Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148090 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Tussyahada
"Makanan merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi manusia. Persoalan mengenai makanan sering kali digambarkan dalam karya sastra. Indonesia sebagai surga kuliner memiliki berbagai macam makanan, sedangkan sastra sebagai media dapat dijadikan wahana untuk memperkenalkan berbagai kuliner Nusantara. Penelitian ini menganalisis novel Rahasia Salinem karya Brilliant Yotenega dan Wisnu Suryaning Adji menggunakan ancangan kualitatif yang diimplementasikan dengan metode kajian pustaka. Dalam penelitian ini, makanan dalam karya sastra tidak hanya digunakan sebagai objek suatu cerita. Akan tetapi, karya sastra dan makanan memiliki hubungan yang bersifat material dan fiskal serta sosial dan kultural. Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana makanan menjadi unsur penting yang mengungkapkan rahasia tokoh dalam novel Rahasia Salinem. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana makanan, khususnya pecel dapat mengungkapkan rahasia tokoh Salinem mengunakan perspektif gastrocriticism. Perspektif gastrocriticism digunakan untuk memperlihatkan identitas tokoh dalam novel dan sebagai upaya untuk melestarikan kuliner Nusantara. Hasil penelitian ini memperlihatkan empat konsep perspektif gastrocritism, yaitu (1) makanan dan kesenangan, (2) makanan dan seni (bricolage), (3) makanan dan nama, dan (4) makanan dan sejarah. Penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya sosiologi sastra dan dalam bidang budaya sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner lokal melalui karya sastra.

Food is mandatory for humans. Matters about food is frequently mentioned in literature works. Indonesia as a culinary paradise has many food, and literature as a media is oftenly used to introduce them. This research is a qualitative research which analyze the novel Rahasia Salinem by Brilliant Yotenega and Wisnu Suryaning Adji using literature review. In this research, food in literature work is not only an object to tell stories. But food and literature work has a material, physical, social, and cultural connection. This research answer the question to how food becomes an important element in Rahasia Salinem. The purpose of this research is to explain how food (especially pecel) can be used to reveal the secret of Salinem's character using the perspective of gastrocriticism. The perspective of gastrocriticism is used to depict the identity of the character in the novel and as an attempt to preserve Indonesian culinary. Results shows the four concept of gastrocriticism's perspective, which is (1) food and happiness, (2) food and art (bricolage), (3) food and name, and (4) food and history. This research contributes to the development of science, particularly in sociology of literature and in cultural field as an attempt to introduce and preserve local culinary through literature work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Ramadhan
"Salah satu jenis konflik yang sering kali digunakan dalam pengaluran cerita ialah konflik batin. Konflik batin biasanya ditunjukkan melalui bentuk pertentangan yang berlangsung dalam pikiran dan perasaan tokoh. Salah satu novel yang mengandung unsur konflik batin tokoh ialah Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang karya Wisnu Suryaning Adji. Dalam tulisan ini, peneliti mengkaji berbagai bentuk konflik batin yang dialami tokoh serta menganalisis tindakan tokoh dalam menghadapi konflik batin tersebut. Peneliti mengkaji topik itu melalui pendekatan psikologi sastra. Teori yang digunakan, yaitu teori mengenai bentuk konflik batin yang digagas oleh Kurt Lewin serta teori mengenai bentuk penyelesaian konflik yang dikembangkan oleh Anna Freud. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tokoh utama mengalami berbagai bentuk konflik batin yang sebagian besar berkaitan dengan kecemasan sang tokoh dalam menentukan jalan kematian. Di dalam novel ini, terdapat dua belas kutipan yang mampu menunjukkan bentuk konflik batin yang berbeda-beda, mulai dari konflik mendekat-mendekat, konflik menjauh-menjauh, hingga konflik mendekat-menjauh. Sementara itu, berdasarkan bentuk penyelesaian konflik, dari sepuluh opsi menurut Freud, terdapat tiga cara penyelesaian yang dilakukan oleh tokoh utama untuk menyelesaikan konflik batinnya, yakni pengalihan, rasionalisasi, dan reaksi formasi.

One type of conflict that is often used in storylines is inner conflict. Inner conflict is usually shown through the form of conflict that takes place in the thoughts and feelings of the characters. One of the novels that contains elements of the character's inner conflict is Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang by Wisnu Suryaning Adji. In this paper, the researcher examines various forms of inner conflict experienced by characters and analyzes the character's actions in dealing with this inner conflict. The researcher examines the topic through a literary psychology approach. The theory used is the theory of inner conflict initiated by Kurt Lewin and the theory of conflict resolution developed by Anna Freud. The results of the study reveal that the main character experiences various forms of inner conflict, most of which are related to the character's anxiety in determining the path of death. In this novel, there are twelve quotations that are able to show different forms of inner conflict, ranging from approach-approach conflict, avoidance-avoidance conflict, to approach-avoidance conflict. Meanwhile, based on the form of conflict resolution, of the ten options according to Freud, there are three ways of resolution used by the main character to resolve his inner conflict, namely displacement, rationalization, and reaction formation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stepfani
"Seiring perkembangan zaman karya sastra dapat diteliti dari berbagai teori yang berhubungan dengan perilaku
masyarakat. Maka, penelitian ini juga membutuhkan teori mengenai perilaku masyarakat. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan Pierre Bourdieu. Teori Bourdieu
ternyata dapat digunakan untuk menganalisis novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng, terutama gambaran
mengenai perilaku keluarga keturunan Tionghoa dalam hubungan antaranggota keluarga dan dalam hubungan
sosial. Masalah yang dianalisis berkaitan dengan konsep habitus, modal, dan arena sebagaimana yang
dikemukakan Bourdieu. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng
dalam perspektif Bourdieu dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel itu menunjukkan perilaku yang berkaitan dengan habitus, modal,
dan arena sosial.

The era of literary works can be examined from various theories related to the behavior of society. Thus, the study also needed a theory of community behaviour. One of the approaches that can be used in this study is the theory Pierre Bourdieu. The Bourdieu theory can be used to analyze Clara Ng's Dimsum Terakhir novel, particularly the depiction of the family behavior of Chinese descent in the relationship between family members and in social
relations. The problems analyzed are related to the concept of habitus, capital, and arena as Bourdieu proposed.
The purpose of this research is to explain the novel of Clara Ng's last Dimsum in Bourdieu's perspective using a
descriptive analysis of research methods. The results showed that the figures in the novel demonstrated behavior relating to habitus, capital, and social arena."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harrits Rizqi Budiman
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakterisasi nostalgia dalam novel Perang dan Kembang (2001), Alhamdulillah (2006), dan Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (2009) karya Asahan Alham sebagai contoh karya sastra eksil Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, karakterisasi nostalgia yang terdapat dalam novel-novel Alham tersebut adalah (1) sebagian besar objek nostalgia yang berupa orang terdekat adalah kakak atau abang sulungnya, D.N. Aidit, dan (2) terdapat tiga objek nostalgia berupa tempat, yaitu Belitung, Jakarta, dan Tiongkok. Selain kejadian pada masa kecil dan hubungan dengan orang terdekat, karakterisasi lain mengenai nostalgia dalam novel-novel Alham adalah diri sendiri sebagai tokoh utama. Nostalgia dalam novel-novel tersebut dapat dikelompokkan sebagai nostalgia reflektif.

This study aims to explain the nostalgic characterization in the novels Perang dan Kembang (2001), Alhamdulillah (2006), and Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (2009) by Asahan Alham as examples of Indonesian exile literary works. The method used in this research is a descriptive-qualitative method with literature study techniques. Based on the analysis that has been done, the nostalgic characterization contained in Alham's novels is (1) most of the objects of nostalgia in the form of the closest person are his older brother (abang sulung), D.N. Aidit, and (2) there are three objects of nostalgia in the form of places, namely Belitung, Jakarta, and China. Apart from childhood events and relationships with close people, another characterization of nostalgia in Alham's novels is oneself as the main character. The nostalgia in these novels can be classified as reflective nostalgia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Rohmadhoni
"Dilatarbelakangi ketidaktuntasan pengusutan kasus penculikan aktivis reformasi '98, penelitian ini menganalisis keadaan psikologis kerabat dekat korban kasus tersebut dalam menghadapi kehilangan orang-orang yang dicintai dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Dengan pendekatan psikologi sastra dan teori psikoanalisis Sigmund Freud, empat tokoh kerabat dekat Laut, salah satu aktivis yang diculik sekaligus tokoh utama novel, dianalisis. Mereka adalah Ibu, Bapak, Anjani, dan Asmara. Penelitian ini menunjukkan bahwa Bapak dan Ibu lebih mengedepankan id sehingga melakukan penyangkalan terhadap kenyataan bahwa Laut telah hilang dan tak akan kembali. Karena dikuasi oleh id dalam menghadapi kesedihannya, Anjani, kekasih Laut, pun menyangkal kenyataan tentang hilangnya Laut. Ia juga menderita MDD karena tidak dapat menghadapi rasa kehilangannya. Pada akhirnya, Ibu dan Anjani terlepas dari kesedihan dan penyangkalan mereka. Ego-ideal mendorong ego dalam diri mereka, seperti yang dilakukan Asmara, untuk menerima kenyataan dan memperjuangkan keadilan dan pengusutan kasus penculikan aktivis reformasi '98. Asmara adalah tokoh yang paling tegar menghadapi kesedihannya karena kehilangan Laut, kakaknya. Sejak kecil, ego mendominasi pembentukan kepribadiannya sehingga membentuk sikap yang tegas, ulet, dan lebih mengedepankan logika. Sikap-sikap tersebut membantunya memperjuangkan keadilan untuk Laut dan korban penculikan aktivis reformasi '98 lainnya. Namun, terkadang ia juga tenggelam dan menyangkal kesedihannya. Karena hanya dapat berbagi kesedihannya dengan orang yang mampu memahami kondisi dan perasaannya, ia pun menyembunyikan kesedihannya sendiri.

Based on the kidnapping case of '98 reformation activist, this study analyses the psychological condition of relatives of victim in confront the loss of beloved persons in Laut Bercerita novel by Leila S. Chudori. This study uses literature psychology theory and psychoanalysis theory by Sigmund Freud to analyse four characters, Ibu, Bapak, Anjani, and Asmara as relatives of Laut, the main character and one of the activist who kidnapped. This study shows that Bapak and Ibu more use id, and they deny the reality about Laut who already lost and never come back. Because of she dominated by id to confront their sadness, Anjani, Laut's girlfriend also deny the reality about the lost of Laut. She also suffers from MDD because she cannot confront her feeling of loss. In the end, Ibu and Anjani loose from their sadness and denial. Ego-ideal emphasize ego in their self, as Asmara who accept reality and fight for justice in the kidnapping case of '98 reformation activist. Asmara as sister of Laut is the tough character in confront her sadness. Ego dominates her formation of personality and forming the firm, tough, and logical as her personality. Her personality helps her to fight for justice for her brother and the other victims of '98 reformation activists. However, sometimes she also feels and deny the sadness. Because of she only can share her sadness to the people who only understand the condition and feeling, she hide her sadness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ashrina Nailulmuna Haikal
"Kepribadian dan kejiwaan seorang individu dapat dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Baik atau buruknya pengaruh tersebut tergantung dari peristiwa yang dialaminya. Dalam hal ini, peristiwa buruk dapat menimbulkan perasaan trauma yang menjadi dasar berkembangnya sebuah fobia. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini berfokus kepada kepribadian dan kejiwaan tokoh Abel dalam novel Jakarta Sebelum Pagi terkait dengan fobia yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kepribadian dan kejiwaan tokoh Abel diungkapkan dan bagaimana faktor-faktor yang membangun kepribadian dan kejiwaan tokoh Abel. Kedua hal tersebut dianalisis dengan memperhatikan fobia yang diderita oleh tokoh Abel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan kepribadian tokoh Abel yang terbuka dan bersahabat, tegar dan mandiri, bertekad dan berpendirian kuat, berani, berhati-hati, dan antisipatif. Sementara itu, kejiwaan tokoh Abel ditunjukkan melalui pengalaman traumatis penyebab timbulnya fobia terhadap sentuhan dan suara, sifat paranoid dan perasaan tidak aman, anggapan bahwa dunia luar adalah ancaman, dan upaya melakukan suatu tindakan untuk ketenangan diri sendiri. Kepribadian dan kejiwaan Abel diungkapkan melalui interaksinya dengan orang-orang di sekitarnya. Sementara itu, faktor yang membangun kondisi tersebut di antaranya adalah kesadaran yang dimiliki oleh Abel atas fobianya sendiri.

Personality and psychological condition of an individual can be influenced by many things, including events that occur around them. Whether the influence is good or not depends on the event that they experience. In this case, a bad event can create a traumatic feeling that is a basic reason for a phobia. Based on this description, this study focuses on personality dan psychological condition of a character named Abel in the novel Jakarta Sebelum Pagi in relation to his phobia. This study aims to explain how the personality and psychological condition of Abel are exoressed and how the factors that build it. Those two things are analyzed by considering Abel's phobia. This study uses qualitative method and psychology literature approach. The result shows the personality of Abel who is open and friendly, tough and independent, determined, courageous, cautious, and antisipatory. Meanwhile, the psychological condition of Abel is shown through traumatic experience that caused phobia to touch and sound, paranoid and feelings of insecurity, a belief that the outside world is a threat, and some actions that taken for self calm. The personality and psychological condition of Abel are expressed through his interactions with people around him. Meanwhile, one of the factors that contributed to build it is the awareness that Abel has of his own phobia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jung Hyun Jin
"Novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini ini menceritakan seorang wanita cantik dari kasta Sudra, yaitu kasta terendah dalam struktur perkastaan masyarakat Bali yang menikah dengan lelaki dari kasta yang lebih tinggi, yaitu kasta Brahmana. Tujuan perkawinan itu, agar si wanita dapat mencapai impiannya akan status dan menjadi penari terbaik di Bali. Pada akhirnya, ia memenuhi mimpinya. Di tengah ketidakmampuan suami dan ibu mertuanya, ia berusaha membesarkan satu-satunya putrinya, Telaga sebagai bagian kaum bangsawan. Dalam konteks itu, novel Tarian Bumi ini dipandang sebagai pemberontakan terhadap adat-istiadat Bali. Penelitian ini akan mengungkapkan gambaran sistem kekerabatan keluarga Bali dalam novel Tarian Bumi menurut perspektif orang Korea. Oleh karena itu, sistem kekerabatan keluarga masyarakat Bali akan diperbandingkan juga dengan sistem kekerabatan keluarga Korea.

Dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik untuk membandingkan sistem kekerabatan di Bali dalam novel itu dengan sistem kekerabatan masyarakat Korea, terungkap bahwa dalam beberapa hal terdapat perbedaan, tetapi dalam hal lain ada persamaannya. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah budaya patriakat di Bali dan patriakat di Korea, terutama berkaitan dengan sistem kekerabatan dalam pohon keluarga di Bali dan di Korea. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan novel Tarian Bumi dapat dikatakan merupakan representasi  budaya patriakat dan sistem kasta yang tidak terdapat dalam masyarakat Korea.


The novel Tarian Bumi by Oka Rusmini tells the story of a beautiful woman from the Sudra caste, the lowest caste in the structure of Balinese society who is married to a man from a higher caste, the Brahmin caste. The purpose of the marriage is so that the woman can achieve her dream of status and become the best dancer in Bali. In the end, he fulfilled his dream. In the midst of the inability of her husband and mother-in-law, she tried to raise her only daughter, Telaga as part of the nobility. In that context, this Tarian Bumi novel is seen as a rebellion against Balinese customs. This research will reveal a picture of the Balinese family system in the novel Tarian Bumi from the perspective of the Korean people. Therefore, the Balinese family kinship system will also be compared with the Korean family kinship system.

Using an extrinsic approach to compare the kinship system in Bali in the novel with the Korean kinship system, it was revealed that in some respects there were differences, but in other respects there were similarities. The theoretical framework used in this study is patriarchal culture in Bali and patriarch in Korea, especially with regard to the kinship system in family trees in Bali and in Korea. Based on this research it can be concluded that the Tarian Bumi novel can be said to represent a patriarchal culture and caste system that is not found in Korean society."

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyya Atmim Nurona
"Poligami merupakan perkawinan yang masih menjadi perdebatan di Indonesia. Perkawinan ini dapat menimbulkan ketidakadilan terhadap salah satu pihak. Perempuan yang mengalami poligami akan mengalami beban ganda karena harus mengerjakan tugas domestik dan tugas publik. Oleh karena itu, poligami dapat  berdampak negatif bagi perempuan dan anak-anak. Dalam analisis akan membahas dampak poligami dan beban ganda dalam Novel Athirah karya Alberthiene Endah. Penelitian ini akan menggunakan teori intrinsik untuk melihat tokoh dan penokohan, serta teori ekstrinsik dalam sastra untuk melihat latar budaya yang terdapat dalam Novel Athirah. Latar budaya tersebut akan dilihat kaitannya dengan sikap tokoh Athirah dalam menghadapi poligami. Sikap tersebut dipengaruhi oleh adanya budaya patriarki dan lingkungan budaya Bugis. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan poligami dan dampaknya yang terdapat dalam Novel Athirah karya Alberthiene Endah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poligami dan beban ganda memiliki dampak positif dan negatif bagi perempuan dan anak-anak yang mengalaminya.
Polygamy is a marriage that is still debated in Indonesia. This marriage can caused injustice to one partner. Polygamous women will enduring the double burden of having to do domestic work and public work. Therefore, polygamy can have a negative impact on women and children. This analysis will discuss the impact of polygamy and the double burden in Athirah by Alberthiene Endah. This research will use intrinsic theory to see characters and characterizations, also extrinsic theory in literature to see the cultural background in Athirah. The cultural background will be seen in relation with the Athirah`s attitude in facing polygamy. This attitude is influenced by the existence of patriarchal culture and the Bugis cultural environment. The purpose of this research is describe polygamy and its effects in Athirah by Alberthiene Endah. The method used in this research is descriptive qualitative method using a literary approach. The results showed that polygamy and double burdens caused positive and negative impacts on women and children who experienced them."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Wahyuningtyas Wardhani
"Karya sastra lahir dengan tujuan untuk memberikan hiburan dan pelajaran bagi pembaca. Fungsi karya sastra tersebut sering dimanfaatkan oleh pengarang untuk menyampaikan ajaran atau ideologinya melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan. Novel-novel populer cenderung menekankan aspek hiburan. Oleh karena itu, kerumitan, kompleksitas, dan persoalan yang mendalam sengaja dihindari oleh pengarang. Meskipun demikian, terdapat pula novel populer yang mencoba menyampaikan ajaran atau ideologi pengarang sebagai usaha memberi pencerahan atau pelajaran kepada pembaca. Dalam novel tersebut, pengarang menggambarkan pentingnya motivasi untuk bertahan dan mengalahkan penderitaan ketika seseorang mengidap penyakit tertentu. Motivasi tersebut juga penting ditumbuhkan dalam diri orang yang bersangkutan untuk memberi optimisme dan semangat. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan aspek motivasi dalam penokohan novel Never Give Up karya Inni Indarpuri. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan psikologi sastra untuk menjelaskan persoalan kejiwaan tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengarang menekankan motivasi yang positif sangat penting untuk diberikan kepada seseorang yang mengidap penyakit Lupus.

Literary work was born with the aim of providing entertainment and lessons for the reader. The function of the literary work is often used by the author to convey his teachings or ideology through the figures displayed. Popular novels tend to emphasize entertainment aspects. Therefore, complexity, complexity, and deep problems are deliberately avoided by the author. Nevertheless, there are also popular novels that try to convey the teachings or ideology of the author as an effort to give enlightenment or lessons to the reader. This is evident in the Never Give Up novel by Inni Indarpuri. In the novel, the author describes the importance of motivation to survive and defeat suffering when a person has certain diseases. The motivation is also important to grow in the person concerned to give optimism and enthusiasm. The purpose of this study was to reveal the motivational aspects of characterizing the Never Give Up novel by Inni Indarpuri. The approach in this study uses literary psychology to explain the psychological problems of the characters in the novel. Based on the analysis conducted, it can be concluded that the authors emphasize positive motivation is very important to give to someone who has Lupus"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rida K. Liamsi
Pekanbaru: Sagang Intermedia Pers, 2016
808.83 RID m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>