Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winanda Amorosso
"Kebakaran lahan gambut terjadi secara berulang di Indonesia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan metode pemadaman kebakaran membara gambut yang paling efisien. Penelitian ini berfokus pada supresi gambut yang mengalami kebakaran membara dengan metode injeksi busa dalam skala laboratorium. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui efektivitas supresi dengan metode injeksi busa pada hotspot gambut dengan variasi sampel yang berbeda, antara lain sampel dari daerah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada koordinat 2°17'21.9"S 114°01'57.3"E dan Kabupaten Tanjung Timur, Jambi pada koordinat 01°14'11.227"S 103°35'4.851"E. Sementara busa yang digunakan adalah busa dengan konsentrasi larutan 1 %. Pada proses eksperimen, sampel gambut akan dituangkan ke dalam reaktor dengan ukuran 200 mm x 200 mm x 100 mm yang dindingnya dilapisi isolator calcium silicate board dan dilengkapi coil heater yang dipanaskan selama 60 menit dengan daya 100 W. Temperatur kedalaman, massa, dan temperatur permukaan sampel masing-masing diukur dengan termokopel, load cell, dan kamera termal. Proses injeksi busa dilakukan saat termokopel pada kedalaman terbawah mengalami mencapai temperatur minimal 215°C atau mengalami kebakaran membara. Busa diinjeksi menggunakan jarum injeksi yang ditancapkan di tengah reaktor dengan kedalaman 100 mm dari permukaan reaktor. Jarum terhubung dengan alat injeksi terintegrasi dengan kecepatan aliran busa 100 ml/min. Hasil penelitian menunjukkan busa secara efektif dapat mensupresi gambut pada variasi sampel yang berbeda.

Peatland fires occur repeatedly in Indonesia. Various studies have been conducted to find the most efficient method of extinguishing peat smoldering fires. This research focuses on extinguishing peat smoldering fires by foam injection method on a laboratory scale. Experiments were conducted to determine the effectiveness of suppression by the foam injection method on peat hotspots with different sample variations, including samples from the Palangkaraya area, Central Kalimantan, at coordinates 2°17'21.9"S 114°01'57.3"E and Tanjung Timur Regency, Jambi at coordinates 01°14'11.227"S 103°35'4.851"E. While the foam used was foam with a solution concentration of 1%. In the experimental process, peat samples will be poured into a reactor with a size of 200 mm x 200 mm x 100 mm whose walls are covered with a calcium silicate board insulator and equipped with a coil heater heated for 60 minutes with a power of 100 W. Depth temperature, mass, and surface temperature of the sample are each measured by a thermocouple, load cell, and thermal camera. The foam injection process is carried out when the thermocouple at the bottom depth reaches a temperature of at least 215 °C or undergoes smouldering. The foam is injected using an injection needle stuck in the center of the reactor with a depth of 100 mm from the surface of the reactor. The needle is connected with an integrated injection device with a foam flow speed of 100 ml / min. The results showed that foam can effectively suppress peat at different sample variations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Naziri Batubara
"Kebakaran lahan gambut berulang kali terjadi di Indonesia menjadikan kebakaran lahan gambut permasalahan lingkungan yang harus diatasi. Para peneliti terus berupaya memahami berbagai metode yang efektif dalam memadamankan kebakaran gambut. Penelitian ini berfokus pada supresi gambut yang membara dengan menggunakan metode injeksi berbasis air dalam percobaan skala laboratorium. Eksperimen dilakukan untuk mempelajari keefektifitasan metode injeksi berbasis air pada supresi kebakaran gambut Palangkaraya. Variabel penelitian pada penelitian ini adalah variabel water flowrate sebesar 100 ml/menit dan 140 ml/menit. Sampel gambut dimasukkan kedalam reaktor dengan ukuran 200 mm x 200 mm x 100 mm, yang terdapat koil pemanas pada sisi dinding calcium silicate board di reaktor dan koil pemanas dinyalakan dengan 100 W selama 2 jam. Terdapat juga termokopel, kamera thermal dan loadcell untuk mendapatkan distribusi temperatur dan kehilangan massa gambut. Injeksi air dilakukan saat termokopel kedalaman paling bawah terukur mencapai temperatur permulaan pembakaran smouldering dengan temperatur 215 ˚C dan penempatan injeksi air pada dasar gambut yang terbakar membara. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode injeksi air hanya berdampak memadamkan gambut terbakar membara yang berdekatan dengan alat injeksi. Keefektifitas air dalam memadamnkan satu kilogram gambut terbakar membara sebesar 29.3 Liter untuk water flowrate 100 ml/menit dan 39.4 Liter air.

Peatland fires repeatedly occur in Indonesia, making peatland fires an environmental problem that must be overcome. Researchers are constantly working to understand the various methods that are effective in fighting peat fires. This study focuses on suppression of smoldering peat by using a water-based injection method in a laboratory scale experiment. Experiments were conducted to study the effectiveness of the water-based injection method in suppressing Palangkaraya peat fires. The research variables in this study were water flowrate variables of 100 ml/minute and 140 ml/minute. The peat sample was inserted into the reactor with a size of 200 mm x 200 mm x 100 mm, there was a heating coil on the side wall of the calcium silicate board in the reactor and the heating coil was turned on at 100 W for 2 hours. There are also thermocouples, thermal cameras and load cells to get the temperature distribution and peat mass loss. Water injection is carried out when the lowest measured depth thermocouple reaches the initial temperature of the smouldering combustion with a temperature of 215 C and the placement of water injection on the bottom of the burning peat. The results showed that the water injection method only had an impact on extinguishing the burning peat adjacent to the injection device. The effectiveness of water in extinguishing one kilogram of burning peat is 29.3 liters for a water flow rate of 100 ml/minute and 39.4 liters of water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arkan Fadhillah Cesnanda
"Selama bertahu tahun, Indonesia terus berjuang mengatasi masalah kebakaran gambut yang lebih sering terjadi selama musim kemarau panjang. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memahami cara paling efisien untuk memadamkan kebakaran gambut menggunakan berbagai metode yang berbeda. Penelitian ini berfokus pada supresi gambut yang membara dengan menggunakan metode injeksi berbasis busa dalam percobaan skala laboratorium. Eksperimen dilakukan untuk mengeksplorasi efek dari busa yang disuntikkan pada supresi kebakaran gambut Papua. Variasi parameter yang dianalisis untuk penelitian ini adalah variasi konsentrasi busa dalam supresi gambut Papua. Larutan Busa Kelas A dengan konsentrasi 1%, 0,5% dan 0,25% digunakan untuk supresi gambut Papua yang terbakar. Sampel yang digunakan dalam percobaan diambil dari Kecamatan Bagaisewar, Kabupaten Sarmi, dengan koordinat S: 01 ° 55'14,11 ", E: 138 ° 6'17,35" Papua. Sampel gambut Papua dimasukkan ke dalam reaktor 100mm x 100mm x 100mm, di mana koil pemanas dinyalakan pada 80 100W selama 1,5 hingga 2 jam untuk membentuk smoldering front. Satu set termokopel digunakan di dalam reaktor untuk mengeksplorasi mekanisme pemadaman yang terjadi pada jarak dan kedalaman yang berbeda dari koil pemanas reaktor. Ketika smoldering front telah bergerak menjauh hingga mencapai ujung reaktor dan sepenuhnya menopang proses pembakaran, busa dengan berbagai konsentrasi disuntikkan ke dalam lapisan gambut untuk mengeksplorasi efek konsentrasi busa yang bervariasi pada supresi kebakaran gambut. Dari serangkaian percobaan, diamati bahwa terdapatnya korelasi antara konsentrasi busa yang digunakan dengan durasi dan jumlah penggunaan air yang efektif untuk sepenuhnya memadampkan gambut Papua yang membara.

Throughout the years, Indonesia has constantly struggled Peat fires problem that occurs more during long dry seasons. Several researches have been carried out to understand the most efficient way to suppress peat fires using a range of different methods. This research focused on the suppression of smoldering peat combustion by using foam-based injection in the laboratory scale experiments. Experiments were carried out to explore the effect of injected foam on suppressing Papuan peat fires. The parameter variation analyzed for this research is the variation of foam concentration to know its effect in suppressing Papuan peat. A solution of Class A Foam with a concentration of 1%, 0.5% and 0.25% were used to suppress Papuan peat smoldering fire. Sample used in the experiments was taken from Bagaisewar Sub- District, Sarmi District, with coordinates S: 01°55'14,11", E: 138°6’17,35" Papua. Papuan peat sample was put inside a 100mm x 100mm x 100mm reactor, where a coil heater was turned on at 80-100W for approximately 1.5 to 2 hours to initiate a smoldering front. A set of thermocouples was subjected inside the reactor to explore the suppression mechanism that occurs at different distance and depth from the reactor’s coil heater. As the smoldering front has already moved away reaching the end of the reactor and fully sustaining the smoldering process, foam with varying concentration was injected within peat layers to explore the effect of varied foam concentration on the suppression of peat fires. From the series of experiments, it was observed that there was a correlation between the concentration of foam used with the duration and amount of effective water usage to fully suppress a Papuan peat fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Joshua
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki waktu changeover mold dalam studi kasus proses injeksi plastik. PT XYZ sebagai produsen sepeda motor memiliki seksi injeksi plastik yang memproduksi part plastik untuk sepeda motor. Sebuah mesin injeksi digunakan untuk memproduksi lebih dari satu jenis part, sehingga pergantian jenis part membutuhkan proses changeover. Proses changeover yang sering dilakukan menghasilkan waste bagi PT XYZ berupa waktu mengganggur. Penelitian ini menggunakan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) untuk mengurangi durasi pelaksanaan changeover secara signifikan. Penelitian dilakukan sesuai dengan tiga tahap metode SMED yaitu mengelompokkan aktivitas ke dalam setup internal dan setup eksternal, mengkonversi aktivitas internal menjadi aktivitas eksternal, dan memperlancar seluruh pelaksanaan aktivitas setup. Langkah perbaikan pada tahap ketiga disimulasikan dengan simulasi Monte Carlo pada Ms. Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SMED dapat mengurangi waktu changeover sebesar 42,86%. Pengurangan ini berdampak pada penurunan waktu menggangur sebesar 760,77 menit dan peningkatan produktivitas sebesar 1.030 part dalam waktu satu bulan.

ABSTRACT
This research aims to improve mold changeover time on plastic injection molding case. PT XYZ as a motorcycle manufacturer has a plastic injection section which produces plastic parts for motorcycle body. An injection machine is used to produce more than one part type, so changeover process is needed. The frequent changeovers result in idle time waste for the company. The research uses Single Minute Exchange of Dies (SMED) method to reduce changeover time significantly. The research was conducted based on three steps of SMED, namely, separating internal and external setup, converting internal to external setup, and streamlining all aspects of the setup operation. Improvement actions on the third step were simulated by Monte Carlo simulation in MS. Excel. The result showed that SMED is capable to reduce changeover time by 42.86%. This leads to 760.77 minutes of idle time reduction and an increase in productivity by 1,030 parts within one month."
2016
S62950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hasnan S.
"Produk plastik merupakan produk yang paling sering digunakan di masyarakat saat ini, dalam proses pembuatan platik secara injeks umumnya menggunakan metode injeksi secara konvensional terutama pada proses perpindahan panasnya, kualitas permukaan dan waktu siklus produk manufaktur cetakan injeksi sangat dipengaruhi oleh sistem pendingin, dan sekitar 70 waktu siklus%, waktu pembuatan produk yang digunakan untuk transfer panas. pada insert cetakan injeksi konvensional BeCu biasa digunakan untuk mempercepat proses pendinginan dan penyeragaman suhu. Penelitian ini membandingkan penggunaan Vapor Chamber dan BeCu insert dalam cetakan injeksi, dengan variasi suhu inlet, laju aliran pendinginan, serta suhu pendinginan yang berbeda. Vapor chamber terbukti efektif untuk mempercepat proses perpindahan panas dalam cetakan injeksi hingga 67% dibandingkan dengan metode pendinginan konvensional, nilai dari uap ruang tahanan termal juga 20% lebih rendah dibandingkan dengan BeCu insert.

Conventional plastic injection mold is the most common process used to produce plastic product, the surface quality and cycle time of plastic product is strongly influenced by the cooling system, and approximately 70% cycle time, is used cooling. on conventional injection mold, inserts from BeCu commonly used to speed up the process of cooling and uniform temperature. This study compared the use of BeCu and Vapor chamber as an insert, the heat supplied by the heater at the top, the bottom there are cooling. heat is given according to the injection molding sequences, variation used is the amount of heat input, cooling temperature and cooling rate. Vapor chamber used is made with copper foam wick with porous diameter 0.2 mm, filling ratio of 30%, and water as working fluid. Vapor chamber proved effective to speed up the process of heat transfer in injection mold up to 67% compared to conventional cooling methods using BeCu. at various inlet temperature, cooling flow rate and temperature, vapor chamber still able to speed up the cooling process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T45502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febryani Angelica
"Oven merupakan salah satu alat yang kritis dalam menunjang pembuatan produk injeksi steril, sehingga harus dilakukan kualifikasi kinerja untuk membuktikan oven dapat bekerja dengan baik sesuai dengan parameter yang ditentukan. Tujuan dari kualifikasi kinerja Oven D-08 ini adalah untuk mengkaji hasil data kualifikasi kinerja Oven D-08 dengan lima parameter pengujian di Fasilitas Injeksi Hormon (Kelas C) PT. Harsen Laboratories. Parameter pengujian yang dilakukan ada lima, yaitu uji kebocoran, prerun and postrun calibration, distribusi panas dalam keadaan kosong, distribusi panas dan penetrasi panas dengan muatan, dan uji nonviable particle. Hasil pengujian kebocoran didapatkan bahwa asap smoke pen tidak tertarik kedalam celah pintu chamber yang menunjukkan bahwa tidak ditemukan kebocoran pada oven. Hasil pengujian prerun dan postrun yang didapatkan adalah selisih suhu deviasi maksimum dan minimum tiap suhu setting prerun dan postrun tidak melebihi dari 0,5 oC, pengujian distribusi dan penetrasi panas mendapatkan selisih suhu tertinggi dan suhu terendah tiap percobaan tidak melebihi dari 15 oC dan hasil rata-rata lethality > 40 menit. Pengujian Endotoxin Challenge Vial mendapatkan hasil bahwa penurunan jumlah endotoksin tidak kurang dari 3 log atau 1000 EU pada tiap lokasi thermocouple dan pengujian nonviable particle mendapatkan hasil bahwa jumlah partikel yang terdapat dalam oven tidak melebihi dari persyaratan partikel kelas A. Seluruh hasil pengujian telah memenuhi kriteria keberterimaan. Oven D-08 yang terletak di Fasilitas Injeksi Hormon telah terkualifikasi dan terbukti dapat bekerja dengan baik.

Oven is one of cricital equipments in manufacturing of sterile injection product, so it need to be qualified with performance qualification to ensure oven can perform well within the specified parameters. Purpose from performance qualification of Oven D-08 is to review the data results of Oven D-08’s performance qualification with five testing parameters in Hormone Injection Facility (Class C) PT. Harsen Laboratories. There are five testing parameters carried out, they are leak test, prerun and postrun calibration, heat distribution in empty state, heat distribution and heat penetration with load, and nonviable particle test. Results of leak test found that the smoke pen was not attrached into the gap in the chamber door, indicating that no leaks were found in the oven. Results of prerun and postrun tests obtained were the difference in maximum and minimum temperature deviation for each prerun and postrun setting temperature did not exceed 0,5°C, heat distribution and penetration tests obtained that the difference in the highest and lowest temperatures for each experiment are not exceeding 15°C and the average results – average lethality > 40 minutes. Endotoxin Challenge Vial test resulted in a decrease in the amount of endotoxin not less than 3 log or 1000 EU at each thermocouple location and the nonviable particle test resulted that the number of particles contained in the oven did not exceed the requirements for class A particles. All test results met the acceptance criteria. Oven D-08 located in the Hormone Injection Facility has been qualified and proven to work properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butler, Jerome K.
New York: Institute of Electrical and Electronics Engineers : sole worldwide distributor, Wiley, 1980
621.366 SEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Based on previous studies ,nitrogen injection could recover oil up to 45-90 % of initial reserves...."
ITJOICT
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Priyantoro
"Sistem injeksi bahan bakar telah dikembangkan sejak lama. Namun umumnya sistem injeksi bahan bakar tersebut digunakan pada mesin mobil. Dengan berbagai sebab, penggunaan sislem ini pada mesin motor dengan sifinder tunggal masih belum luas.
Dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar, debit bahan bakardapat dikontrol sesuai dengan parameter mesin seperli putaran mesin, debit udara yang masuk, temperatur, untuk setiap siktus, pada semua kondisi mesin.
Pene!itian sistem injeksi bahan bakar ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi volumetris sistem intake manifold, kebutuhan bahan bakar untuk setlap siklus mesin, dan karakteristik mesin pada setiap kondisi yang diujikan.
Penetitian sistem in]eksi bahan bakar untuk mesin satu silinder dengan sikfus Otto empat Jangkah, dilakukan pada mesin Honda CB100. Penelftian diJaksanakan di Laboratorium Pembakaran dan Energi Jurusan Mesin FTUI.
Data ekperimen dalam penelillan ini menunjukkan karakteristik lama buka injektor sesuai dengan fungsi putaran mesin, tekanan intake, pada mesin satu silinder. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai efisiensi volumetris yang balk dengan desain intake manifold hasi/ simulasi CFD.

Fuel Injection System has been developed for many years. But its common application is limited on car's engine. With many reasons fuel injection system in moto!Cycle one cylinder engine has not been widely used yet.
Fuel Injection System allows the amount of fuel injected to be controffed appropriate to engine parameters such as engine speed, amount of air inducted to cylinder, temperature, tor each cycle, aver the entire engine operating conditions.
This fuel injection research is done to find out the Volumetric Efficiency of the intake manifold system, the amount of fuel need to be injected for each engine cycle. and the engine characteristics over test conditions.
Fuel Injection System in one cylinder four stroke Otto cycle engine is researched on Honda CB100 engine, at Combustion and Energy Laboratory of Mechanical Engineering Department, Engineering Faoufty Universily of indonesia.
Experiment data from this research shows the characteristics of injector duration as functions oteng;ne speed, intake pressure, on one cylinder engine. The results of this research show a good Volumetric Efficiency of the intake manifold designed using CFD.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sesuai dengan aturan penyimpanan, sediaan antibiotik seperti halnya injeksi kering amoksisilin-klavulanat harus disimpan di dalam lemari es dengan suhu 2-8 0C untuk menjaga stabilitasnya. Namun demikian, terkadang timbul masalah dengan keterbatasan fasilitas untuk penyimpanan maupun saat distribusi sediaan tersebut. Oleh karena itu, pengujian potensi dan penetapan kadar injeksi kering Amoksisilin-Klavulanat selama disimpan pada suhu kamar perlu diobservasi. Pengujian potensi dilakukan dengan teknik difusi agar, sedangkan pengujian untuk menetapkan kadar dilakukan dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Dari hasil penelitian diketahui bahwa potensi sediaan terhadap Escherichia coli mengalami penurunan sebesar 94,42%, sedangkan terhadap Staphylococcus aureus mengalami penurunan sebesar 78,33%, begitu juga dengan penurunan kadar amoksisilin sebesar 1,07% dan kadar klavulanat sebesar 3,25% selama masa penyimpanan 8 minggu pada suhu kamar."
615 JSTFI 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>