Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Rizky Pratama
"Status Jakarta sebagai kota primat di Indonesia juga berpengaruh terhadap kerawanan kota ini di masa pandemi COVID-19. Hingga akhir 2020, Jakarta menempati posisi tertinggi untuk kenaikan dan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia. Pemerintah pun membekali masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang memprioritaskan kesehatan di masa pandemi, dengan pedoman-pedoman protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat dan fasilitas umum, salah satunya adalah di pusat perdagangan yaitu pasar. Penyebaran COVID-19 dan keberadaan pasar, dapat dikaji dalam perspektif kajian perkotaan. Menurut beberapa teori, pasar merupakan objek vital perkotaan dan juga salah satu pembentuk struktur kawasan perkotaan. Meski di tengah kondisi pandemi, aktivitas perdagangan di pasar di DKI Jakarta masih tetap berjalan. Dengan beroperasinya pasar di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya pulih, maka risiko penyebaran COVID-19 di pasar adalah nyata. Oleh karena tingginya risiko penyebaran COVID-19 pada kegiatan pasar, dan agar proses jual beli di pasar tetap dapat berlangsung dengan aman, maka perlu dilakukan tinjauan penerapan protokol kesehatan di pasar di DKI Jakarta selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan umengevaluasi kebutuhan fasilitas pemenuah protokol kesehatan dalam operasional pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif. Amalisis spasial dilakukan dengan menggunakan peranti lunak QGIS untuk menentukan pasar prioritas penanganan. Importance Performance Analysis digunakan dalam analisis kuesioner, sedangkan untuk memperkaya hasil analisis kuantitaitf, dilakukan wawancara mendalam dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pasar sebagai objek vital perkotaan masih belum dapat digantikan. Pengunjung pasar memerlukan fasilitas yang membuat mereka tetap merasa higienis saat berbelanja di pasar. Sementara keterbatasan jumlah personel dan anggaran menjadi salah satu faktor dominan yang dapat menghambat penerapan protokol kesehatan di pasar.

Jakarta's status as a primate city in Indonesia also affects the city's vulnerability during the COVID-19 pandemic. Until the end of 2020, Jakarta occupies the highest position for the increase and number of COVID-19 cases in Indonesia. The government also equips the public in carrying out daily activities that prioritize health during the pandemic, with health protocol guidelines in preventing and controlling COVID-19 in public places and facilities, one of which is in the trading center, especially market. The spread of COVID-19 and the existence of the market, can be studied from the perspective of urban studies. According to some theories, the market is a vital urban object and also one of the component of urban structures. Even in the midst of a pandemic, trading activities in the market in DKI Jakarta are still running. With the market operating in the midst of a pandemic that has not yet fully recovered, the spread of COVID-19 in the market is real. Due to the risk of the spread of COVID-19 in market activities, and in order for the spread in the market to continue, it is necessary to evaluate the implementation of helath protocol in DKI Jakarta market during the COVID-19 period. This study aims to evaluate the need for facilities that comply with health protocols in market operations. This study uses a mixed method approach. Spatial analysis was carried out using QGIS software to determine the initial market for handling. The importance of Performance Analysis in questionnaire analysis. To enrich the results of quantitative analysis, In-depth interviews were conducted using a descriptive analysis approach. The results showed that the role of the market as a vital object, still cannot be replaced. Market visitors need facilities that make them feel hygienic when shopping at the market. Meanwhile, the limited number of personnel and budget is one of the dominant factors that can implement health protocols in the market."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mogot, Pricilia Jeanned Arc Valensia
"Transportasi publik berfungsi sebagai penghubung kota yang dirancang untuk membantu mobilitas masyarakat perkotaan. Tetapi saat ini hal yang berbeda terjadi. Ketika virus COVID-19 melanda dunia dan menjadi pandemi sejak Maret 2020. Di DKI Jakarta menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mempengaruhi mobilitas masyarakat, sehingga jumlah penumpang Transjakarta pun menurun. Transjakarta adalah salah satu jenis Bus Rapid Transit (BRT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan terhadap fasilitas penunjang mobilitas penumpang Transjakarta untuk meningkatkan kepercayaan penumpang dalam menggunakan Transjakarta sebagai moda transportasi dalam mobilitas sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian dilakukan analisis spasial dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.5. Sedangkan untuk analisis kuisioner menggunakan pendekatan Importance Performance Analysis (IPA) dengan menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) mengakibatkan penurunan jumlah penumpang Transjakarta secara signifikan, Selain itu, berdasarkan potensi tingkat kerawanan dari masing-masing koridor Transjakarta menunjukkan bahwa terdapat koridor yang memiliki nilai potensi tinggi sehingga menjadi koridor prioritas dalam penyediaan fasilitas. Penyediaan fasilitas penunjang sangat dibutuhkan sebagai antisipasi dari dampak kebijakan PSBB terhadap mobilitas penumpang Transjakarta berupa meningkatnya kembali jumlah penumpang Transjakarta. Sehingga masyarakat dapat tetap melakukan mobilitas dengan aman dan nyaman.

Public transportation functions as a city link which is designed to assist the mobility of urban communities. But this time things were different. When the COVID-19 virus hit the world and became a pandemic since March 2020. DKI Jakarta implemented a Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy, affecting the mobility of the community, so that the number of Transjakarta passengers decreased. Transjakarta is a type of Bus Rapid Transit (BRT). This study aims to analyze the need for Transjakarta passenger mobility support facilities to increase passenger confidence in using Transjakarta as a mode of transportation in daily mobility. This study uses a quantitative approach. In this study, a spatial analysis was carried out using ArcGIS 10.5 software. As for the questionnaire analysis using the Importance Performance Analysis (IPA) approach using SPSS 25. The results showed that the Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy resulted in a significant reduction in the number of Transjakarta passengers. In addition, based on the potential level of vulnerability of each Transjakarta corridor indicates that there are corridors that have high potential value so that they become priority corridors in the provision of facilities. The provision of supporting facilities is urgently needed in anticipation of the impact of the PSBB policy on Transjakarta passenger mobility in the form of an increase in the number of Transjakarta passengers. So that people can continue to do mobility safely and comfortably."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Meliana Elisabet
"Provinsi DKI Jakarta menempati jumlah kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia bulan Juni 2021. Upaya pencegahan dilakukan melalui kebijakan nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 mewajibkan pelaksanaan protokol kesehatan. Pasar merupakan tempat berkerumun orang sehingga sangat berpotensi dalam penularan COVID-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku pedagang menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional pada 165 pedagang pasar yang diambil secara acak. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner mandiri secara online, dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Sebesar 74 (44,8%) pedagang dengan skor perilaku 56,79 (skala 100) dalam mencegah COVID-19, perilaku tertinggi yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki area pasar (71,31%), terendah pada upaya untuk meminimalkan kontak di area pasar dengan pelanggan (42,83%). Jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana merupakan variabel yang berhubungan dengan perilaku pedagang. Sikap merupakan variabel yang paling dominan terkait dengan perilaku pedagang di Pasar Induk Kramat Jati 2021, pedagang yang bersikap positif akan 4,2 kali berperilaku baik dibanding yang bersikap negatif setelah dikontrol oleh pengetahuan, ketersediaan sarana, persepsi kerentanan, keseriusan dan hambatan serta dukungan teman dan kebijakan. Sikap pedagang perlu ditingkatkan dengan peningkatan pengetahuan, pemenuhan sarana protokol kesehatan, kolaborasi antara PD Pasar Jaya, Puskesmas dan Tokoh Masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan Pasar

DKI Jakarta Province occupies the highest number of positive COVID-19 cases in Indonesia, June 2021. Prevention efforts are carried out through policy number HK.01.07/Menkes/413/2020 requiring the implementation of health protocols. The market is a place where people congregate, so it has the potential to spread COVID-19. This study aims to determine the behavioral determinants of traders implementing health protocols to prevent the spread of COVID-19 in the market. The study used a quantitative approach with cross sectional design on 165 market traders who were taken at random. Data were collected by filling out an online self-administered questionnaire, analyzed using the chi square test and multiple logistic regression. As many as 74 (44.8%) traders have good behavior, skor 56.79 (a scale of 100) in preventing COVID-19. The highest behavior is washing hands before and after entering the market area (71.31%), the lowest is in efforts to minimize contact in the market area with customers using a barrier/plastic/faceshield (42.83%). Attitude is the most dominant variable related to the behavior of traders in the Kramat Jati Main Market 2021, traders who have a positive attitude will be 4.2 times better behaved than those who behave negatively after being controlled by knowledge, availability of facilities, perceptions of vulnerability, seriousness and obstacles as well as support from friends and family. policy. The attitude of traders needs to be improved by increasing knowledge, supported by the fulfillment of health protocol facilities, collaboration between PD Pasar Jaya, Puskesmas and Community Leaders in implementing health protocols in the Market environment"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayomi Dita Rarasati
"Kebakaran dapat mengakibatkan kerugian, baik fatal mau pun tidak fatal, terhadap bangunan itu sendiri serta bangunan yang ada di sekitarnya. Kebakaran dapat berakibat langsung, yaitu adanya kerusakan bangunan dan meninggalnya penghuni bangunan. Selain itu kebakaran dapat juga berakibat tidak langsung, yaitu terhentinya aktivitas yang ada dalam bangunan tersebut.
Kebakaran pasar di Jakarta cukup sering terjadi dikarenakan kurangnya kepedulian penghuni pasar terhadap risiko kebakaran, minimnya fasilitas pencegah kebakaran dan kondisi lingkungan pasar yang tidak tertata rapi. Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen risiko kebakaran pasar yang baik untuk pencegahannya. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam manajemen risiko kebakaran adalah dengan cara mengidentifikasi, mengurangi dan mengalihkan risiko.
Penelitian dilakukan pada pasar yang terrnasuk dalam kategori kelas A dengan kondisi fisik yang sama, yang dikategorikan pasar kelas sedang. Kemudian juga dibandingkan dengan pasar-pasar yang memiliki kondisi yang sangat baik dan sangat buruk.
Asesmen risiko kebakaran dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui survei responden yang kemudian data-data tersebut ditransformasikan ke dalam fungsi kerapatan probabilita. Nilai risiko kebakaran didapatkan dari perhitungan berbasis formula Gretener di mana padanya dimasukkan fungsi kerapatan probabilita terkait, berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya.
Nilai asesmen risiko kebakaran pasar didapatkan melalui simulasi Monte Carlo, dan berdasarkan simulasi tersebut elemen-elemen yang mempengaruhi asesmen risiko kebakaran juga dapat diketahui.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan asesmen yang dilakukan tingkat risiko kebakaran pasar di DKI Jakarta dengan kelas sedang dimulai dari yang paling aman terhadap kebakaran adalah Pasar Kramat Jati, Pasar Palmerah, Pasar Minggu, Pasar Jatinegara, Pasar Mayestik, Pasar Tomang Barat, dan Pasar Senen Blok III.
Hasil yang didapat pada penelitian ketika pasar kelas sedang dibandingkan dengan pasar dengan kondisi ekstrim adalah pasar kelas sedang tersebut diapit oleh pasar dengan kondisi sangat baik dan pasar dengan kondisi sangat buruk.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pasar yang memiliki sistem proteksi dan sistem manajemen kebakaran yang baik memiliki kecenderungan nilai risiko kebakaran yang kecil, dan pasar yang tidak memiliki sistem proteksi dan sistem manajemen kebakaran yang kurang baik memiliki kecenderungan nilai risiko kebakaran yang besar.

Fire can caused losses, event fatal or not, to the building itself or the building nearby. Fire can gives direct losses, which is building damage or human death. For the indirect losses, fire can stop the activities that happened inside the building.
Fire in traditional markets in Jakarta mostly happened because of unawareness people in fire risk, minimum fire protection facility and messy traditional markets setting. Therefore, a good fire risk management is needed as avoidance. Things that can be done in fire risk management are identifying, reducing and transferring the risk.
The research was done in traditional markets in A-Class categorization, and then compared with traditional markets in extremely good condition and extremely bad condition.
Fire risk assessment was done by collecting some data through respondents. Those data then transformed to probability distribution function. The risk assessment was gained from a calculation based on Gretener formulation, which has probability distribution function related inside.
Monte Carlo simulation was used to gain the fire risk assessment. From the simulation above, the elements that give effect to the assessment were also obtained.
According to the assessment, it is gained that the risk of fire in traditional markets in Jakarta from the safest are Kramat Jati, Palmerah, Minggu, Jatinegara, Mayestik, Tomang Barat and Senen Blok III.
The result then compared by traditional markets with extreme condition, and those extreme markets are outside the markets mentioned above.
According to the research, it is concluded that traditional market with a good fire system protection and fire system management has a low indication of fire risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muljadi
"Penelitian ini berjudul "Mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dalam pemenuhan hak atas kesehatan peserta askes (studi kasus di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta)". Latar belakang pemilihan judul ini didasarkan pada fenomena empiris dan teoritis, dimana pada Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta diindikasikan mutu kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi pesrta Askes kurang memenuhi harapan pasien. sehingga diperlukan perbaikan mutu pelayanan kesehatan terutama bagi peserta Askes.
Lokasi penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan metode penelitian penelitian kualitatif dengan menggaii informasi dari 54 respondenlinforman. Beranjak dari latar belakang tersebut di atas rumusan masalah yang mengemuka adalah : (1) Bagaimana tanggapan pasien rawat inap (Pasien peserta Askes) atas pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta? (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta?.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 42.6 % responden menyatakan tidak puas atas pelayanan administrasi pendaftaran dengan alasan birokrasi pendaftaran terlalu panjang. 46,3 % responden menyatakan tidak puas alas sikap petugas dalam melayani, karena bersikap kurang ramah. Sikap petugas tersebut terjadi karena jumlah petugas yang relative sedikit, sehingga mereka merasa kerepotan dalam rnelayani pasien.
Terdapat 38.9 % responden merasa tidak puas atas pelayanan petugas medis pada saat masuk UGD. Bagi yang tidak puas (38.9 %) terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab diantaranya pada saat mereka datang ke UGD (rata diluar jam kerja) banyak pasien yang harus ditangani, sehingga terkesan diabaikan oleh petugas medis UGD.
Terdapat 46.3 % responden merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan pada pasien gawat darurat, kerena petugas medis dinilai kurang cekatan dalam menangani pasien gawat darurat. Pada umumnya sikap dokter cukup ramah dan penuh perhatian pada pasien. Namun demikian terdapat 48.1 °Io responden yang menyatakan tidaklkurang puas terhadap pelayanan dokter, karena dokter yang melayani pasien bersikap kurang ramah dan kurang perhatian. secara umum pelayanan yang diberikan oleh perawat cukup baik. Namun demikian masih terdapat pasien yang merasa kurangltidak puas terhadap pelayanan yang diberikan susterlperawat.
Terdapat 55.5 % responden merasa tidak puas atas menu yang dihidangkan, karena merasa kurang berselera terhadap menu yang dihidangkan. Terdapat 48.1 % responden merasa kurang/tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena tidak ada kipas angin. Terdapat 83.3 % responden menyatakan bahwa obat-obatan yang diberikan dokter tidak termasuk ke dalam daftar obat yang direkomendasikan PT Askes, sehingga membuat banyak pasien menjadi kecewa.
Memperhatikan hasil penelitian tentang kondisi pelayanan kesehatan di lingkungan RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, maka terdapat beberapa faktor kendala yang harus segera diatasi diantaranya : Untuk mempermudah/memperlancar pelayanan administrasi bagi peserta Askes yang ingin menggunakan jasa Rumah Sakit diperlukan sistem on line antara pihak Rumah Sakit dengan PT Askes sebagai penjamin klaim.
Kurangnya tenaga paramedis terutama yang melayani pendaftaran peserta Askes menumbuhkan dampak kurang optimalnya dalam memberikan pelayanan. Sistem pendidikan dan latihan bagi tenaga medis belum dilaksanakansecara optimal. Kurangnya tenaga perawat baik dari segi kualitas maupun kuantitas menjadi kendala bari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Terbatasnya tenaga juru masak dan tats boga menjadi kendala dalam menyajikan menu makanan. Keterbatasan dana untuk menyediakan tenaga kebersihan ruang rawat inap yang dapat senantiasa membersihkan ruangan setiap diperlukan. Manajemen Askes yang mensyaratkan standar harga obat bagi pada dokter yang relatif rendah, merupakan kendala bagi para pasien. Kondisi demikian sangat memberatkan pasien.

This research titled "The Quality of Hospital Health Services in the Fulfillment of Rights of Health for the Health Assurance (ASKES) Participant" (Case Study in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta)." Background of this title selection is based on empirical and theoretical phenomenon, which is Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, indicated that health service quality especially for ASKES participant less than what the participant hope for. Therefore need a of health service renewal especially for the ASKES participant.
Research located in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, with qualitative method of research through collecting information from 54 respondents. From the background mentioned above, issues that come ahead are : (I) How is the response of hospitalized patient (ASKES participants) for the health services given by Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta?, (2) What kind of factors that affecting the quality of health service in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta?
Result of the research showed that 42.6% respondent express unsatisfied for the administration service in registration because of long administration bureaucracy. Approximately 46.3% of respondents stating unsatisfied of officer behavior in giving service because of impolite attitude. This behavior happens because there are inadequate officer must handle many patients.
There are 38.9% respondents felt unsatisfied of medical officer services in handling ICU. One indicator for the disappointment is felt of ignored when they come to ICU after working hours, because of too many patients that have to be handled by the ICU officer.
There are 46.3% of respondents said unsatisfied for services given to the ICU patient, because the medical officer not adept in handling the ICU patient. Generally, doctor behaviors are friendly enough and give sufficient attention to the patient. However there are 48.1% respondents expressing not I less satisfied for doctor services. Respondents in general felt satisfy for the nurse gives an adequate service, even though some respondents still felt disappointed for the nurse services.
There are 55.5% respondents felt disappointed for the meal menu given, because they felt not interested for the menu served. Meanwhile 48.1% respondents said that they can not sleep well because there is no ventilator in the room. 83.3% respondents stated that medicine given by doctor sometime is not inclusive to the medication list that recommended by PT. ASKES, which is upset many patients.
Taking into consideration the end result of this research about the health services condition in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, there are many obstacles factors that must be straighten out, those are: makes the administration process easier for the ASKES participants that want to use the hospitals service, such as through the on line system between the hospitals and PT ASKES as a claim guarantor.
The inadequacy of paramedic official especially that provides the registration services for the ASKES participant, resulted in insufficient services is given. Education system and training for paramedic also implemented not optimal. Lack of nurses, in quality and the quantity, also become a problem for Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in maximizing the health services.
Insufficient chef and food science becomes problem in serving the meal menu. Other problem is limited funding to provide cleaning officer in hospitalize room that can clean the room in any time needed. ASKES management set a relatively low price of medicine as a requirement to the doctor, and this condition is very burdening patient.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngatman
"[Kasus TB paru di Indonesia masih tinggi, dan salah satu propinsi itu adalah DKI Jakarta.Kasus TB paru di DKI Jakarta masih perlu mendapatkan perhatian salah satunya pendekatan Progran CEPAT LKNU ini. Adanya program CEPAT LKNU ini, peneliti ingin melihat bagaimana pencapaian target dari komponen kegiatan yang telah ditetapkan oleh LKNU. Pencapaian hasil yang belum sesuai dengan target yang
ditentukan perlu adanya pendekatan yang lebih komprehensif. Sumber daya manusia yang menjalankan program perlu mendapat perhatian baik dari pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki. Keterlibatan pihak terkait juga menjadi kunci untuk mendukung terbentuknya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam program CEPAT LKNU ini.;Pulmonary TB cases in Indonesia is still high, and one of the province is the city Jakarta. Pulmonary TB cases in Jakarta still need to get the attention of one of them approach this program as CEPAT LKNU. CEPAT LKNU program, the researchers wanted to see how the achievement of the targets of the components of activities that have been set by LKNU. The achievement of results not in accordance with the specified target is need for a more comprehensive approach. Human resources run the program require attention both from the knowledge and skills possessed. The involvement of stakeholders is also a key to support the establishment of community participation and empowerment in this CEPAT LKNU program, Pulmonary TB cases in Indonesia is still high, and one of the province is the city
Jakarta. Pulmonary TB cases in Jakarta still need to get the attention of one of them
approach this program as CEPAT LKNU. CEPAT LKNU program, the researchers
wanted to see how the achievement of the targets of the components of activities that
have been set by LKNU. The achievement of results not in accordance with the
specified target is need for a more comprehensive approach. Human resources run the
program require attention both from the knowledge and skills possessed. The
involvement of stakeholders is also a key to support the establishment of community
participation and empowerment in this CEPAT LKNU program]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Shafia Rahmani
"Belanja pakaian kini tidak hanya dilakukan dengan membeli pakaian baru namun juga pakaian bekas atau dikenal dengan thrifting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi berdasarkan identitas pasar serta aksesibilitas pasar thrifting dan karakteristik konsumen berdasarkan perilaku konsumen yang terbagi atas motivasi belanja thrifting,demografi dan aktivitas belanja thrifting pada pasar thrifting di DKI Jakarta. Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, metode yang digunakan adalah metode analisis spasial deskriptif dengan data yang didapatkan dengan metode kuesioner dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa Pasar Senen dan Pasar Baru memiliki karakteristik lokasi yaitu mudah dilewati oleh transportasi umum serta kelas jalan berupa jalan arteri dan kolektor serta memiliki jumlah pedagang yang tinggi dengan fasilitas pasar yang lengkap. Pasar Kebayoran Lama hanya dilalui oleh jalan kolektor namun dapat diakses dengan semua jenis transportasi umum. Pasar Senen memiliki tipe konsumen rekreasi sering sesuai dengan karakteristik lokasi yang mudah dilewati jalan arteri dan kolektor serta transportasi umum dan simpulnya. Pasar Kebayoran Lama memiliki tipe konsumen “ekonomi cukup sering” dengan karakteristik lokasi yang mudah dilewati transportasi umum dan namun hanya dapat dilalui jalan kolektor. Pasar Baru memiliki tipe konsumen “ekonomi jarang” namun memiliki karakteristik lokasi mudah dilewati jalan arteri dan kolektor serta transportasi umum.

Shopping for clothes is now not only done by buying new clothes but also used clothes or known as thrifting. Thrifting is popular among young people because social media is spreading rapidly. This study aims to determine the characteristics of the location based on market identity and thrifting market accessibility and consumer characteristics based on consumer behavior which is divided into thrifting shopping motivation, demographics and thrifting shopping activities at the thrifting market in DKI Jakarta. In achieving the research objectives, the method used is descriptive spatial analysis method with data obtained by questionnaire method using accidental sampling technique. The results showed that Pasar Senen and Pasar Baru have location characteristics that are easy to pass by public transportation and road classes in the form of arterial and collector roads and have a high number of traders with complete market facilities. The Kebayoran Lama Market is only traversed by collector roads but can be accessed by all types of public transportation. The “frequent recreation” type of consumer chooses to shop for thrifting at Pasar Senen. The “quite frequent” economy type of consumer chooses to shop thrifting to Kebayoran Lama Market. The “rare economy” consumer type choose to shop thrifting Pasar Baru. Pasar Senen has a type of recreational consumer that is often in accordance with the characteristics of the location that is easy to pass by arterial and collector roads as well as public transportation and its nodes. Kebayoran Lama Market has a fairly frequent type of economic consumer and quite frequent recreation with the characteristics of a location that is easy to pass by public transportation but can only be passed by collector roads. Pasar Baru has a rare type of recreational consumer and a rare economy but has the characteristics of a location that is easy to pass by arterial and collector roads as well as public transportation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khonsa
"Pandemi COVID-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Terjadinya dua lonjakan kasus pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka menunjukkan adanya peningkatan resiko penularan COVID-19 di sekolah. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran penerapan protokol kesehatan di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 1 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023, sampel penelitian adalah 290 siswa SMAN 1 Jakarta yang diambil dengan metode non probability sampling. Data dianalisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan 51,4% siswa memiliki pengetahuan baik, 53,4% siswa memiliki sikap positif, 55,5% siswa memiliki dukungan teman kurang, 60% siswa memiliki dukungan guru baik, 65,9% siswa memiliki dukungan keluarga baik, 51,7% siswa menyatakan dukungan sekolah baik, 52,4% siswa memiliki perilaku penerapan protokol kesehatan baik. Secara umum lebih dari separuh siswa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Rekomendasi bagi peneliti berikutnya untuk meneliti secara kualitatif untuk mendapat gambaran yang lebih faktual.

The COVID-19 pandemic is still ongoing worldwide. The occurrence of two spikes in cases at the start of the implementation of face-to-face learning proves there is an increased risk of COVID-19 transmission in schools. The research was conducted to see an overview of the implementation of health protocols in schools through a quantitative method with a cross-sectional study design. The research sample was 290 students of SMAN 1 Jakarta who were taken using a non-probability method. The results of the univariate analysis showed that 51.4% students had good knowledge, 53.4% students had a positive attitude, 55.5% students had less peer support, 60% students had good teacher support, 65.9% students had good family support, 51.7% students stated that school support was good, 52.4% students had good health protocol implementation behavior. In general, more than half students have a good category for the application of health protocols. Recommendations for future researchers to do qualitative research to get a more factual picture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyos Fira
"Laporan penelitian yang diuraikan dalam tesis ini, tersusun berdasarkan penelitian tentang aktivitas kantau yang dilakukan oleh sebagian besar perantau Minang di Pasar Cipulir. Penelitian ini dilaiarbelakangi oleh merantau sebagai pola migrasi orang Minang dalam hubungannya dengan perkembangan dunia industri dan pasar garmen di Jakarta. Fokus penelitian adalah pada konsep kantau sebagai salah satu pilihan okupasi perantau Minang di Jakarta. Terdapai tujuh pokok pertanyaan yang menjadi dasar penelitian ini, untuk memudahkan analisa, sepuluh pertanyaan tersebut terbagi dalam dua aspek, yailu 1). Bagaimana aspek historis kantau, Apa itu kantau dan bagaimana asal mulanya kantau dalam aktivitas pasar garmen dalam hubungannya dengan komunilas orang Minang di Pasar Cipulir? Bagaimana profile Tukang Kantau/Pengantau dan bagaimana proses integrasi individu dalam aktivitas kantau tersebut, Apakah kantau merupakan perkembangan dari pola okupasi orang Minang di perantauan yang terkait dengan modal individu (human capital) dan modal budaya (culture capital) orang Minang? Dan 2). Bagaimana eksistensi institusi kantau dalam jaringan sosial yang ada di Pasar Cipulir, Bagaimana gambaran umum komunitas etnik Minang di Pasar Cipulir?, Bagaimana posisi kantau dalam struktur komunitas etnik Minang pelaku kantau di sektor gannen alau bagaimana community prome kantau?, Nilai-nilai apa yang terbentuk dalam aktilitas kantau dalam hubungannya dengan bonding, bridging, linked modal sosial dalam kegiatan kantau? Bagaimana tipologi kegiatan mengantau tersebut dan apakah kantau dapat menjadi Iembaga yang berkembang atau hanya sebagai batu Ioncatan bagi para pelakunya? Penelitian ini menggunakan metode kualitalif dengan tipe eksploratif.
Pengumpulan data dan analisa difokuskan pada kajian holistik pada subyek-subyek penelitian yailu para Tukang Kantau. Pada analisa hasil penelitian dilakukan pemilahan, kategorisasi dan klasifikasi subyek penelitian untuk mendapalkan pemetaan yang lengkap tentang konsepsi kantau ilu sendiri. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dengan partisipasi pasif dalam aktivitas mengantau, dilengkapi dengan studi literatur untuk menggali segi-segi historis yang ada. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball.
Hasil penelitian ini secara umum menuniukan bahwa secara historis, konsep kantau terkait erat dengan konsepsi merantau orang Minang di Jakarta. Anak kantau adalah satu dari generasi anak dagang yang lahir dalam dinamika dunia perantauan orang Minang. Pengertian tukang kantau pada pasar garmen menunjuk pada posisi perantara (middleman) dalam arus pemasaran dan proses lndustri garmen. Sementara itu dalam tataran yang lebih kompleks, kantau menjadi sebuah konsep yang Iebih luas, yaitu meliputi proses integrasi individu dan regenerasi pedagang-produsen garmen di Pasar Cipulir. Munculnya aktivitas kantau di Pasar Cipulir dapat ditelusuri sampai tahun 70-an. Temuan peneliti menunjukan adanya periodesasi dalam perkembangan Pasar Cipulir, yaitu; Periode pasar kodian, periode pasar lusinan dan periode kompetisi bebas.
Aklivitas kantau lahir seiak periode pertama. Profil tukang kantau yang ditemukan adalah mengantau sebagai batu loncatan, mengantau sebagai katup penyelamat dan peluang mempertahankan eksistensi di pasar dan industri garmen, mengantau kearah hulu dan hillr dalam rantai produksi dan pemasaran produk garmen serta profile akhir dari profesi tukang kantau. Kemudian dilemukan pula tipologi tukang kantau yailu; menurut posisi bertindak, terdiri dari tukang kantau perantara, tukang kantau penjual, tukang kantau berkeliling antar pasar atau daerah dan tukang kantau garmen dibawah standar. Sementara itu menurut jenis barang, tukang kantau dapat dibedakan, tukang kantau bahan baku dan tukang kantau barang jadi, Temuan penelitian menunjukan bahwa aktivitas kantau memiliki eksistensi dan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan pasar dan industri garmen di Pasar ClpuIir sehingga, kantau terus ada sebagai reproduksi komunitas orang Minang d Pasar Cipulir. Nilai yang ditemukan dalam aktivitas kantau adalah menjaga kepercayaan sehingga menjadi bridging modal sosial aktivitas kantau. Melekatnya kantau dengan komunitas pedagang menyebabkan kantau tidak akan pernah memiliki bonding modal sosial yang solid, oleh karena itu aktivitas kantau tidak dapat menjelma menjadi sebuah lembaga formal dan berkembang."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail
"Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi yang strategis dalam mengembangkan wakaf produktif dengan luas 266 hektar aset wakaf yang tersebar di 5 kotamadya dan 1 kabupaten. Akan tetapi, hampir 82% penggunaan aset wakaf di DKI Jakarta masih diperuntukkan untuk tempat ibadah dan belum produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai aset tanah wakaf di DKI Jakarta dan memetakan prioritas masalah, solusi dan strategi pengembangan wakaf produktif di DKI Jakarta dengan menggunakan metode ANP (Analytical Network Process). Penelitian ini melibatkan pakar dan praktisi wakaf di DKI Jakarta yang terdiri regulator dan nazhir wakaf di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa estimasi nilai aset tanah wakaf di DKI Jakarta mencapai 21,7 triliun rupiah. Selain itu, ditemukan juga bahwa nazhir merupakan aspek yang paling penting dalam menyelesaikan masalah wakaf produktif di DKI Jakarta. Permasalahan utama yang dihadapi nazhir di DKI Jakarta adalah rendahnya kompetensi nazhir dalam mengelola wakaf produktif. Sedangkan, permasalahan utama yang dihadapi regulator adalah kurangnya sosialisasi undang-undang Wakaf dan permasalahan utama bagi wakif adalah rendahnya pemahaman mengenai wakaf produktif. Solusi utama untuk nazhir DKI Jakarta adalah pelatihan nazhir wakaf DKI Jakarta oleh Kementerian Agama DKI Jakarta, sedangkan . solusi utama untuk regulator dan wakif adalah kerjasama dengan organisasi dakwah dan edukasi wakaf produktif kepada masyarakat. Selain itu, hasil penelitian ini merekomendasikan strategi utama untuk pengembangan wakaf di DKI Jakarta berupa sinergi antara regulator, nazhir dan pengusaha di DKI Jakarta. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rekomendasi dalam pembuatan kebijakan wakaf produktif di DKI Jakarta. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya literatur dalam pengembangan wakaf produktif di Indonesia.

DKI Jakarta Province is a strategic province in developing productive waqf with an area of ​​265.98 hectares of waqf assets spread across 5 municipalities and 1 district. This study aims to determine the value of waqf land assets in DKI Jakarta and map the priority of problems, solutions and strategies for developing productive waqf in DKI Jakarta by using ANP (Analytical Network Process) method. This study involved experts of waqf practitioners in DKI Jakarta consist regulators and nazhir waqf of DKI Jakarta Province. The results of this study reveal that the value of waqf land assets in DKI Jakarta is worth 21 trillion rupiah. Nazhir is the most important aspect in developing productive waqf in DKI Jakarta. In addition, there is a strategy for developing productive waqf in DKI Jakarta and three priority issues and waqf solutions that are shared based on waqf stakeholders, namely regulators, waqf managers and waqf. The priority issue for Nazhir in DKI Jakarta is Nazhir low competence in managing productive waqf. The priority problem for regulators is the lack of socialization of Waqf laws and the priority of problems for waqif is the low understanding of productive waqf. The priority of the solution for Nazir DKI Jakarta is the nazhir training waqf by the Ministry of Religion of DKI Jakarta. The priority of the solution for regulators and Wakif is cooperation with da'wah organizations and educate waqf productive to the society. The priority strategy for the development of waqf in DKI Jakarta is the synergy between regulators, nazhirs and entrepreneurs in DKI Jakarta.This research is expected to become a recommendation for policy on the development of productive waqf in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>