Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arina Isyalhana
"Banyak ibu yang sudah merasa bahwa edukasi seks penting untuk diberikan sejak dini, namun ibu belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai edukasi seks bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Psikoedukasi “A-B-Se” (Ayo Bicara Seks!) dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah. Program ini terdiri dari 2 sesi dengan durasi 90 menit pada setiap sesi. Desain penelitian ini adalah one group pre-test post-test design. Partisipan penelitian adalah 13 ibu yang memiliki anak berusia 3-5 tahun. Materi psikoedukasi diadaptasi dari tema pengetahuan ibu mengenai edukasi seks oleh Martin et al. (2018). Alat ukur yang digunakan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan studi literatur serta melewati uji validitas dan reliabilitas. Hasil olah data pre-test dan post-test 1 dengan metode Wilcoxon signed-rank test menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,012 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, psikoedukasi “A-B-Se” efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah secara signifikan. Setelah jeda 20 hari, hasil post-test 2 menunjukkan sedikit penurunan rata-rata skor partisipan namun hasil uji signifikansi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, pengetahuan ibu dapat ditingkatkan dengan mengikuti program ini, namun perlu dilakukan tindakan lebih lanjut agak pengetahuan ibu dapat bertahan setelah program selesai

Many mother knew that children need sex education from an early age, but do not have adequate knowledge about this matter yet. This study aims to test the effectiveness of the “A-B-Se” Psychoeducation Program (Let’s Talk about Sex) in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children. This program has 2 sessions with 90 minutes duration in each session. The research design is a one group pre-test post-test design. The participants of this study were 13 mothers who have children aged 3-5 years. The materials for this psychoeducation were adapted from the theme of mother’s knowledge about sex education by Martin and colleagues (2018). The data was collected using a measuring tool for mother's knowledge about sex education for preschool children which was developed by researcher based on literature studies and has passed validity and reliability tests. The result of pre-test and post-test 1 data analyzed using the Wilcoxon signed-rank test method showed a significant p value of 0.012 (p<0.05). Based on the result, the psychoeducation program "A-B-Se" is effective in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children significantly. After 20 days of interlude, the mean score of post-test 2 showed slight decrease, but the result of significance test did not show significant change in mother’s knowledge. Based on there results, mother’s knowledge about sex education for preschool children can be increased by participating in this program, but further measures need to be taken with the aim that mother’s knowledge can sustain even after the program has finished"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masyitoh
"ABSTRAK
Pendidikan seks adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin dan bermanfaat untuk menghilangkan pendapat-pendapat yang salah seputar seks serta membantu anak mempersiapkan perubahan-perubahan yang terjadi akibat pertumbuhannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak oleh orang tua di Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2015 dengan metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, sikap, keterpaparan informasi, dan peran orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak. Peran orang tua merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak (OR = 6,3).

ABSTRACT
Sex education is a knowledge that we teach about anything related to sex and beneficial to eliminate those opinions are wrong about sex and help children prepare for the changes that occur as a result of growth. This study was conducted to determine the factors associated with behavior giving sex education to children by parents in the village of Tengah sub-district of Kramat Jati East Jakarta 2015 by cross sectional method.The results showed that education, knowledge, attitudes, exposure information, and the role of parents has a significant relationship with the behavior of the provision of sex education for children. The role of parents is the factor most associated with the behavior of sex education provision for children (OR = 6,3)."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Yudanira
"Tugas karya akhir ini membahas tentang analisis terhadap kebijakan/usaha pendidikan seksual yang sudah diupayakan baik melalui inisiatif lokal maupun pemerintah khususnya untuk para siswa SMA/sederajat. Membahas mengenai hambatan budaya yang mengakibatkan sulitnya penerapan pendidikan seksual komprehensif, termasuk anggapan bahwa pendidikan seksual itu adalah hal tabu, baik oleh orang tua, tokoh masyarakat/agama, maupun pemerintah. Penelitian ini diperlukan mengingat terdapat bukti kebutuhan pendidikan seksual baik dalam konteks nasional maupun global dilihat dari jumlah infeksi HIV, kasus pornografi, cybercrime, seks pranikah, dan pelecehan seksual pada remaja. Kemudian, belum ada regulasi khusus yang mengatur pendidikan seksualitas di Indonesia, serta belum siapnya tenaga pendidik dalam mengajarkan materi pendidikan seksual komprehensif secara tepat. Metode yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah metode tinjauan pustaka. CSE oleh UNESCO menjadi salah satu inspirasi kurikulum pendidikan seksual komprehensif yang dapat diterapkan di Indonesia. Dalam melaksanakan upaya pendidikan seksual komprehensif dapat menerapkan kompetensi budaya, salah satu konsep yang banyak dikenal dalam kajian ilmu kesejahteraan sosial. Merupakan upaya menghargai keberagaman, mengetahui norma dan tradisi yang ada di masyarakat.

This final project discusses the analysis of sexual education policies/efforts pursued through local and government initiatives, especially for high school students/equivalent. Discuss the cultural barriers that make it difficult to implement comprehensive sexual education, including the notion that sex education is taboo, both by parents, community/religious leaders, and the government. This research is needed considering that there is evidence of the need for sexual education in both national and global contexts seen from the number of HIV infections, cases of pornography, cybercrime, premarital sex, and sexual harassment in adolescents. Then, there is no special regulation that regulates sexuality education in Indonesia, and the educators are not yet ready to teach comprehensive sexual education materials appropriately. The method used to conduct this analysis is the literature review method. CSE by UNESCO is one of the inspirations for a comprehensive sexual education curriculum that can be applied in Indonesia. In carrying out comprehensive sexual education efforts, cultural competence can be applied, one of the concepts that is widely known in the study of social welfare science. It is an effort to respect diversity, to know the norms and traditions that exist in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andriati Reny Harwati
"Remaja yang tidak dibekali dengan informasi yang benar mengenai pengetahuan tentang seksual dapat terjerumus ke dalam tindakan hubungan seksual pranikah yang berakibat semakin meningkatnya angka kehamilan di Iuar nikah dan penyakit menular seksual (Suarta, 2002). Penelitian ini berjudul "Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seksual" bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seksual. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Penelitian dilakukan di SMU Negeri I Bekasi dengan jumlah sampel 92 responden. Sampel diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (56,5%) memiliki pengetahuan tinggi tentang pendidikan seksual dan selebihnya (43,5%) memiliki pengetahuan sedang. Rekomendasi penelitian ini adalah dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5415
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Pangastuti
"Remaja merupakan tonggak suatu bangsa, jumlah remaja Indonesia mencapai seperempat jiwa penduduk Indonesia. Masa remaja terjadi banyak sekali perubahan karakteristik. Perubahan karakteristik ini jika tidak diimbangi dengan pengetahuan, maka akan menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang bisa muncul akibat perubahan karakteristik pada remaja adalah masalah kesehatan reproduksi yang mengarah pada seks pranikah. Maka diperlukan metode untuk meingkatkan pengetahuan mengenai seks dalam pencegahan perilaku seks pranikah remaja. Edukasi sebaya terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahua, sikap, dan perilaku pencegahan seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui, perbedaan perilaku seks pranikah remaja yang melaksanakan program edukasi sebaya dan tidak. Metode descriptive komparatif dengan jumlah sampe 120 responden, menggunkan Teknik sampling purposive sampling. Analisa data menggunkan Chi Square. Kesimpulan terdapat perbedaan perilaku(pengetahuan, sikap, tindakan) seks pranikah. Rekomendasi Edukasi sabaya yang telah dilaksanakan bisa dilanjutkan, dengan metode yang lebih menyenangkan, serta materi yang disesuaikan dengan kebutuhan remaja.

Adolescents are the pillar of the nation which the number of Indonesian adolescents reaches a quarter of the Indonesian population nowadays. Adolescence occurs a lot of characteristic changes. Inadequacy of knowledge will cause health problems related to this phenomenon. One of the examples of health problems that can emerge due to characteristic changes in adolescents are reproductive health problems leading to premarital sex behavior. Therefore, peer education has been proven to be effective method in enriching knowledge, attitudes and behavior in preventing premarital sex. The purpose of this study is to determine the relationship between peer education and premarital sex behavior among adolescents implementing peer education programs. The method of this study is cross sectional design method and uses purposive sampling technique with the sample of 120 respondents. Data analysis uses Chi Square. In conclusion, there are differences in behavior including knowledge, attitudes, and actions. Peer education recommendations that have been implemented can be continued, with more fun methods, as well as materials adapted to the needs Adolescents of aso that information can be completely understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sigit Shiamtafa
"Siswa SMA berada pada tahap tumbuh kembang remaja tengah memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap perkembangan seksualnya Sehingga UKS sebagai wadah formal sebenarnya dapat menjadi senjata ampuh dalam pendidikan kesehatan termasuk juga pendidikan seksual. Sehubungan dengan hal tersebut evaluasi ataupun gambaran persepsi siswa terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual perlu diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa SMA yang terbentuk di memori siswa terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual di SMA 81 Jakarta Timur dengan model penelitian deskriptif sederhana. Pengambilan responden dilakukan secara acak sederhana dimana diperlukan 97 responden. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan kemudian diolah dengan analisa deskriptif atau univariat. Hasil penelitian menunjukan 52% siswa memiliki persepsi positif dan 48% siswa memiliki persepsi negatif terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual di SMA 81 Jakarta Timur. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5348
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Luluh Rohmawati
"ABSTRAK
Perilaku berpacaran remaja sekarang sudah mengarah kepada perilaku seks
pranikah. Pengetahuan orang tua dan peran dalam memberikan pendidikan seks
yang diperlukan untuk mengurangi masalah perilaku seks pranikah pada remaja.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dan teknik triangulasi
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua
mengenai perilaku berpacaran yang dilakukan anak remajanya dan perannya
dalam memberikan pendidikan seks. Sampel pada penelitian ini berjumlah 96
orang tua yang memiliki anak usia remaja yang berpacaran di Desa Kepuhrejo
Provinsi Jawa Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua mengenai perilaku
berpacaran pada anak remajanya dan peran dalam memberikan pendidikan seks
secara umum masih kurang. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah
menggunakan desain penelitian deskripsi komparatif atau deskripsi korelatif
sehingga hasil penelitian dapat lebih berkembang dan bervariasi.

ABSTRACT
Currently, the dating behavior of adolescent leads to premarital sex behavior. In
that case, proper knowledge and role of parents are needed to decrease the
number of premarital sex possibilities in adolescent children. This research used a
simple descriptive design and triangulation technique which has purpose to identify the
parents level of knowledge about sexual behaviour of their adolescent children and their
role in sex education. The number of sample were 96 parents who have adolescent
children in Desa Kepuhrejo, East Java. Sampling technique used was random sampling
and used proportion experiment analysis. The result showed that the parents?
knowledge about sexual behavior of adolescent children and their role in providing sex
education was still at low level. Recommendation for next research is using different
design such us comparative descriptive or colerative descriptive in order to the result of
research more complex and variation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Madan
Jakarta: Mizan Publika, 2004
649.65 YUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Salsah Bee
"Parental mediation merupakan keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap orang tua untuk mendampingi dan menghindari pengaruh negatif dari penggunaan gawai pada anak. Penelitian sebelumnya banyak membahas penggunaan gawai dari sisi remaja namun jarang menyoroti langsung kemampuan parental mediation orang tua untuk mengatasi penggunaan gawai pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam menerapkan parental mediation terhadap penggunaan gawai anak. Penelitian ini merupakan intervensi one group pre-post test design dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan melihat efektivitas Program Psikoedukasi Parental Mediation “Ayo Bicara Gawai” dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua terhadap penggunaan gawai pada anak usia prasekolah. Penelitian ini melibatkan 16 orang tua yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian dan dianalisis menggunakan uji beda Wilcoxon Signed. Hasilnya menunjukan ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan parental mediation yang signifikan (Skor Wilcoxon Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05) dengan kenaikan skor rata-rata pre-test dan post-test satu sebesar 6,75. Hasil post-test dua setelah dua minggu intervensi menghasilkan penurunan skor dengan selisih rata-rata -2,12 tidak signifikan, (p < 0,001).  Dengan demikian Psikoedukasi Parental Mediation “A-B-G” (Ayo Bicara Gawai) dapat diterapkan pada orangtua dengan anak prasekolah yang sudah diberikan gawai.

Parental mediation is a skill that every parent must have to accompany and avoid negative influence of gadget use on children. Previous research has mostly discussed the use of gadget from the perspective of teenagers but rarely directly highlights the ability of parents parental mediation to overcome the use of gadget in early childhood. This research aims to look at parents' knowledge and skills in implementing parental mediation in children's gadget use. This research methodology is one group pre-post test design intervention with a quantitative approach which aims to overview the effectiveness of the Parental Mediation Program “A-B-G” (Let's Talk Gadgets) in increasing parents' knowledge and skills regarding the use of gadget in preschool children. This research involved 16 parents who had children aged 3-5 years and have used gadget, selected using purposive sampling techniques. Data was collected through research instruments and analyzed using Wilcoxon Signed Rank difference test. The results show a significant difference in the average value of parental mediation knowledge (Wilcoxon Asymp. Sig score (2-tailed) 0.000 < 0.05) with an increase in the average pre-test and post-test I score of 6.75. The results of the post-test II after two weeks of intervention resulted in a decrease in scores with an average difference of -2.12 which was not significant (p < 0.001).   In this way, Parental Mediation Psychoeducation "A-B-G" (Let's Talk Gadgets) can be applied to parents with preschool children who have been given gadgets.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naedi
"Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat. Dalam era globalisasi ini semua informasi yang berkaitan dengan seksualitas sangat mudah diakses oleh remaja, baik melalui media cetak dan elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan seks bebas pada remaja kelas XI salah satu SMA Negeri di kabupaten Bogor. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan tingkat pengetahuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi sudah baik. Pengetahuan yang sudah baik ini pihak sekolah agar dipertahankan dan ditingkatkan melalui pemberian sex education di sekolah.

Unhealthy sexual behavior among adolescents especially unmarried adolescents is increasing. All of informations related to sexuality is easily accessible by young people in the global era, through print and electronic media. This research has objective to describe the youth level of knowledge about free sex at XI class Senior High School 1 Cileungsi-Bogor. It used descriptive design with total sampling technique.
The results showed overall knowledge's level of students at XI class Senior High School 1 Cileungsi-Bogor were good. It is recommended for school to maintain and enhance their students knowledge through sex education at school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>