Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anes Danubrata
"Pekerjaan konstruksi pada Industri migas merupakan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Faktor-faktor risiko yang dapat membahayakan keselamatan kerja pekerja migas sangat beraneka ragam. Faktor lapangan yang ada di area proyek-proyek migas sangat mempengaruhi risiko keselamatan kerja, termasuk di dalamnya faktor budaya safety, keletihan pekerja, adanya alat-alat kerja yang berbahaya bagi pekerja, maupun kegagalan komunikasi antar pekerja pada saat melakukan pekerja tim dengan risiko tinggi.Risiko keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi di PT X merupakan masalah serius yang menjadi perhatian manajemen dan stakeholder SKK Migas, dan juga Ditjen Migas. Mitigasi risiko pada fase awal proyek menjadi penentu peluang terjadinya risiko keselamatan kerja pada suatu proyek. Diperlukan analisis dan mitigasi secara komprehensif dan pengawasan yang berlapis pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko tinggi dalam pekerjaan di lapangan.Berdasarkan studi literatur, dan penelitian sebelumnya penyebab kecelakaaan kerja di industry migas didominasi oleh budaya safety dan system monitoring SMK3 yang buruk. Sejalan dengan hal tersebut penelitian ini menguji kondisi eksisting budaya safety, kondisi eksisting sistem monitoring SMK3, dan pengembangan system monitoring keselamatan konstruksi di PT X. Diawali dengan uji homogenitas, validitas dan reliabilitas variabel penelitian menggunakan SPSS serta melakukan analisis faktor. Didapatkan 5 faktor dominan yang mempengaruhi kinerja safety di PT X, kemudian dilakukan analisis dan identifikasi  strategi-strategi penanggulangan untuk meningkatkan kinerja safety. Strategi tersebut kemudian akan disusun sebagai pengembangan system monitoring SMK3 di PT X.

Construction work in the oil and gas industry is a high risk job. Risk factors that can endanger the work safety of oil and gas workers very diverse. Condition factors in the area of ​​oil and gas projects are very affect work safety risks, including safety culture factors, worker fatigue, the presence of work tools that are harmful to workers, or failure communication between workers when doing high-risk team work. Occupational safety risk in construction work at PT X is a serious problem that become the attention of SKK Migas management and stakeholders, as well as the Directorate General of Oil and Gas. Risk mitigation in the initial phase of the project determines the opportunity for risk to occur safety on a project. Necessary analysis and mitigation comprehensive and layered supervision of construction works have a high risk work in project field. Based on literature study, and previous research, the causes of work accidents in the oil and gas industry are dominated by poor safety culture and SMK3 monitoring system. In line with that this research examines the existing conditions of safety culture, the existing conditions of the system monitoring SMK3, and developing a construction safety monitoring system at PT X. Starting with the homogenity, validity and reliability test of the research variables using SPSS and perform factor analysis. There are 5 dominant factors that affect safety performance at PT X, then analysis and identification is carried out countermeasures to improve safety performance. These strategies then it will be compiled as the development of the SMK3 monitoring system at PT X."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nufta Anindya
"Salah satu cara untuk dapat menghadapi tantangan pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan melakukan seleksi vendor sebelum dilakukan Kerjasama karena vendor dapat memberikan dampak yang positif atau negatif terhadap kinerja perusahaan. PT X selaku perusahaan beton pracetak menggunakan sistem yaitu Vendor Safety Management System (VSMS). VSMS yang diterapkan di PT X masih memiliki kekurangan yaitu ditemukannya vendor yang belum lulus VSMS namun sudah melakukan kerjasama dengan PT X dikarenakan hal hal tertentu. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada Proses Seleksi Vendor untuk meningkatkan kinerja keselamatan di PT X sehingga didapatkanlah alur proses seleksi yang ideal untuk dapat diterapkan di PT X sekaligus menentukan kriteria penilaian serta bobotnya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini menghasilkan 29 kriteria yang telah divalidasi oleh 8 orang pakar yang kemudian dilanjutkan dengan analisis AHP untuk mengetahui bobot masing-masing kriteria. Ke-29 kriteria tersebut dikelompokkan menjadi 6 kriteria utama sesuai tingkat kepentingannya yaitu; (X2) Rincian pekerjaan – 21,3%, (X3) komitmen manajemen – 19,1%, (X1) Analisa Risiko – 18%, (X5) pengelolaan peralatan – 16,8%, (X6) Pembinaan/pelatihan sumber daya manusia – 14,8%, (X4), Dokumen Terverifikasi – 10%. Model sistem penilaian baru yang telah disusun kemudian disimulasikan pada 15 sampel vendor di PT X dan ditemukan rata rata peningkatan nilai sebesar 8.6 poin dari hasil yang menggunakan model penilaian sebelumnya

One way to face the challenges of growth in the construction industry is to select vendors before collaborating because vendors can have a positive or negative impact on company performance. PT X as a precast concrete company uses a system, namely the Vendor Safety Management System (VSMS). The VSMS implemented at PT X still has a shortcoming, namely the discovery of vendors who have not passed VSMS but have collaborated with PT X due to certain things. This study discusses the development of an assessment system in the Vendor Selection Process to improve safety performance at PT X so that the ideal selection process flow is obtained to be applied at PT X as well as determining the assessment criteria and their weight using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This research produced 29 criteria which were validated by 8 experts, which was then followed by AHP analysis to determine the weight of each criterion. The 29 criteria are grouped into 6 main criteria according to their level of importance, namely; (X2) Work details – 21,3%, (X3) management commitment – 19,1%, (X1) Risk Assessment – 18%, (X5) equipment management – 16,8%, (X6) Human resource development/training – 14,8%, (X4) Verified Documents – 10%. The new assessment system model that has been prepared is then simulated on 10 samples of vendors at PT. X and found an average increase in score of 8.6 points from the results using the previous assessment model"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josua Lumban Gaol
"Permintaan akan layanan jaringan utilitas terus meningkat. Untuk itu pemerintah provinsi DKI Jakarta melaksanakan program pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Industri konstruksi adalah industri dengan tingkat kecelakaan kerja paling tinggi. Begitu juga dengan tingkat kecelakaan konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecelakaan kerja kondisi tidak aman yang disebabkan oleh manajemen keselamatan yang kurang baik yang tidak dapat mengidentifikasi risiko keselamatan konstruksi secara menyeluruh. Untuk itu dibutuhkan manajemen keselamatan konstruksi yang baik dan andal untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada proyek SJUT. Pengaruh manajemen keselamatan akan lebih lebih baik diterapkan sejak fase awal proyek atau fase perencanaan. Konsep perencanaan keselamatan pada fase awal proyek di Indonesia diterapkan berdasarkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK yang disebut rancangan konseptual SMKK. Degan kemajuan teknologi sekarang ini, perencanaan keselamatan konstruksi dapat diintegrasikan dengan teknologi komputerisasi yaitu Building Information Modelling (BIM). Oleh karena itu, pengembangan rancangan koseptual SMKK yang terintegrasi dengan BIM dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian ini menghasilkan rancangan konseptual SMKK terintegrasi BIM pada proyek pembangunan SJUT yang dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi di Provinsi DKI Jakarta.

Demand for utility network services is increasing. As a result, the province government of Jakarta's special capital region is implementing the Integrated Utility Network Facility (IUNF) development program. The construction business has the greatest risk of workplace accidents. Similarly, the rate of building accidents in Indonesia remains extremely high. Unsafe conditions produced by poor safety management that fails to detect construction safety issues effectively are one of the causes of the high prevalence of workplace accidents. As a result, good and dependable construction safety management is required to improve the IUNF project's construction safety performance. Safety management will have a greater impact in the early stages of a project, especially during the planning phase. In Indonesia, the concept of safety planning is implemented during the initial phase of projects based on the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 10 of 2021 concerning Construction Safety Management System Guidelines, also known as the Conceptual Design of the Construction Safety Management System. Construction safety planning can now be connected with computerized technology, notably Building Information Modeling (BIM), thanks to recent technical breakthroughs. As a result, this study included the creation of a conceptual design for a Construction Safety Management System connected with BIM. The technique employed is qualitative analysis. This study resulted in the conceptual design of an integrated BIM Construction Safety Management System in the IUNF development project, which has the potential to improve construction safety performance throughout the province of Jakarta's special capital region."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Sintong Wilson
"Industri konstruksi memiliki angka kecelakaan kerja yang paling tinggi dibanding industri-industri lainnya, yaitu sebesar 32%. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian-kerugian, seperti kerugian finansial, kerugian waktu, kerugian kemanusiaan, dan kerugian lainnya. Berdasarkan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) harus diterapkan dalam kegiatan konstruksi untuk mewujudkan keselamatan konstruksi. Salah satu elemen yang mendukung pelaksanaan SMKK adalah kompetensi ahli keselamatan konstruksi. Kompetensi ahli keselamatan konstruksi diatur dalam SKKNI No. 60 Tahun 2022 dimana salah satu unit kompetensi yang mewujudkan pelaksanaan SMKK yang baik adalah “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK”. Namun dalam penyusunannya, masih belum lengkap dikarenakan masih belum adanya indikator unjuk kerja di dalam unit kompetensi sebagai instrumen pengukuran kompetensi ahli KK. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan SKKNI No. 60 Tahun 2022 berupa indikator unjuk kerja pada unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” dengan metode survei kuisioner kepada pakar dan responden ahli KK. Hasil survei kuisioner dianalisis dengan metode Delphi dan uji statistik menggunakan SPSS. Didapatkan hasil penelitian berupa pengembangan unit kompetensi “Mengelola Rencana Biaya Penerapan SMKK” yang berisikan 5 item elemen kompetensi, 16 item kinerja unjuk kerja (KUK), dan 48 indikator unjuk kerja yang berpengaruh sangat kuat terhadap kinerja KK. Apabila indikator unjuk kerja dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan SMKK, maka dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Construction industry has the highest work accident rate compared to other industries, namely at 32%. Work accident cause losses, such as financial loss, time loss, humanitarian loss, and others. Based on Permen PUPR No. 10 of 2021, construction safety management must be implemented in construction activities to realize construction safety. One of the key elements that supports the implementation of safety management system is competency. Competency of construction safety experts is regulated in SKKNI No. 60 of 2022 where one of the competency units is “Managing Construction Safety Management System Implementation Cost Plans”. However in its creation, is still incomplete because there are sill no performance indicator in the competency unit as an competency measurement instrument. Therefore, the researcher wants to develop SKKNI No. 60 of 2022 in the form of performance indicator in the competency unit “Managing Safety Construction Management System Implementation Cost Plans” using a questionnaire survey method for safety construction expert and respondents. The results of the questionnaire survey were analyzed using Delphi method and statistical tests using SPSS. The final result were development of competency unit “Managing Safety Construction Management System lplementation Cost Plans” which contains 5 items of competency elements, 16 items of performance criterias, and 48 items of performance indicators that have a very strong influence on safety construction. If performance indicator can be implemented on construction safety activities, it can improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catra Rahma Pashya
"Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan inisiasi yang dilakukan oleh pemeritah Indonesia dalam memenuhi keselarasan dan keseimbangan ekonomi dan pembangunan. Urgensi pemindahan Ibu Kota Negara adalah krisinya ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan tingginya jumlah penduduk, dimana Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Pembangunan yang masif dan memerlukan sumber daya manusia yang banyak pada pembangunan IKN akan menimbulkan kewaspadaan akan keselamatan konstruksi. Fenomena kecelakaan konstruksi disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan manusia, budaya yang buruk, serta mengesampingkan spesifikasi perencanaan konstruksi. Pencegahan kecelakaan konstruksi dapat dilakukan dengan pembentukan budaya pada seluruh fase konstruksi dengan penerapan total construction safety culture. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi peningkatan kinerja keselamatan konstruksi berdasarkan model total construction safety culture. Pemodelan dilakukan dengan persamaan struktural (SEM) untuk menganalisis pola hubungan antar faktor dan variabelnya. Berdasarkan analisa pola hubungan struktural yang dilakukan, seluruh hipotesis model struktural dapat diterima, atau terdapat hubungan signifikan antara variabel total construcition safety culture terhadap kinerja keselamatan. Observasi juga dilakukan untuk menambah bukti bahwa penerapan keselamatan konstruksi pada studi kasus yang ditinjau belum sempurna. Strategi direkomendasikan berdasarkan hubungan langsung dan tidak langsung, dimana untuk hubungan langsung produk yang dihasilkan adalah saran terhadap kebijakan pemerintah terkait keselamatan konstruksi atau Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK). Strategi berdasarkan hubungan tidak langsung menghasilkan rekomendasi seperti penggunaan teknologi dalam penerapan keselamatan konstruksi, tacit knowledge, dan metodologi pemantauan keselamatan konstruksi berbasis behaviour.

Establishment of Ibu Kota Nusantara is an initiation program that held by Indonesian Government to create the equality of economic and infrastructure development in Indonesia. Water crisis and high population in Java Island especially Jakarta are the reason of redeployment urgency of the National Capital. Massif construction needs a lot of resources in IKN development and it causes alertness of construction safety. Construction accident phenomena cause by several factors like human error, bad culture, also ignoring plan specification. Preventive act for construction accident can be held by creating a culture in the entire construction phase with the implementation of total construction safety culture. The aim of this study is to develop a strategy to improve construction safety performance based on total construction safety culture model. Structural Equation (SEM) is the method to modelling the total construction safety culture by analyze the relation pattern between all variables. Based on the structural analysis, all of the total construction safety culture made significant impact towards safety performance. Observation also done to find another evidence that construction safety implementation on study case is not perfect at all. Strategies made from direct and indirect interrelation. While direct interrelation strategy recommended the law of construction safety which need to be more simply. Indirect interrelation strategy talks about tacit knowledge, technology transformation on construction safety implementation, and newly supervision method based on behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Faizan
"Proyek pembangunan gedung bertingkat khususnya di kota besar di Indonesia merupakan salah satu alternatif pembangunan yang dilakukan dalam rangka mengatasi keterbatasan lahan. Konstruksi proyek gedung bertingkat merupakan pekerjaan yang berbahaya karena terdapat keunikan dan kompleksitas dalam lingkungan kerja, sehingga berpotensi menimbulkan adanya kecelakaan konstruksi. Tingginya kasus kecelakaan konstruksi erat kaitannya dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan proyek konstruksi atau sering disebut dengan stakeholder. Di Indonesia, stakeholder konstruksi terdiri dari kontraktor, subkontraktor, konsultan struktur, konsultan arsitektur, owner, dan MK (Konsultan Pengawas). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi atau pemahaman stakeholder terhadap risiko keselamatan konstruksi pada bangunan gedung bertingkat dengan metode photographic Q-methodology, serta menggunakan analisis koefisien Kendall’s W, Friedman’s χ2, dan Kruskal-Wallis untuk mengukur pemahaman stakeholder. Secara keseluruhan, kontraktor, subkontraktor, konsultan struktur, owner, dan MK memiliki pemahaman yang sedang, sedangkan konsultan arsitektur memiliki pemahaman yang rendah. Dari hasil tersebut, penulis merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan pemahaman seluruh stakeholder terhadap risiko keselamatan konstruksi di Indonesia.

The construction of high-rise buildings, particularly in major cities in Indonesia, is one of the alternative development approaches undertaken to address land limitations. The construction of high-rise buildings involves hazardous work due to the unique characteristics and complexities of the work environment, which can potentially lead to construction accidents. The high incidence of construction accidents is closely related to the parties directly involved in construction projects, commonly referred to as stakeholders. In Indonesia, construction stakeholders include contractors, subcontractors, structural consultants, architectural consultants, owners, and supervising consultants. This study aims to analyze the stakeholders' perceptions or understanding of construction safety risks in high-rise buildings using the photographic Q-methodology. Additionally, Kendall's W coefficient, Friedman's χ2, and Kruskal-Wallis analyses are used to measure stakeholders' understanding. Overall, contractors, subcontractors, structural consultants, owners, and supervising consultants have a moderate level of understanding, while architectural consultants have a low level of understanding. Based on these findings, the author formulates recommendations to enhance the understanding of all stakeholders regarding construction safety risks in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barra Farras Athaya
"Infrastruktur Telekomunikasi memiliki peran penting terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan akan jaringan untuk mengakses internet bertambah tingkat permintaannya. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya permintaan pembangunan infrastruktur tower telekomunikasi sebagai prasarana operator-operator telekomunikasi di Indonesia untuk mengembangkan usaha mereka. Namun, dengan perkembangan tingginya pembangunan Infrastruktur tersebut tidak menutup kemungkinan akan risiko terhadap keselamatan pekerja. Kecelakaan kerja yang terjadi pada PT X terbilang cukup tinggi berdasarkan data accident dengan jumlah kecelakaan kerja mencapai 98 kasus per tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran iklim keselamatan pada konstruksi Tower Telekomunikasi PT X yang terdiri dari, bentuk kesadaran keselamatan kerja pada pemilik usaha dan penyedia jasa, bentuk perilaku keselamatan kerja dari para pekerja pada pemilik usaha dan penyedia jasa, serta mengetahui, dan mengatasi kendala atau hambatan terhadap konsep tersebut dengan harapan dapat mengurangi jumlah Nearmiss, FAC, dan MTC. Metode penelitian yang digunakan adalah sampling kemudian dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas, validasi content & construct, pilot survey kemudian survey responden, questionnaire, selanjutnya dilakukan olahan hasil data questionnaire, hingga Analisa akhir dan validasi pakar. Peniliti berharap agar penelitian ini menjadi improvement terhadap safety performance dalam pembangunan menara Telekomunikasi di Indonesia.

Telecommunication infrastructure has an important role in economic development in Indonesia. Along with the development of the times, the need for a network to access the internet increases in demand. This has resulted in increased demand for telecommunications tower infrastructure development as the infrastructure for telecommunications operators in Indonesia to develop their businesses. However, with the high development of infrastructure development, there is a possibility that there will be risks to worker safety. Work accidents that occur at PT X are quite high based on accident data with the number of work accidents reaching 98 cases per 2020. This study aims to describe the safety climate in the construction of PT X Telecommunication Tower which consists of, a form of work safety awareness among business owners and service providers, forms of work safety behavior from workers to business owners and service providers, as well as knowing, and overcoming obstacles or obstacles to the concept with the hope of reducing the number of Nearmiss, FAC, and MTC. The research method used is sampling followed by validity and reliability testing, content & construct validation, pilot survey then survey respondents, questionnaire, then processed data questionnaire results, to final analysis and expert validation. Researchers hope that this research will improve safety performance in the construction of telecommunications towers in Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barra Farras Athaya
"Infrastruktur Telekomunikasi memiliki peran penting terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan akan jaringan untuk mengakses internet bertambah tingkat permintaannya. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya permintaan pembangunan infrastruktur tower telekomunikasi sebagai prasarana operator-operator telekomunikasi di Indonesia untuk mengembangkan usaha mereka. Namun, dengan perkembangan tingginya pembangunan Infrastruktur tersebut tidak menutup kemungkinan akan risiko terhadap keselamatan pekerja. Kecelakaan kerja yang terjadi pada PT X terbilang cukup tinggi berdasarkan data accident dengan jumlah kecelakaan kerja mencapai 98 kasus per tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran iklim keselamatan pada konstruksi Tower Telekomunikasi PT X yang terdiri dari, bentuk kesadaran keselamatan kerja pada pemilik usaha dan penyedia jasa, bentuk perilaku keselamatan kerja dari para pekerja pada pemilik usaha dan penyedia jasa, serta mengetahui, dan mengatasi kendala atau hambatan terhadap konsep tersebut dengan harapan dapat mengurangi jumlah Nearmiss, FAC, dan MTC. Metode penelitian yang digunakan adalah sampling kemudian dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas, validasi content & construct, pilot survey kemudian survey responden, questionnaire, selanjutnya dilakukan olahan hasil data questionnaire, hingga Analisa akhir dan validasi pakar. Peniliti berharap agar penelitian ini menjadi improvement terhadap safety performance dalam pembangunan menara Telekomunikasi di Indonesia.

Telecommunication infrastructure has an important role in economic development in Indonesia. Along with the development of the times, the need for a network to access the internet increases in demand. This has resulted in increased demand for telecommunications tower infrastructure development as the infrastructure for telecommunications operators in Indonesia to develop their businesses. However, with the high development of infrastructure development, there is a possibility that there will be risks to worker safety. Work accidents that occur at PT X are quite high based on accident data with the number of work accidents reaching 98 cases per 2020. This study aims to describe the safety climate in the construction of PT X Telecommunication Tower which consists of, a form of work safety awareness among business owners and service providers, forms of work safety behavior from workers to business owners and service providers, as well as knowing, and overcoming obstacles or obstacles to the concept with the hope of reducing the number of Nearmiss, FAC, and MTC. The research method used is sampling followed by validity and reliability testing, content & construct validation, pilot survey then survey respondents, questionnaire, then processed data questionnaire results, to final analysis and expert validation. Researchers hope that this research will improve safety performance in the construction of telecommunications towers in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Vito Aryanto
"Pekerjaan kontruksi jalur rel kereta api merupakan hal yang umum terdapat di negara berkembang ataupun negara maju di seluruh dunia. Jalur Kereta Api dibangun sebagai sarana tranportasi masal untuk menunjang konektivitas antar tempat. Pekerjaan konstruksi Jalur Kereta Api merupakan proyek yang cukup kompleks. Didalamnya terdapat banyak aktivitas pekerjaan yang dapat terganggu akibat terjadinya kecelakaan konstruksi. kecelakaan konstruksi yang terjadi dapat merugikan proyek. Dalam pelaksanaan konstruksi Jalur Kereta Api tidak jarang terjadinya kecelakaan konstruksi yang berdampak terhadap orang, harta benda, keselamatan umum, dan lingkungan. Sehingga diperlukan identifikasi dan analisis potensi bahaya secara dini untuk mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi tersebut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan safety plan untuk konstruksi Jalur Kereta Api dengan mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi pada tiap paket pekerjaan dengan meninjau metode kerja, aktivitas pekerjaan, dan sumber daya berbasis WBS konstruksi Jalur Kereta Api yang sudah terstandarisasi dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini diharapkan menghasilkan sumber-sumber risiko K3 yang memiliki potensi bahaya tertinggi pada pekerjaan konstruksi Jalur Kereta Api dan safety plan yang sudah dikembangkan ini dengan mempertimbangkan sumber risiko K3 yang didapatkan berdasarkan WBS Jalur Kereta Api.

Railway construction works are common in developing or developed countries throughout the world. The railway was built as a means of mass transportation to support connectivity between places. Railway construction work is a fairly complex project. There are work activities that can be disrupted due to construction accidents. In its construction, it is not uncommon for construction accidents to occur that affect people, property, public safety and the environment. So that, it is necessary to identify and analyze potential hazards early to prevent these construction accidents. This study aims to develop a safety plan for railway construction by identifying potential hazards that may occur in each work package by reviewing work methods, work activities, and WBS-based resources for railway construction that have been standardized using a qualitative approach. This research is expected to produce safety risk sources that have the highest potential hazards in the railway construction works and safety plan had been developed based on the safety risk sources obtained from the WBS for railway project. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>