Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Kurnia Ramadhan
"Transportasi publik, khususnya kereta api, merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi dan, pada umumnya, berjalan kaki menjadi pilihan pergerakan dalam penggunaan transportasi publik. Keberadaan ruang gerak pejalan kaki menjadi penting sebagai penghubung antar moda transportasi maupun tempat tujuan. Tulisan ini membahas pengaruh aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak tersebut dalam mobilitas kawasan stasiun. Aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak merupakan kemudahan dan kontinuitas ruang yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lingkungan menghadirkan kondisi yang ramah pejalan kaki (walkability). Walkability mengakomodasi lingkungannya dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam faktor lingkungan.

Public transportation, especially trains, is widely used by the community as a mean of transportation and, generally, people walk as a part of using public transportation modes. The existence of pedestrian space is important as a connector between modes of transportation or destinations. This writing discusses the effect of space accessibility and permeability in mobility of train stations. Space accessibilty and permeability is the convenience and continuity of space equipped with its facilities. This is related to the ability of the environment to present a pedestrian-friendly environment known as walkability. Walkability accommodates its environment with several aspects considered in environmental factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christo Februanto Putra
"ABSTRAK
Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat masa kini, maka semakin berkembang pula pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dalam menjalani aktivitas mereka sehari-hari. Skripsi ini dilaksanakan dengan meninjau permasalahan tingginya demand penumpang kereta listrik pada saat ini, dan akan dibangunnya pembangkit baru berupa rusunami. Atas dasar ini, peneliti ingin menganalisa ketersediaan layanan kereta listrik pada Stasiun Pondok Cina saat ini dan nantinya saat pembangkit baru rusunami telah dibangun dengan menggunakan simulasi PTV Viswalk.

ABSTRACT
Transportation has an important role in the life of modern society. With the development of the lives of the people of today, the growing movement carried out by these people in carrying out their daily activities. This thesis is carried out by reviewing the problem of the high demand of electric train passengers at this time, and the construction of a new power plant in the form of rusunami. On this basis, researchers want to analyze the availability of electric train services at Pondok Cina Station now and later when new rusunami plants have been built using Viswalk PTV simulations."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Septarina
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah pengguna park and ride diikuti peningkatan kebutuhan ruang parkir pada stasiun Pondok Cina, disebabkan adanya masyarakat yang setiap harinya memarkirkan kendaraan pribadi mereka dan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk menuju ke tempat kerja. Penelitian ini membahas mengenai analisa kebutuhan ruang parkir sepeda motor berdasarkan perubahan tarif dan penambahan luas lahan park and ride Pondok Cina. Metode pengumpulan data dengan survei langsung ke lapangan dengan cara melakukan wawancara dengan metode stated preference untuk mendapatkan data karakteristik responden, data kedatangan dan keberangkatan serta data stated preference. Hasil penelitian menunjukkan probabilitas terbesar yaitu sebesar 0,408 serta nilai utilitas sebesar -0,371 dengan perubahan tarif pakir sebesar 9000 dan luas lahan 1856 m2 dengan kemampuan maksimum ruang parkir dalam menampung kendaraan yang parkir yaitu sebesar 1332 kendaraan. Pengguna fasilitas mendapatakan manfaat dari segi biaya perjalanan lebih murah Rp. 8000,- dibandingkan menggunakan sepeda motor langsung. Penelitian ini juga mendapatkan data asal perjalanan responden berdasarkan alamat responden tersebar sejauh 4,2 km kearah sisi barat dan sejauh 10,8 km kearah sisi timur serta 2,4 km pada sisi utara dan 9,6 km pada sisi selatan.

ABSTRACT
The increase in the number of users of park and ride followed by an increased need for parking spaces at the station Pondok China, due to their communities every day to park their personal vehicles and use the train as a mode of transportation to get to work. This study discusses the analysis of motorcycle parking space needs based on changes in tariff and the land area of the park and ride Pondok Cina. Data were collected by the survey directly into the field by conducting interviews with the stated preference methods to get the data characteristics of the respondents, the data of arrival and departure as well as the data stated preference. Results showed the greatest probability is equal to 0.408 and the utility value of 0.371 with Pakir tariff changes of 9000 and a land area of 1856 m2 with a maximum capacity of parking spaces to accommodate the parking of vehicles in the amount of 1332 vehicles. Users benefit from having the facilities in terms of cheaper travel costs Rp. 8000 compared to a motorbike directly. The study also obtain travel origin data by address respondents respondents spread as far as 4.2 km towards the west and as far as 10.8 km to the east side and 2.4 km in the north and 9.6 km on the south side.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syahri Mubarok
"Stasiun Depok Baru merupakan salah Stasiun terpadat di jabotabek karena di Stasiun Depok Baru terdapat arus perpindahan antar moda transportasi yaitu dari moda rel kereta ke moda darat yaitu Terminal Depok. didepan Stasiun tidak terdapat jalur pejalan kaki yang jelas sehingga terkesan tidak nyaman Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap karakteristik arus pejalan kaki pada pukul 07.00.00-08.00.00 dan pukul 17.00.00-18.00.00 dengan membagi menjadi 5 ruas yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Terminal Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Pasar, dari ITC Depok ke Pasar, dan Dari Terminal Depok ke Pasar. Sehingga diaharapkan dari hasil tersebut dapat di buat jalur pedestrian yang jelas dan nyaman. Dari hasil penelitian didapat arus terbesar di daerah tersebut pada pagi hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke Pasar sebesar 3.407 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan B dan pada sore hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok sebesar 3.5 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan A.

Depok Baru Station is one of the crowded station in jabotabek station because there is an intermodal outflow between rail modes of transportation to land mode. There is no clear pathway for pedestrian so that makes uncomfortable. This research is to analyze the characteristc of that pedestrian flow between 07:00:00 to 08:00:00 and 17:00:00 to 18:00:00 pm by dividing into 5 sections. The 5 sections are Depok Station New to ITC Depok, Depok Baru Station Baru to Terminal Depok, Depok Baru Station to market, ITC Depok to market, Terminal Depok to Market. The results of this research, obtained on the area in the morning, from Depok Baru Station to Market is 3407 (org.m / min) with a level of service B and in the afternoon, from Depok Baru station to ITC Depok is 3.5 (org.m / min) with a level of service A. The result of this research can be made clear pedestrian pathways.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parissien, Steven
London: Phaidon Press, 1997
385.312 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fito Hervianto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan commuterline di Stasiun Tanah Abang. Covid-19 adalah penyakit yang dapat menular dari individu terhadap individu lain dan juga Stasiun Tanah Abang ini juga memiliki tingkat kerawanan dalam penyebaran virus Covid-19 dikarenakan banyaknya penumpang yang menggunakan Commuterline melalui stasiun Tanah Abang yang akan berdampak terjadinya penumpukan atau kerumunan di stasiun tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut,. Penerapan kebijakan dalam transportasi publik ini perlu ditingkatkan salah satunya adalah penerapan protokol kesehatan di stasiun tanah abang. Kebijakan tersebut menagcu kepada Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Pedoman Dan Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Perkeretaapian Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Mencegah Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Penelitian ini menggunakan pendekatan ­­post-positivisme dengan metode pengumpulan data kualitatif yakni dengan wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan observasi. Hasil dari implementasi kebijakan transportasi di commuterline masih kurang efektif. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya, tidak adanya ukuran indicator keberhasilan implementasi kebijakan, sumber daya yang minim, komunikasi yang belum dilakukan secara efektif, Hambatan dari pelaksanaan kebijakan transportasi ini adalah masih banyaknya mobilitas masyarakat yang menggunakan KRL sehingga menimbulkan kerumunan di Stasiun Tanah Abang. Berdasarkan faktor-faktor dan hambatan yang sudah dijelaskan maka dapat dikatakan bahwa dalam implementasi kebijakan ini masih belum dapat dilaksanakan secara efektif.

The purpose of this study is to analyze how the factors that influence the implementation of commuterline policies at Tanah Abang Station. Covid-19 is a disease that can be transmitted from individuals to other individuals and this Tanah Abang Station also has a level of vulnerability in the spread of the Covid-19 virus due to the large number of passengers using the Commuterline through the Tanah Abang station which will have an impact on congestion or crowds at the station. Therefore, to overcome this, The implementation of policies in public transportation needs to be improved, one of which is the application of health protocols at Tanah Abang stations. This policy refers to Circular Number 14 of 2020 concerning Guidelines and Technical Instructions for Railway Transportation Control in the Adaptation Period for New Habits to Prevent the Spread of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) The theory used in this study is the theory of implementation of the Van Meter and Van Horn policies. . This study uses a post-positivism approach with qualitative data collection methods, namely by in-depth interviews, literature study, and observation. The results of the implementation of transportation policies on the commuterline are still ineffective. There are factors that influence this, including the absence of a measure of the success indicator of policy implementation, minimal resources, communication that has not been carried out effectively, The obstacle to the implementation of this transportation policy is that there is still a large number of community mobility using KRL, causing crowds at Tanah Abang Station. Based on the factors and obstacles that have been explained, it can be said that the implementation of this policy has not been implemented effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Hana Prasanti
"Sebagai salah satu kota terpadat di dunia, Jakarta harus memiliki transportasi umum yang memadai untuk mencapai SDG 11: Sustainable Cities and Communities. Saat ini, sistem transportasi umum sudah ada di Jakarta, namun belum mencukupi kebutuhan seluruh penduduk. Untuk mendukung sistem ini, pemerintah juga harus terus meningkatkan aplikasi transportasi publiknya. KRL Access dan MRT-J adalah dua aplikasi populer yang digunakan oleh penduduk Jabodetabek dan merupakan bagian penting dari KRL Commuter Line dan MRT Jakarta, dua sistem transportasi umum yang dapat mengangkut paling banyak orang dalam satu kali perjalanan. Oleh karena itu, penulis mempelajari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan teknologi dari kedua aplikasi tersebut untuk meningkatkan pengembangannya di masa depan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sequential explanatory mixed-method research untuk menganalisis aplikasi KRL Access dan MRT-J dan penulis memodifikasi Comprehensive-TAM sebagai model penelitian. Penulis menyebarkan dua kuesioner melalui media sosial dan menggunakan PLS-SEM untuk menganalisis secara kuantitatif. Sebanyak 544 dan 322 responden valid untuk aplikasi KRL Access dan MRT-J dianalisis untuk menguji hipotesis. Penulis kemudian melakukan uji independent-samples t-test untuk membandingkan adopsi kedua teknologi tersebut. Setelah analisis kuantitatif, wawancara mendalam (explanatory interview), dilakukan untuk mendukung hasil penelitian dan menjelaskannya dari sudut pandang responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa system quality, information quality, dan service quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perceived usefulness, perceived ease of use, dan satisfaction terhadap aplikasi KRL Access. Diketahui bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan satisfaction secara positif mempengaruhi behavioral intention to use, yang kemudian secara positif mempengaruhi actual system use. Untuk aplikasi MRT-J, system quality berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, perceived ease of use, dan satisfaction. Information quality mempengaruhi perceived usefulness dan satisfaction, tetapi tidak mempengaruhi perceived ease of use. Convenience juga mempengaruhi perceived ease of use dan satisfaction. Perceived usefulness dan satisfaction mempengaruhi behavioral intention to use, yang secara positif berdampak pada actual system use. Namun Perceived risk dan perceived ease of use tidak berpengaruh terhadap behavioral intention to use.

As one of the most populous cities in the world, Jakarta should have adequate public transportation in order to achieve Sustainable Development Goal 11: Sustainable Cities and Communities. Currently, this public transportation system exists, but it is not sufficient for all residents of the Jakarta Metropolitan Area. To support the system, the government must also constantly improve its public transportation applications. The KRL Access and the MRT-J are the two popular applications used by Jakarta Metropolitan Area residents and a crucial part of the KRL Commuter Line and the MRT Jakarta, the two public transportation systems that could carry the most people in a single trip. Hence, the authors study the factors that contribute to the technological acceptance of the two applications to improve their development in the future. In this study, sequential explanatory mixed-method research is used for both the KRL Access and MRT-J application analyses, and the authors modified Comprehensive-TAM for the research model. The authors distributed two questionnaires via social media and used PLS-SEM to quantitatively analyze a total of 544 and 322 valid respondents for the KRL Access and the MRT-J applications to test the hypotheses. An independent-samples t-test is then used to compare the adoption of both technologies. After the quantitative analysis, an explanatory interview is conducted to support the result and explain it from the respondents' perspective. The analysis showed that system quality, information quality, and service quality positively and significantly affect perceived usefulness, perceived ease of use, and satisfaction with the KRL Access application. It is known that perceived usefulness, perceived ease of use, and satisfaction positively affect behavioral intention to use, which then positively affects actual use. For the MRT-J app, system quality positively affects perceived usefulness, perceived ease of use, and satisfaction. Information quality affects perceived usefulness and satisfaction, but not perceived ease of use. Convenience also affects perceived ease of use and satisfaction. Perceived usefulness and satisfaction affect behavioral intention to use, which positively impacts actual system use. Perceived risk and perceived ease of use had no effect on behavioral intention to use."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisahr Ferdian
"ABSTRAK
Stasiun kereta api merupakan salah satu pelayanan publik yang sudah seharusnya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi mengenai kinerja Stasiun UI berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang bersumber dari PM. 48 Tahun 2015. Selain membandingkan dengan SPM, evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar fasilitas sudah memenuhi standar dan tingkat kesesuaian antara harapan dengan kinerja adalah sebesar 77% yang artinya pengguna stasiun secara keseluruhan merasa cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Stasiun UI.

ABSTRACT
The train station is a public service which should provide maximum service to the public. The study aims to provide evaluation of the performance of UI Station based on Minimum Service Standards (SPM), which comes from the PM No. 48 Year 2015. In addition to comparing with SPM, the evaluation is done by using Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that most of the facilities are already meet the standards and the conformity degree is 77%, which means the users have generally felt quite satisfactions among them with the services that provided by UI Station.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitriyani
"Stasiun Sudirman merupakan salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Berdasarkan penjualan tiket di Stasiun Sudirman, setiap harinya jumlah penumpang mencapai 15.000-20.000 orang terutama pada hari Senin sampai Jumat. Terdapat kenaikan jumlah penumpang mencapai 15% dibandingkan pada awal tahun 2011. Dengan jumlah penumpang yang meningkat tiap tahunnya maka akan terjadinya kepadatan yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Stasiun Sudirman. Oleh karena itu perencanaan evakuasi di stasiun kereta sangat penting karena dapat memantau pergerakan manusia serta dapat mencegah dan juga dapat meminimalisir jatuhnya korban apabila terjadinya kondisi ekstrim yang terjadi di stasiun. Kondisi ekstrim terjadi ketika terjadinya penumpukan penumpang karena kondisi tertentu. Berbagai cara untuk mempermudah perencanaan evakuasi salah satunya adalah dengan menggunakan pemodelan evakuasi sebagai panduan evakuasi. Pemodelan evakusi berupa simulasi yang berguna sebagai gambaran proses evakuasi ketika terjadinya kondisi tertentu dan juga sebagai masukan untuk strategi evakuasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai evakuasi di Stasiun Sudirman pada kondisi normal dan kondisi ekstrim. Dengan menggunakan software Pathfinder Simulator, diharapkan dapat memberikan gambaran secara 3D pengenai pergerakan manusia untuk melakukan evakuasi tanpa melalui uji evakuasi secara praktikal.

Sudirman Station is one of the busiest stations in Jakarta. Based on ticket sales in the Sudirman station, every day the number of passengers reached 15.000-20,000 people especially on a Monday through Friday. The number of passengers increased until 15% compared to the beginning of 2011. While passenger numbers increasing each year, it will affect the movement of passengers in the Sudirman station. Therefore the evacuation train station is very important because it can monitor the movement of people as well as to prevent and also to minimize the casualties when the extreme conditions that occurred at the station. Extreme condition occurs when the accumulation of passengers due to certain conditions. Different ways to facilitate the evacuation plan is to use one of them as a guide evacuation evacuation modeling. Evakusi form of simulation modeling as a useful overview of the evacuation process as well as the occurrence of certain conditions as input to other evacuation strategies. This study aims to provide an overview of the evacuation in Sudirman Station in normal and extreme conditions. Using Pathfinder Simulator software, is expected to provide an overview of human movement in 3D pengenai to evacuate without going through the practical test evacuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Panghegar
"Skripsi ini membahas dinamika relasi kuasa antara pihak pengusaha, pemerintah dan masyakarat dalam penyelenggaraan layanan angkutan kota (angkot) di Jakarta. Bisnis layanan tranportasi merupakan bisnis berbasis penguasaan lahan yaitu trayek sebagai ruang produksi jasa layanan. Privatisasi layanan angkot tanpa pengaturan tegas tentang penguasaan hak pengelolaan trayek menyebabkan trayek angkot dikuasai oleh para pengusaha. Sehingga menyebabkan terbentuknya koalisi growth machine dalam bisnis angkot yang berpusat pada elit pengusaha pemilik trayek sebagai pusatnya. Mereka mendistribusikan pekerjaan kepada pihak-pihak yang menjadi pendukung kekuasaannya. Hal ini menghasilkan dampak yaitu trayek menjadi kapling sumber penghasilan dan sumber kekuasaan bagi pengusaha angkot dalam relasi kuasa dalam penyelenggaraan layanan angkutan di Jakarta, melemahnya pemerintah dan publik dalam mengontrol kualitas layanan angkot dan memburuknya kualitas layanan angkot."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>