Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alodia Millenia Isla
"Kondisi pandemi COVID-19 berakibat pada seluruh lini kehidupan, salah satunya adalah larangan makan di restoran dan menganjurkan untuk membungkus makanan dan makan di rumah. Fenomena ini berpengaruh pada layanan pesan antar makanan secara daring yang kian berkembang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut berdasarkan timbulan dan komposisi sampah kemasan serta jejak karbon dari proses pembelian makanan dengan layanan pesan antar secara daring selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap dinamika pembelian makanan melalui layanan pesan antar secara daring. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kurun waktu 208 hari pada bulan Juni 2020 – Januari 2021 dengan 30 narasumber berdomisili di Kabupaten Jepara, diperoleh hasil total timbulan sebesar 30.494,5 gram dengan sampah plastik yang mendominasi. Rata-rata timbulan per order sebesar 58,76 gram/order dan rata-rata timbulan setiap rumah tangga secara keseluruhan adalah sebesar 4,89 gram/hari. Sedangkan total keseluruhan emisi dari transportasi restoran hingga TPA dan emisi dari sampah kemasan adalah sebesar 1056,01 kgCO2eq dengan rata-rata sebesar 61,76 kgCO2eq/rumah tangga/tahun dan 3,57 kgCO2eq/order/tahun.

COVID-19 pandemic affected every aspect of life, one of them is a prohibition to dine-in at the restaurant and suggestion to do takeaway. This phenomenon influences the development of online food delivery services. Therefore, the study aimed to analyze the environmental impact caused by online food delivery activity based on the generation and composition of packaging waste and carbon footprint during the COVID-19 pandemic period. This study also intended to identify the effect of COVID-19 against buying dynamics through online food delivery services. Based on the study for 208 days during June 2020 – January 2021 with 30 respondents who lived in Jepara, the results show that total packaging waste generation reaches 30.494,5 gram dominated by plastic material. Waste generation average per order is 58,76 gram/order and waste generation average per household is 4,89 gram/day. While the total carbon footprint emission of transportation from restaurant to landfill and emission of packaging waste is 1056,01 kgCO2eq with an average 61,76 kgCO2eq/household/year and 3,57 kgCO2eq/order/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Kirana Anjani
"Penelitian Facebook & Bain Company menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 mengeskalasi kondisi digitalisasi lima kali lebih cepat dalam pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga pembelian makanan online popular untuk dipilih (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). Meningkatnya layanan pesan antar online menjadi penyebab meningkatnya permasalahan terkait emisi karbon di lingkungan, melalui gas buang yang dihasilkan oleh proses transportasi makanan dan proses penggunaan kemasan makanan hingga menjadi sampah kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan timbulan sampah kemasan, menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari layanan pesan antar online menggunakan faktor emisi yang telah ditetapkan dari penelitian terdahulu, dan memberikan rekomendasi pengelolaan sampah kemasan yang ideal bagi Kota Tangerang Selatan, sebagai objek studi. Melalui penelitian 535 pesanan dan 28 narasumber, diperoleh rata-rata timbulan per pesanan adalah sebesar 126,22 gram/pesanan dan rata-rata timbulan sampah untuk satu rumah tangga adalah sebesar 11,54 gram/rumah tangga/hari. Total jejak karbon yang dihasilkan dari proses transportasi adalah sebesar 2.492.603,529 g CO2-eq atau 155.468,265 g CO2-eq/rumah tangga/tahun, sementara jejak karbon dari sampah kemasan sebesar −124.611,456 g CO2-eq atau −7.772,246 g CO2-eq/rumah tangga/tahun. Proses recycling sampah kemasan sangat mengurangi jumlah jejak karbon yang ada dari layanan pesan antar online.

Research by Facebook & Bain Company claims that the Covid-19 Pandemic has escalated digitalization five times faster to fulfill the needs of life and online food delivery become so popular (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). The increase of online food delivery causes a significant impact on the environment, related to carbon emission from the food transportation process and solid waste generation from the production of food packaging. This study aims to determine the composition and generation of packaging waste, calculate the carbon footprint generated from online food delivery services using the emission factor from previous research, and provide an ideal recommendation of solid waste management for South Tangerang City as a study object area. Through 535 orders and 28 sources, the average generation per order was 126.22 grams/order and the average waste generation for one household was 11.54 grams/household/day. The total carbon footprint generated from the transportation process is 2,492,603,529 g CO2-eq or 155,468,265 g CO2-eq/household/year, while the carbon footprint from packaging waste is -124,611,456 g CO2-eq or -7,772, 246 g CO2-eq/household/year. The recycling process of packaging waste greatly reduces the carbon footprint of online food delivery services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aizka Fatimatuzahra
"Pandemi COVID-19 yang ada di Indonesia sejak awal tahun 2020 sedikit banyak telah mempengaruhi kehidupan masyarakat, salah satunya dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan, dimana masyarakat saat ini cenderung memilih untuk memenuhi kebutuhannya secara online melalui kegiatan belanja online. Namun belanja online menimbulkan dampak negatif karena mengakibatkan timbulan sampah—terutama sampah kemasan—yang berdampak pada lingkungan. Tujuan dari penelitian ini ialah menghitung dan menganalisis timbulan sampah kemasan serta jejak karbon yang dihasilkan dari kegiatan belanja online masyarakat Kota Tangerang Selatan selama Pandemi COVID-19 (Bulan Februari-Mei 2021). Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis statistik deskriptif, perhitungan emisi transportasi dan sampah kemasan serta analisis korelasi variabel (melalui regresi dan matriks korelasi). Selama 107 hari penelitian dari 28 Kartu Keluarga, dihasilkan sebanyak 395 pesanan dengan enam jenis komposisi sampah kemasan dimana kardus—dengan persentase sebesar 57%—merupakan jenis sampah kemasan yang paling banyak dihasilkan. Kegiatan transportasi barang—sejak dari penjual hingga ke TPA—berkontribusi paling besar dalam menghasilkan jejak karbon jika dibandingkan dengan dua sumber lain dengan jejak karbon yang dihasilkan ialah sebanyak 17376,256 kgCO2eq. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap kegiatan belanja online masyarakat, timbulan sampah kemasan, dan jejak karbon di Kota Tangerang Selatan

The COVID-19 pandemic that has existed in Indonesia since the beginning of 2020 has more or less affected people's lives, one of which is in fulfilling the needs, where people today tend to choose to fulfill their needs online through online shopping activities. However online shopping has negative impact because it generates waste—especially packaging waste—which affect the environment. The purpose of this study is to calculate and analyze the generation of packaging waste and the carbon footprint resulting from online shopping activities of the people of South Tangerang City during the COVID-19 Pandemic (February-May 2021). The research method used includes descriptive statistical analysis, calculation of transportation and packaging waste emissions as well as variable correlation analysis (through regression and correlation matrix). During 107 days of research from 28 Family, 395 orders produced with six types of packaging waste composition where cardboard—with a percentage of 57%—was the type of packaging waste that produced the most. The transportation of goods—from the seller to the landfill—contributes the most to generating a carbon footprint when compared to the other two sources with a carbon footprint of 17376.256 kgCO2eq. Based on these results, it can be said that the COVID-19 pandemic has affected people's online shopping activities, packaging waste generation, and carbon footprint in South Tangerang City"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Azmi Sabila
"Peningkatan angka pekerja komuter akan menyebabkan peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jejak karbon yang dihasilkan oleh pekerja komuter dari Tangerang menuju DKI Jakarta, mengidentifikasi jenis kendaraan yang menghasilkan nilai jejak karbon terbesar (hotspot) serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jejak karbon. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap pekerja komuter sebagai responden sesuai dengan persyaratan responden yang telah ditentukan dalam wilayah studi. Perhitungan jejak karbon dilakukan menggunakan metode faktor emisi yang didasarkan pada bahan bakar. Total jejak karbon yang dihasilkan adalah 3.630 kgCO2eq/bulan pada periode sebelum pandemi dan 2.602 kgCO2eq/bulan pada periode selama pandemi. Uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah uji korelasi pearson. Berdasarkan hasil uji korelasi diketahui bahwa Faktor yang paling mempengaruhi nilai jejak karbon yang dihasilkan pekerja komuter dengan skenario 1,2, dan 3 jenis kendaraan adalah jarak (r = 0,52—0,37—0,21); p-value= 0—0,001—0,028) dan frekuensi (r = 0,29—0,32—0,25; p-value=0,001—0,32—0,25).

The increasing number of commuter workers will excalate the use of motorized vehicles in everyday life. It will also certainly give rise to the emission of greenhouse gases released into the atmosphere. This study was conducted to determine the carbon footprint generated by commuter workers from Tangerang to DKI Jakarta, to identify which mode of transportation is the largest contributor to the carbon footprint of commuter workers activities and to determine the factors influencing the magnitude of the carbon footprint. Primary data collection was carried out using questionnaires and interviews with workers as respondents in accordance with the respondent's requirements that had been determined in the study area. Calculation of the carbon footprint was carried out using the emission factor method which was based on fuel. The total carbon footprint generated was 3.630 kgCO2/month in the pre-pandemic period and 2.602 kgCO2/month during pandemic period. The correlation test used to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable was the Pearson correlation test. Based on the results of the correlation test, it was known that the most influencing factor for the carbon footprint in this study were the distance traveled (r = 0,52—0,37—0,21); p-value= 0—0,001—0,028) and the frequency of driving (r = 0,29—0,32—0,25; p-value=0,001—0,32—0,25)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Fitra Fahren
"Mobilitas transportasi pekerja komuter Bogor-DKI Jakarta menyumbang jejak karbon ke udara setiap harinya. Namun, Selama pandemi COVID-19 terjadi penurunan jejak karbon dari sektor transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai jejak karbon yang dihasilkan oleh pekerja komuter Bogor-DKI Jakarta sebelum dan selama pandemi COVID-19, hotspot jejak karbon pekerja komuter Bogor-DKI Jakarta, dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi jejak karbon tersebut. Data pekerja komuter didapatkan melalui kuesioner yang disebar melalui tiga tahap, yaitu disebar melalui orang terdekat, diberikan kepada pekerja komuter di berbagai jenis transportasi umum langsung, dan disebarkan melalui sosial media (Instagram dan Twitter). Perhitungan jejak karbon dilakukan menggunakan metode emisi faktor berbasis bahan bakar. Diketahui bahwa total jejak karbon yang dihasilkan adalah 7.008,1 kgCO2eq/bulan sebelum pandemi dan 4.647,4 kgCO2eq/bulan selama pandemi dan Hotspot jejak karbon secara keseluruhan adalah pada skenario 1. Uji korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi Pearson. Dari uji korelasi tersebut diketahui bahwa faktor yang paling berkorelasi pada penelitian ini adalah frekuensi berkendara. Untuk menurunkan jejak karbon yang diemisikan oleh pekerja komuter dapat menerapkan sistem remote working, menggunakan energi terbarukan pada transportasi seperti energi surya, menggunakan kendaraan umum, dan melakukan uji emisi kendaraan.

The mobility of commuter workers from Bogor to DKI Jakarta contributes to the carbon footprint released into the air every day, but during the COVID-19 pandemic, there was a decline in the carbon footprint from the transportation sector. This study aims to determine the value of the carbon footprint generated by the Bogor-DKI Jakarta commuter workers before and during the COVID-19 pandemic, the hotspots for the carbon footprint of the Bogor-DKI Jakarta commuter workers and give recommendations to reduce the carbon footprint. The data for commuter workers was obtained through a questionnaire distributed in three stages: distributed to the closest relatives, given directly to commuter workers in various types of public transportation, and distributed through social media (Instagram and Twitter). The formula used for carbon footprint calculation is the fuel-based emission factor method. It is known that the total carbon footprint generated was 7,008.1 kgCO2eq/month during the pandemic and 4,647.4 kgCO2eq/month and the overall carbon footprint hotspot was in the first scenario, namely with an average carbon footprint value of 105 kgCO2eq/month-person before COVID-19 pandemic and 69.9 kgCO2eq/month-person during COVID-19. The correlation test used in this study is the Pearson correlation. The correlation test has shown that the most correlated factor in this study is the frequency of commuting. To reduce the carbon footprint emitted by commuter workers, they can implement a remote working system, use renewable energy in transportation such as solar energy, use public transportation, and conduct vehicle emission tests."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Arrizky Pratama
"Penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan di Tiongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Confirmation, Effort Expectance, Performance Expectancy, Perceived Task-Technology Fit, Satisfaction, Social Influence dan Trust terhadap Continuance Intention selama periode pandemi COVID-19 studi pada Kulina sebagai aplikasi pesan-antar makanan yang baru beroperasi di Indonesia. Data dikumpulkan melalui self-administered questionnaire kepada responden yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang pernah menggunakan aplikasi Kulina untuk kebutuhan pesan-antar makanan. Peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel yang ada terhadap Continuance Intention pada sebuah aplikasi pesan-antar makanan. Hasil dari penelitian ini adalah Trust berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Satisfaction. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh perusahaan aplikasi pesan-antar makanan di Indonesia untuk tahu faktor-faktor apa saja yang harus dikembangkan untuk semakin meningkatkan Continuance Intention di kalangan pengguna.

This research is an adaptation of research previously carried out in China. This study aims to determine the effect of Confirmation, Effort Expectance, Performance Expectancy, Perceived Task-Technology Fit, Satisfaction, Social Influence and Trust toward Continuance Intention during COVID-19 pandemic period study on Kulina as a new food delivery app operated in Indonesia. Data was collected through a self-administered questionnaire to respondents who live in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi who had used Kulina app for food delivery needs. Researcher used Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the effect of the various variables toward Continuance Intention on Food Delivery Apps. The results of this study are Trust positively and significantly influence Satisfaction. The results of this study can be used as a reference for food delivery app companies in Indonesia to know what factors should be developed to increase Continuance Intention among users."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Dwi Yulianto
"DKI Jakarta sebagai ibu kota sekaligus pusat perekonomian di Indonesia memiliki dampak terhadap sektor transportasi khususnya pada mobilitas pekerja di Kota dan Kabupaten Bekasi. Mobilitas pekerja komuter yang terjadi menghasilkan jejak karbon yang diemisikan setiap harinya. Penelitian ini bermaksud membandingkan jejak karbon yang dihasilkan pada periode sebelum dan selama Pandemi COVID-19. Perbandingan tersebut akan menganalisis rata-rata jejak karbon pekerja komuter, hotspot jejak karbon berdasarkan jenis kendaraan, mengegidentifikasi faktor yang mempengaruhi jejak karbon komuter, serta memberikan rekomendasi reduksi jejak karbon pekerja komuter yang dihasilkan. Metode perhitungan jejak karbon yang digunakan merupakan penyesuaian terhadap kondisi di Indonesia dari persamaan IPCC oleh World Research Institute (WRI) yang berdasarkan faktor emisi bahan bakar. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga jenis pergantian kendaran oleh pekerja komuter, yakni satu, dua, tiga kendaraan. Secara keseluruhan, dihasilkan rata-rata jejak karbon pekerja komuter untuk periode sebelum dan selama Pandemi COVID-19, yakni sebesar 106,8 Kg CO2eq/Orang-Bulan dan 81,2 Kg CO2eq/Orang-Bulan atau mengalami penurunan sebesar ±24%. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan faktor yang paling berkorelasi terhadap jejak karbon yang dihasilkan untuk pergantian satu, dua, dan tiga kendaraan yang dinyatakan dalam koefisien korelasi (r), yakni jarak berkendara (0,621), jenis kendaraan (-0,59), dan frekuensi berkendara (0,811).

DKI Jakarta, as the Capital of Indonesia and the center of the economy, impacts the transportation sector, especially the commuting workers in the City and Regency of Bekasi. The commuting workers are known for the carbon footprint emitted daily. This study aims to contrast the carbon footprint generated by commuting workers in the period before and during the Pandemic COVID-19. The contrast to analyze the average carbon footprint of commuter workers, hotspot carbon footprint by type of vehicle, identify factors that affect commuter’s carbon footprints, and provide recommendations for reducing the carbon footprint of the commuting workers. The method quantification carbon footprint used is an adjustment to conditions in Indonesia from the IPCC equation by the World Research Institute (WRI), which is based on the fuel emission factor. This study found that there are three types of vehicles used by commuter workers that is one, two, and three vehicles. Overall, the average carbon footprint generated by commuting workers for the period before and during the Pandemic COVID-19 is 106.8 Kg CO2eq/Person-Month and 81.2 Kg CO2eq/Person-Month or decreased by ±24%. Based on the correlation test, factors that are most correlated to the carbon footprint generated for the use of one, two, and three vehicles are expressed in the correlation coefficient (r), which is driving distance (0.621), vehicle type (-0.59), and frequency of driving (0.811).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnando Akmal Widia Putra
"Fenomena pemesanan makanan online di Indonesia telah meningkat dikarenakan pandemi COVID-19 yang menimbulkan risiko tertular antara masyarakat, serta risiko sanski dari pemerintah jika melanggar protokol kesehatan yang ditetapkan dengan mengunjungi restoran. Namun dari sisi konsumen, terdapat pertimbangan dan persepsi risiko dalam menggunakan aplikasi makanan online selama pandemi, serta pertimbangan risiko tertular dari virus COVID- 19 yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen untuk melakukan pemesanan makanan online. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden 306 individu yang pernah melakukan pemesanan makanan online melalui aplikasi online serta dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan langsung convenience risk dan attitude, hubungan COVID-19 risk severity terhadap attitude, serta attitude dan online food delivery behavior menunjukkan hasil yang signifikan.

The COVID-19 pandemic has shifted consumer behavior to utilize online food delivery services to a greater extent from dine-in restaurants particularly due to the risks of being exposed to the COVID-19 virus and risks of punishments from the government for breaching health protocols by visiting restaurants. However, from the consumer side, consumers face multiple risks when associating themselves with online food delivery services applications – which, added with consumers’ perceived risk towards the COVID-19 virus, influences consumers’ attitudes and behaviours towards online food delivery services. This research study was conducted using purposive sampling with 306 total respondents collected, and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM). The results of this research study found that relationships between convenience risk towards attitude, risk severity towards attitude, and attitude towards online food delivery behaviour had significant relationships."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Astari
"Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan daring pada mahasiswa Universitas Indonesia selama COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 213 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,8% mahasiswa UI sering menggunakan layanan pesan antar makanan saat jam makan malam, dimana makanan cepat saji dan boba drinks adalah makanan yang paling sering dipesan. Selain itu, 59,6% mahasiswa UI memiliki sikap yang positif, 57,3% mahasiswa UI memiliki pengaruh motivasi yang tinggi dari orang lain, 55,9% mahasiswa UI memiliki faktor pendukung yang besar, dan 61,5% mahasiswa UI memiliki intensi yang tinggi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat mahasiswa UI sadar akan pentingnya menerapkan perilaku makan sehat.

This research explained about the description of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intentions on using online food delivery service to college students at Indonesia University during COVID-19. This research used the quantitative method with cross sectional study design. This research used purposive sampling technique that were joined by 213 respondents with fill the online questionnaire based on google form. The result of the research showed that 49,8% of UI students often used online food delivery services at dinner time, where fast food and boba drinks are foods that are often ordered. Moreover, 59,6% of UI students have a positive attitude, 57,3% of UI students have a high motivational effect from the others, 55,9% of UI students have a great supporting factors, and 61,5% of UI students have a high intention on using online food delivery service. The result of the research is expected to make UI students to be aware of the importance of implementing healthy eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arminditya Fajri Akbar
"Terbatasnya interaksi sosial di tengah pandemi COVID-19 memaksa perubahan pada proses belajar mengajar secara konvensional menjadi pembelajaran jarak jauh. Peran platform pembelajaran daring diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang optimal sehingga kesenjangan capaian belajar dapat diminimalkan. Namun, masyarakat mengalami culture shock karena perubahan tersebut, kesadaran peserta didik yang masih rendah untuk mengevaluasi hasil belajar, dan terdapat kendala terkait dengan akses Internet. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat kepuasan pengguna perlu dilakukan untuk menilai efektivitas platform pembelajaran daring dalam menyediakan sumber belajar alternatif dengan menggunakan teknik text mining. Penelitian ini menganalisis persepsi pengguna terhadap layanan platform Ruangguru, Zenius, dan Quipper dengan mengolah data ulasan dari Google Play Store. Teknik text mining yang digunakan ialah pemodelan topik dengan metode Latent Dirichlet Allocation untuk mendefinisikan aspek layanan yang dibahas pada data ulasan. Selain itu, dilakukan analisis sentimen ulasan dari setiap aspek layanan menggunakan algoritma SentiStrengthID. Hasil dari kedua teknik text mining tersebut dikuantifikasi menggunakan metode Net Reputation Score untuk mendapatkan skor kepuasan pengguna sehingga dapat menjadi referensi bagi pihak penyedia platform dalam menentukan prioritas peningkatan layanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek promosi dan video berlangganan perlu menjadi fokus perbaikan bagi pihak penyedia platform Ruangguru. Kedua aspek tersebut mendapatkan skor kepuasan terendah sebesar -6,19% dan 15,84%. Sementara itu, aspek mengenai latihan soal dan akun pengguna pada platform Zenius perlu untuk menjadi prioritas perbaikan dengan masing-masing skor kepuasan yang diperoleh sebesar 34,91% dan 44,14%. Terakhir, aspek layanan dari platform Quipper mengenai latihan pembahasan dan registrasi pengguna perlu segera diperbaiki karena mendapatkan skor kepuasan yang kritikal sebesar -54,28% dan -16,66%. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan wawasan yang berguna bagi pihak penyedia untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam optimasi platform pembelajaran daring.

Limited social interaction amid the COVID-19 pandemic has forced a change in the conventional learning process to distance learning. Online learning platforms are expected to provide optimal learning resources so that the gap in learning achievement can be minimized. However, the society experienced culture shock due to the change, student awareness of the possibility to evaluate learning strategies and learning outcomes is still low during online learning activities, and there are issues related to Internet access. Therefore, it is necessary to measure the user satisfaction score to assess the effectiveness of online learning platforms in providing alternative learning resources using text mining techniques. This study analyzes user perceptions of Ruangguru, Zenius, and Quipper by exploring review data from Google Play Store. Text mining techniques used are topic modeling by applying Latent Dirichlet Allocation method to define the service aspects discussed in the review data. Additionally, sentiment analysis was carried out to classify the emotional tendency of each user review from every service aspect using SentiStrengthID algorithm. Results from both techniques are quantified using Net Reputation Score method to obtain user satisfaction scores so that it can be a reference for platform providers in determining service improvement priorities. The results of the study reveal that the promotion and subscription video aspects need to be the improvement focus for the Ruangguru platform provider. Both aspects get the lowest satisfaction scores of -6.19% and 15.84%, respectively. Meanwhile, aspects regarding tryout and user account on the Zenius platform need to be a priority for improvement with satisfaction scores obtained of 34.91% and 44.14%, respectively. The last one, service aspects of the tryout and user registration on the Quipper platform need to be improved immediately by the service provider because these aspects get critical satisfaction scores of -54.28% and -16.66%, respectively. Based on these results, useful insights were obtained for providers to facilitate decision-making in optimizing online learning platforms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>