Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qorin Ratal
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris): Beberapa bayi diberikan pengganti ASI yang sebenarnya tidak baik untuk bayi. Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI karena mengandung pelengkap yang dibutuhkan bayi. Masalah bagi ibu menyusui setelah melahirkan salah satunya ialah tidak ada produksi ASI atau hambatan dalam pengeluaran ASI. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan, kurangnya dukungan dari keluarga, atau sangat sibuk melakukan intervensi untuk memfasilitasi pemberian ASI. Back rolling massage merupakan pijatan pada tulang punggung ibu menyusui yang membantu meningkatkan produksi dan kelancaran pengeluaran ASI. Pengetahuan penting untuk melakukan pemijatan back rolling massage karena pemijatan tidak hanya secara fisiologis, tetapi perlu tempat yang tepat untuk melakukan pemijatan agar dapat meningkatkan pengeluaran ASI. Selain itu, dukungan keluarga juga penting untuk melakukan back rolling massage karena membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan pijat tersebut. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang dikelola dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif, gangguan pola tidur dan ketidaknyamanan pascapartum dengan penerapan back rolling massage. Karya ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Karya tulis ini dapat juga memotivasi petugas kesehatan untuk membantu ibu postpartum dengan masalah keperawatan yang sama dan menambahkan back rolling massage dalam intervensi di area postpartum. Hasil karya ilmiah ini mengungkapkan bahwa pasien kelolaan yang dilakukan back rolling massage selama 8 hari, ASI dapat keluar, bayi tidak rewel lagi saat menyusu, pola tidur ibu dapat nyenyak dan tidak merasakan ketidaknyamanan pascapartum lagi.

Some babies are given a breast milk substitute which is actually not good for the baby. The best food for babies is breast milk because it contains the supplements that babies need. One of the problems for breastfeeding mothers after giving birth is that there is no milk production or obstacles in expressing breast milk. This occurs due to lack of knowledge, lack of support from family, or too busy to intervene to facilitate breastfeeding. Back rolling massage is a massage on the spine of nursing mothers that helps increase the production and smooth flow of breast milk. Knowledge is important to do back rolling massage because massage is not only physiological, but it needs the right place to do massage in order to increase milk production. In addition, family support is also important to do back rolling massage because it requires the help of others in doing the massage. The purpose of this scientific work is to analyze nursing care for postpartum mothers who are managed with ineffective breastfeeding nursing problems, sleep pattern disturbances and postpartum discomfort with the application of back rolling massage. This work uses a case study method on a patient in the Pancoran Mas Health Center area. This paper can also motivate health workers to help postpartum mothers with the same nursing problems and add back rolling massage in interventions in the postpartum area. The results of this scientific work revealed that the patients under management were given back rolling massage for 8 days, breast milk could come out, the baby was no longer fussy while breastfeeding, the mother's sleep pattern was restful and she did not feel postpartum discomfort anymore."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi berusia 0-6 bulan karena mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun tisak semua ibu menyadarinya, hal ini terbukti dengan masih rendahnya angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui Ibu adalah kelekatan antara ibu dan janin (attachment) dan keyakinan (self-efficacy). Intervensi yang diberikan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut adalah belly rubs massage. Belly rubs massage merupakan sentuhan lembut pada perut yang berfungsi untuk relaksasi dan meningkatkan ikatan dengan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan belly rubs massage untuk meningkatkan ikatan dengan janinnya dan kesiapan menyusui. Metode yang digunakan adalah case study. Pemberian intervensi belly rubs massage ini diberikan selama 5 hari. Hasil yang didapatkan diukur melalui pre dan post intervensi terjadi peningkatan attachment sebesar 22,6% dan terjadi peningkatan self-efficacy sebesar 40%. Berdasarkan hal tersebut intervensi belly rubs massage pada ibu hamil trimester tida efektif untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan janinnya dan meningkatkan kesiapan menyusui.

 


Breast milk is the best nutrition for babies aged 0-6 months because it contains all the elements of nutrients needed for the growth and development of infants. But not all mothers realize it, this is evidenced by the low rate of exclusive breastfeeding. Factors affecting maternal readiness are attachment between mother and fetus (attachment) and confidence (self-efficacy). Interventions given to solve these nursing problems are belly rubs massage. Belly rub massage is a gentle touch on the abdomen that serves to relax and improve bonding with the fetus. This study aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women by applying belly rubs massage to improve bonding with the fetus and breastfeeding readiness. The method used is case study. This belly rubs massage intervention is given for 5 days. The results obtained were measured through pre and post intervention there was an increase in attachment by 22.6% and an increase in self-efficacy by 40%. Based on this belly rubs massage intervention in pregnant women trimester is not effective to increase the bond between mother and fetus and increase readiness to breastfeed.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraeni Galuh Yuniar
"Menyusui adalah proses yang secara alami dilalui ibu untuk memberikan nutrisi bagi bayinya. Kesiapan menyusui diperlukan untuk meningkatkan angka pemberian ASI pada bayi yang saat ini hanya 15,3% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Karya ilmiah akhir ners ini ditulis untuk melaporkan hasil intervensi keperawatan pada klien dengan kesiapan meningkatkan pemberian ASI meggunakan intervensi keperawatan pijat Oketani. Tujuan penerapan intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan produksi ASI, mencegah pembengkakan payudara, membuat payudara menjadi lebih lembut, serta memberikan kenyamanan pada klien. Evaluasi yang didapat setelah menerapkan pijat Oketani adalah klien mengatakan bahwa produksi ASI meningkat dari 50 ml pada hari kelima menjadi 150 ml pada hari kesembilan, tidak terjadi pembengkakan payudara (skala pembengkakan 1), tidak nyeri (skala nyeri 0), payudara terasa lebih lembut, dan terjadi peningkatan berat badan bayi.

Breastfeeding is a process that a mother goes through to provide nutrition for her baby. Readiness is needed to increase breastfeeding in infants who currently only 15.3% of infants under five months get exclusive breastfeeding. This paper aimed to report the results of nursing intervention on client with readiness to enhanced breastfeeding using Oketani massage. The purposes of this intervention were to increased production of the breast milk, prevented breast engorgement, made the breasts softer, and provided comfort for the client. The evaluations of this intervention were the client said that the breast milk production has increased from 50 ml (day-5) to 150 ml (day-9), breast engorgement did not occur (breast engorgement scale 1), no pain (pain scale 0), the breasts felt softer, and the babys weight has increased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"Refleks hisap yang buruk merupakan salah satu masalah yang cukup sering dialami oleh bayi pada awal masa kehidupan. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan bayi dalam memperoleh makanan (ASI) melalui oral secara mandiri. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dan bayi dengan ketidakefektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan gangguan mengisap. Masalah utama pada klien yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengatakan bayi tidak mau menyusu sedari lahir hingga 29 jam setelah lahir. Bayi cenderung tenang, lebih banyak tidur, dan sulit dibangunkan. Bayi tidak merespon ketika payudara ibu di dekatkan pada mulut bayi. Tidak ada refleks hisap pada mulut bayi ketika puting payudara ibu sudah berhasil dimasukkan ke mulut bayi. Implementasi yang dilakukan adalah memberikan stimulasi oral dan latihan mengisap non-nutrisi untuk meningkatkan refleks hisap pada bayi sehingga pemberian ASI dapat dilakukan secara efektif. Hasil evaluasi diperoleh bayi menyusu sebanyak 10-13 kali per hari, bayi lebih mudah dibangunkan untuk menyusu, bayi tampak aktif, refleks hisap bayi ada dan adekuat, hasil uji Kramer 1/5.

Poor sucking reflex is one of the problems that is quite often experienced by babies at the beginning of life. This leads to the inability of the infant to obtain food (breast milk) through the oral independently.The scientific report aims to report nursing care in mother and infant with the ineffectiveness of breastfeeding related to sucking disorders.The main problem with the client is the ineffectiveness of breastfeeding. The supporting data is that the client says the baby does not want to breastfeed from birth until 29 hours after birth. The baby tend to be more calm, sleepy, and more difficult to wake up. The baby does not respond when the mothers breast is close to the babys mouth. There is no suction reflex in the babys mouth when the mothers breast nipple has been successfully inserted into the babys mouth. The implementation is to provide oral stimulation and non-nutritive sucking exercise to improve suction reflexes in infant so that the feeding of the breast milk can be done effectively. The results of the evaluation are the baby is breastfeed 10-13 times a day, baby is easier to wake up for breastfeeding, baby-looking active, babys suction reflexes are present and adequate, test results Kramer 1/5."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rapiko Anggraini
"Bekerja merupakan aktivitas untuk memenuhi fungsi ekonomi keluarga. Memahami masalah kesehatan pekerja di dalam ruang lingkup keluarga dapat meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Pekerja merupakan bagian dari komunitas masyarakat yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja seringkali disebabkan oleh bahaya/hazard di lingkungan kerja. Nyeri merupakan gangguan pada muskuloskeletal dan seringkali disebabkan oleh hazard ergonomi. Nyeri telapak kaki pada pekerja biasanya disebabkan oleh posisi berdiri yang lama dan salah satu keadaan yang mendasarinya adalah plantar fasciitis. Massage dengan teknik Deep Tissue Massage merupakan salah satu penanganan pada nyeri telapak kaki yang berhubungan dengan plantar fasciitis. Intervensi Deep Tissue Massage diberikan kepada Bapak S seorang pekerja petugas keamanan dengan masalah nyeri akut yang berhubungan dengan plantar fasciitis. Intervensi dilakukan sebanyak 7 kali dengan durasi 10 menit. Intervensi Deep Tissue Massage efektif untuk mengatasi masalah nyeri akut pada Bapak S dengan penurunan skor FFI dan skala nyeri VAS setelah diberikan 7 kali intervensi. Intervensi Deep Tissue Massage dapat diterapkan pada pekerja dengan masalah nyeri akut.

Work is an activity to fulfill the family's economic function. Understanding workers' health problems within the family scope can improve the health status of workers. Workers are part of the community at risk of experiencing health problems. Accidents and occupational diseases are often caused by hazards in the work environment. Pain is a musculoskeletal disorder and is often caused by ergonomic hazards. Foot pain in workers is usually caused by a long standing position and one of the underlying conditions is plantar fasciitis. Massage with the Deep Tissue Massage technique is one of the treatments for foot pain associated with plantar fasciitis. The Deep Tissue Massage intervention was given to Mr. S, a security worker with acute pain problems related to plantar fasciitis. The intervention was carried out 7 times with a duration of 10 minutes. Deep Tissue Massage was effective in dealing with the acute pain problem in Mr. S with a decrease in the FFI score and the VAS pain scale after being given 7 interventions. Deep Tissue Massage can be applied to workers with acute pain problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Eka Lestari
"Pembengkakan payudara adalah salah satu masalah yang sering muncul pada ibu menyusui. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu menyusui dengan ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan pembengkakan payudara. Klien berusia 28 tahun, dengan ketidakefektifan pemberian ASI sebagai diagnosa keperawatan, melaporkan payudara yang terasa ngilu dan bengkak, skala nyeri 5/10, posisi dan perlekatan menyusui belum efektif, payudara tampak bengkak. Intervensi yang diterapkan adalah melakukan kompres daun kol ke payudara yang bengkak sebagai metode perawatan payudara. Hasil dari intervensi ini adalah untuk mengurangi pembengkakan payudara dan meningkatkan efektivitas menyusui. Evaluasi menunjukkan tidak ada lagi pembengkakan, payudara teraba lunak dan konsistensinya lembut, posisi dan perlekatan pemberian ASI sudah efektif.

Breast engorgement is one of the problems that often arise in breastfeeding mothers. This scientific work aims to report nursing care in breastfeeding mothers with the ineffectiveness of breastfeeding associated with breast engorgement. A 28-year-old client, with ineffective breastfeeding as a nursing diagnosis, reports sore and swollen breasts, 5/10 pain scale, ineffective position, and attachment of the breastfeeding. The intervention that is applied is compressing cabbage leaves to the swollen breasts as a breast care method. The outcomes of this intervention are to reduce swollen breasts and enhance breastfeeding effectiveness. The evaluation shows no more swelling, soften breasts and swelling, the breasts look soft their consistency in the breast, effective position and attachment of breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Jacqueline
London Thorsons 1992,
615.822 You s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rush, Anne Kent
London: Aqurian , 1994
615.822 RUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Asri Dwi Nugrahani
"ABSTRAK
Masalah dalam pemberian ASI menjadi salah satu masalah utama pada agregat bayi. Faktor utama yang memengaruhi keberhasilan ASI yaitu pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, persepsi ibu tentang ketidaklancaran ASI, lingkungan fisik maupun sosial, dan dukungan keluarga. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI dengan penerapan pijat oksitosin untuk memperlancar ASI. Intervensi yang dilakukan yaitu penyuluhan kesehatan tentang ASI eksklusif, posisi dan perlekatan menyusui, manajemen ASI perah, cara perawatan payudara, pijat oksitosin, dan nutrisi seimbang ibu menyusui. Penerapan pijat oksitosin dalam intervensi keperawatan digunakan untuk menyelesaikan masalah ASI tidak lancar yang dilakukan sebanyak dua belas kali selama 15 menit pada pagi dan sore hari. Hasil tindakan keperawatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan ketiga keluarga kelolaan tentang pemberian ASI eksklusif ditandai dengan peningkatan hasil post test dan peningkatan keterampilan keluarga dalam memberikan ASI ditandai dengan peningkatan skor Bristol breastfeeding assessment tools rata-rata menjadi 7. Penerapan pijat oksitosin pada ketiga keluarga kelolaan efektif untuk memperlancar produksi ASI berdasarkan Breastfeeding observation assessment tools (BOAT) berada pada kategori menyusui efektif. Studi ini menyarankan untuk mengaplikasikan pijat oksitosin pada ibu menyusui dengan melatih keluarga sebelumnya serta mengkombinasikan dengan teknik menyusui yang tepat.

ABSTRACT
Problems in breastfeeding are one of the main problems in the aggregate of infants. The main factors that influence the success of breastfeeding are mother's knowledge of exclusive breastfeeding, the mother's perception of the smoothness of breast milk, physical and social environment, and family support. Ners scientific work aims to describe family nursing care with the problem of ineffectiveness of breastfeeding by applying oxytocin massage to facilitate breastfeeding. The interventions carried out were health education about exclusive breastfeeding, breastfeeding position and attachment, milk management, breast care methods, oxytocin massage, and balanced nutrition for breastfeeding mothers. The application of oxytocin massage in nursing interventions is used to solve the problem of non-smooth breastfeeding which is carried out twelve times for 15 minutes in the morning and evening. The results of nursing actions showed an increase in the knowledge of the three families that managed exclusive breastfeeding was marked by an increase in post-test results and an increase in family skills in breastfeeding marked by an increase in the average Bristol breastfeeding assessment tools score to 7. The application of oxytocin massage to the three families is effectively managed to accelerate milk production based on Breastfeeding observation assessment tools (BOAT) in the category of effective breastfeeding. This study recommends applying oxytocin massage to nursing mothers by training the family beforehand and combining it with appropriate breastfeeding techniques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Mardiyaningsih
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan produksi ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post seksio sesarea. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan post test only design with control group. Teknik pengambilan sampel dengan non-probability sampling yaitu consecutive sampling dengan sampel 54.
Hasil penelitian adalah ada perbedaan proporsi kelancaran produksi ASI antara kelompok kontrol dan intervensi dengan p value=0,000 dan ibu post seksio sesarea yang diberikan kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin berpeluang 11,5 kali lebih besar untuk mempunyai produksi ASI lancar dibandingkan dengan kelompok kontrol (OR=11,500).
....The research background was the deflation of breast-milk production during the first day after bearing. The objective of this research was to perceive the effectiveness of combination of marmet techniques and oxytocin massage to breast-milk production on post cesarean section women. This was an quasi experiment research using post test only design with a control group. Samples were collected with non-probability sampling techniques which was consecutive sampling, involving 54 total samples.
Research result shows there is a difference between the proportion of breast milk production smoothness among controlled group and intervention group (p value=0.000). This study also shows that post cesarean section women given combination of marmet technique and oxytocin massage have 11.5 greater opportunity to have smooth breast-milk production compared to controlled group (OR= 11.500)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29400
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>