Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Genta Pratama
"Teknologi Internet of Things (IoT) semakin menyebar luas, dan kegunaannya menjadi semu di berbagai bidang kehidupan dan industri dengan perkembangan jaringan 5G beberapa tahun silam. Dengannya, berbagai perangkat bisa terhubung ke Internet dan saling bertukar data. Kini, industri 4.0 sudah memanfaatkan kekuatan teknologi Internet of Things yang disebut industrial IoT. Pada umumnya, IoT tidak membutuhkan koneksi yang cepat karena data yang dikirimkan dari perangkat ukurannya tidak besar. Namun, dibutuhkan koneksi yang stabil agar data dari perangkat bisa sampai ke internet dengan waktu senyata mungkin. Melihat perkembangan IoT yang sangat pesat di berbagai bidang, penulis mengembangkan dan menganalisa sebuah purwarupa sistem IoT untuk sektor pertanian, yaitu flow control air dan pupuk cair yang mampu mengeluarkan jumlah kedua cairan dengan tepat berdasarkan kondisi kelembaban tanah, sekaligus memonitor kelembaban dan suhu udara. Sistem dikembangkan pada platform NodeMCU ESP8266. Data yang diambil adalah akurasi dari jumlah fluida yang dikeluarkan dari jumlah yang dimasukan oleh user, kemampuan alat untuk mempertahankan kelembaban tanah, dan umpan balik dari user akan alat ini. Diharapkan dari hasil ini, petani dan peserta sektor pertanian dapat memanfaatkan sistem ini dengan sepenuhnya untuk meningkatkan teknologi pertanian indonesia dan kualitas panen, serta membuat kegiatan bertani lebih mudah secara jarak jauh.

Internet of Things (IoT) Technology has become widespread, and its usability has become more apparent in a number of industrial and personal sectors with the development of the 5G network in recent years. With it, multiple devices could be connected to the internet and exchange data with one another. Now, industry 4.0 has taken full advantage of this technology, which became known as Industrial IoT. Generally, IoT doesn’t require a fast connection since the data that’s being sent are relatively small. However, it requires a stable connection to ensure the data could reach its designated destination as close to real-time as possible. Looking at the fast IoT progression in multiple sectors, the writer intends to develop and analyze an prototype IoT system on the agriculture sector, which is a flow control for water and liquid fertilizer that’s able to dispense the proper amount of both liquids depending on the current soil humidity, whilst keeping tabs on temperature and air humidity. The data taken is the accuracy of dispensed fluid based on the user’s input, the ability to maintain soil’s moisture level, and a user review regarding the tool. All of the data is uploaded to a cloud IoT platform ThingSpeak, where the live data feed of soil humidity, temperature, and air humidity can be viewed on the web-application by taking data from the cloud platform. With these results, the writer hopes for farmers and agriculture sectors’ participants to take full advantage of this system to further increase Indonesia’s agriculture technology level and the quality of crops, and makes farming possible from remote distances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listyo Edi Prabowo
"Pada negara dengan iklim tropis, Air Conditioner (AC) sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Perangkat AC digunakan sebagai sistem pendingin ruangan pada rumah, gedung, dan bangunan lainnya. International Energy Associations (IEA) memperkirakan permintaan listrik untuk pendingin ruangan dapat meningkat hingga 50% secara global pada tahun 2030. Teknologi AC inverter terbaru mampu mengurangi konsumsi energi listrik, memangkas beban puncak, dan juga meningkatkan kualitas udara. Namun, AC generasi terbaru ini masih terlalu mahal bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, perangkat AC generasi lama masih banyak digunakan di negara-negara berkembang. Meningkatkan efisiensi energi dari perangkat AC ruangan dapat menghasilkan penghematan energi di seluruh dunia secara signifikan. Namun meningkatkan efisiensi energi AC, biasanya mengurangi kenyamanan pengguna di dalam ruangan. Penelitian ini mencoba untuk membuat sistem kontrol AC untuk efisiensi energi dengan mempertahankan kenyamanan pengguna. Untuk meningkatkan efisiensi energi, AC dikendalikan oleh perangkat remote berbasis Internet of Things (IoT) yang terhubung dengan model machine learning yang dijalankan di server. Alat ini mengukur data suhu, kelembaban, intensitas suara, dan deteksi manusia untuk selanjutnya dikirimkan ke server. Machine learning yang dijalankan di server menggunakan metode pembelajaran supervised learning dengan algoritma seleksi Random Forest. Machine learning secara teratur memberikan data feedback berupa kondisi thermal comfort model ruangan kepada perangkat remote berbasis IoT, Perangkat remote melakukan kontrol suhu AC di dalam ruangan serta kecepatan kipas AC berdasarkan hasil feedback dari machine learning. Hasil percobaan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kontrol ini dapat menurunkan konsumsi daya listrik pada AC dengan hasil pengukuran kenyamanan termal ruangan yang masih sesuai dengan ketentuan human thermal comfort model. Pada akhirnya sistem kontrol ini mampu mengurangi konsumsi daya AC dengan menyesuaikan suhu dan kecepatan kipas supaya lebih efisien dalam konsumsi energi listrik, namun tetap mempertahankan kenyamanan termal ruangan.

In a country with a tropical climate, Air Conditioner (AC) has become a necessity for today's society. Air conditioner devices are used widely as cooling systems for homes, buildings, and other buildings. The International Energy Associations (IEA) estimates electricity energy demand for air conditioner can increase by up to 50% globally by 2030. The latest inverter air conditioner technology can reduce electrical energy consumption, reduce peak loads, and improve air quality. However, this latest generation of air conditioners is still too expensive for most people. Therefore, old generation AC devices are still widely used in developing countries. Improving the efficiency of room air conditioners (AC) can lead to significant energy savings. In contrast, by increasing the energy efficiency it usually reduces the convenience satisfaction factor. This research tries to create an AC control system for increasing the energy efficiency while still maintaining the comfort level of the room users. AC is controlled by smart remote based on Internet of Things (IoT) and connected to machine learning. This device measures temperature, humidity, sound intensity, and human detection data to be sent to the server. Machine learning works with supervised learning method and Random Forest selection algorithm in a server to provides room thermal comfort conditions data to IoT-based remote device. Remote device controls the AC temperature and fan speed based on feedback from machine learning. The results from this research indicate that this control system is able to reduce electrical power consumption of air conditioner. The results of the thermal comfort analysis of the room are also still in accordance with the provisions of the human thermal comfort model. In the end, this control system is able to reduce AC power consumption by adjusting the fan speed and temperature, but still maintain the thermal comfort level of the users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Gegas Giani
"Meningkatnya populasi lansia di Indonesia merupakan pertanda bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan populasi yang menua. Secara intrinsik, populasi lansia lebih rentan terhadap masalah kesehatan karena fungsi kognitif mereka yang menurun. Data menunjukkan 7,25 persen lansia di Indonesia tinggal sendiri baik karena pilihan maupun terpaksa. Perlu ada sistem yang dapat memantau kesehatan lansia dari jarak jauh, dapat memberikan informasi mengenai kesehatan mereka dan bertindak sebagai sistem darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Sistem IoT cocok untuk pekerjaan ini karena kemampuannya untuk terhubung melalui internet secara real-time. Sistem ini terdiri dari tiga bagian: perangkat yang dapat dikenakan, unit alarm, dan aplikasi android. Perangkat yang dapat dikenakan memonitor detak jantung pengguna, suhu tubuh, pelacakan posisi, dan deteksi jatuh. Data tersebut ditangkap oleh sensor lalu dikirim melalui firebase. Aplikasi android membaca data dari firebase dan menampilkan ketidaknormalan kondisi pengguna. Saat tombol panik pada perangkat ditekan, terdeteksi jatuh, atau kondisi pengguna kritis, unit alarm akan menyala untuk memperingatkan warga sekitar, demi respon cepat yang diperlukan oleh pengguna. Sistem ini mencapai akurasi 81 persen untuk deteksi jatuh, selisih jangkauan GPS ± 20,53m dibandingkan smartphone, dan 83,75 persen dalam mendeteksi perubahan posisi (berdiri, berbaring, tengkurap).

The growing population of elderly in Indonesia is a sign of an ageing population. Intrinsically, the older populace are more susceptible to accidents due to their deteriorating cognitive functions. Data shows 7.25 percent of elderly in Indonesia lives alone either by choice or necessity. There needs to be a system in place to monitor the elderly remotely, which provides information regarding their well-being and acts as an emergency system. This system consists of three parts: wearable device, alarm unit, and an android application. The wearable device monitors the user’s heart rate, body temperature, position tracking, and fall detection. These data are captured by the sensor in the device are then sent momentarily to firebase. The android application reads the data from firebase and displays any abnormalities within the user’s condition. The moment the panic button is pressed, a fall is detected, or the user is in a critical condition, the alarm unit will turn on alerting surrounding neighbors, as a quick response might be needed by the user. The system achieved an 81 percent accuracy for fall detection, a ± 20.53m GPS range difference compared to smartphone, and 83.75 percent in detecting a position change (standing, lie down, prone)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irfan Kurniawan
"ABSTRACT
Di Indonesia banyak terjadi kasus kebakaran terutama di daerah urban. Kerugian yang ditimbulkan oleh kasus-kasus kebakaran tersebut terbilang cukup besar. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan pemadam kebakaran untuk mengakses lokasi kebakaran pada jalan-jalan yang sempit. Dalam penelitian ini dibuat sistem pengiriman data dan navigasi purwarupa kendaraan pemadam kebakaran pintar yang berbasis Internet of Things. Sistem pengiriman data menggunakan modul WiFi ESP-01 2.4 GHz yang dihubungkan oleh mobile AP Access Point . Sistem navigasi menggunakan modul GPS u-blox NEO-6M untuk mendapatkan data latitude dan longitude. Untuk mendeteksi halangan obstacle digunakan modul ultrasonic ranging HC-SR04 yang diatur dengan batas 1 meter dari benda di depannya. Untuk mengatur kondisi gas dan rem digunakan mini servo motor 180o masing-masing satu buah dan bekerja saling berkebalikan. Untuk mengatur arah belok digunakan stepper motor 5.625o/64 step. Seluruh data hasil pengjuian dikirimkan di server dan disimpan dalam database. Dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem bekerja sesuai dengan algoritma yang diberikan. Dari hasil pengujian diketahui bahwa terdapat packet loss sebesar 11.33 dari 300 paket data yang dikirimkan ke server. Sensor jarak mendeteksi obstacle rata-rata pada jarak 822.39 milimeter dari jarak batas seharusnya 1000 milimeter. Waktu pengereman yang dibutuhkan dari mulai terdeteksinya obstacle adalah sekitar 1-2 ms. Algoritma pelacakan yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan yaitu dapat terpantau melalui website secara real-time.

ABSTRACT
There are many fire disasters happen in Indonesia especially in urban area. The damage occured because of that cases is quite massive. It happened because the firefighter can not access the fire location in small alley. In this study, the author designed a prototype of smart firefighter vehicle data logging and navigation system based on Internet of Things. The data logging system use ESP 01 WiFi module at 2.4 GHz which connected to mobile AP Access Point . The navigation system use u blox NEO 6M GPS module to get latitude and longitude coordinate data. To detect obstacles, the author use HC SR04 ultrasonic ranging module which has been set with 1 meter threshold to the obstacle at the front. To controlling acceleration and braking system, the author use 180o mini servo motor, one is for acceleration and the other one is for braking which is work in the opposite way. To controlling turning direction, the author use 5.625o 64 stepper motor. From the test results can be seen that the system has been able to work in accordance with an algorithm that is designed. Test results show that system has packet loss about 11.33 from 300 data package that sent from microcontroller to the server.Distance sensor can detect obstacle in average 822.39 millimeter distance from obstacle where it should be 1000 millimeter from obstacle. The time to brake, from time when obstacle detected by distance sensor to time when brake servo motor moved is about 1 2 millisecond. The tracking algorithm that was made meets expected result where we can monitor end device real time in website."
2017
S69486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Abdul Aziz
"ABSTRAK
Data aggregation atau segala proses pengumpulan informasi dan penyederhanaan dalam bentuk ringkasan yang mudah untuk dipahami kerap menjadi permasalahan dalam sebuah sistem Internet of Things (IoT). Sistem operasi RIOT adalah sebuah  sistem operasi khusus untuk mikrokontroller yang mensupport modularity, real-time, dan memiliki container data seperti Phydat yang dapat mengolah banyak jenis data. Penggunaan sistem operasi RIOT akan dapat menyelesaikan permasalahan agregasi data pada sistem IoT, meskipun begitu arsitektur jaringan saat ini yaitu Internet Protocol (IP) masih kurang maksimal dalam menerapkan agregasi data pada lingkungan IoT. Named Data Networking (NDN) yang merupakan arsitektur jaringan yang bersifat data-sentris hadir sebagai solusi permasalahan jaringan IoT dengan menggunakan struktur jaringan yang low powered, reliable, secure, dan robust. Dalam skripsi ini, penulis merancang penerapan NDN di sistem operasi RIOT pada sebuah alat plant monitoring untuk mengatasi permasalahan sistem yang kurang layak untuk menjalankan fungsi agregasi data.

ABSTRACT
Data aggregation is any process in which information is gathered and expressed in a simpler form, data aggregation is one the persisting problem in an Internet of Things (IoT) system. RIOT Operating system is a dedicated operating system for a low powered microcontroller that supports modularity, real-time, and cluster data management using data container. The usage of RIOT operating system can solve the existing problem of data aggregation in IoT system, however that current network architechture which is Internet Protocol (IP) is also not suitable for data aggregation purposes. Named Data Networking (NDN) is a new network architechture that has data centric as its main core, the focus on data mean the focus on device communication can shift from host to the data itself. NDN can be one of the solutions for creating a better environment for data aggregation purposes because the structure of NDN is designed for low powered, reliable, secure, and robust. For this thesis, writer hope to implement NDN together with RIOT operating system on a plant monitoring IoT device as to show how NDN-RIOT can create a better environment for data aggregation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Syamsidah
"Latar belakang: Bayi prematur, terutama late dan moderately preterm sering mengalami masalah kesehatan terutama masalah pernapasan, yang merupakan penyebab tertinggi kematian. Gangguan pernapasan sering dialami bayi prematur hingga sering membutuhkan bantuan pernapasan. Bantuan pernapasan berupa oksigenasi dan ventilasi membutuhkan pemantauan terhadap tekanan oksigen dan CO2. Analisis gas darah merupakan baku emas untuk memantau oksigenasi dan ventilasi. Saat ini dapat dilakukan pemantauan tekanan CO2 secara non invasif dengan monitor transkutan yang dilakukan secara kontinyu. Namun, penelitian terkait pemantauan CO2 transkutan pada bayi late dan moderately preterm belum banyak dilakukan, karena umumnya penelitian dilakukan pada bayi very dan extremely preterm. Di Indonesia juga belum didapatkan data penelitian pemantauan CO2 transkutan, khususnya pada bayi late dan moderately preterm.
Tujuan: Mengetahui karakteristik bayi usia kehamilan 32-36 minggu yang mendapat bantuan pernapasan serta presisi dan akurasi alat ukur tekanan CO2 transkutan pada bayi usia kehamilan 32-36 minggu yang mendapat bantuan pernapasan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah 35 bayi late dan moderately preterm dengan usia kehamilan 32 – 36 minggu yang mendapatkan bantuan pernapasan di unit Neonatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta pada bulan Juli hingga Desember 2019. Bayi tersebut akan dipasangkan alat ukur tekanan CO2 dan dilakukan pengambilan sampel Analisa Gas Darah (AGD) sebanyak tiga kali dan dilakukan pencatatan nilai tekanan CO2 yang didapat dari kedua alat ukur tersebut. Hasil yang didapat kemudian dibandingkan dan diolah secara statistik untuk menentukan akurasi dan presisi dari alat uji tekanan CO2 secara transkutan.
Hasil: Berdasarkan data dari tabel korelasi, didapatkan bahwa nilai koefisien korelasi terhadap kadar CO2 pada pemeriksaan melalui AGD dan alat CO2 Transkutan secara total adalah sebesar 0,738 (p <0,001). Berdasarkan hasil ini, didapatkan bahwa alat uji tekanan CO2 secara transkutan memiliki korelasi positif sedang dengan AGD. Hal ini berarti semakin tinggi kadar CO2 pada AGD akan memberikan peningkatan nilai yang terbaca pada alat uji CO2 secara transkutan dengan kekuatan sedang. Berdasarkan grafik Bland – Altman, dapat ditentukan bahwa Level of agreement dari penelitian ini berdasarkan hasil pemeriksaan kedua alat tersebut adalah -14,46 hingga 6,9 dengan nilai mean difference dari hasil penelitian ini adalah -3,78.
Simpulan: Alat ini memiliki presisi yang kurang baik. Namun, alat ini juga memiliki korelasi positif yang kuat pada hasil pengujian dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Berdasarkan grafik Bland-Altman yang diperoleh dari penelitian, alat ini dapat dikatakan memiliki nilai akurasi yang cukup baik. Alat ini tidak bisa menggantikan pemeriksaan baku emas tetapi hanya bersifat sebagai pelengkap dalam melakukan perawatan bayi di NICU, sehingga dapat mengurangi frekuensi pengambilan sampel darah untuk melakukan pemeriksaan baku emas.

Background: Neonates who born premature, especially late and moderately preterm, often experience health problems, especially repiratory problems, which are the highest causes of death. Respiratory disorders are often experienced by premature neonates and often need respiratory support device. Respiratory support device in the form of oxygenation and ventilation requires monitoring of oxygen and CO2 pressure. Blood gas analysis is the gold standard for monitoring oxygenation and ventilation. Currently, non-invasive CO2 pressure monitoring can be carried out with continuous transcutaneous monitoring. However, studies related to monitoring of transcutaneous CO2 in late and moderately preterm infants have not been done much, because generally research is conducted on very and extremely preterm infants. In Indonesia there is no research data on transcutaneous CO2 monitoring, especially in late and moderately preterm infants.
Objective: To determine the characteristics of 32-36 weeks gestational age neonates who receive respiratory support device and the precision and accuracy of transcutaneous CO2 measuring devices in 32-36 weeks gestational age neonates who receive respiratory support device.
Method: This study is a diagnostic test that uses a cross sectional study design. Subjects were 35 late and moderately preterm infants with 32-36 weeks gestational age who received respiratory support device at the Neonatology unit of Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) in Jakarta on July to December 2019. The neonates would be fitted with a transcutaneous CO2 and taken Blood Gas Analysis (BGA) sample three times and recording the CO2 pressure values obtained from the two measuring devices. The results obtained will be compared and processed statistically to determine the accuracy and precision of the transcutaneous CO2 device.
Results: Based on data from the correlation table, it was found that the value of the correlation coefficient on CO2 levels on examination through BGA and the Transcutaneous CO2 device in total was 0.738 (p <0,001). Based on these results, it was found that the transcutaneous CO2 device had a strong positive correlation with BGA. This means that the higher levels of CO2 in the BGA will provide an increase in the value read on the Transcutaneous CO2 device with strong strength of correlation. Based on the Bland-Altman graph, it can be determined that the level of agreement of this study based on the results of the examination of the two measurement is -14.46 to 6.9 with the mean difference from the results of this study is -3.78.
Conclusion: Transcutaneous CO2 measurement device has low precision but also has a strong positive correlation on the test results using the Spearman correlation test. Based on Bland – Altman graph from the study, the device can be said to have a good accuracy. This device can’t replace the gold standard examination but can only as a complement in taking care of neonates in the NICU, to reduce the frequency of blood sampling for conducting gold standard examinations.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlan Harits
"Perangkat Internet of Things (IoT) telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2020 diketahui bahwa terdapat sekitar 11.3 miliar perangkat IoT yang terhubung di seluruh dunia dan akan terus berkembang setiap tahun. Salah satu tantangan yang dapat timbul pada penggunaan perangkat IoT adalah pada aspek keamanan dimana terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan peningkatan keamanan, salah satunya adalah pada sisi kode sumber yang digunakan untuk menjalankan perangkat IoT. Penelitian ini akan melakukan analisis terhadap efektivitas peningkatan keamanan melalui metode shifting left security yaitu kode sumber atau hasil kompilasi kode sumber akan dianalisis sebelum dirilis pada perangkat IoT serta pengujian perangkat IoT dalam lingkungan internal sebelum dirilis ke publik. Pada penelitian ini telah dilakukan percobaan terhadap serangan SQL Injection, Broken Authentication, dan Denial of Service serta diketahui bahwa terdapat peningkatan sebesar 66% pada implementasi metode shifting left security dalam pengembangan perangkat IoT yaitu terdapat serangan SQL Injection dan Broken Authentication yang dapat dicegah serta serangan Denial of Service yang masih ditemukan setelah metode shifting left security diterapkan.

Internet of Things (IoT) devices have had significant increase during the last few years, in 2020 it is known that there were approximately 11.3 billion connected devices around the world and is continuing to develop throughout each year. One of the challenges that may occur when implementing IoT devices is security in which there are several approaches that can be taken for increasing security, one of the approaches is through analyzing the source code that is used for running the device. This research will conduct an analysis upon the effectiveness of shifting left security where the source code or the binary will be analyzed before it is deployed onto the IoT device as well as testing the IoT device in an internal environment prior to public release. Based on the tests conducted in this research through several attacks such as SQL Injection, Broken Authentication, and Denial of Service it is known that the security of IoT devices can be improved by 66% when implementing the shifting left security method in which SQL Injection and Broken Authentication are two of the attacks that can be mitigated while Denial of Service attack still persists after the shifting left security method had been implemented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Rheza Nasa’i
"International Civil Aviation Organization (ICAO) menetapkan Aeronautical Telecommunication Network (ATN) sebagai standar protokol komunikasi baru untuk menjamin efektivitas dan efisiensi manajemen lalu lintas udara. Tingginya biaya implementasi ATN mendorong Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memulai pengembangan modul ATN untuk Kernel Linux sebagai Free/Open Source Software. Modul ATN masih perlu diperbaiki agar memenuhi standar ISO/IEC. Dalam skripsi ini, penulis berhasil menambah kemampuan routing pada modul ATN berdasarkan ISO/IEC 8473-1:1994 dengan menamba-hakan struktur data FIB dan fitur packet data forwarding. Modul tersebut berhasil dipasang pada System On Chip Raspberry Pi dan berhasil melakukan forward paket data ATN dengan beragam ukuran paket.

International Civil Aviation Organization (ICAO) sets Aeronautical Telecommu-nication Network (ATN) as the new standard communication protocol to ensure effectiveness and efficiency of air traffic management. The high implementation cost of ATN encourage the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) to start the development of ATN module for Linux Kernel as Free/Open Source Software. ATN modules still need to be improved to meet the standards of ISO/IEC. In this thesis, the author managed to add routing capabilities to the ATN module based on ISO/IEC 8473-1:1994 by adding the FIB data structures and packet data forwarding feature on CLNP. The module is successfully installed on a System On Chip Raspberry Pi and managed to forward ATN packets which differed in packets size."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandhita Zefania Maharani
"

Ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian utama masyarakat perkotaan karena tingginya urbanisasi, keterbatasan lahan, dan rendahnya produksi makanan lokal. Urban farming muncul sebagai solusi dengan tujuan memproduksi makanan lokal, meningkatkan nutrisi, dan mendorong pertanian berkelanjutan di lahan sempit. Dalam konteks urban farming, pengetahuan tentang metode bercocok tanam di lahan sempit menjadi kunci sukses dalam budidaya produk pangan. Namun, tantangan memasuki urban farming cukup besar karena dibutuhkan pengetahuan yang cukup dan kurangnya sistem pendukung lainnya. Oleh karena itu, diperlukan layanan digital yang menyediakan informasi komprehensif, detail, dan terstruktur mengenai urban farming yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Pada mulanya, penulis melakukan systematic literature review untuk menemukan gap dengan penelitian sebelumnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Design Science Research yang menerapkan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 20 narasumber menggunakan open question. Kemudian, hasil dari penelitian kualitatif dianalisis dengan thematic analysis dan akan menjadi sumber acuan pembuatan model adopsi layanan digital urban farming. Pada penelitian kuantitatif, penulis menyebarkan kuesioner secara daring dan didapatkan 573 responden. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa desain antarmuka layanan digital urban farming dalam bentuk high fidelity prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna dari perspektif pelaku urban farming dan praktisi di bidang ilmu terkait yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis dan perancangan aplikasi memberikan solusi desain antarmuka, serta evaluasi oleh pelaku urban farming dan masyarakat melalui expert review, usability testing, dan Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Hasil evaluasi desain antarmuka tersebut menunjukkan bahwa perancangan layanan digital urban farming dapat memberikan kepuasan kepada pengguna untuk mengadopsi layanan tersebut dari sisi usability. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengguna mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan dalam urban farming. Berdasarkan metodologi Design Science Research, purwarupa ini menggabungkan berbagai fitur, seperti edukasi, forum, konsultasi ahli, pengingat, pemberian bantuan, dan e-marketplace. Penelitian ini berkontribusi untuk mempromosikan dan mendukung ketahanan pangan dengan bantuan platform digital di lingkungan perkotaan.


Food security and sustainable development are major concerns for urban communities due to high urbanization, limited land, and low local food production. Urban farming emerged as a solution with the aim of producing local food, improving nutrition, and promoting sustainable agriculture on small plots of land. In the context of urban farming, knowledge of farming methods on narrow land is the key to success in cultivating food products. However, the challenge of entering urban farming is considerable as it requires sufficient knowledge and lack of other support systems. Therefore, there is a need for a digital service that provides comprehensive, detailed and structured information on urban farming that can be widely accessed by the public. At first, the author conducted a systematic literature review to find gaps with previous research. The research methodology used is design science research that combines mixed methods consisting of qualitative research and quantitative research. Qualitative research was conducted on 20 interviewees with semi structured using open questions. Then, the results of the qualitative research were analyzed with thematic analysis and were the source of reference for making the digital urban farming service adoption model. In the quantitative research, researchers distributed questionnaires online and obtained 573 respondents. The final result is a digital urban farming service interface design in the form of a high fidelity prototype according to user needs from the perspective of urban farming actors and practitioners in related fields of science obtained through interviews and questionnaires. Analysis and design of the application provides interface design solutions, and will be tested by urban farming actors and the public through expert review, usability testing, and Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The results of the interface design evaluation show that the design of urban farming digital services can provide satisfaction to users to adopt these services in terms of usability. This research aims to support users to get the information, resources, and support needed in urban farming. Based on the Design Science Research methodology, the prototype incorporates various features, such as education, forum, expert consultation, reminders, assistance, and e-marketplace. This research contributes to promoting and supporting food security with the help of digital platforms in urban environments.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>