytelling, a narrative expansion strategy that is distributed through various media channels to add new insights to the overall narrative. This strategy has been used by several groups, but the complex narratives is seen in SM Entertainment's SM Culture Universe (SMCU) and BTS's Bangtan Universe. SMCU uses West Coast Transmedia style, meanwhile Bangtan Universe uses a blend of West Coast and East Coast styles that are more interactive. These two universes use different media approaches that conform to the narratives they adopt. Through transmedia storytelling, both SMCU and Bangtan Universe open up space for fans to be involved in the main narrative through small clues given in each medium. This of course will further build loyalty between the artist and the fans."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Zainul Fikri
"Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi strategi co-branding antara entitas komersial dengan entitas non-profit. Pada satu sisi entitas komersial ingin mendapatkan citra positif entitas non-profit, disisi lain entitas non-profit membutuhkan pendanaan. Kerjasama antara kedua entitas dapat menguntungkan, namun karena tidak semua strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana begitu pula strategi co-branding tidak selamanya efektif malah dapat menimbulkan risiko bagi citra suatu merek. Penelitian ini menemukan bahwa familiaritas konsumen terhadap suatu merek bukan berarti akan menimbulkan penilaian positif terhadap aliansi merek yang dilakukan.
This study examines the factors that influence the strategy of co-branding between commercial entities with non-profit entities. The commercial entities wants to obtain a positive brand image of non-profit entities, vice versa the nonprofit entities in need of funding. The cooperation between the two entities can be profitable, but not all strategies can be implemented as planned as did co-branding strategy is not always effective even may pose a risk to the image of a brand. This study found that the consumers brand familiarity does not mean that will lead to a positive assessment of the brand alliance evaluation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hartika Syifa Khaerani
"Riset ini bertujuan menganalisis penerapan strategi branding dan bauran komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Mie Instan Lemonilo dalam membangun awareness. Dalam melihat penerapan tersebut, analisis ini menggunakan 5 (lima) jenis strategi branding dari Mann & Kaur (2013) dan 9 (sembilan) model bauran komunikasi pemasaran dari Kotler & Keller (2008) dan Mukherjee & Das (2016). Metode yang digunakan dalam riset ini adalah observasi konten periode September 2021-September 2022 dari media sosial, website, dan portal pemberitaan Lemonilo. Berdasarkan hasil temuan dalam riset ini, dapat disimpulkan bahwa mie instan Lemonilo menggunakan strategi company branding dengan menekankan pada penguatan identitas dan diferensiasi produk. Lemonilo juga secara aktif menggunakan sembilan model bauran komunikasi media untuk memperluas jangkauan publikasinya dengan tiga model utama yaitu hubungan masyarakat dan publisitas, acara dan pengalaman, serta pemasaran interaktif.
This research aims to analyze the implementation of the branding strategy and marketing communication mix used by Lemonilo Instant Noodles in building awareness. In looking at the application, this analysis uses 5 (five) types of branding strategies from Mann & Kaur (2013) and 9 (nine) marketing communication mix models from Kotler & Keller (2008) and Mukherjee & Das (2016). The method used in this research is observing content for the period September 2021-September 2022 from social media, websites, and the news portal Lemonilo. Based on the findings in this research, it can be concluded that Lemonilo Instant Noodles uses a company branding strategy by emphasizing strengthening identity and product differentiation. Lemonilo also actively uses the communication mix model to expand its publications with three main models: public relations and publicity, events and experiences, and interactive marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Siregar, Fathimah Waqaarah
"Beberapa tahun terakhir ini industri fashion mengalami perkembangan pesat yang menyebabkan persaingan antara merek semakin ketat. Untuk menyiasati ketatnya persaingan dalam industri fashion, merek perlu menerapkan strategi tertentu. Co-branding merupakan strategi permasaran berbasis kolaboratif yang banyak digunakan oleh merek. UNIQLO merupakan salah satu merek yang berhasil dalam menerapkan strategi co-branding dengan menyasar komunitas manga dan anime. Dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif, jurnal ini menganalisis strtaegi co-branding yang telah diterapkan oleh UNIQLO dengan karakter manga dan anime terhadap spill offers effect, penurunan risiko saat peluncuran produk baru, dan peningkatan pendapatan merek.
In recent years, the fashion industry has been rapidly growing, which has led to tighter competition between brands. To address the tight competition in the fashion industry, brands need to use particular strategies. Co-branding is a collaborative-based marketing strategy that many brands use. UNIQLO is one brand that has successfully implemented a co-branding strategy by targeting the manga and anime community. Using a qualitative content analysis method, this journal analyzes the co-branding strategy that UNIQLO has implemented with manga and anime characters toward the spill offers effect, decreased risk during the launch of new products, and increased brand revenue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sarah Azalia Revandra
"Indonesia dengan kekayaan dan keindahan alamnya memiliki potensi pariwisata yang dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Dalam meningkatkan daya tarik wisata, promosi pariwisata menjadi elemen penting demi menarik wisatawan domestik dan internasional. Upaya nation branding dalam komunikasi pemasaran perlu dilakukan untuk membangun dan memperkuat citra positif suatu bangsa. Keberadaan Wonderful Indonesia sebagai brand pariwisata nasional memberikan potensi besar dalam memposisikan Indonesia sebagai destinasi unggulan. Wonderful Indonesia dapat memanfaatkan strategi marketing public relations sebagai alat untuk melakukan promosinya di kancah global. Dalam melihat implementasi strategi marketing public relations sebagai upaya meningkatkan nation branding, penelitian ini mengadopsi metode tinjauan pustaka sebagai pendekatan untuk mengumpulkan informasi, data, dan referensi yang relevan dengan konsep dan implementasi strategi Wonderful Indonesia. Kombinasi strategi ini menunjukkan keberhasilan Wonderful Indonesia dalam meningkatkan citra positif dan memperluas visibilitas global, melalui publikasi, kegiatan acara internasional, maupun kolaborasi lintas negara. Wonderful Indonesia diusung sebagai alat untuk mempromosikan wisata Indonesia. Namun, penerapan strategi marketing public relations juga berhasil menjadi ajang nation branding dengan memperkuat identitas nasional sebagai destinasi unggulan yang berdaya saing global.
Indonesia with its natural wealth and beauty has tourism potential that can be optimized for the welfare of its people. In increasing tourist attractions, tourism promotion is an important element to attract domestic and international tourists. Nation branding efforts in marketing communications need to be carried out to build and strengthen a positive image of a nation. The existence of Wonderful Indonesia as a national tourism brand provides great potential in positioning Indonesia as a leading destination. Wonderful Indonesia can utilize marketing public relations strategies as a tool to promote itself on the global stage. In viewing the implementation of marketing public relations strategies as an effort to improve nation branding, this study adopts a literature review method as an approach to collect information, data, and references that are relevant to the concept and implementation of the Wonderful Indonesia strategy. This combination of strategies shows the success of Wonderful Indonesia in improving its positive image and expanding global visibility, through publications, international event activities, and cross-country collaborations. Wonderful Indonesia is promoted as a tool to promote Indonesian tourism. However , the implementation of marketing public relations strategies has also succeeded in becoming a nation branding event by strengthening national identity as a leading destination that is globally competitive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library