Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Abi Darmawan
"Friction stir welding merupakan jenis pengelasan solid state dengan memanfaatkan gesekan dari tool yang berputar sebagai sumber panas untuk menyambung logam. Selain metode pengelasan ini tidak memerlukan logam pengisi dan gas pelindung, metode ini efektif untuk mengelas logam berbeda, salah satunya adalah antara aluminium dengan tembaga yang akan sangat berguna untuk aplikasi komponen listrik. Friction stir welding pada penelitian ini diaplikasikan untuk mengelas aluminium 6061 dengan tembaga murni menggunakan variasi kecepatan putar tool sebesar 600, 1000, 1200, 2000 rpm. Perbedaan kecepatan putar tool tersebut diberikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap makrostruktur, mikrostruktur, konduktivitas listrik, dan kekerasan sambungan. Mikrostruktur diamati menggunakan mikroskop optik. Uji konduktivitas listrik dilakukan menggunakan alat uji mikro ohmmeter dan pengujian kekerasan dilakukan menggunakan alat uji mikro-vickers. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin besar kecepatan putar tool, masukan panas yang terjadi semakin meningkat sehingga cacat void yang terbentuk semakin sedikit. Masukan panas yang semakin meningkat juga menghasilkan nilai konduktivitas listrik sambungan menurun. Selain itu, nilai kekerasan sambungan meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan putar tool. Hal ini terjadi akibat semakin banyaknya senyawa intermetalik yang terbentuk.

Friction stir welding is a solid-state welding method that utilizes friction from a rotating tool that becomes a heat source for joining the metals. Besides this welding method does not require filler metal and gas shielding, it is effective for welding dissimilar metals such as aluminium and copper which would be very useful in electrical components applications. Friction stir welding in this research was used for joining aluminium 6061 to pure copper using various tool rotational speed of 600, 1000, 1200, and 2000 rpm. Those different tool rotational speed was given to determine its effect on macrostructure, microstructure, electrical conductivity, and joints hardness. The microstructure was observed using an optical microscope. The electrical conductivity test was carried out using a micro ohmmeter and the hardness test was carried out using a microhardness vickers testing machine. The results shows that the higher the tool rotational speed applied, the higher heat input gained, so that fewer voids were formed. The increasing heat input also made the electrical conductivity value of the joints decreased. Besides that, the joints hardness value increased with the increasing tool rotational speed. It occurred because more intermetallic compounds formed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adnan Chairuman
"Pengelasan merupakan suatu proses dalam dunia material yang berguna untuk menyambungkan dua logam dengan memanfaatkan energi panas. dikarenakan semakin berkembangnya zaman, para ilmuwan kini sudah menemukan beragam cara untuk mengubungkan suatu logam dengan jenis material yang berbeda salah satu contohnya ialah pengelasan antara aluminium dan tembaga. Pengelasan Al-Cu diaplikasikan di beberapa bidang seperti busbar, konektor listrik dan masih banyak lagi. Pada penelitian ini akan digunakan parameter kecepatan rotasi dan sudut kemiringan tool untuk melihat pengaruhnya terhadap mikrostruktur, nilai tegangan sisa, nilai konduktivitas listrik, dan kekuatan tarik dari hasil pengelasan tersebut. Didapatkan bahwa dengan meningkatnya kecepatan rotasi dan sudut kemiringan tool akan memberikan masukan panas yang lebih sehingga pengadukan material akan menjadi lebih baik dan mengurangi munculnya cacat. Peningkatan kecepatan rotasi dan sudut kemiringan tool juga mengurangi nilai tegangan sisa darisuatu sambungan.Nilai konduktivitas dan kekuatan tarik akan semakinbaik ketika terjadi peningkatan kecepatan rotasi dan kemiringan tool karena akan memberikan temperatur yang lebih tinggi pada pengelasan sehingga percampuran material akan menjadi lebih baik dengan meminimalisir munculnya cacat.

Welding is a process in the material world that is useful for joining two metals by utilizing heat energy. Due to the development of the times, scientists have now found various ways to connect a metal with different types of material, one example is welding between aluminum and copper. Al-Cu welding is applied in several fields such as busbars, electrical connectors and many more. In this study, the parameters of rotational speed and tilt angle of the tool will be used to see their effect on the microstructure, residual stress value,,electrical conductivity value, and tensile strength of the welding results. It was found that with increasing rotation speed and tilt angle of the tool will provide more heat input so that the material mixing will become better and reduces the appearance of defects. The increase in rotation speed and tool tilt angle also reduces the residual stress value of a joint. The value of conductivity and tensile strength will be better when there is an increase in the rotation speed and tilt of the tool because it will provide a higher temperature for welding so that the material mixing will be better by minimizing the appearance of defects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Friction stir welding (FSW) merupakan metode pengelasan yang baru dengan biaya yang murah dan kualitas yang baik. Aluminium 5083-7075 telah berhasil disambung menggunakan metoda friction stir welding (FSW) dengan bentuk sambungan butt joint. Kecepatan putaran tool merupakan salah satu parameter yang penting dalam FSW. Perubahan kecepatan putar akan berpengaruh pada karakteristik sifat mekanik dan struktur mikro. Parameter pengelasan yang digunakan adalah welding speed sebesar 29 mm/min dengan variasi kecepatan putaran sebesar 525 rpm, 680 rpm, 910 rpm, dan 1555 rpm. Untuk mengetahui kekuatan mekanik lasan dilakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan serta untuk melihat mikrostrukturnya akan menggunakan mikroskop optik dan scanning electron microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada kecepatan putar 910 rpm yaitu 244,85 MPa dan nilai kekerasan meningkat pada sisi aluminium 5083 dengan memperoleh nilai tertinggi pada daerah stir zone sebesar 96 HV pada kecepatan putar 525 rpm, sedangkan pada sisi aluminium 7075 nilai kekerasannya mengalami penurunan untuk semua sampel di daerah stir zone. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengujian struktur makro dan struktur mikro pada semua sampel terlihat adanya cacat yaitu incomplete fusion dan incomplete penetration dan menyebabkan terbentuknya onion ring sehingga hasil pengadukan dan penyambungan pada daerah las kurang sempurna.

Friction Stir Welding (FSW) is a new welding process which was promoted with little cost and good quality joining. Dissimilar aluminium 5083-7075 was successfully joined using Friction Stir Welding (FSW) process in a butt joint configuration. The rotational speed is one of an important factor in FSW. The change of rotational speed influences the characteristic of mechanical properties and microstructure. Welding parameter used is 29 mm/min with variation rotational speed 525 rpm, 910 rpm and 1555 rpm. To investigate mechanical welding strength, tensile strength and hardness tester are conducted, and to investigate micro structure, optical microscope scanning electron microscope (SEM) is used in this research.
The result of the research shows that the highest tensile strength was obtained at a tool rotational speed 910 rpm, which is 244,85 MP. The hardness in aluminium was increased 5083 with highest result 96 HV at stir zone on rotational speed 525 rpm, and found the decreased of hardness at stir zone area in aluminium side 7075. Based on the result of macro and micro structure for all samples obtained the deformity, they are incomplete fusion and incomplete penetration which caused the form of onion fusion so that the stirring and splicing result in welding area is not complete.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nur Kumalasari
"ABSTRAK
Aluminium dan tembaga telah umum digunakan di industri, terutama industri elektronik. Namun biasanya penyambungan aluminium dan tembaga masih dilakukan dengan brazing ataupun cladding. Friction stir welding (FSW) menawarkan proses penyambungan dengan hasil yang lebih baik karena tidak terjadi perubahan mikrostruktur akibat panas dari pengelasan. Perbedaan geometri pin tool disinyalir akan memberikan perbedaan pada mikrostruktur dan sifat mekaniknya, maka Al 5052 dan pure wrought Cu disambung dengan FSW menggunakan geometri pin tool tapered cylindrical dan threaded cylindrical. Kemudian makro dan mikrostrukturnya diamati dengan mikroskop optik dan SEM, serta sifat mekaniknya diuji dengan pengujian tarik dan keras. Pada kedua hasil sambungan, di struktur mikronya terbentuk senyawa intermetalik Al-Cu dan struktur komposit. Berdasarkan sifat mekaniknya, secara umum dengan menggunakan pin tool tapered cylindrical akan menghasilkan sambungan yang lebih baik.

ABSTRACT
Aluminium and copper has been widely used in industry, especially in electronic industry. But mostly, the joining of Al-Cu is produced by brazing and cladding. Friction stir welding offer a newer and better joint because it doesn?t change the microstructure due to welding process heat. The difference of tool pin geometry will provide a differences in microstructure and mechanical properties of the joint, so 5052 series of Al and pure wrought Cu are joined by FSW process with tapered cylindrical and threaded cylindrical tool pin. Then its microstructure was observed with an optical microscope and SEM, as well as its mechanical properties are tested by tensile test and hardness test. The microstructure formed Al-Cu intermetallic compounds and composite structures. Based on its mechanical properties, generally the joint by using tapered cylindrical tool pin produces a better result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Eka Febryansyah
"Pengelasan paduan logam yang berbeda seperti aluminium dan tembaga sangat sulit sekali dilakukan, karena perbedaan sifat fisik dan thermal, dan hanya mungkin dilakukan dengan teknik pengelasan pada kondisi padat (solid-state) seperti dissimilar friction stir welding. Pada penelitian ini material yang digunakan adalah paduan aluminium 5052 dan tembaga murni dengan parameter pengelasan dilakukan pada kecepatan putar tools 2800 rpm pada sudut kemiringan 1 derajat dan kecepatan lintasan las 2 mm/detik. Pre-heating basemetal tembaga dilakukan pada temperature hingga 200°C.
Metode studi dan analisis dilakukan untuk mengetahui perbandingan sifat mekanik dan strukturmikro hasil lasan dissimilar friction stir welding antara aluminium dan tembaga terhadap variable bentuk geometri pin tools taper cylindrical dan threaded cylindrical serta proses pre-heating pada tembaga, melalui pengujian mekanik dan pengamatan mikroskopik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variable bentuk geometri pin tools dan pre-heating pada tembaga memberikan pengaruh pada strukturmikro berupa penghalusan butir, terbentuknya struktur komposit Al-Cu,dan fasa intermetallic Al-Cu, sedangkan pada sifat mekanik hasil lasan menunjukkan peningkatan sifat kekerasan rata-rata sebesar 60%, namun pada sifat kekuatan tarik terjadi penurunan, dimana fracture rata-rata terjadi di struktur intermetallic Al yang bersifat brittle.

Welding of different metal alloys such as aluminum and copper is very difficult to do, because of differences in physical and thermal properties, and is only possible with solid state welding technique as dissimilar friction stir welding. In this study, the material used is aluminum alloy 5052 and pure copper, welding parameters is at a speed of 2800 rpm rotary tools at the angle of 1 degree and weld pass 2 mm / sec. Pre-heating the copper basemetal carried out at temperatures up to 200°C.
Methods of study and analysis was performed to compare the mechanical properties and microstructure results weld dissimilar friction stir welding between aluminum and copper to variable geometry shape tools taper cylindrical pin and threaded cylindrical and the process of pre-heating the copper, through mechanical testing and microscopic observation.
The results show that the variable geometry shape pin tools and pre-heating on copper, influence on the microstructure form of grain refinement, the formation of a composite structure of Al-Cu, and Al-Cu intermetallic phase, whereas the mechanical properties of the weld results showed an increase in mean hardness properties average of 60%, but the tensile strength properties decrease, where the average fracture occurs in structures that are brittle intermetallic Al.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Riyanto
"Friction Stir Welding FSW merupakan teknik yang relatif baru dalam pengelasan logam. FSW menawarkan beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pengelasan konvensional, terutama pada pengelasan aluminium dimana didapatkan kualitas hasil pengelasan yang lebih baik dan juga rendah distorsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari diameter pahat dan kedalaman tusuk pahat terhadap lebar diameter sambungan dan sifat mekanik hasil lasan pada penyambungan plat tipis aluminium AA1100 dengan menggunakan teknik pengelasan Micro Friction Stir Spot Welding MFSSW. Dalam penelitian ini, digunakan pahat berupa pahat permukaan datar tanpa shoulder-pin berbahan material HSS. Aluminium AA1100 dengan ketebalan 0.42 mm digunakan sebagai benda kerja uji pengelasan.
Parameter yang divariasikan dalam penelitian ini adalah lebar diameter pahat 2 mm, 4 mm, dan 6 mm, dan kedalaman tusuk 300 mikron, 400 mikron, dan 500 mikron. Dimana variasi dari parameter-parameter ini akan mempengaruhi sifat mekanik dari lasan sebagai responnya yaitu beban geser. Response Surface Methods RSM digunakan untuk menganalisis pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap beban geser dari lasan. Uji makro dilakukan untuk mengetahui profil dan lebar diameter sambungan. Hasil patahan uji geser juga dianalisis untuk mengetahui jenis patahannya, serta hasil uji makro membantu untuk meprediksi patahan.
Dari hasil percobaan dan analisis diketahui bahwa diameter pahat dan kedalaman tusuk berbanding lurus terhadap beban puncak atau gaya geser maksimum. Dari hasil uji makro, diketahui bahwa variasi lebar diameter pahat berpengaruh terhadap bentuk atau profil lasan dan juga lebar diameter sambungan, yang mana hal ini berpengaruh terhadap gaya geser maksimum lasan. Sementara itu, kedalaman tusuk pahat berpengaruh terhadap struktur sambungan dimana semakin besar kedalaman tusuknya, strukturnya semakin kuat dan dapat dilihat dari kekuatannya yang lebih besar, serta memiliki cacat retak yang lebih kecil.

Technology of Friction Stir Welding FSW is a relatively new technique for joining metal. In some case on Aluminum joining, FSW gives better results compared with the arc welding processes, including the quality of welds and less distortion. The purpose of this study is to analyze the diameter tools effect and insertion depth effect on Micro Friction Stir Spot Welding to the width of joints diameter and the shear load of Welds. In this case, Aluminum AA1100 with thickness of 0.42 mm was used. Tools of HSS material with Flat Surface was used.
The parameter variations used in this study were the diameter of the tools 2 mm, 4 mm, 6 mm, and the variable of plunge depth 300 m, 400 m, and 500 m. Where the variation of these parameters will affect to the mechanical properties of welds as response was the shear load. Response Surface Methods RSM was used to analyze MFSSW parameters with the shear load of welds. The fracture of the shear test results was also analyzed to determine the type of fracture, as well as the macro test to predict the fracture. Macro test also used to know the width of joint diameter.
From the result of experiment and analysis, it is shown that the width of the tools diameter and the plunge depth is directly proportional to the load of the shear test results. From macro test, it is known that the variation of tools diameter affecting on profile and width diameter of joint. Meanwhile, the insertion depth affecting on the strength of joints.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Santoso
"Busbar merupakan komponen penting dalam menghasilkan daya untuk motor listrik menggerakkan kendaraan listrik. Adanya kebutuhan busbar dengan karakteristik ringan, konduktivitas listrik baik, konduktivitas termal yang baik dan biaya perawatan murah. Oleh karena itu dilakukannya manufaktur busbar bimetal Al-Cu dengan metode friction stir welding (FSW). Material yang digunakan pada penelitian ini adalah aluminum paduan seri 6061 dan tembaga murni dengan tebal 6 mm. Tool FSW menggunakan material high speed steel dengan pin berbentuk silinder lurus. Proses FSW dilakukan dengan variasi kecepatan putaran tool 1000 rpm dan 1200 rpm dan sudut kemiringan tool 1 derajat dan 3 derajat. Pada daerah stir zone struktur mirip komposit Al-Cu terbentuk dengan partikel tembaga berada di dalam matrik aluminum. Dari uji kekerasan vickers didapatkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 220,5 HV pada daerah TMAZ Cu. Efisiensi sambungan pada penelitian ini diperoleh sebesar 69 % terhadap kekuatan tarik base metal aluminum. Nilai konduktivitas listrik meningkat seiring meningkatnya kecepatan putaran tool dari 1000 rpm ke 1200 rpm dan sudut kemiringan tool dari 1 derajat ke 3 derajat. Tegangan sisa yang dihasilkan memiliki tren menurun seiring meningkatnya kecepatan putaran tool dari 1000 rpm ke 1200 rpm dan sudut kemiringan tool dari 1 derajat ke 3 derajat.

Busbars are an important component in generating power for electric motors to drive electric vehicles. There is a need for Busbars with characteristics of light weight, good electrical conductivity, good thermal conductivity, and low maintenance costs. Therefore, the bimetallic Al-Cu Busbar was manufactured using the friction stir welding (FSW) method. The material used in this research is aluminum alloy 6061 series and pure copper with a thickness of 6 mm. The FSW tool uses high-speed steel material with straight cylindrical pins. The FSW process is carried out by varying the tool rotation speed between 1000 rpm and 1200 rpm and the tool tilt angle of 1 degree and 3 degrees. In the stir zone, an Al-Cu composite-like structure is formed with copper particles in the aluminum matrix. From the Vickers hardness test, the highest hardness value was 220.5 HV in the TMAZ Cu area. The efficiency of the connection in this study was obtained at 69% of the tensile strength of the aluminum base metal. The value of electrical conductivity increases with increasing tool rotation speed from 1000 rpm to 1200 rpm and tool tilt angle from 1 degree to 3 degree. The resulting residual stress have trend decrease as the tool rotation speed increase from 1000 rpm to 1200 rpm and tool tilt angle from 1 degree to 3 degree. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Suryana
"Pengelasan merupakan salah satu metode penyambungan dalam bidang manufaktur untuk digunakan dalam suatu proses pembuatan produk. Pengelasan adalah penyambungan logam dengan mencairkan logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah menghasilkan sambungan pada logam tersebut. Micro Friction Stir Spot Welding MFSSW adalah jenis pengelasan skala mikro yang menggunakan proses gesekan pada suatu titik dalam pengelasannya. Pada penelitian ini mencari pengaruh geometri lasan dari hasil pengelasan MFSSW terhadap sifat mekanik pada Plat Aluminium AA1100. Diperoleh bahwa besaran geometri yaitu, diameter belakang back diamater, luas selimut dan kedalaman hasil pengelasan plunge depth berbanding lurus dengan beban puncak gaya geser Shear Load. Semakin luas, semakin dalam, dan semakin besar diameter belakang back diameter hasil pengelasan maka nilai beban puncak semakin besar, sementara itu untuk deviasi diameter keyhole akibat adanya vibrasi tidak menunjukan pengaruh terhadap shear load.

Welding is one of joining method in the field of manufacturing which is used in a product manufacturing process. Welding is the bonding of metal by liquefying the parent metal and filler metal with or without pressure and with or without the adder metal resulting in a connection to the metal. Micro Friction Stir Spot Welding MFSSW is a type of micro scale welding that uses the friction process at a point in its welding. In this research looking for the influence of weld geometry from MFSSW welding result to mechanical properties on AA1100 Aluminum Plate. It is found that the magnitude of the geometry ie, back diameter, blanket width and the depth of the weld plunge depth is directly proportional to the shear load peak. The wider, deeper, and larger back diameter the higher peak load value, meanwhile for the deviation of the keyhole diameter due to vibration, does not show the effect on the shear load. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvin Rahmat Pratama
"Micro Friction Stir Spot Welding (m-FSSW) merupakan salah satu jenis solid state welding dengan menggunakan non-consumable tool ber-skala micro dengan ketebalan material <1 mm serta memanfaatkan gesekan dan axial force dalam prosesnya. Hasil dair pengelasan yaitu lap-joint pada satu titik. Pada penelitian ini dilakukan pengujian Geometri tool terhadap hasil pengelasan, sehingga didapatkan korelasi antara geometri tool, temperature, perubahan kecepatan putar, axial force, hasil uji tarik geser, dan uji micro dan macro. Pada eksperimen ini menggunakan 4 jenis tool yaitu, tool 1 (One stage shoulder 450), tool 2 (one stage shoulder 650), tool 3 (small taper), tool 4 (medium taper). Standar pengujian yang digunakan adalah ISO 14273 (Uji Tarik Geser) , ASTM E340 (Makrostruktur) , ASTM E407 (Mikrostruktur).  Pada eksperimen ini hasil uji tarik geser tertinggi yaitu 600,480 N dengan dwell time 4 detik dengan temperatur sekitar 321.5 ˚C terdapat pada tool 4 (Medium Taper). Pada hasil uji struktur makro dan mikro (crossection) terdapat daerah Stir Zone (SZ), Thermo-Mechanically Affected Zone (TMAZ), Heat Affected Zone (HAZ), Parent Metal (PM), Hook dan EXTD zone (pada tool 3 dan tool 4). Pada daerah SZ, terjadi rekristalisasi secara penuh (>220°C) sedangkan daerah TMAZ yang mengalami rekristalisasi sebagian akibat adanya panas dan mengalami perubahan sifat mekanik (120°C-250°C). dan untuk daerah HAZ atau daerah yang terpengaruhi panas namun tidak mengalami rekristalisasi (<220°C).  Pada pengujian Microstructure (crossection) menunjukkan Intermetallic Compound serta cacat yang ada dalam skala mikro dari sambungan pelat tipis AA1100 dan pelat tipis CuZn. Pada ekperimen ini terdapat pengaruh pada variasi dwell time terhadap geometry tool sehingga mempengaruhi distribusi temperatur, kecepatan putar, dan axial force yang mengakibatkan hasil kekuatan uji tarik geser meningkat dari dwell time 2s ke 4s, sedangkan mengalami penurunan pada dwell time 6s.

Micro Friction Stir Spot Welding (m-FSSW) is a type of solid state welding using non-consumable micro-scale tools with a material thickness of <1 mm and utilizing friction and axial force in the process. The result of welding is a lap-joint at one point. In this research, tool geometry was tested on welding results, so that a correlation was obtained between tool geometry, temperature, changes in rotational speed, axial force, shear tensile test results, and micro and macro tests. In this experiment, 4 types of tools were used, namely, tool 1 (One stage shoulder 450), tool 2 (one stage shoulder 650), tool 3 (small taper), tool 4 (medium taper). The test standards used are ISO 14273 (Tensile Shear Test), ASTM E340 (Macrostructure), ASTM E407 (Microstructure). In this experiment, the highest shear tensile test result is 600,480 N with a dwell time of 4 seconds with a temperature of around 321.5 ˚C, was found on tool 4 (Medium Taper). In the macro and micro structure test results (crossection) there are Stir Zone (SZ), Thermo-Mechanically Affected Zone (TMAZ), Heat Affected Zone (HAZ), Parent Metal (PM), Hook and EXTD zones (on tool 3 and tool 4). In the SZ area, full recrystallization occurs (>220°C) while the TMAZ area experiences partial recrystallization due to heat and experiences changes in mechanical properties (120°C-250°C). and for HAZ areas or areas that are affected by heat but do not experience recrystallization (<220°C). The Microstructure (crossection) test shows the Intermetallic Compound and defects that exist on a micro scale from the joints of the AA1100 plate and the CuZn plate. In this experiment, there was an influence on variations in dwell time on the tool geometry, thus affecting the temperature distribution, rotational speed and axial force, which resulted in the shear tensile test strength results increasing from a dwell time of 2s to 4s, whereas it decreased at a dwell time of 6s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Ryan Andhika
"ABSTRAK
Proses Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) merupakan teknik pengelasan pelat logam yang memiliki ketebalan pelat yang relatif tipis. mFSSW memiliki keunggulan dalam proses pengelasan dibandingkan dengan pengelasan konvensional, seperti Arc Welding. Keunggulannya adalah dari segi kualitas pengelasan yang lebih baik dan distorsi yang relatif rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk pahat dan kedalaman pahat terhadap sifat mekanik dan geometri hasil lasan pada teknik pengelasan Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) menggunakan pelat tipis aluminium A1100. Pada penelitian ini parameter yang divariasikan adalah geometri pahat dan kedalaman pahat. Parameter geometri pahat divariasikan dalam penelitian ini menjadi 7 jenis geometri pahat. Parameter kedalaman puncture divariasikan dalam penelitian ini menjadi 3 macam kedalaman (200 mikron, 400 mikron, dan 600 mikron). Uji makro dilakukan untuk mengetahui geometri las, yaitu profil kontur, diameter, dan kedalaman sambungan. Hasil uji makro dilakukan untuk memprediksi hasil dan kekuatan patah. Untuk mengetahui sifat mekanik dilakukan dua pengujian yaitu uji tarik dan uji tarik silang. Hasil uji tarik akan dianalisa untuk menentukan jenis patahan dan kekuatannya. Dari hasil percobaan dan analisis diketahui bahwa geometri pahat dan kedalaman tusukan akan menghasilkan karakteristik tersendiri untuk geometri las dan kekuatan las. Geometri las yang akan terlihat pada profil adalah shoulder, pin, TMAZ, dan kedalaman aktual yang dihasilkan. Kekuatan las atau sifat mekanik yang akan diketahui adalah tegangan

ABSTRACT
The Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) process is a metal plate welding technique that has a relatively thin plate thickness. mFSSW has advantages in the welding process compared to conventional welding, such as Arc Welding. The advantages are in terms of better welding quality and relatively low distortion. The purpose of this study was to determine the effect of chisel shape and chisel depth on the mechanical properties and geometry of the welds in the Micro Friction Stir Spot Welding (mFSSW) welding technique using A1100 aluminum thin plates. In this study, the parameters that were varied were tool geometry and tool depth. The tool geometry parameters were varied in this study into 7 types of tool geometry. The parameters of the puncture depth were varied in this study into 3 different depths (200 microns, 400 microns, and 600 microns). The macro test was carried out to determine the weld geometry, namely the contour profile, diameter, and joint depth. Macro test results were performed to predict yield and fracture strength. To determine the mechanical properties, two tests were carried out, namely tensile test and cross-tensile test. Tensile test results will be analyzed to determine the type of fracture and its strength. From the experimental results and analysis, it is known that the tool geometry and the depth of the puncture will produce its own characteristics for the weld geometry and weld strength. The weld geometry that will be seen in the profile is the shoulder, pin, TMAZ, and the actual resulting depth. Weld strength or mechanical properties that will be known is the stress"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>