Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Ramadhanti
"Hipertensi merupakan permasalahan umum yang terjadi pada lansia. Hal tersebut dapat terjadi karena pada lansia telah mengalami penurunan fisiologis organ-organ tubuh, salah satunya adalah jantung. Pada usia lanjut, katup jantung akan mengalami penebalan dan kekakuan, penurunan proses pemomampaan, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan tekanan darah perifer. tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis hasil intervensi manajemen hipertensi untuk mengatasi masalah tekanan darah pada lansia. Implementasi dilakukan selama 3 minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur dengan memberikan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam. Sebelum melakukan intervensi dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spymomanometer dan instrumen Hamilton Rating Scale for Ancxiety dalam bahasa Indonesia untuk meniliai tingkat kecemasan. Pada penelitian sebelumnya, hasil reliabilitas dari instrumen ini adalah 0,756 dan hasil validitasnya adalah 0,727, yang berarti bahwa instrumen tersebut sudah reliabel dan valid untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Hasil akhir menunjukkan adanya keefektifan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan lansia. Klien diharapkan dapat terus melakukan terapi musik dan relaksasi nafas dalam setiap hari sebagai salah satu pengobatan non- farmakologi yang dapat dilakukan dengan mudah.

Hypertension is a common problem that occurs in the elderly. This can happen because the elderly have experienced a physiological decline in body organs, one of which is the heart. In old age, heart valves will experience thickening and stiffness, decreased pumping process, decreased elasticity of blood vessels, and increased peripheral blood pressure. The purpose of this paper is to analyze the results of hypertension management interventions to overcome blood pressure problems in the elderly. The implementation was carried out for 3 weeks at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta by providing music therapy interventions and deep breathing relaxation. Prior to the intervention, blood pressure was measured using a sphymomanometer and the Hamilton Rating Scale instrument for Anxiety to assess the level of anxiety. In previous studies, the reliability of this instrument was 0,756 and validity is 0,72, which means that the instrument is reliable. It is valid to be used as research material. The final results showed the effectiveness of music therapy interventions and deep breathing relaxation on reducing blood pressure and anxiety levels in the elderly. Clients are expected to continue to do music therapy and deep breath relaxation every day as a non-pharmacological treatment that can be done easily."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qori Fitria Nur A.
"Banyaknya masyarakat yang melakukan urbanisasi akan berdampak pada meningkatnya kepadatan penduduk perkotaan dan masalah kesehatan. Masalah kesehatan di lingkungan perkotaan salah satunya adalah polusi dan pola gaya hidup yang tidak sehat. Agregat dewasa di perkotaan berisiko mengalami hipertensi. Salah satu faktor risiko yang melatarbelakangi kejadian ini adalah stres. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kombinasi relaksasi nafas dalam dan terapi musik untuk menurunkan stres dan tekanan darah pada keluarga Ibu SR. Hasil intervensi menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah Pada Ibu SR, yaitu dari 150/100 mmHg pada 27 April 2018 menjadi 120/80 mmHg pada 7 Juni 2018. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa kombinasi relaksasi nafas dalam dan terapi musik dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah hipertensi.
The large number of people who do urbanization will have an impact on increasing urban density and health problems. Health problems in urban environment one of them is pollution and unhealthy lifestyle patterns. Adult aggregate in urban areas is at risk of developing hypertension. Stress is one of the factors of it.. This study aims to determine the effectiveness of combination of deep breathing relaxation and music therapy to reduce stress and blood pressure in MRS SR. The result showed that there was a reduction in blood pressure in MRS SR, from 150/100 mmHg on April 27, 2018 to 120/80 mmHg on June 7, 2018. The results of this study imply that a combination of deep breathing relaxation and music therapy can be applied as one of the interventions to treat hypertension. "
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan dunia yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan individu dalam keluarga. Faktor risiko yang mendominasi penyebab hipertensi adalah gaya hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres. Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats menjadi salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Karya Ilmiah Akhir Ners akhir ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats dalam menurunkan tekanan darah pada keluarga Bapak P. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan keluarga dan analisis kasus mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik sebanyak 6,25 poin (5 – 10 mmHg) dan tekanan darah diastolik sebesar 3,75 poin (0 – 5 mmHg), serta rerata penurunan frekuensi nadi sejumlah 4,63 poin (4 – 6 kali). Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats diberikan dalam rentang 10 menit selama 8 kali kunjungan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats pada klien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Hypertension is still a health problem in Indonesia and the world that can affect the quality of health of individuals in the family. The risk factors that dominate the cause of hypertension are an unhealthy lifestyle, lack of physical activity, and stress. The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy is one way to reduce high blood pressure. This final scientific paper aims to describe the effectiveness of the combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in reducing blood pressure in Mr. P's family. The method used is family nursing care and case analysis from the assessment stage to the evaluation stage. The results of the intervention showed a decrease in systolic pressure of 6.25 points (5-10 mmHg) and diastolic blood pressure of 3.75 points (0-5 mmHg), and an average decrease in pulse rate of 4.63 points (4-6 times). The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy was given in a span of 10 minutes for 8 visits. This study recommends the application of a combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in hypertensive clients to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatwasari Insani Kamil
"Prevalensi hipertensi meningkat dua kali lipat secara signifikan pada 30 tahun terakhir. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk dengan usia 20 tahun ke atas mengalami hipertensi hingga mencapai angka 74,5 juta jiwa, akan tetapi sebanyak 90-95% kasus belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2021 terdapat 4.607.116 jiwa penderita hipertensi (10,39%) dengan nilai tertinggi berdasarkan data tahun 2021 berada di Kabupaten Bogor sebanyak 986.323 jiwa dan nilai tertinggi di Kota Banjar sebanyak 27.776 jiwa penderita hipertensi. Hipertensi menjadi urutan pertama dari 10 penyakit tidak menular di Kota Depok. Penderita Hipertensi terbanyak yang dialami oleh masyarakat berada di Kelurahan Jatijajar yaitu dengan hipertensi primer sebanyak 13.621 jiwa dari jumlah penduduk 38.281 jiwa. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerapan intervensi terapi relaksasi genggam jari dan relaksasi tarik napas dalam pada pasien dewasa dengan hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di RW 02 dan RW 04, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Hasil dari intervensi terapi relaksasi genggam jari dan tarik napas dalam setelah 4 minggu kunjungan rumaPh dengan durasi 20 menit yang diberikan kepada 3 klien dengan masalah hipertensi. Penurunan tekanan darah dilihat melalui MAP (Mean Arterial Pressure), dimana pada klien pertama terjadi penurunan sebanyak 14,3 mmHg, klien kedua penurunan sebanyak 12 mmHg, dan klien ketiga terjadi penurunan sebanyak 10 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terapi genggam jari dan tarik napas dalam dapat menurunkan tekanan darah yang dilihat dari MAP pada penderita hipertensi.

The prevalence of hypertension has doubled significantly in the last 30 years. According to the American Heart Association (AHA), people aged 20 years and over experience hypertension to reach 74.5 million people, but as many as 90-95% of cases have no known cause. Based on data from the West Java Health Office in 2021 there were 4,607,116 people with hypertension (10.39%) with the highest score based on 2021 data in Bogor Regency with 986,323 people and the highest score in Banjar City with 27,776 people with hypertension. Hypertension is the first order of 10 non-communicable diseases in Depok City. Most of the people with hypertension experienced were in the Jatijajar sub-district, namely with primary hypertension as many as 13,621 people out of a population of 38,281 people. Writing this scientific paper aims to provide an overview of the application of finger grip relaxation therapy interventions and deep breathing relaxation in adult patients with hypertension to lowering blood pressure in RW 02 and RW 04, Jatijajar Village, Tapos District, Depok City, West Java. The research method used is a case study. The results of the finger holding relaxation therapy intervention and deep breathing after 4 weeks of home visits with a duration of 20 minutes given to 3 clients with hypertension problems. The decrease in blood pressure was seen through MAP (Mean Arterial Pressure), where the first client decreased by 14.3 mmHg, the second client decreased by 12 mmHg, and the third client decreased by 10 mmHg. Therefore, it can be concluded that finger holding therapy and deep breathing can reduce blood pressure as seen from MAP in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Haekal Eslam Rananda
"Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak diderita oleh masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Berdasarkan kaji literatur Riskesdas tahun 2020, penderita hipertensi terbanyak di Indonesia berasal dari kalangan yang berusia lanjut. Karya ilmiah ini ditujukkan untuk menganalisis asuhan keperawatan berupa penerapan terapi relaksasi autogenik untuk menurunkan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi. Pasien berusia 63  tahun dengan riwayat dua kali serangan stroke dan tidak mendapat penanganan dengan tepat termasuk tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Sehingga penerapan terapi non-farmakologi seperti relaksasi autogenik berupa relaksasi yang berasal dari diri sendiri dengan pengulangan kata-kata dan merasakan sensasi tertentu. Relaksasi ini dilakukan pada pasien selama 3 minggu sebanyak delapan kali intervensi. Relaksasi ini dilakukan selama 10-15 menit setiap sesi dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa  terdapat penurunan tekanan darah sistolik, yakni 170/110 mmHg pada awal intervensi menjadi 155/95 mmHg pada hari terakhir intervensi. Pemberian intervensi ini dapat dilakukan di dekat wisma tempat pasien tinggal. Implikasi karya ilmiah  ini adalah relaksasi autogenik perlu dilakukan secara rutin serta motivasi diri sendiri agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif pada pasien.

Hypertension is one of the health problems that many people suffer from, including in Indonesia. Based on the Riskesdas' literature review in 2020, most of hypertensive patients in Indonesia were the elderly. This scientific work is aimed at analyzing nursing care in the form of the application of autogenic relaxation therapy to reduce blood pressure in elderly patients with hypertension. Patients were aged 63 years with a history of two strokes and had not received proper treatment, including antihypertensive drugs. Thus, the application of non-pharmacological therapies, such as autogenic relaxation in the form of relaxation that comes from oneself by repeating words and feeling certain sensations. This relaxation was performed on the patients for 3 weeks through eight times of interventions. This relaxation was carried out for 10-15 minutes in each session by taking blood pressure measurements before and after the intervention. The results of this scientific work showed a decrease in systolic blood pressure, which was 170/110 mmHg at the beginning of the intervention to 155/95 mmHg on the last day of the intervention. The provision of this intervention can be carried out near the guest house where the patients live. This scientific work implies that autogenic relaxation needs to be done regularly, along with self-motivation, to provide more effective results in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara diam-diam (silent killer) karena tidak disadari oleh penderitanya. Hipertensi juga menjadi masalah kesehatan yang paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia diharapkan dapat mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Oleh karena itu penulis mengembangkan program pengendalian hipertensi pada lansia melalui Program MERONA. Tujuannya memberikan bukti evidence based practice dalam mengendalikan hipertensi dengan melibatkan 10 keluarga dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam. Metode yang digunakan yaitu one group pre test and post test design yang dilaksanakan selama 12 minggu dengan pemantauan oleh penulis, keluarga dan support group melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Evaluasi terhadap perilaku lansia dan kemandirian keluarga dilakukan menggunakan kuesioner pada akhir minggu ke 12. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil intervensi program MERONA yaitu terjadi peningkatan perilaku lansia (pengetahuan, sikap, psikomotor) dan tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan hipertensi, adanya penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia. Hasil penerapan program MERONA diharapakan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension is a disease that can cause death silently (silent killer) because the sufferer is not aware of it. Hypertension is also the most common health problem experienced by the elderly. Controlling hypertension in the elderly is expected to reduce complications due to hypertension. Therefore, the authors developed a hypertension control program in the elderly through the MERONA Program. The aim is to provide evidence based practice in controlling hypertension by involving 10 families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation. The method used is one group pre test and post test design which was carried out for 12 weeks with monitoring by the author, family and support group through family and community nursing care approaches. Evaluation of the behavior of the elderly and family independence was carried out using a questionnaire at the end of week 12. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the MERONA program intervention were an increase in elderly behavior (knowledge, attitude, psychomotor) and the level of family independence in hypertension treatment, a decrease in the average systolic and diastolic blood pressure in the elderly. The results of implementing the MERONA program are expected to be applied in community health services.
Keywords: hypertension, elderly, program merona.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) merupakan masalah kesehatan paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia sangat diperlukan untuk mengurangi komplikasi hipertensi. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan Program MERONA. Tujuan yaitu memberikan gambaran pelaksanaan program merona pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan agregat menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga dan komunitas dengan melibatkan 10 keluarga binaan dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam yang dilaksanakan selama 12 minggu. Evaluasi terhadap perubahan perilaku dan kemandirian keluarga dilakukan pada akhir minggu ke 12 menggunakan kuesioner. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil implementasi yaitu diperoleh peningkatan perilaku lansia, peningkatan tingkat kemandirian keluarga, dan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik secara bermakna (p<0,05). Program MERONA disarankan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension as a silent killer is the most common health problem experienced by the elderly. Control of hypertension in the elderly is very necessary to reduce complications of hypertension. Based on these conditions, the MERONA Program was developed. The purpose is to provide an overview of the implementation of the blush program in the elderly with hypertension. The method used is a family case study and an aggregate using a family and community nursing process approach involving 10 foster families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation which is carried out for 12 weeks. Evaluation of changes in behavior and family independence was carried out at the end of the 12th week using a questionnaire. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the implementation were an increase in the behavior of the elderly, an increase in the level of family independence, and a significant decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05). The MERONA program is recommended to be applied in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Auliya Shabrina
"Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama dari kematian prematur di Dunia. Angka hipertensi di Indonesia berada di peringkat ke-6 dari 10 kategori penyakit tidak menular kronis. Salah satu cara menangani hipertensi ialah dengan cara mengurangi faktor risiko yang bisa diubah mengelola stress menggunakan teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang digunakan dalam karya tulis ini ialah kombinasi kompres hangat di tengkuk dengan relaksasi napas dalam aromaterapi lavender. Teknik relaksasi memiliki fungsi untuk memberikan rasa rileks pada tubuh sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektivitas asuhan kombinasi kompres hangat di tengkuk dengan relaksasi napas dalam aromaterapi lavender pada pasien hipertensi. Intervensi dilakukan selama 15 menit dalam 6 kali pertemuan dengan melihat penurunan tekanan darah sebelum dan setelah intervensi. Pelaksanaan intervensi juga didukung dengan adanya pendidikan kesehatan dan kepatuhan minum obat. Setelah pemberian intervensi selisih rata-rata penurunan TD sistolik sebanyak 4,67 mmHg dan TD diastolic sebanyak 3,00mmHg. Intervensi kompres hangat di tengkuk, relaksasi napas dalam, dan aromaterapi direkomendasikan untuk dapat dikombinasikan secara bersamaan dan diaplikasikan dirumah secara mandiri. 

Hypertension is world main reason for premature death. In Indonesia, hypertension is rank 6 from 10 for chronic non-communicable disease category. Hypertension can be managed by controlling hypertension risk factors such as
stress management using relaxation technique. In this paper, combination of warm compression on nape with lavender aromatherapy deep-breath relaxation is used as relaxation therapy. The aim of this technique is to analyses the affectivity nursing intervention with warm compression on nape, deep-breath relaxation, and lavender aromatherapy that combined. These practices are done for 15 minute a day for 6 days by observe blood pressure decrease before and after the intervention. This intervention also combined with hypertension health education and adherence medication. After the intervention was done, there was difference in average decrease of systolic blood pressure as much as 4,67 mmHg and average decrease of diastolic blood pressure as much as 3,00 mmHg. The intervention like warm compression in the nape, deep-breath relaxation, and lavender aromatherapy are recommended to be combined and applied independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyah Nur Afriyanti
"ABSTRAK
Ansietas merupakan masalah kejiwaan yang sering dialami oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya yang mengalami penyakit fisik seperti hipertensi. Tindakan keperawatan ners, Thought Stoping, psikoedukasi keluarga dan terapi suportif diberikan pada klien ansietas dengan tujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengontrol ansietas, dan kemampuan keluarga dalam merawat. Tindakan keperawatan terhadap 5 klien ansietas dengan hipertensi yang dilaporkan dalam bentuk case series. Hasil yang didapatkan adalah terjadi hillagnya tanda gejala yaitu fokus pada kondisi sakit, takut pada konsekuensi tidak spesifik, adanya perubahan fisiologis, kurang mampu memecahkan masalah dan kurang konsentrasi. Sedangkan tanda gejala yang masih ditemukan diantaranya adalah adanya perubahan dalam kehidupan dan merepotkan kelurga. Kemampuan klien yang dimiliki mengalami peningkatan dalam mengontrol ansietas dan kemampuan keluarga dalam merawat. Studi ini merupakan salah satu evidence based efektivitas dari tindakan keperawatan ners dan ners spesialis terhadap klien dengan ansietas yang memerlukan evaluasi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jumlah pertemuan yang lebih sering.

ABSTRACT
Anxiety is a psychiatric problem that is often experienced by a person in everyday life and especially those experiencing physical illnesses such as hypertension. Nursing care, Thought Stoping, family psychoeducation and supportive therapy are given to anxiety clients in order to see signs of symptom, the ability of the client to control anxiety, and the ability of the family to care for. Nursing action against 5 anxiety clients with hypertension reported in case series form. The results obtained are hillagnya signs of symptoms that focus on the condition of the pain, fear of non-specific consequences, the physiological changes, less able to solve problems and lack of concentration. While the signs of symptoms that are still found among them is a change in life and troublesome kelurga. The client's ability has improved in controlling anxiety and the ability of the family to care for. This study is one of the evidence-based effectiveness of nursing ners and specialist ners actions against clients with anxiety requiring further evaluation with larger sample quantities and more frequent meetings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Nabilah Johan
"Sistem kardiovaskular pada lansia mengalami perubahan secara fisiologis selama proses penuaan. Namun, gaya hidup lansia yang kurang sehat menjadi faktor pendukung terjadinya peningkatan tekanan darah secara progresif, yang dapat mengarah pada masalah hipertensi. Seorang lansia kelolaan dalam penulisan ini memiliki gaya hidup merokok dan stres, serta tidak patuh pada program pengobatan yang membuat tekanan darahnya mengalami fluktuasi. Sehingga masalah keperawatan utama yang ditegakan adalah risiko ketidakstabilan tekanan darah dan rencana asuhan keperawatan yang dipilih yaitu manajemen hipertensi melalui modifikasi gaya hidup. Intervensi unggulan cucumber infused water dan terapi slow deep breathing yang merupakan bagian dari modifikasi gaya hidup dilakukan pada pasien. Cucumber infused water melalui perendaman 12 potong mentimun dalam 200 ml air selama 12 jam dan terapi slow deep breathing dengan 6 napas per menit selama 15 menit yang dilakukan selama 12 hari memberikan hasil adanya penurunan tekanan darah. Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik terjadi sebesar 4,17 mmHg dan 0,42 mmHg setelah penerapan intervensi cucumber infused water serta sebesar 4,67 mmHg dan 2,75 mmHg setelah penerapan intervensi slow deep breathing. Oleh karena adanya efek penurunan pada tekanan darah lansia tersebut, membuat intervensi ini dapat dilakukan secara berkala sesuai indikasi.

The cardiovascular system in elderly undergoes physiological changes during the aging process. However, the unhealthy lifestyle in elderly is a contributing factor to the progressive increase in blood pressure, which can lead to hypertension problems. An elderly managed in this paper has a smoking and stressful lifestyle, and doesn’t comply with a treatment program that makes his blood pressure fluctuate. So that the main nursing problem that is enforced is the risk of blood pressure instability and the chosen nursing care plan is hypertension management through lifestyle modification. The superior intervention of cucumber infused water and slow deep breathing therapy which is part of lifestyle modification is carried out on the patient. Cucumber infused water through soaking 12 pieces of cucumber in 200 ml of water for 12 hours and slow deep breathing therapy with 6 breaths per minute for 15 minutes for 12 days gave the results of lowering blood pressure. The decrease in systolic and diastolic blood pressure occurred by 4.17 mmHg and 0.42 mmHg after the implementation of the cucumber infused water intervention and 4.67 mmHg and 2.75 mmHg after the implementation of the slow deep breathing intervention. Because of the decreasing effect on the elderly's blood pressure, this intervention can be carried out periodically according to indications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>