Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148234 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Saputra
"Latar Belakang: Pemulihan kesehatan mental orang dengan gangguan spektrum skizofrenia merupakan faktor penting dalam tatalaksana. Pemulihan kesehatan mental menekankan nilai-nilai humanistik dan pengalaman subjektif, sehingga bersifat sangat individual dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya. Salah satu instrumen yang mengukur pemulihan kesehatan mental adalah Recovery Assessment Scale – Domains and Stages (RAS-DS) yang telah divalidasi ke dalam bahasa Indonesia. Namun, pengembangan RAS-DS dilakukan di Australia sesuai dengan persepsi pemulihan kesehatan mental di Australia. Hingga saat ini, belum ada instrumen yang mengukur pemulihan kesehatan mental pada orang dengan gangguan spektrum skizofrenia yang dikembangkan sesuai dengan persepsi pemulihan kesehatan mental di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kualitatif untuk mendapatkan makna pemulihan kesehatan mental menurut persepsi orang dengan gangguan spektrum skizofrenia di Indonesia, mengembangkan butir-butir SPPS, dan menentukan kesahihan isi SPPS. Pengambilan data kualitatif menggunakan metode focus group discussion (FGD) bersama orang dengan gangguan spektrum skizofrenia (n = 11). Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan conventional content analysis dengan tipologi thematic survey. Pembentukan butir-butir SPPS dilakukan dengan metode induktif berdasarkan hasil analisis data kualitatif. Uji kesahihan isi dihitung dengan menggunakan content validity index for items (I-CVI) dan content validity index for scales (S-CVI). Uji coba dilakukan kepada subjek (n = 10) untuk menilai durasi pengisian SPPS, tingkat kesulitan SPPS secara keseluruhan, dan butir-butir sulit dalam SPPS.
Hasil: Persepsi orang dengan gangguan spektrum skizofrenia di Indonesia mengenai pemulihan kesehatan mental meliputi dimensi sosial, eksistensial, klinis, fungsional, dan fisik. Beberapa persepsi yang unik sesuai dengan situasi sosiokultural di Indonesia adalah aspek keluarga, religi dan spiritualitas, serta stigma. Butir-butir SPPS terdiri dari 40 butir pernyataan yang mencerminkan berbagai dimensi tersebut. SPPS memiliki kesahihan isi yang baik dengan rerata I-CVI sebesar 0,99 dan S-CVI sebesar 0,93. SPPS memiliki tingkat kesulitan mudah dengan rerata durasi waktu pengisian adalah 5,4 menit (rentang 3 – 10 menit).
Simpulan: Pemberian layanan pada orang dengan gangguan spektrum skizofrenia perlu mempertimbangkan berbagai dimensi pemulihan kesehatan mental. SPPS dapat digunakan secara rutin sebagai alat bantu untuk mengukur dan memantau pemulihan kesehatan mental secara holistik pada orang dengan gangguan spektrum skizofrenia.

Background: Mental health recovery of people with schizophrenia spectrum disorders is an essential factor in therapy. Mental health recovery emphasizes humanistic values and subjective experiences, so it is highly individualized and influenced by cultural background. One instrument that measures mental health recovery is the Recovery Assessment Scale – Domains and Stages (RAS-DS), validated in Indonesian. However, the development of RAS-DS in Australia is consistent with the perception of mental health recovery in Australia. To date, no instrument measures mental health recovery in people with schizophrenia spectrum disorders, which has been developed based on the perception of mental health recovery in Indonesia. Therefore, Indonesian Recovery Scale for Patients with Schizophrenia/Skala Pemulihan Pasien Skizofrenia (SPPS) is needed.
Methods: This study is a qualitative study to assess the meaning of mental health recovery according to the perceptions of people with schizophrenia spectrum disorders in Indonesia, develop SPPS items, and determine the content validity of SPPS. Qualitative data was collected through focus group discussion (FGD) with people with schizophrenia spectrum disorders (n = 11). Qualitative data were analyzed using a conventional content analysis approach with thematic survey typology. The formation of SPPS items was carried out using an inductive method based on the results of qualitative data analysis. The content validity test is calculated using the content validity index for items (I-CVI) and the content validity index for scales (S-CVI). Trials were conducted on subjects (n = 10) to assess the duration of filling out the SPPS, the overall difficulty level of the SPPS, and the difficult items in the SPPS.
Results: Perceptions of mental health recovery of people with schizophrenia spectrum disorders in Indonesia include social, existential, clinical, functional, and physical dimensions. Some perceptions of family, religion, spirituality, and stigma are unique to Indonesia's socio-cultural situation. The SPPS items consist of 40 statements that reflect these various dimensions. SPPS has good content validity with an average I-CVI of 0.99 and an S-CVI of 0.93. SPPS was rated easy to use, with the average duration required to complete the instrument was 5.4 minutes, with a range of 3 – 10 minutes.
Conclusion: The provision of services to people with schizophrenia spectrum disorders needs to consider the various dimensions of mental health recovery. SPPS can be used routinely as a tool to measure and monitor holistically mental health recovery in people with schizophrenia spectrum disorders.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Septiandy Runtuk
"Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang kompleks
dengan angka harapan hidup yang rendah karena penyakit kardiovaskular. Orang
dengan skizofrenia rentan mengalami sindroma metabolik meskipun tidak
mendapat pengobatan antipsikotika. Sebuah penelitian di RSUPN Cipto
Mangunkusumo menunjukkan prevalensi sindroma metabolik sebanyak 3,3%
sampai 68% yang berhubungan dengan stress oksidatif dan berpotensi menurunkan
produksi ATP. Penelitian ini berusaha menjelaskan patofisiologi sindroma
metabolik pada skizofrenia dan hubungannya terhadap polimorfisme gen GCLC
GAG TNR, stres oksidatif dan aktivitas metabolisme seluler.
Metode: Penelitian merupakan penelitian observasional analitik. Subjek sebanyak
25 pasien skizofrenia dan 25 pasien kontrol sehat dilakukan pengambilan fibroblas
dan PBMC kemudian dilakukan pengamatan polimorfisme gen GCLC GAG TNR,
stres oksidatif (kadar MDA, MnSOD, GSH, GSSG, dan rasio GSH/GSSG),
aktivitas metabolisme seluler (kadar ATP), dan parameter sindroma metabolik
(lingkar pinggang, Indeks Massa Tubuh (IMT), LDL-c, HDL-c, TG, HbA1C, dan
tekanan darah). Hubungan dianalisis dengan uji komparasi atau uji korelasi.
Hasil: Terdapat korelasi pada sel fibroblas dengan PBMC yaitu korelasi kuat pada
MnSOD (r=0.797) dan korelasi sedang pada GSSG (r=0.581). Didapatkan
perbedaan yang bermakna pada kadar stres oksidatif yaitu MDA (p=0.013), GSH
(p≤0.001), GSSG (p≤0.001), dan rasio GSH/GSSG (p≤0.001) pada kelompok
skizofrenia dan kontrol serta didapatkan hubungan polimorfisme gen GCLC GAG
TNR terhadap MDA (p=0.054) dan GSSG (p=0.010) pada kelompok skizofrenia
tetapi tidak ditemukan perbedaan kadar ATP dan hubungan antara polimorfisme
GCLC GAG TNR terhadap kadar ATP. Pada orang dengan skizofrenia didapatkan
lingkar pinggang, IMT, LDL-c, dan HDL-c yang lebih rendah
(p=0.025;p=0.003;p=0.022;p=0.010) dan TG yang lebih tinggi (p=0.038)
dibandingkan kelompok kontrol.
Simpulan: Polimorfisme gen GCLC GAG TNR memiliki hubungan terhadap stres
oksidatif tetapi tidak ada hubungan terhadap aktivitas metabolisme seluler. Tidak
terdapat perbedaan aktivitas metabolisme seluler pada orang dengan skizofrenia
dan tidak ditemukan hubungan antara metabolisme seluler dengan sindroma
metabolik. Terjadi perubahan kadar penanda stres oksidatif yang memiliki
hubungan terhadap sindroma metabolik pada orang dengan skizofrenia

Background: Schizophrenia is a complex severe mental disorder with low life
expectancy due to cardiovascular disease. People with schizophrenia is prone to
metabolic syndrome even if they do not receive antipsychotic. One study in Cipto
Mangunkusumo General Hospital showed the prevalence of metabolic syndrome
as much as 3.3% to 68% which correlate with oxidative stress and has the potential
to reduce ATP production. This study aims to explain the pathophysiology of the
metabolic syndrome in schizophrenia and its relationship to the GCLC GAG TNR
gene polymorphism, oxidative stress and metabolic activity.
Methods: This research is an observational analytic study. Twenty five
schizophrenic patients and 25 healthy control patients were admitted to study.
Fibroblast and PBMC (peripheral blood mononuclear cell) were taken to measure
GCLC GAG TNR gene polymorphism, oxidative stress (levels of MDA, MnSOD,
GSH, GSSG, and GSH/GSSG ratio), cellular metabolic activity (ATP levels), and
metabolic syndrome parameters (waist circumference, body mass index (BMI),
LDL-c, HDL-c, TG, HbA1C, and blood pressure). Relationship between variables
were analyzed by comparison test or correlation test.
Results: There is a correlation in fibroblast cells with PBMC with a strong
correlation in MnSOD (r=0.797) and a moderate correlation in GSSG (r=0.581).
There were significant differences in the levels of oxidative stress, namely MDA
(p=0.013), GSH (p≤0.001), GSSG (p≤0.001), and GSH/GSSG ratio (p≤0.001) in
the schizophrenia and control groups. There was correlation found for the
polymorphism of the GCLC GAG TNR gene towards MDA (p=0.054) and GSSG
(p=0.010) in the schizophrenia group but found no difference in ATP levels in the
schizophrenia and control groups alongside with GCLC GAG TNR polymorphism
and ATP levels. In people with schizophrenia, waist circumference, BMI, LDL-c,
and HDL-c were lower (p=0.025;p=0.003;p=0.022;p=0.010) and higher TG
(p=0.038) than the control group.
Conclusion: GCLC GAG TNR gene polymorphism has correlation to oxidative
stress but not to cellular metabolic activity. There is no difference in metabolic
activity in people with schizophrenia and no relationship between cellular
metabolism and the metabolic syndrome. There is alteration of oxidative stress
markers which have an association with metabolic syndrome in people with
schizophrenia.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Aviandri Putra
"Latar Belakang: Dalam sejarahnya, skizofrenia merupakan suatu gangguan mental yang berat dan kompleks, dengan perjalanan penyakit yang kronis dan heterogen. Dengan perjalanan penyakit yang bersifat kronis, orang dengan skizofrenia akan dibayangi oleh kecacatan yang signifikan dan dikhawatirkan tidak dapat mencapai tujuan hidup di sebagian besar domain. Beberapa peneliti dan dokter menyatakan bahwa pemahaman yang ada tentang pemulihan didasarkan pada lingkungan budaya dan sosial-ekonomi 'Barat' dari mana gerakan pemulihan dalam kesehatan mental muncul. Dengan demikian, mungkin tidak dapat ditransfer ke dunia lain yang memiliki latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang sangat berbeda. Di Indonesia terdapat alat ukur penilaian pemulihan bagi orang dengan spektrum skizofrenia yang telah dikembangkan periode tahun 2019-2021 pada tahap uji kesahihan isi. Agar alat ukur dapat digunakan sesuai dengan praktik berbasis bukti, maka perlu dilakukan pengujian lainnya seperti, kesahihan konstruk dan keandalannya. Dengan mengetahui secara lebih mendalam khususnya mengenai kesahihan konstruk dan keandalannya, diharapkan alat ukur Skala Pemulihan Pasien Skizofrenia ini dapat dikembangkan dengan semakin baik dan dapat digunakan dalam pelayanan.
Metode: Penelitian ini merupakan uji kesahihan dan keandalan alat ukur skala pemulihan pasien skizofrenia. Uji kesahihan yang dilakukan uji kesahihan konstruksi melalui analisis faktor eksploratori (EFA) dan analisis faktor konfirmatori (CFA). Untuk uji keandalan dinilai menggunakan konsistensi internal alpha-cronbach.
Hasil: Uji kesahihan konstruksi EFA didapatkan adanya 28 butir pernyataan yang terdiri dari enam dimensi konstruk. Alat ukur terebut dilakukan uji CFA dan didapatkan memiliki goodness of fit yang baik (Chi-Square p-value 0,05329; RMSEA = 0,036; CFI= 0,9577; TLI/NNFI= 0,9523; SRMR= 0,045) dengan nilai loading factor berkisar 0,60-0,91. Nilai reliabilitas sedang dengan alpha-cronbach 0,959.
Simpulan: Alat ukur skala pemulihan pasien skizofrenia sahih dan handal untuk digunakan untuk menilai kondisi pemulihan pada pasien spektrum skizofrenia.

Historically, schizophrenia was a severe and complex mental disorder, with a chronic and heterogeneous disease course. With the chronic course of the disease, people with schizophrenia will be shadowed by significant disabilities and are worried about not being able to achieve life goals in most domains such as interpersonal relationships, performance at work and so far, clinicians have focused more on improving clinical symptoms. Some researchers and clinicians state that the existing understanding of recovery is based on the 'Western' cultural and socio-economic environment from which the recovery movement in mental health emerged. Thus, it may not be transferable to other worlds that have very different social, cultural and economic backgrounds so it may not be suitable for use in other countries due to differences in cultural, social and economic backgrounds. In Indonesia, there is a recovery assessment measuring tool for people with the schizophrenia spectrum which was developed for the 2019-2021 period at the content validity testing stage. This measuring tool is considered different because there are cultural values in Indonesia such as spirituality and religion that can help someone in the recovery process. To ensure the tool's applicability in evidence-based practice, further testing such as construct validity and reliability is necessary. This research focuses on the validation and reliability testing of the schizophrenia patient recovery scale. Construct validity testing, conducted through exploratory factor analysis (EFA) and confirmatory factor analysis (CFA), identified 28 statements comprising six construct dimensions. The measurement tool underwent CFA, showing good goodness of fit (Chi-Square p-value 0.05329; RMSEA = 0.036; CFI= 0.9577; TLI/NNFI= 0.9523; SRMR= 0.045) with loading factor values ranging from 0.60 to 0.91. The reliability value is moderate, with an alpha-Cronbach of 0.959. In conclusion, the Schizophrenia Patient Recovery Scale is both valid and reliable for assessing the recovery status of individuals within the schizophrenia spectrum."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulung Gondo Kusumo
"Penelitian ini membahas pembentukan besi dari Mill scale secara efesien. Millscale yang terdiri atas 3 jenis fasa dioksidasi dahulu menjadi fasa tunggal hematite. Kemudian hematite dicampur dengan karbon dengan perbandingan berat 1:1 setelah itu dipanaskan menggunakan laju pemanasan 10ºC/menit untuk mencari temperatur efesien untuk proses reduksi oksida besi. Setelah diperoleh temperatur efesien laju pemanasan menuju dan lama pada temperatur efesien divariasikan untuk mendapatkan laju pemanasan yang efesien. Setelah didapatkan temperatur, laju dan lama pemanasan efesien dicari berat carbon minimum untuk proses reduksi. Efektivitas dari proses reduksi berusaha ditingkatkan menggunakan high energy ball mill.
Disimpulkan proses reduksi paling efesien menggunakan laju pemanasan 20ºC/menit hingga temperatur 1000ºC dimana temperatur tersebut ditahan selama 1 jam. Sedangkan perbandingan karbon dengan hematite yang paling baik adalah 1:1 lebih besar dari hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan. Sedangkan proses ball mill terbukti mampu meningkatkan efektivitas proses reduksi di udara bebas.

This research discusses how to make iron from mill scale efficiently. Mill scale which is comprised of three phase is oxidized into a single phase hematite. After that hematite is mixed with carbon with a ratio of 1:1 and then heated with a 10K/menit heating rate to find the efficient temperature for an iron oxide reduction process. After obtaining the efficient temperature the heating rate and time of heating is varied for the efficient temperature this is to obtain the efficient heating rate. After obtaining the efficient temperature, heating rate and time of heating the minimum weight of carbon for the reduction process is searched. The effectivity of the reduction process is increased using high energy ball mill.
The conclusion is that the most efficient process of reduction is using a 20 C/menit heating rate up to 1000ºC where it is held for 1 hour. While the weight ratio between hematite and carbon is 1:1 bigger than the calculated result. And the ball mill process is proven to have increased the effectivity of the reduction process on free air.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Windaningtyas Marmer
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran distres psikologis dan stigma keluarga terhadap sikap caregiver anggota keluarga penyandang skizofrenia dalam mencari bantuan profesional dan mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai pengalaman caregiver terkait sikap pencarian bantuan profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan penelitian metode campuran (mixed-methods research) dengan model sequential explanatory strategy. Terdapat 65 partisipan yang mengikuti penelitian kuantitatif dan selanjutnya tiga dari 65 partisipan diwawancarai secara kualitatif. Peneliti menggunakan alat ukur GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), dan Skala Pencarian Bantuan Profesional, kemudian wawancara semi terstruktur. Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi berganda dan secara kualitatif menggunakan analisis tematik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis dan stigma keluarga tidak dapat memprediksi secara signifikan sikap mencari bantuan profesional F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Adanya faktor lain, seperti literasi kesehatan mental, dukungan sosial, strategi koping, dan upaya dini pertolongan dinilai berhubungan dengan sikap perilaku mencari bantuan profesional. Melalui penelitian ini diharapkan tenaga profesional dapat melakukan pendampingan secara kontinyu pada kelompok caregiver yang paling berisiko. Mempertimbangkan untuk memberikan intervensi pada kelompok caregiver orang dengan skizofrenia episode psikotik pertama untuk mengurangi distres psikologis. Selain itu, psikoedukasi dapat diberikan ke masyarakat terkait dengan gangguan kesehatan mental dan manfaat bantuan profesional untuk mengurangi stigma.

ABSTRACT
This study aims to examine the role of psychological distress and family stigma on attitudes towards help-seeking behaviour among caregiver family member of patient with schizophrenia also explore caregiver experiences related to attitudes seeking professional help. The method used in this research was a mixed-methods research approach with a sequential explanatory strategy model. There were 65 participants who participated in the study and then three of 65 participants were interviewed further. Researcher used GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), and Attitudes towards Help-seeking, then semi-structured interviews for qualitative data collection. The results of the study showed that psychological distress and family stigma did not significantly predict the attitudes towards help-seeking behaviour F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Based on qualitative results, factors such as mental health literacy, social support, oping strategy, and sequence of help-seeking were assumed have relation to attitudes towards help-seeking behaviour. It is important to professional provide continuous assistance to risky caregiver groups. Intervention to caregiver family member of patients with schizophrenia may be considered as a treatment to prevent psychological distress. Besides that, psychoeducation can be given to the community related to mental health disorders and the benefits of professional help to reduce stigma."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmatul Aini Maftukhah
"Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan struktur tipografi, gaya bahasa, dan makna yang terkandung di dalam ketiga puisi Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dipusatkan pada analisis struktural dan semiotik. Hasil analisis pada penelitian ini mengindikasikan setiap puisi memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Ketiga puisi ini memiliki pola bahr kaamil dengan modifikasi tertentu zihaf dan illat. Puisi “Fii Binaai al-Jannah” merupakan penggambaran material-material bangunan surga. Puisi “Fii Anhaari al-Jannah” menggambarkan keindahan sungai-sungai di surga. Puisi “Fii Ṭa’aami Ahli al-Jannah” menggambarkan makanan lezat yang beraneka ragam di dalam surga. Puisi “Fii Binaai al-Jannah”, “Fii Anhaari al-Jannah”, maupun “Fii Ṭa’aami Ahli al-Jannah” merupakan penggambaran dan representasi mengenai kenikmatan surga yang dianalasis menggunakan teori semiotik dengan sistem penandaan.

This research aims to describe the structure of typography, style, and meaning three poems written by Ibn Qayyim al-Jauziyyah.The method that is used is analytical description, focusing on structural and semiotic analysis. The results of the analysis in this study indicates that every poem has a unique and distinctive characteristics. All of the poems have bahr kaamil pattern with certain modifications in its zihaf and ‘illat. “Fii Binaai al-Jannah” (one of the poems) is a depiction of the materials used to build a heaven. “Fii Anhaari al-Jannah” (the other poem) describes the beautiful rivers of paradise. “Fii Ṭa'aami al-Jannah” (another poem) describes kind of delicious food available in heaven. All of the three poems, Fii Binaai al-Jannah, Fii Anhaari al-Jannah, and Fii Ṭa'aami al-Jannah are the depiction and representation of the pleasures of heaven which are analyzed using semiotic theory, and most of the poems used the kind of symbols.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Desi Hartati
"ABSTRAK
Proyek dengan jenis kontrak EPC memiliki risiko yang sangat variatif dan sering kali menimbulkan dampak negatif terhadap kontraktor EPC. Proses engineering merupakan fase yang sangat penting dari kehidupan proyek EPC karena akan mempengaruhi kelangsungan fase-fase setelahnya. Dalam proses engineering, keterlambatan merupakan salah satu masalah yang paling kerap terjadi. Berangkat dari masalah tersebut, perlu dilakukan suatu kajian mengenai risiko kinerja engineering yang berpengaruh terhadap kinerja waktu. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey di salah satu kontraktor EPC terkemuka di Indonesia. Selanjutnya, dilakukan analisis penentuan peringkat risiko berbasis AHP. Setelah ditemukan risiko-risiko dominan, dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai respon terhadap risiko-risiko tersebut.

ABSTRACT
Project with EPC contract comes with various risks and often cause negative impact to EPC contractor. Engineering process is a very important phase in the life of the EPC life itself, because it is the root of the phases that follows. In engineering process, delay is one of the critical problems that often causes loss to the contractor. In view of these facts, it was thought necessary to conduct a research in engineering performance factors that affect project schedule performance. This research was carried out by performing a survey in one of reputable EPC contractor in Indonesia. Based on the survey data, an analysis utilizing AHP was conducted to obtain the dominant risks. And lastly, there was a further research about the risk responses to the dominant risks."
2016
S63424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutohar Sudiro
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum RI, 1989
351.86 MUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Alfiani
"Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang optimal dari rumah sakit terus mengalami peningkatan yang selanjutnya menimbulkan tuntutan untuk mengembangkan kualitas pelayanan atau peningkatan kualitas pelayanan. Melakukan pengembangan investasi pada rumah sakit tentunya tidak dapat dilakukan sembarangan, seorang manajer harus mampu meminimalkan risiko-risiko yang terjadi agar dapat menghasilkan analisa investasi yang baik dan cermat. Adanya rencana pengembangan Rumah Sakit Pengayoman Cipinang untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada Narapidana/Tahanan/Anak Didik Pemasyarakatan/Deteni Imigrasi membutuhkan penambahan sumber daya manusia. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pengembangan Rumah Sakit Pengayoman Cipinang sehingga dapat menjadi informasi berbasis bukti yang dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam mempersiapkan pengembangan Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan melakukan penelitian terhadap aspek ekternal dan internal Rumah Sakit Pengayoman Cipinang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Rumah Sakit Pengayoman perlu dilakukan, agar Narapidana/Tahanan/Anak Didik Pemasyarakatan/Deteni Imigrasi dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, karena mendapatkan pelayanan kesehatan adalah hak setiap masyarakat.

Society needs for optimal service from hospitals continue to increase which further raises demands for developing service quality or improving service quality. Developing investments in hospitals certainly can not be done carelessly, a manager must be able to minimize the risks that occur in order to produce a good and accurate investment analysis. The Planning of Pengayoman Cipinang hospital to upgrade its health services for prisonersneed more human resources. The purpose of this study is to analyze the feasibility of Pengayoman Cipinang hospital so that it can be evidence-based information that can be used as a reference and consideration in preparing for hospital quality improvement. This research is an operational research by conducting research on external and internal aspects of Pengayoman Cipinang hospital. The results showed that increasing the class of Pengayoman Cipinang Hospital is necessary, so that their prisonner can get good health services, because getting health services is the right of every community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Hasna Muthiah
"Pandemi COVID-19 menyebabkan penuhnya kapasitas fasilitas kesehatan diIndonesia. Fasilitas kesehatan tersebut berfokus pada penyembuhan pasien COVID-19 sehingga berakibat menurunnya kunjungan pemeriksaan pelayanan kesehatan bayi, balita, dan anak. Salah satu kota di Indonesia, Depok, mengalami penurunan pelayanan kesehatan bahkan hingga 34,71%. Dampak dari menurunnya angka kunjungan adalah tidak optimalnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi hambatan monitoring pertumbuhan dan perkembangan balita di saat pandemi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring balita yang menjadi solusi atas hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan design science research sebagai metodologi penelitian. Dalam melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan analisis kompetitor. Masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi akan dibagi menjadi lima variabel penelitian yaitu information quality, perceived integration, perceived security, ease of use, dan accessibility. Setelah mendapatkan identifikasi masalah dan kebutuhan, penelitian ini melakukan pemetaan serta proposal solusi dari masalah yang didapatkan. Dengan proposal solusi tersebut, penelitian ini berhasil mengembangkan telehealth bernama Sistem Monitoring Balita (SIMONITA) yang dibagi menjadi SIMONITA-parent side dan SIMONITA-faskes side. Setelah sistem berhasil dikembangkan, penelitian ini kemudian mengevaluasi sistem tersebut dengan melakukan User Acceptance Test, pendekatan kualitatif lewat metode deskriptif, dan kuantitatif lewat metode observatif. Evaluasi dilakukan kepada total 54 orang dari latar belakang yang beragam. Lebih dari 90% responden setuju bahwa SIMONITA mampu untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan untuk melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada kelima variabel saat masa pandemi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membantu melakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan pada masa pandemi di Indonesia serta bagi pengembang existing application untuk dapat terus memperbaiki dan mengembangkan aplikasinya.

COVID-19 Pandemic causes a lot of public health services to be overloaded. This happens due to the focus in handling COVID-19 cases and causes a reduction in medical check-up visits for baby, toddler, and children. One case of reduction happens in Depok, where it saw a decrease of 34,71%. This causes the monitoring of growth and development for the toddler to be less optimal. This study aims to identify barriers when monitoring growth and development of toddler in the pandemic. This study also aims to develop a monitoring system to solve said barriers. This study uses design science research as its methodology. In identifying the problems and requirements, this study uses a qualitative approach which includes literature review, interview, and competitor analysis. Identified problems and requirements are then divided into five research variables which are information quality, perceived integration, perceived security, ease of use, and accessibility. After identifying the problems and requirements, this study then maps and proposes a solution from said problems and requirements. With the proposed solution, this study successfully develop a telehealth system called Toddler Monitoring System (SIMONITA) which are then divided into SIMONITA-parent side and SIMONITAfaskes side. After the system have been developed, this study then evaluates those systems with a User Acceptance Test, a qualitative approach using descriptive method , and a quantitative approach using an observational method. The evaluation was conducted to 54 participants with a diverse background. More than 90% of the participants agree that SIMONITA is able to solve and fulfil the requirements to monitor growth and development of toddler in the pandemic. The result of this study is expected to be a contribution to help self-monitor the growth and development in the pandemic era in Indonesia and also to provide insight for existing application developers to continue improving their application"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>