Ditemukan 74323 dokumen yang sesuai dengan query
Hardy Lukius
"Jaringan Serat Optik Palapa Ring Paket Tengah pada area Proyek 5 merupakan area yang sering mengalami insiden serat optik putus yang menyebabkan kualitas serat optik menjadi turun. Padahal area ini paling diminati oleh pelanggan dari sisi komersial sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas jaringan serat optik. Pada laporan praktek keinsinyuran ini diajukan rencana perbaikan area Proyek 5 yang difokuskan pada satu segmen yaitu segmen Tentena – Petasia.
Kegiatan perbaikan dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang dapat dijadikan bahan analisis. Data diambil dari hasil pengukuran di lapangan menggunakan alat ukur OPM, OTDR, dan melalui sistem NMS. Data kemudian diolah dan dianalisis sehingga didapatkan titik di mana saja diperlukan perbaikan. Kemudian dibuat rekomendasi dan estimasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan perbaikan.
Rekomendasi perbaikan yang diberikan terdiri dari sembilan titik perbaikan dengan total estimasi anggaran perbaikan sebesar 48,550,913 rupiah. Dua dari sembilan rekomendasi perbaikan telah dikerjakan sehingga persentase perkembangan perbaikan yaitu 11,1 %
Palapa Ring Middle Fiber Optic Network in Project 5 area is an area that often experiences fiber optic break incidents which causes the optical fiber quality to decrease. This area is most in demand by customers from the commercial side, so improvements need to be made to improve the quality of the fiber optic network. In this report, an improvement plan for the Project 5 area is proposed, which focuses on one segment, namely the Tentena – Petasia segment.Repair activities are carried out by first collecting data that can be used as author's analysis material. Data is taken from the results of measurements in the field using OPM, OTDR, and through the NMS system. The data is then processed and analyzed so that points are obtained where improvements are needed. Then the authors make recommendations and budget estimation for the implementation of repair activities.The recommendations for improvement given by the author consist of nine points of improvement with a total estimated repair budget of 48,550,913 rupiah. Two of the nine recommendations for improvement have been carried out so that the percentage of improvement progress is 11.1%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sri Oniwati Susanti
"Kesenjangan digital di Indonesia merupakan wicked problem yang membutuhkan proses kolaborasi dalam penyelesaiannya. Dalam hal ini, pemerintah menyelenggarakan Proyek Strategis Nasional berupa pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring yang menggunakan konsep KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan tata kelola kolaboratif proyek penyelenggaraan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring saat ini dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan post positivist yang menggunakan teori tata kelola kolaboratif Emerson dan Nabatchi (2015) sebagai pisau analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses collaborative governance dalam Proyek Penyelenggaraan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring di Indonesia belum berjalan secara maksimal karena terdapat beberapa elemen kolaborasi yang belum terpenuhi dengan baik.
The digital divide in Indonesia is a wicked problem that requires a collaborative process in its resolution. In this case, the government is implementing a National Strategic Project in the form of building a Palapa Ring fiber optic backbone network infrastructure using the concept of PPP (Government and Business Entity Cooperation). This study aims to analyze how the current collaborative governance of projects implementing the implementation of the Palapa Ring fiber optic backbone network and what factors influence it. The research method used is qualitative with a post positivist approach that uses Emerson and Nabatchi's collaborative governance theory (2015) as a knife of analysis. The results showed that the collaborative governance process in the Palapa Ring Fiber Optic Backbone Network Implementation Project in Indonesia has not run optimally because there are several elements of collaboration that have not been properly fulfilled."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T55040
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rinto Hariwijaya
"
ABSTRAKSetiap perusahaan telekomunikasi wajib untuk memberikan kualitas layanan yang baik kepada pelanggan. Standar kualitas layanan ini direpresentasikan oleh Service Level Agreement (SLA). Salah satu cara untuk meningkatkan SLA adalah dengan meminimalkan waktu downtime layanan. Waktu downtime ini disebut dengan Time to Repair (TTR) yang merupakan indikator kinerja dari Fault Management System (FMS). Semakin rendah nilai TTR, maka kinerja FMS pada PT. XYZ semakin baik. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai peningkatan kinerja FMS dengan melakukan evaluasi proses bisnis FMS, mengukur nilai probabilitas kegagalan sistem dengan perubahan komposisi komponen, serta mendapatkan proses bisnis yang dapat meningkatkan kinerja FMS. Proses bisnis FMS direpresentasikan ke dalam Standard Operating Procedure (SOP) penanganan gangguan pada jaringan fiber optik. Metode Markov Chain (MC) digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja proses bisnis FMS dari open ticket hingga closed ticket. Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengetahui probabilitas kegagalan sistem dari komposisi komponen-komponen dalam FMS. Tujuan metode FTA ini adalah untuk mendapatkan sistem yang memiliki probabilitas kegagalan yang minimum. Sistem yang baru tersebut kemudian diuji kembali kinerjanya dengan menggunakan metode MC. Dengan kedua metode tersebut didapatkan model proses bisnis yang dapat meningkatkan kinerja FMS di PT. XYZ hingga 92,64%.
ABSTRACTEvery telecom company is obliged to provide good quality services to customers. Service quality standards is represented by SLA (Service Level Agreement). One way to improve the SLA is to minimize service downtime. This downtime is called with TTR (Time to Repair) which is an FMS (Fault Management System) performance indicator. The lower TTR values, the better the FMS performance. This research will discuss the performance improvement by evaluating FMS business process, determine the components that lead to system failure, measure the value of a system failure probability with changes in the composition of its components, and obtain business process that can improve FMS performance. FMS business process is represented in SOP of fiber optic fault handling process. MC (Markov Chain) method is used to determine the level of FMS business process performance for each process from open ticket to closed ticket. FTA (Fault Tree Analysis) method is used to determine the probability of system failure for various components composition in the FMS. The purpose of this method is to get a system that has a minimum system failure probability. The new system is then re-tested for its performance using MC method. With both methods we can obtain business process models that can improve the performance of FMS PT. XYZ up to 92.64%."
2014
T42560
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Astari Widyakinanti
"Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun sensor microbending serat optik untuk memantau respirasi yang dapat menampilkan pola respirasi secara real time dalam bentuk grafik. Sensor respirasi bekerja berdasarkan prinsip rugi daya akibat microbending pada serat optik yang diintegrasikan pada karet elastis. Alat pemantau respirasi dilengkapi dengan mikrokontroler PIC18F14K50.
Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa alat pemantau respirasi dapat menampilkan berbagai macam pola pernafasan pada manusia dalam berbagai posisi dan jenis kegiatan secara real time, seperti menahan nafas, pernafasan normal, pernafasan dalam, dan pernafasan cepat.
In this research, the fiber optic microbending sensor for respiratory monitoring able to display respiratory pattern's graph in real time has been developed. This sensor works based on power loss due to fiber optic microbending that integrated with elastic textiles. This respiratory monitoring system equipped with PIC18F14K50 microcontroller. The results showed that this respiratory monitoring system able to display human's breathing patterns for different positions and types of activities in real time, such as breath-holding, normal, deep, and rapid breathing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60433
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lacy, Edward A.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1982
621.380.414 LAC f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Crisp, John
Jakarta: Erlangga, 2008
621.36 CRI it (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abdurrahman Wahid
"Skripsi ini membahas tentang perencanaan jaringan FTTH di setiap gedung di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Fiber to the Home (FTTH) merupakan suatu format transmisi sinyal optik dari pusat penyedia layanan ke kawasan pengguna dengan menggunakan fiber optik sebagai media penghantaran. Teknologi FTTH mampu memberikan layanan Triple Play Service dengan bandwidth dan bit rate yang tinggi.Fakultas Teknik Universitas Indonesia terdiri dari 7 departemen dan memiliki 12 gedung dengan jumlah mahasiswa,dosen, dan karyawan sebanyak 5162 orang. Kebutuhan Triple Play Service di FTUI terdiri dari 1591 port akses internet, audio, dan video. Hasil rancangan jaringan FTTH membutuhkan perangkat GPON OLT 1 buah, ODC port 96 1 buah, ODP port 12 4 buah, ODP port 24 1 buah, ONU sebanyak 53 buah.Hasil perhitungan power link budget memperlihatkan bahwa perancangan jaringan FTTH ini memenuhi standar dan mampu meningkatkan bandwidth.
This thesis discusses the design FTTH networks over the building in Engineering Faculty Universitas Indonesia. Fiber to the Home (FTTH) is a format of an optical signal transmission from the provider to the user using optical fiber as a transmission medium. FTTH provide wide bandwidth and high bit rate of Triple Play Service. Engineering Faculty has 7 departements and 12 buildings including 5162 people who study and work there. Engineering Faculty has 1591 ports Triple Play Service contain of internet access, telephone, and video. The design uses 1 GPON OLT, 1 ODN port 96, 4 ODP port 12, 1 ODP port 24, and 53 ONU. Design of FTTH network shows acceptable link power budget and wide bandwidth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47635
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Santoso Tamsir
"
ABSTRAKPcrkernbangan pcnelitian divais yang telah semakin maju memacu pula perkembangan teknologi optikelektronik maupun komunikasi optik. Salah satu kemajuannya ialah telah dikembangkannya teknologi optik terintegrasi, sehingga dapat mengatasi kelemahan sistem komunikasi optik pada simpul-simpul pengirim, penerima dan regenerasi sinyal.
Sistem optik yang terintegrasi memiliki kompleksitas perancangan yang tinggi;, dan untuk menganalisis perilakunya secara fisis dibutuhkan biaya yang sangat mahal. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan sistem analisis kompleksitas perancangan sistem optik dengan 1nensunulasikannya menggunakan perangkat lunak.
Pada makalah ini coba dike1nbangkan suatu perangkat lunak simulasi untuk mensitnulasilan cfisiensi gandengan antara serat optik dengan bumbung gelombang optik terintegrasi. Bumbung gelombang optik terintegrasi merupakan perkembangan dari sis tern optik terintegrasi yang sangat rumit perancangannya.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa program simulasi ini andal dan dapat memperoleh hasil pengamatan yang tepat tanpa membutuhkan analisis fisis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39568
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rochmah
"
ABSTRAKSaat ini sudah banyak produsen kabel serat optik memproduksi kabel serat optik tanpa menggunakan komponen metal sebagai salah satu penyusun konstruksi kabel serat optik. Kabel serat optik non-metal adalah kabel serat optik dengan komponen-komponen penyusun konstruksi kabel serat optik sama sekali tidak terdapat unsur metalnya. Kabel serat optik yang dimaksud adalah kabel serat optik yang diinstalasi di udara (aerial), di dalam duct atau sub duct maupun ditanam langsung.
Sebenarnya apa yang melatarbelakangi diproduksinya kabel jenis tersebut dan bagaimana strategi menghadapi teknologi ini akan diuraikan dalam tulisan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library