Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169020 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Karina Rosliana
"Fokus penelitian kualitatif berperspektif feminis ini adalah menjelaskan dekonstruksi tubuh dan seksualitas perempuan yang hidup dalam masyarakat patriarkat dan berkasta di Bali yang dilakukan Oka Rusmini. Penelitian ini menggunakan pendekatan praktik penulisan feminin Cixous juga teori seks dan kekuasaan milik Foucault. Terdapat tiga temuan, yaitu pertama, perempuan Bali yang hidup dalam sistem patriarkat dan kasta diposisikan sebagai warga kelas dua. Lebih jauh lagi, perempuan Sudra mengalami diskriminasi ganda karena posisinya berada paling rendah dalam tatanan kasta Bali. Kedua, adat budaya Bali yang patriarkat mengkonstruksi tubuh dan seksualitas perempuan sebagai objek dari hasrat laki-laki. Hasrat perempuan dikonstruksi sebagai liyan dari hasrat laki-laki. Oka merekonstruksi nilai tersebut dengan menampilkan tokoh perempuan yang berani untuk mengekspresikan hasrat seksual sekaligus menikmati eksplorasi tubuh dan seksualitas mereka. Ketiga, munculnya dekonstruksi tubuh dan seksualitas dalam kelima prosa Oka Rusmini menunjukkan konsistensi Oka dalam mengkritisi dan mendobrak konstruksi nilai dan seksualitas perempuan Bali yang selama ini dikungkung dalam mitos dan tabu seksual oleh penulisan maskulin. Dalam prosa-prosanya, Oka menggambarkan perempuan Bali sebagai perempuan yang memiliki otonomi atas tubuh dan seksualitas sendiri

The focus of this qualitative feminist study is to explicate Oka Rusmini’s deconstruction of women’s body and sexuality in the caste system in Balinese society as written in her five prose works. Using Cixous’ feminine writing approach as well as Foucault’s sex and power theory as the framework to analyze her works, I came with three findings. Firstly, Balinese women who live in patriarchal and caste society are considered assecond class citizens. In addition to that, Sudra’s women in particular are going through multiple discriminations due to their gender and low rank in the caste system in Bali. Secondly, the patriarchal society constructed women’s body and sexuality as the object of desire of men. Women’s desire was constructed as ‘the Other’ of men’s desire. Through her works, Oka reconstructed these values by creating women characters who dare to express their sexual desire and enjoy the exploration of their body and sexuality. Thirdly, the emergence of the deconstructed women’s body and sexuality in all of her works show her consistency in criticizing and breaking the values of women’s body and sexuality that have always been restricted by myth and sexual taboo in masculine writing. In her works, Balinese women were reconstructed as women who have autonomy for their own body and sexuality."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Mahendra
"ABSTRACT
Diskursus mengenai seksualitas dan gender telah menjadi hal yang begitu sensitif dan kontroversial di Indonesia. Terlebih lagi mengenai eksistensi individu dengan orientasi seksual yang berbeda. Prasangka atau sikap negatif yang diarahkan kepada individu yang diidentifikasi dengan orientasi seksual non-heteroseksual dalam ruang lingkup ilmu psikologi disebut sebagai prasangka seksual. Berbagai penelitian telah berusaha mengungkap variabel yang memiliki hubungan dengan prasangka seksual. Secara konsisten, kontak interpersonal dan religiositas muncul dalam penelitian-penelitian tersebut. Berangkat dari berbagai penemuan tersebut, penelitian ini berusaha untuk menginvestigasi hubungan kausalitas antara kontak interpersonal terhadap prasangka seksual dengan menggunakan desain eksperimental Solomon four group design. Melibatkan 28 laki-laki yang berada dalam rentang usia dewasa muda, penelitian ini berusaha mengerucutkan populasi penelitian pada laki-laki dalam rentang umur 15 ndash; 35 tahun. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan metode analisis statistik Factorial Analysis of Covariate dan melibatkan religiositas sebagai kovariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh kontak interpersonal terhadap prasangka seksual, dengan mengontrol pengaruh religiositas terhadap prasangka seksual. Namun, terdapat pengaruh yang signifikan dari religiositas terhadap prasangka seksual yang dimiliki oleh individu. Pembahasan lebih lanjut mengenai temuan dalam penelitian ini akan didiskusikan secara mendetail di dalam naskah.

ABSTRACT
Discourses on sexuality and gender have been a highly controversial and sensitive subject in Indonesia. Moreover, with the existence of individuals possessing dissimilar sexual orientations. Prejudice or negative attitudes directed to individuals with non heterosexual orientations in the scope of psychology is also known as sexual prejudice. The multitudinous nature of studies reveals variables interconnecting with the phenomenon of sexual prejudice. Interpersonal contacts and religiosity persistently arise from those particular studies. By deriving from those specific researches, this study contrives to investigate the causal relationship between interpersonal contacts towards sexual prejudice by utilizing the lsquo Solomon four group design rsquo experimental design. This study comprises of 28 young adult male specifically focusing on the traversing age group of 15 to 35. Data obtained from this study are then processed using the statistical analysis method of Factorial Analysis of Covariate whilst religiosity is allocated as the covariate. By controlling the element of religiosity as an influence to sexual prejudice, the outcome of the analysis exhibits no effect of interpersonal contact towards sexual prejudice. However, religiosity plays a key role in the individual rsquo s sexual prejudice. This study will emphasize on the aforementioned subject which will be onwardly explored in great detail. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mukti Rahadi
"Tugas karya akhir ini membahas tentang penggunaan akun anonim dalam online sexual harassment. Secara lebih spesifik, penulis membahas tentang fenomena pengiriman unsolicited dick pic di media sosial Twitter dengan memanfaatkan fitur direct message. Kebaruan dari tulisan ini adalah fokus permasalahannya (unsolicited dick pic) yang belum pernah dibahas dalam tugas karya akhir maupun skripsi di Departemen Kriminologi Universitas Indonesia. Penulis menggunakan cyber-lifestyle routine activity theory (dengan membatasi pembahasannya pada lack of capable guardian saja), dan konsep kunci online sexual harassment untuk menganalisis fenomena ini. Unsolicited dick pic dikonstruksikan sebagai bentuk online sexual harassment dikarenakan adanya pengiriman gambar penis tanpa menanyakan consent dari penerima, dan hal ini menimbulkan harm berupa ketidaknyamanan, dan membuat korban membatasi aktivitasnya di Twitter. Selain itu, fenomena unsolicited dick pic tercipta dari Twitter yang belum maksimal menjalankan tugasnya sebagai capable guardian; masih banyak celah community guideline yang dibentuk oleh Twitter, kurangnya kepekaan terhadap perempuan yang lebih rentan menjadi korban online sexual harassment, minimnya automatisasi deteksi konten sensitif, dan implementasi peraturan unwanted sexual advances yang belum tegas.

This final paper discusses the use of anonymous accounts in online sexual harassment. More specifically, the author discusses the phenomenon of sending unsolicited dick pic on Twitter social media by utilizing the direct message feature. The novelty of this paper is the focus of the problem (unsolicited dick pic) which has never been discussed in the final paper or thesis at the Department of Criminology, University of Indonesia. The author uses a cyber-lifestyle routine activity theory (by limiting the discussion to lack of capable guardians), and the key concept of online sexual harassment to analyze this phenomenon. Unsolicited dick pic is constructed as a form of online sexual harassment due to the sending of dick images without asking the consent of the recipient, and this causes harm in the form of inconvenience, and makes the victim limit his activities on Twitter. In addition, the phenomenon of unsolicited dick pic was created from Twitter which has not performed its duties optimally as capable guardians; There are still many gaps in the community guideline established by Twitter, a lack of sensitivity to women who are more vulnerable to becoming victims of online sexual harassment, lack of automatic detection of sensitive content, and the implementation of unwanted sexual advances regulations that are not yet firm."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Wasono
"ABSTRAK
Bali sebagai Iatar cerita telah muncul scjak Iama. Setidaknya I Nyoman Pandji Tisna
melalui sejumlah karyanya, antara lain Ni Rawit Ceii Penjual Orang dan I Swasra
Serahun di Bedahulu, telah rnemanfaatkan Bali sebagaj lata: cerita. Selepas pezang,
khususnya pada tahun 1980-an, Putu Wijaya juga memanfaatkan Bali scbagai latar
dalam karyanya yang beljudul Bila Malam Bertambah Malam. Dalam perkembangan
kemudian, sejumlah penulis yang berasal dari Bali juga melahirkan karya-karya yang
menjadikan Bali sebagai latar dan tcma cerita. Salah seorang penulis Bali yang
menampilkan Bali sebagai Iatay dan permasalahan adalah Oka Rusmini. Bali yang dari
pandangan orang Iuar terkesan teratur dan hannonis, di mata Oka Rusmini, temyata
mcnyimpan masalah. Salah satu masalah yang membalut kehidupan masyarakat Bali
adalah kedudukan perempuan, khususnya perempuan dari kalangan brahmana, dalam
kaitannya dengan perkawinan. Lewat dua novelnyaz Tarian Bumi dan Kenanga Oka
Rusmini mengungkapkan kehidupan para perempuan brahmana di tengah-tengah pranata
yang berpihak pada Iaki-laki. Dalam konteks itu, melihat bagaimana tema im
diungkapkan Oka Rusmini mclalui kedua karyanya tentu méiupakan studi yang rnenarik.
Penelitian ini mcrupakan usaha dari seorang pcmbaca non-Bali untuk mengkaji karya
tentang Bali yang ditulis oleh omng Bali. Fokus kajian dipusatkan pada aspek tematik
Yhrian Bumi dan Kenanga. Persoalan apa yang diusung kedua novel itu dan bagaimana
persoalan itu diungkapkan lewat penggambaran tokoh-tokoh cerita, khususnya tokoh-
tokoh perempuan, itulah yang dikaii dalam penelitian ini. Dari analisis terhadap kedua
karya itu diperoleh kesimpulan bahwa melalui Tarian Bumi dan Kenanga Oka telah (1)
membeberkan sisi gelap kchidupan para brahmana; dan (2) menunjukkan bagaimana
pranata sosial di Bali, khususnya yang menyangkut masalah perkawinan, telah menindas
dan rnerugikan perempuan, khususnya perempuan dari kalangan brahmana.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Anita Dhewy
"Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan subjektivitas perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini dengan memaparkan tampilan subjektivitas perempuan dalam bentuk deskripsi fisik, perilaku dan pandangan tokoh-tokoh perempuan serta persepsi tokoh utama terhadap tubuh dan otonomi dalam pembentukan subjektivitasnya. Dalam bahasan saya menggunakan pendekatan kritik sastra dengan perspektif feminis.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam Tempurung memersepsi tubuhnya sebagai bagian penting subjektivitasnya. Selain itu, subjektivitas perempuan bukanlah proyek perempuan itu sendiri melainkan suatu bentuk dialog dengan elemen-elemen lain, termasuk diantaranya adalah hubungannya dengan suaminya, anaknya, tubuhnya dan konstruk sosial budaya yang melingkupinya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Oka Rusmini melakukan perlawanan terhadap gagasan subjektivitas dalam pemikiran konvensional/tradisional dengan merepresentasikan narasi tentang subjektivitas perempuan yang tidak mengabaikan tubuh, tidak individual, tidak selalu rasional, tidak tunduk pada gagasan `universal` tentang subjek dan tidak selesai.

This thesis aims to explain woman subjectivity reflected in Tempurung novel by Oka Rusmini by describing female subjectivity in the form of physical description, behavior and views of women characters as well as main character perception toward body and autonomy in the formation of female subjectivity. In discussion I use feminist literary criticism approach.
This study reveals that woman characters in Tempurung perceiving her body as a significant part of her subjectivity. Furthermore, woman subjectivity isn`t her own project but a form of dialogue with other elements including her relationship with husband, children, body and social culture construction which surrounding her.
The conclusion of this study is Oka Rusmini makes resistance to the notion of subjectivity on conventional/traditional thought by representing narrative of woman subjectivity which doesn`t neglect body, doesn`t individual, doesn`t always rational, doesn`t subject to `universal` notion of subject and doesn`t finish.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariqoh Marwa Rohadatul’aisy Firdausy
"Stratifikasi sosial tertutup seperti kasta merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang hingga kini bertahan dan salah satunya pada masyarakat Bali. Dalam kasta ini pembagian kelas dan status sosial sangat tegas dan jelas yakni dari kaum bangsawan (Brahmana dan Ksatria), kaum menengah (Waisya), dan kaum rendah (Sudra). Pembagian status sosial tersebut disesuaikan dengan peran sosial yang dimiliki. Peran sosial yang berbeda sering kali mengakibatkan konflik dan memengaruhi eksistensi mereka. Hal tersebut tergambarkan dalam Novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini yang menjadi objek penelitian. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan eksistensi perempuan Sudra dalam kehidupan perkawinan dengan keluarga Brahmana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi perempuan Sudra memiliki perbedaan yakni ketika sebagai perempuan Sudra dan menjadi bagian dari keluarga Brahmana. Ketika berada di keluarga Sudra, eksistensinya sebagai pribadi diakui. Berbeda ketika dia menikah dan masuk di keluarga Brahmana, eksistensi sebagai perempuan Sudra itu melebur bahkan hilang.  

Social stratification, the caste system, is an ancestral legacy in Indonesia that persists to this day, particularly evident in Balinese society. Within this caste system, the divisions of classes and social statuses are distinct and clear, namely among the noble class (Brahmins and Kshatriyas), the middle class (Vaishyas), and the lower class (Shudras). These social statuses correspond to the social roles individuals hold. Different social roles often lead to conflicts and impact their existence. This is depicted in the novel 'Tarian Bumi' by Oka Rusmini, which serves as the subject of study. Using qualitative research methods and a sociological literary approach, this study aims to elucidate the existence of Shudra women in marital life within Brahmin families. The research findings indicate that the existence of Shudra women differs when they are within their own Shudra families compared to being part of Brahmin families. While their existence as individuals is recognized within their Shudra family, it often dissolves or even disappears when they marry into a Brahmin family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Muslich
"Vegetasi yang tumbuh pada zona riparian memiliki peran penting dalam melindungi fungsi dan struktur sungai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies dan struktur vegetasi serta perspektif masyarakat terhadap nilai kepentingan vegetasi pada zona riparian. Penelitian dilakukan pada Maret-September 2014 di Ciliwung segmen Bogor-Depok. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode petak (quadrat) berukuran 40 x 50 m. Sebanyak 15 pasang petak pengamatan di kanan-kiri sungai ditempatkan secara systematic sampling pada interval jarak 4 km mengikuti panjang aliran sungai. Seluruh tumbuhan berdiameter ≥ 2 cm dalam petak pengamatan diidentifikasi nama spesiesnya dan diukur diameternya. Perspektif masyarakat terhadap nilai vegetasi diidentifikasi dengan pendekatan etnobotani melalui observasi, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok masyarakat di tiga lokasi yang mewakili komplek perumahan dan perkampungan. Data kuantitatif nilai kepentingan spesies dan kategori fungsi vegetasi dihitung dengan pendekatan LUVI (Local's User Value Index). Jumlah spesies tumbuhan yang ditemukan di dalam petak pengamatan sebanyak 105 spesies dari 36 famili. Famili yang memiliki anggota spesies paling banyak adalah Fabaceae dan Moraceae, masing-masing 11 spesies. Indeks keanekaragaman (H') spesies tumbuhan pada seluruh lokasi penelitian sebesar 3,23 dengan indeks kemerataan spesies (E) 0,69. Spesies tumbuhan yang mendominasi di antaranya Gigantochloa apus (INP 42,90 %), Musa paradisiaca (INP 38,44 %), Paraserianthes falcataria (INP 16,20 %), Swietenia macrophylla (INP 15,46 %), dan Cecropia peltata (INP 13,76 %). Masyarakat mengetahui 14 kategori fungsi vegetasi yang tumbuh pada zona riparian. Kategori yang memiliki nilai kepentingan tertinggi adalah mencegah longsor tebing sungai dengan LUVI 31,00. Spesies tumbuhan yang memiliki nilai kepentingan tertinggi menurut perspektif masyarakat adalah Gigantochloa apus (J.A. & J.H. Schults) dengan LUVI 15,62.

Riparian vegetation has important rules on protection of the river functions and structure. The objectives of the study were to identify species diversity and vegetation structure and also to define local's perspectives of the riparian vegetation function in Ciliwung River segment Bogor-Depok. Fifteen pairs of 40 x 50 m quadrat plots have been used to analyse diversity and structure of riparian vegetation. All plants ≥ 2 cm diameter were identified and measured for diameter. Local's perspectives on riparian vegetation values were identified by ethnobotany approach through in-depth interview, field observation, and Focus Group Discussion. Quantitative data on local's perspectives were analysed by Local's User Value Index (LUVI). The total number plants species were 105 species and 36 families. Fabaceae and Moraceae were highest number in species member (11 species). The diversity index (H) was 3.23 and the equitability species index (E) was 0.69. Gigantochloa apus (J.A. & J.H. Schultz) Kurz is the most dominant species that has highest Important Values Index (42.90 %), followed by Musa paradisiaca (IVI 38.44 %), Paraserianthes falcataria (IVI 16.20 %), Swietenia macrophylla (IVI 15.46 %), and Cecropia peltata (INP 13.76 %). 14 functions of the riparian vegetation were known by local people. The most important function of the riparian vegetation was prevention of riverbank from landslide (LUVI 31.00) and the most important species for the whole category functions was Gigantochloa apus (J.A. & J.H. Schults) Kurz with LUVI 15.62."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Krisan Putri Harsono
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman perempuan dalam laporan “Aku Ingin Lari Jauh: Ketidakadilan Aturan Berpakaian bagi Perempuan di Indonesia” dari Human Rights Watch (2021), penulis hendak menunjukkan bahwa banyak perempuan yang dibatasi oleh aturan berbusana jilbab, yang dicetuskan oleh sejumlah institusi pemerintahan dan pendidikan di Indonesia. Dampaknya, banyak perempuan yang merasa tertekan, tidak mendapatkan kebebasan atas hidupnya, hingga kemunculan masalah kesehatan. Berdasarkan perspektif feminis, kasus pemaksaan penggunaan dan/atau pelarangan atribut jilbab terhadap perempuan bisa menunjukkan opresi atau penindasan terhadap perempuan. Melalui kerangka teori lima wajah penindasan milik Iris Marion Young, penelitian ini berusaha mengeksplorasi bentuk-bentuk opresi dalam pengaturan berbusana yang dilakukan oleh sejumlah pihak berkuasa terhadap perempuan di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada pemaksaan jilbab, sehingga tidak membahas pemaknaan atau praktik penggunaan jilbab secara luas, melainkan dibatasi pada kasus-kasus yang didokumentasikan oleh Human Rights Watch. Dengan menggunakan metode penelusuran literatur serta analisis menggunakan perspektif feminism standpoint epistemology dan serialitas Young terhadap data dari riset Human Rights, penelitian ini akan menjelaskan bahwa regulasi serta bentuk-bentuk pengaturan berpakaian pada perempuan telah menunjukkan adanya opresi yang membatasi serta merugikan perempuan.
According to the experiences of women in Human Rights Watch's report "I Wanted to Run Away: Abusive Dress Codes for Women and Girls in Indonesia" (2021), I as the writer intend to show that many women are restricted by the hijab dress code, which is imposed by several governmental and educational institutions in Indonesia. As a result, many women experience depression, a lack of control over their lives, and other health issues. Based on a feminist perspective, situations of forced to use and/or restriction to wear jilbab can indicate oppression against women. Through Iris Marion Young's five faces of oppression theoretical framework, this research explores the forms of oppression in the dress code regulation made by several powerful parties in Indonesia. This research focuses on the imposition of the jilbab, which does not address the broader meaning or practice of wearing the hijab but is limited to the cases documented by Human Rights Watch. Using literature review methods and analysis from a feminist standpoint epistemology perspective and Young’s seriality on data from Human Rights Watch’s report, this study will explain that the regulations and forms of dress code imposed on women indicate the existence of oppression that restricts and harms women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nuraini
"Perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai manusia merupakan perjuangan yang tidak kenal henti, karena dalam perkembangan peradaban yang sangat pesat ini, apapun mungkin dapat terjadi. Termasuk pengeksploitasian perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, terutama yang bersifat mendukung kekuasaan yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki. Hal ini berkaitan erat dengan nilai-nilai tradisional dan budaya yang dikuasai oleh kaum laki-laki yang disebut dengan budaya patriarkat. Salah satu daerah di Indonesia yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya adalah Bali. Selain budaya patriarkat, sistem kasta juga tumbuh dengan subur di Bali. Tema seperti ini diangkat ke dalam sebuah novel oleh wanita pengarang yang berasal dart Bali bernama ?ka Rusmini. Novel tersebut berjudul Tarian Bumi. Pola pikir, perilaku dan perbuatan para tokoh di dalam novel ini dipengaruhi oleh sistem kasta, dan tentunya didukung oleh budaya patriarkat Bali. Bila dipandang melalui pola sebab-akibat, sistem kasta menjadi penyebab utama timbulnya konflik dalam kehidupan para tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehidupan tokoh-tokoh perempuan di dalam Tarian Bumi. Dengan mengetahui gambarannya, dapat dilihat pengaruh yang mereka dapat dari kasta dan budaya patriarkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian deskriptif_-analitis terhadap novel dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik yang terkait dengan konsep gender. Budaya patriarkat di Bali telah memperhitungkan supaya akibat pernikahan beda kasta yang mengakibatkan terjadinya peristiwa naik dan turun kasta seorang perempuan tetap saja membuat posisi laki-laki berada di atas perempuan. Peraturan tersebut seperti ingin mengatakan bahwa semuanya harus berpusat pada laki-laki. Jadi perempuan yang harus mengikuti apa yang menjadi keputusan laki-laki (pusat) . Adanya sistem kasta di Bali membuat kaum perempuan menjadi tersiksa. Perempuan bangsawan maupun sudra akan tetap menjadi pihak yang kalah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Keberanian mereka untuk keluar dari pakem memang merupakan suatu kemajuan bagi perempuan. Akan tetapi, pada akhirnya mereka tetap harus tunduk kepada sistem kasta itu sendiri. Setelah membaca dan memahami hasil dari analisis penelitian, maka disimpulkan bahwa budaya patriarkat di Indonesia bersumber dari beberapa aspek yaitu aspek sosiologis yang mencakup pembagian kerja dan fungsi dalam masyarakat, dan aspek kebudayaan yang mencakup feodalisme dan ajaran agama, tradisi atau adat. Dari sini dapat dilihat bahwa kedua aspek tersebut sangat menentukan bisa atau tidaknya kesetaraan gender dicapai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to explain female subjectivity reflected in Tempurung novel by Oka Rusmini by describing main character perception toward body and autonomy in the formation of female subjectivity ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>