Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alwi Nawawi
"Daerah penelitian panas bumi Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat berada pada jalur sesar besar Sumatra yang terbentuk akibat aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia yang berada di sebelah barat lepas pantai Sumatra. Sesar besar Sumatra berarah baratlaut-tenggara dengan jenis pergeseran menganan (dextral). Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada tahun 2014 hanya melakukan analisis peta Anomali Bouguer Lengkap hingga pemisahan anomali regional dan residual. Pada penelitian penulis yang terbaru yaitu menggunakan metode gravitasi satelit dengan bertujuan untuk mengetahui keberadaan struktur bawah permukaan dan menentukan zona permeabel dengan melakukan pengolahan data serta hasil yang didapat yaitu pembuatan peta anomali bouguer lengkap sampai model inversi 3D. Dari hasil yang dilakukan diperoleh beberapa patahan yaitu sesar normal dan sesar naik pada analisis FHD dan SVD, Sesar ini masih berarah sama dengan struktur geologi Pariangan yaitu berarah baratlaut-tenggara ini, diperkirakan sebagai struktur pengontrol kemunculan manifestasi panas bumi di daerah penelitian. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari metode gravitasi satelit didapatkan kemunculan mata air panas yaitu mata air panas Pariangan dan Sopan Didih pada daerah penelitian Pariangan.

The Pariangan geothermal research area, Tanah Datar Regency, West Sumatra is located on the Sumatran fault line which was formed due to the subduction activity of the Indo-Australian plate under the Eurasian plate which is in the west off the coast of Sumatra. The Sumatran fault has a northwest-southeast trend with a dextral type of shift. Research conducted by the Center for Geological Studies of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia in 2014 only analyzed the Complete Bouguer Anomaly map to separate regional and residual anomalies. In the author's latest research, using the satellit gravity method with the aim of knowing the existence of subsurface structures and determining the permeable zone by processing data and the results obtained are making a complete bouguer anomaly map to a 3D inversion model. From the results obtained by several faults, namely normal faults and rising faults in the FHD and SVD analysis, this fault has the same direction as the Pariangan geological structure, which is northwest-southeast, it is estimated as the beginning of the emergence of geothermal manifestations in the study area. In accordance with the results obtained from the satellit gravity method, the emergence of hot springs, namely Pariangan and Sopan Didih hot springs in the Pariangan research area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fariduddin Syafiq
"Sumani merupakan salah satu daerah dengan potensi geotermal yang terletak di provinsi Sumatera Barat. Daerah ini memiliki struktur graben dan beberapa patahan-patahan disekitar graben. Eksplorasi geotermal di daerah Sumani telah dilakukan pada tahun 2011, Namun masih belum ada penelitian lanjutan ataupun penelitian dari pihak lain, terutama penelitian yang menggunakan metode geofisika untuk identifikasi struktur di daerah tersebut, terbukti dari sedikitnya publikasi yang ada, sehingga penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini, aplikasi metode gravitasi yang diintegrasikan dengan data geologi dan geokimia yang bertujuan untuk meneliti lebih lanjut terkait struktur geologi yang berasosiasi di daerah geotermal Sumani. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data gravitasi satelit GGMPlus dan diolah untuk pembuatan Peta CBA, Pemisahan anomali Regional dan residual menggunakan metode spectrum analysis dan polynomial TSA Orde 1 dan 2, melakukan korelasi FHD dan SVD, serta pemodelan 3 dimensi yang kemudian di konfirmasi kembali dengan data geologi dan geokimia. Hasilnya ditemukan struktur geologi berupa sesar yang didominasi dengan arah orientasi baratlaut – tenggara yang searah sesar besar Sumatera dan sesuai dengan peta geologi, sesar-sesar tersebut juga lah yang mengontrol kemunculan mata air panas Lawi, Karambia, Lakuak, dan Lubuk Jange dari data geokimia. Analisis FHD dan SVD menunjukkan bahwa struktur geologi yang terjadi didominasi oleh struktur patahan turun berarah baratlaut-tenggara dan struktur graben yang sesuai dengan data geologi, serta ditemukannya struktur graben pada pemodelan 3 dimensi sampai kedalaman yang dalam.

Sumani is one of the areas with geothermal potential which is located in the province of West Sumatra. This area has a graben structure and several faults around the graben. Geothermal exploration in the Sumani area was carried out in 2011, however there is still no further research or research from other parties, especially research using geophysical methods to identify structures in the area, as evidenced by the lack of publications, so this research was conducted. In this study, the application of the gravity method is integrated with geological and geochemical data which aims to further research related geological structures in the Sumani geothermal area. The research was conducted using GGMPlus satellite gravity data and processed for making CBA Maps, Separating Regional and residual anomalies using spectrum analysis and TSA polynomial methods of Order 1 and 2, performing FHD and SVD correlations, as well as 3-dimensional modeling which was then re-confirmed with geological data. and geochemistry. The results found that geological structures in the form of faults were dominated by a northwest-southeast orientation in the direction of the Sumatran fault and in accordance with the geological map, these faults also controlled the emergence of Lawi, Karambia, Lakuak, and Lubuk Jange hot springs from geochemical data. FHD and SVD analysis shows that the geological structure that occurs is dominated by a northwest-southeast trending down fault structure and a graben structure that is in accordance with geological data, as well as the discovery of a graben structure in 3-dimensional modeling to deep depths."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Nabilla Iffa
"Penelitian ini dilakukan di daerah simisuh, kecamatan rao, kabupaten pasaman, provinsi sumatera barat yang berada pada koordinat 0o 27’ 07’’ - 0o 37’ 58’’ LU dan 99o 50’ 00’’ - 100o 45’ 06’’ BT pada system UTM zona 47. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan zona permeabel dengan menggunakan integrasi metode remote sensing Fault Fracture Density (FFD) serta metode gravitasi satelit GGM+ First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Metode FFD digunakan untuk mendeteksi zona permeabel dengan cara menilai area yang memiliki kepadatan struktur tinggi berdasarkan kelurusan yang terbentuk akibat adanya patahan dan rekahan yang biasanya ditandai dengan keberadaan manifestasi. Sedangkan metode FHD dan SVD digunakan untuk mengetahui adanya struktur berupa patahan yang mempengaruhi daerah penelitian. Hasil Pengolahan FFD menunjukkan bahwa nilai lineament density yang tinggi berada pada tengah daerah penelitian serta dibagian kiri dan kanan graben rao. Tingginya nilai lineament density ini dapat dikorelasikan dengan tingkat permeabilitas yang relative tinggi di daerah penelitian. secara umum arah kelurusan pada daerah penelitian menunjukkan pola kelurusan yang didominasi oleh pola kelurusan berarah barat laut – tenggara dan timur laut -barat daya. Pola-pola ini kemungkinan berhubungan erat dengan struktur sesar di daerah penelitian yang mengontrol kemunculan gejala geothermal didaerah penelitian. Untuk hasil Pengolahan FHD dan SVD didapatkan 7 buah patahan yang 3 diantaranya memiliki mekanisme pergerakan sesar normal (turun) dan 4 memiliki mekanisme pergerakan sesar reserve (naik). Hasil integrasi kedua metode tersebut menunjukkan hasil yang baik dan efektif dalam penentuan zona permeabel didaerah penelitian, dimana manifestasi yang terlihat di permukaan merepresentasikan keberadaan patahan bawah permukaan di daerah penelitian.

This research was conducted in the Simisuh area, Rao sub-district, Pasaman district, West Sumatra province which is located at coordinates 0o 27' 07'' - 0o 37' 58'' North Latitude and 99o 50' 00'' - 100o 45' 06'' East Longitude at UTM system zone 47. This study aims to determine the existence of the permeable zone by using the integration of the Fault Fracture Density (FFD) remote sensing method and the GGM+ satellite gravity method First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD). The FFD method is used to detect permeable zones by assessing areas that have high structural density based on the lineaments formed by faults and fractures which are usually characterized by manifestations. While the FHD and SVD methods are used to determine the presence of a structure in the form of a fault that affects the research area. The results of FFD processing show that the straightness density value is in the middle of the study area and on the left and right of the graben rao. The high value of straightness density can be correlated with the relatively high level of permeability in the study area. In general, the lineament direction in the study area shows a lineament pattern which is dominated by the lineament pattern trending northwest-southeast and northeast-southwest. These patterns may be closely related to the fault structure in the study area which controls the occurrence of geothermal phenomena in the study area. For the results of FHD and SVD processing, there are 7 faults, 3 of which have a normal fault movement mechanism and 4 have a reverse fault movement mechanism . The results of the integration of the two methods show good and effective results in showing the permeable zone in the study area, where what is visible on the surface represents the presence of subsurface faults in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Rifqi Al Author
"Telah dilakukan penelitian tentang struktur dan komposisi vegetasi lanskap pekarangan dan pemanfaatan tanaman pekarangan di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat pada bulan Oktober-Desember 2018. Penelitian bertujuan untuk mengkaji struktur dan komposisi vegetasi lanskap pekarangan dan pengetahuan lokal dalam memanfaatkan tanaman pekarangan. Tipe pekarangan yang dijadikan objek penelitian ditentukan secara stratified random sampling berdasarkan lokasi yang berbeda-beda yaitu pekarangan yang berlokasi di dekat hutan, dekat jalan raya dan dekat sungai. Setiap tipe pekarangan dikelompokkan ke dalam dua kelas luasan yaitu kecil dan besar. Masing-masing kelas luasan dicuplik sebanyak 15 pekarangan. Data struktur dan komposisi vegetasi lanskap pekarangan dikumpulkan dengan mencatat nama lokal tanaman, menghitung jumlah individu tanaman dan mengukur diameter batang tanaman sedangkan data pemanfaatan tanaman pekarangan dengan pendekatan etnobotani melalui wawancara semi terstruktur, terbuka dan FGD (Focus Group Discussion). Wawancara dilakukan pada pemilik pekarangan atau anggota keluarga pemilik pekarangan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan statistika deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan lokal masyarakat. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung indeks nilai penting, indeks keanekaragaman menurut Shannon-Wiener (H), indeks kesamaan Jaccard (Ji), indeks nilai kepentingan lokal (Local Users Value Index, LUVI) dan indeks kepentingan budaya (Index of Cultural Significance, ICS). Hasil pencuplikan sebanyak 90 pekarangan teridentifikasi sebanyak 300 spesies terdiri atas 236 genus dan 85 famili. Indeks keanekaragaman di tiap pekarangan tergolong tinggi yaitu 3,97-4,6. Indeks kesamaan tertinggi terdapat di pekarangan dekat sungai ukuran besar dengan pekarangan dekat sungai ukuran kecil. Indeks nilai penting tiap perawakan tanaman di setiap kategori pekarangan memiliki spesies yang berbeda-beda. Stratifikasi tanaman pekarangan lebih menyerupai stratifikasi hutan dengan lapisan tajuk yang rapat. Nilai LUVI di tiga tipe pekarangan menunjukkan adanya perbedaan persepsi mengenai spesies yang disukai pada beberapa kategori pemanfaatan. Nilai ICS tertinggi dimiliki oleh karambia (Cocos nucifera L.) sebesar 68.

Research about the structure and composition of vegetation of homegardens landscape and utilization of plants in the homegardens of Pariangan Subdistrict, Tanah Datar district, West Sumatra was conducted on October-December 2018. The purposes of this research were to investigate the structure and composition of vegetation homegardens landscape and the local knowledge in utilizing homegardens plants. The type of homegardens used as the object of research is determined by stratified random sampling based on different locations, namely the homegardens near the forest, near the highway and near the river. Furthermore, each type of homegardens is grouped into two broad classes, namely small and large. Each broad class is sampled as many as 15 homegardens. Data of the structure and composition of vegetation homegardens landscape were collected by recording as local names, calculating individual numbers and measuring in stem diameter while data of utilizing homegardens plants were collected using ethnobotanical approach through semi structured interview, open ended and FGD (Focus Group Discussion). Interview were conducted with the homegardens owner or the family members of the homegardens owner. Data were analyzed qualitatively using descriptive statistics to describe the local knowledge. Quantitative analysis was conducted by calculate the important value index, the diversity index according to the Shannon-Wiener index (HE), the similarity index according to the Jaccard index (Ji), Local Users Value Index (LUVI) and Index of Cultutral Significance (ICS). Sampling results as many as 90 homegardens identified 300 species consisting of 236 genera and 85 families. The diversity index in each homegardens is classified as high, namely 3.97-4.6. The highest similarity index was in the homegardens near the river with a large size with a homegardens near the river with a small size. The important value index for each plant stature in each homegardens category have different species. Stratification of homegardens plants is more like stratification of forests with a dense canopy layer. LUVI in three type of homegardens show the different perception of the preferred species in several utilization categories. The highest ICS has karambia (Cocos nucifera L.) (68)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Friany Putri
"Pada era modern saat ini diperlukan inovasi teknologi untuk melakukan survei geotermal yang efisien namun tetap akurat. Salah satu metode yang tengah dikembangkan adalah menggunakan remote sensing. Dalam penelitian ini, aplikasi metode remote sensing yaitu Fault and Fracture Density (FFD) digunakan untuk mendeteksi zona permeabel dengan cara menilai area yang memiliki kepadatan struktur tinggi berdasarkan kelurusan yang terbentuk oleh aktivitas patahan dan rekahan. Namun, kenyataannya tidak semua kelurusan berasal dari aktivitas patahan, sehingga perlu dilakukan pemrosesan sinyal digital untuk menyeleksinya. Penelitian dilakukan menggunakan citra Landsat 8 yang diproses melalui dimension reduction metode Principal Component Analysis dan proses filtering berupa filter konvolusi directional dan Laplacian untuk meningkatkan kualitas citra. Kelurusan dari citra Landsat 8 diekstrak secara otomatis menggunakan algoritma Edge Detection, lalu dikomparasikan dengan kelurusan dari citra IFSAR yang diekstrak secara manual. Hasilnya dalam bentuk peta FFD, daerah dengan kepadatan kelurusan tertinggi berada di sisi tenggara dan di sekitar kawah G.K. Untuk membuktikan keefektifan metode ini, digunakan pula data gravitasi yang dapat mengonfirmasi keberadaan struktur patahan secara geofisika. Hasil integrasi kedua data tersebut disertai data penunjang lainnya menunjukkan zona permeabel untuk lokasi pengeboran yang paling efektif berada di dekat manifestasi APKK dan APSE.

In this modern era, technology is needed to conduct geothermal surveys that are efficient but still accurate. One method that is being developed to survey geothermal potential is remote sensing. In this study, the application of remote sensing methods namely Fault and Fracture Density (FFD) is used to evaluate permeable zones by evaluating areas that have high faults and joints structures. However, not all of lineament presence caused by fault activities, so digital signals processing need to be carried out. This research used Landsat 8 imagery which is done through dimension reduction using Principal Component Analysis and the filtering process such as Sobel, Line Detection, Prewitt, and Laplacian convolution filters to improve image quality. Lineament extraction from Landsat 8 images is performed automatically using Edge Detection while lineament from IFSAR image extracted manually. The extracted lineaments then compared in the form of FFD maps. To prove the effectiveness of this method, gravity data are also used to confirm the fault presence geophyisically. The results of these data which integrated with other supporting data showed the suitability of covering permeable zones which can be most effective drill point areas are near the manifestations of APKK and APSE."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munazyi
"Wayang windu merupakan sistem panasbumi yang terletak di daerah Pengalengan, 35 km di selatan Kota Bandung. Sistem panasbumi yang berada di Bandung Volcanic Complex ini merupakan salah satu sistem panasbumi dengan temperatur dan entalpi yang tinggi. Model sistem panasbumi ini tergolong unik karena merupakan transisi dari sistem dominasi uap dan sistem dominasi air. Keberhasilan dalam eksplorasi maupun dalam proses pengembangan sistem panasbumi ini salah satunya ditentukan oleh keberhasilan mengidentifikasi struktur. Microearthquake (MEQ) merupakan metode yang cukup efektif untuk mendeteksi struktur dengan cara mendengarkan renspon alamiah dari perubahan stress dan strain dari batuan dalam bentuk gempa mikro. Waktu tiba gelombang P dan S serta identitas sinyal dilakukan penghitungan untuk mendapatkan hiposenter dengan menggunakan Hypo71. Model kecepatan yang digunakan adalah satu dimensi yang homogen dengan rasio Vp terhadap Vs adalah 1.79. Kemudian, relokasi hiposenter dilakukan dengan algoritma Double Difference dengan fase gelombang P meliputi data katalog dan data pasangan event yang memiliki similaritas yang tinggi berdasarkan hasil korelasi silang. Setelah melakukan relokasi dengan HypoDD, didapatkan distribusi hiposenter yang cukup logis dari bentuknya yang memiliki ekstensi horisontal dan vertikal serta memiliki RMS yang minimal. Kemudian, distribusi hiposenter hasil relokasi divisualisasikan dengan GeoSlicer-X untuk kemudian dilakukan konfirmasi dengan data struktur geologi dan data Magnetotellurik untuk menguji validitas dari distribusi hiposenter yang berhasil dihitung. Hasilnya, distribusi hiposenter berada pada batas antara heatsource dan reservoir yang juga memiliki kesesuaian terhadap struktur di permukaan. Interpretasi kaitan MEQ dengan aktivitas injeksi menghasilkan prediksi persebaran fluida ke arah timur dan selatan berdasarkan proyeksi vertikal dari distribusi hiposenter.

Wayang Windu Geothermal System lies at Pangalengan, 35 kilometers South of Bandung. The Geothermal System that located in Bandung Volcanic Complex has high temperature and high enthalpy. This is very unique geothermal system because it is the transition of vapor dominated and liquid dominated system. To make the exploration success for, the main factor is determined to structure identification. Microearthquake (MEQ) is efficient method to detect the structure by sensing every change of natural response in form earthquake that less than 3 richter scale. First arrivals time and characteristics of signal are calculated to get the hypocenter using Hypo71 (Geiger Algorithm). This calculation uses velocity model with homogeny seven layers with ratio Vp/Vs is 1.79. After that, the Double Difference algorithm with P phase is used to relocate the hypocenter using catalog data and high similarities of event pair determined by cross correlation. After relocating hypocenter using HypoDD, hypocenters distribution becomes more plausible because of the shape that has vertical and horizontal extension with minimum RMS residual. Then, the hypocenters are visualized using GeoSlicer-X to be confirmed and checked by geological structure and magnetotelluric data. The result shows that hypocenters not only lie at boundaries of low and high resistivity (heatsource) but also firmed with the geological structure orientation. Interpretation of MEQ and fluid injection activities shows fluid flow prediction that head for southern and eastern of injection well.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jubelium Mamanua
"Dalam kegiatan eksplorasi geotermal umumumnya ditemukan beberapa kendala seperti membutuhkan resiko biaya investasi cukup besar, metode survei langsung yang membutuhkan waktu yang cukup lama, belum lagi resiko yang ditemui di lapangan seperti area medan, dan juga daerah geotermal yang umumnya terdapat pada area konservasi dan hutan lindung sehingga cukup menyulitkan dalam proses pengambilan data secara langsung. Untuk menjawab solusi dan permasalah tersebut maka kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan investigasi zona permeabel pada daerah penelitian dengan pendekatan metode fault fracture density (FFD) dan pengolahan data gravitasi satelit yang umumnya berbasis remote sensing yang dapat digunakan dalam menginvestigasi zona yang memiliki permeabelitas yang tinggi dengan cara menilai area yang memiliki kepadatan struktur tinggi berdasarkan kelurusan yang terbentuk oleh aktivitas patahan ataupun rekahan. Akan tetapi, pada penerapannya tidak semua kelurusan berasal dari aktivitas yang ditimbulkan oleh patahan, sehingga perlu dilakukan pemrosesan sinyal secara digital untuk memilah dan menganalisisnya. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan citra satelit berupa data dari DEMNAS untuk melakukan penarikan secara manual dan data Landsat 8 untuk mendeteksi kelurusan secara otomatis dengan metode Principal Component Analysis (PCA) yang kemudian dilakukan filterisasi melalui filter konvolusi dengan menggunakan bantuan software Arcgis untuk melihat daerah dengan kepadatan tertinggi sehingga mengurangi subjektifitas dari penarikan secara manual yang kemudian dihasilkan peta Fault Fracture Density (FFD) dengan menunjukkan terdapatnya zona yang memiliki permeabilitas yang tinggi, berada pada sisi selatan gunung Karua dekat manifestasi Balla dan Cepeng. Untuk mengonfirmasi hasil yang telah didapatkan dari metode tersebut, maka metode gravitasi digunakan untuk mengonfirmasi keberadaan struktur patahan dengan data yang berasal dari citra satelit. Hasil integrasi data penginderaan jauh dan gravitasi menunjukkan zona permeabel terduga yang berada disekitaran manifestasi daerah geotermal X sebagai zona potensial reservoir.

In geothermal exploration activities, in general, several obstacles are found, such as requiring a large investment cost risk, direct survey method which takes a long time, not to mention the risks encountered in the field such as terrain areas, and also geothermal areas which are generally found in conservation areas and protected forests. making it quite difficult to process data directly. To answer these solutions and problems, research activities which include investigations of permeable zones in the research area using the fault fracture density (FFD) method approach and processing satellite gravity data which are generally based on remote sensing which can be used to investigate zones with high permeability by means of assessing areas that have high structural density based on the lineaments formed by fault or fracture activity. However, in its application, not all lineaments originate from activities caused by faults, so digital signal processing is necessary to sort and analyze them. The research method is carried out using satellite imagery in the form of data from DEMNAS to perform manual withdrawals and Landsat 8 data to detect lineaments automatically with the Principal Component Analysis (PCA) method which is then filtered through a convolution filter using the help of Arcgis software to see areas with density This reduces the subjectivity of manual withdrawal which then results in a Fault Fracture Density (FFD) map showing the presence of a zone with high permeability, located on the south side of Mount Karua near the Balla and Cepeng manifestations. To confirm the results obtained from this method, the gravity method is used to confirm the presence of the fault structure with data from satellite imagery. The results of the integration of remote sensing and gravity data show a presumed permeable zone that is around the manifestation of the X geothermal area as a potential reservoir zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wonsa Aditya Grahana
"Daerah penelitian berada pada area dengan setting geologi vulkanik (gunungapi) yang berkembang pada tepi suatu sistem sesar besar (major) dimana panas bumi yang berkembang di daerah ini dipengaruhi oleh aktivitas vulkanime dan struktur geologi yang dominan berupa sistem struktur-struktur besar berarah barat laut-tenggara yang membentuk depresi graben di bagian tengahnya. Batuan tertua yang merupakan batuan dasar di daerah ini adalah batuan metamorf berumur tersier dan di atasnya terendapkan beberapa satuan batuan produk vulkanik yang terbentuk dari aktivitas vulkanik kuarter. Manifestasi panas bumi yang ditemui berupa fumarol (temperatur 70-95oC) dan mata air panas sulfat yang berada pada topografi tinggi (sekitar puncak gunung X) dan beberapa mata air panas bikarbonat (temperatur 34 - 56oC) yang memiliki sebaran searah dengan pola struktur. Struktur geologi diidentifikasi kemenerusannya di bawah permukaan dengan metode geofisika yang terdiri dari gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, forward model 2-D) dan MT (splitting curve dan inversi 3-D) sehingga dapat dianalisis zona permeabel yang berasosiasi dengan fracture dan patahan sebagai permeabilitas sekunder yang terisi oleh fluida panas bumi. Zona permeabel diduga berada pada area graben yang dibatasi/dikontrol oleh sesar utama di bagian barat dan timurnya dan diperkirakan menerus ke selatan pada area sekitar puncak Gunung Tg yaitu pada kompleks manifestasi fumarol. Hal ini didukung oleh data hasil inversi MT yang menunjukkan korelasi sebaran lapisan konduktif dengan zona yang diduga sebagai zona permeabel tersebut. Berdasarkan konseptual model, area prospek panas bumi yang direkomendasikan sebagai zona pemboran diperkirakan berada pada zona upflow yang berada di sekitar area puncak Gunung Tg yaitu di area kompleks manifestasi fumarol.

The research area is located in a volcanic geological setting that arise on the edge of a major fault system. Geothermal system is influenced by volcanic activity and northwest-southeast trending major structures that form the depression/graben. The oldest rock as basement in this area is tertiary metamorphic rocks and overlying of it, deposited several units of rock as products of quarternary volcanic activity. Geothermal manifestations found as fumaroles (temperature 70-95oC) and sulfate hot springs located at high topography, and several bicarbonate hot springs (temperature 34 - 56oC) that scattered at same direction with trend of structures. The geological structures are identified below the surface by gravity (First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, 2-D forward model) and MT (splitting curve and 3-D inversion), then the permeable zone that associated with fracture and fault can be analyzed. The permeable zone thought to be in the graben area and estimated to be extend southward to the area around the peak of Mount Tg. This is supported by MT inversion data which shows correlation of conductive layer distribution with permeable zone. Based on the conceptual model, the geothermal prospect area that recommended as the drilling zone is estimated to be in the upflow zone around the peak of Mount Tg in the area of the fumarole manifestation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Zulny
"Daerah penelitian “M” merupakan salah satu daerah potensi panas bumi karena ditandai keterdapatan manifestasi mata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona permeabel di daerah penelitian “M” sekaligus menentukan zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran. Identifikasi zona permeabel dilakukan berdasarkan analisis korelasi antara struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang diperoleh melalui integrasi data primer berupa metode Fault Fracture Density (FFD) dan metode gravitasi. Analisis struktur geologi permukaan dilakukan berdasarkan analisis kerapatan kelurusan menggunakan metode Fault Fracture Density (FFD) yang diperoleh dengan metode ekstraksi kelurusan secara manual dan otomatis menggunakan citra DEMNAS. Analisis stuktur geologi bawah permukaan berupa struktur patahan yang mengontrol terbentuknya kerapatan kelurusan dan kemunculan manifestasi mata air panas di permukaan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan metode gravitasi yang meliputi analisis First Horizontal Derivative (FHD), analisis Second Vertical Derivative (SVD), dan analisis Euler Deconvolution (ED). Adanya zona permeabilitas tinggi hingga sangat tinggi dan kontras anomali SVD di lokasi yang sama mengindikasikan zona permeabel dihasilkan dari struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang berkorelasi baik. Sementara itu, zona permeabel yang direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran ditentukan berdasarkan integrasi data primer dan data sekunder (data geologi, data geokimia, dan metode magnetotellurik). Berdasarkan analisis terpadu FFD, zona permeabel daerah penelitian “M" berada di enam wilayah, yaitu di bagian tengah hingga ke barat laut, timur laut, barat daya, selatan, dan tenggara hingga ke timur. Namun, berdasarkan analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang terbentuk dari struktur permukaan dan struktur patahan bawah permukaan yang berkorelasi baik berada di bagian tengah, barat laut, utara, timur laut, dan selatan. Berdasarkan analisis terpadu FFD serta analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran terletak pada daerah sebaran manifestasi di zona graben dan di sekitar manifestasi APDM-6 di zona horst. Namun, berdasarkan analisis integrasi data primer dan data sekunder, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran utama mengerucut pada zona upflow atau tepatnya di sekitar manifestasi APDM-1, APDM-2, APDM-3, dan APDM-5 yang terletak di zona graben dan di sekitar gunung DTR karena terdapat parameter target pengeboran yang lebih mendukung baik dari data primer maupun data sekunder.

The research area "M" is one of the geothermal potential areas because it is characterized by the manifestation was found as hot springs. This research aims to identify permeable zones in the "M" research area and to determine permeable zones that can be recommended as drilling target location. Permeable zones are identified based on correlation analysis between surface geological structures and subsurface geological structures which is obtained using primary data integration between the Fault Fracture Density (FFD) method and the gravity method. Analysis of the surface geological structure is carried out based on lineament density analysis using the Fault Fracture Density (FFD) method which is obtained using manual and automatic lineament extraction methods using DEMNAS imagery. Analysis of subsurface geological structures in the form of fault structures controlling the emergence of density lineaments and hot springs on the surface is carried out based on the results of gravity method processing consisting of First Horizontal Derivative (FHD) analysis, Second Vertical Derivative (SVD) analysis, and Euler Deconvolution (ED) analysis. The existence of high to very high permeability zones and contrasting SVD anomalies at the same location indicate that the permeable zone is the result of well-correlated surface geological structures and subsurface geological structures. Meanwhile, the permeable zone recommended as a drilling target location is determined based on the integration of primary data and secondary data (geological data, geochemical data, and magnetotelluric methods). Based on the integrated FFD analysis, the permeable zone of the "M" research area is located in six regions, i.e., in the central part to the northwest, northeast, southwest, south, and southeast to the east. However, based on the integration analysis of gravity and FFD data, The permeable zones formed from well-correlated surface structures and subsurface fault structures are in the central, northwest, north, northeast and south parts.. Based on the integrated analysis of FFD and also the integration analysis of gravity data and FFD method, the permeable zone that can be recommended as a drilling target location is located in the manifestation distribution area in the graben zone and around the APDM-6 manifestation in the horst zone. However, based on the integration analysis of primary data and secondary data, the permeable zone that can be recommended as the main drilling target location is narrowed in the upflow zone or precisely around the manifestation of the APDM-1, APDM-2, APDM-3 and APDM-5 hot springs located in the graben zone and around the DTR mountain because there are drilling target parameters that are more supportive of both primary and secondary data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Ali Murtadlo
"Geotermal merupakan salah satu kekayaan alam terbaik di Indonesia yang saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Tercatat dari data tahun lalu, baru 8,9 persen dari total sumber daya yang berhasil dimanfaatkan. Salah satunya berada di wilayah Pegunungan Ijen, Jawa Timur. Pegunungan Ijen ini merupakan pegunungan api aktif yang dahulunya berupa gunung api tunggal bernama Gunung Kendeng yang mengalami erupsi secara eksplosif. Meskipun PLTP ditargetkan akan beroperasi di tahun 2025, namun kondisi medan yang berupa pegunungan aktif dengan banyak patahan didalamnya serta hanya terdapat sedikit mata air panas (hot spring) dan batuan teralterasi sebagai manifestasi geotermal yang terlihat di atas permukaan membuat daerah ini masih dalam tahap penelitian. Salah satu cara untuk melihat kondisi bawah permukaan bumi adalah dengan metode gravitasi satelit. Data yang diambil berada di area perbatasan Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Data gravitasi satelit ini akan menghasilkan peta complete bouguer anomaly. Untuk melihat secara lebih baik dibuat peta regional orde 1 dan 2, dan peta residual gravitasi orde 1 dan 2 dengan metode Trend surface analysis (TSA). Daerah prospek geotermal terdapat di bagian tengah peta disekitar persimpangan Struktur Blawan dan Struktur Cemara-Kukusan. Beberapa stuktur teridentifikasi dengan metode FHD. Diantaranya Patahan Kendeng Merapi, Patahan Djampi, Patahan Cemara-Kukusan, dan beberapa struktur lain yang bisa membantu proses pemodelan. Pemodelan 2D data gravitasi menggunakan peta residual dari Butterworth Filter dengan diikat data gravitasi lapangan dan data MT sehingga dapat membantu melihat keadaan bawah permukaan serta digunakan untuk mengidentifikasi zona permeabel geotermal. Pemodelan menghasilkan beberapa lapisan yaitu Batu Breksi Gunung Api (ρ=2.7-2.8 g/cc), Basaltic Lava (ρ=3.3 g/cc), Clay Cap (ρ=2.0 g/cc), Batuan Reservoir (ρ=2.8 g/cc), dan Basement (ρ=3.3 g/cc).

Geothermal is one of the best natural resources in Indonesia which is currently not being fully utilized. From last year's data, only 8.9 percent of the total resources were successfully utilized. One of them is in the Ijen Mountains area, East Java. The Ijen Mountains are active volcanoes that were once a single volcano called Mount Kendeng which erupted explosively. Although the geothermal power plant is targeted to operate in 2025, the terrain conditions in the form of active mountains with many faults in it and there are only a few hot springs and altered rocks as geothermal manifestations visible above the surface make this area still in the research stage. . One way to see the conditions below the earth's surface is the satellite gravity method. The data taken are in the border area of Bondowoso Regency, Situbondo Regency, and Banyuwangi Regency. This satellite gravity data will produce a complete bouguer anomaly map. For a better view, regional maps of order 1 and 2 were made, and residual gravity maps of order 1 and 2 were made using the Trend surface analysis (TSA) method. The geothermal prospect area is located in the center of the map around the intersection of the Blawan Structure and the Cemara-Kukusan Structure. Several structures were identified by the FHD method. Among them are the Kendeng Merapi Fault, the Djampi Fault, the Cemara-Kukusan Fault, and several other structures that can assist the modeling process. 2D modeling of gravity data using residual maps from Butterworth Filter with field gravity data tied and MT data so that it can help see subsurface conditions and is used to identify geothermal permeable zones. The modeling produces several layers, namely Volcanic Breccia Rock (ρ=2.7-2.8 g/cc), Basaltic Lava (ρ=3.3 g/cc), Clay Cap (ρ=2.0 g/cc), Reservoir Rock (ρ=2.8 g/cc). cc), and Basement (ρ=3.3 g/cc)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>