Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Refine Fuaini
"Besarnya daya serap tenaga kerja industri kreatif serta kontribusinya yang massif terhadap PDB menyebabkan pemerintah terus mendorong perkembangan industri kreatif. Namun pada kenyataannya para pekerja industri kreatif masih diliputi kerentanan dan mengalami beragam bentuk viktimisasi. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan data sekunder dari literatur ilmiah dan laporan yang diterbitkan oleh SINDIKASI. Hasilnya menemukan bahwa praktik pengaturan sistem kerja fleksibel yang dilakukan oleh pekerja industri kreatif pada masa Labor Market Flexibelity atau pasar tenaga kerja fleksibel dalam rezim neoliberalisme telah membuka ruang untuk dilakukannya praktik yang disebut flexploitation. Pemerintah yang secara tidak langsung abai untuk melindungi pekerja ini diidentifikasi menyebabkan viktimisasi struktural terhadap pekerja industri kreatif.

The large capacity of creative industry workers and their massive contribution to GDP causes the government to continue to encourage the development of creative industries. However, in reality creative industry workers are still vulnerable and experience various forms of victimization. This paper uses a qualitative approach by using secondary data from the scientific literature and reports published by SINDIKASI. The results found that the practice of regulating a flexible work system carried out by creative industry workers during the Labor Market Flexibility in the neoliberalism regime has opened up space for a practice called flexploitation. The government which indirectly neglects to protect these workers is identified as causing structural victimization of creative industry workers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yogo Tri Hendiarto
"Penelitian ini berfokus pada analisis sosiodemografis terhadap risiko mengalami viktimisasi kejahatan di Indonesia dalam konteks individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seseorang untuk mengalami viktimisasi berdasarkan analisis sosiodemografis. Variabel bebas dari penelitian ini yakni usia, lokasi, status perkawinan, status pekerjaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Aspek korban merupakan salahsatu indikator utama dalam mengetahui kondisi kriminalitas di Indonesia. Ketika terdapat korban kejahatan maka terdapat kejahatan. Korban kejahatan juga merupakan salah satu indikator dari rasa aman yang dimiliki oleh masyarakat. Rasa aman penting dimiliki oleh setiap individu agar dapat meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Pengalaman viktimisasi dalam penelitian ini diperoleh melalui survey korban yang dilakukan oleh BPS, yakni terdapat dalam survei politik, kemanan dan ketertitiban masyarakat yang dilakukan pada tahun 2002. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu yang memiliki usia diatas 17 tahun. Metode statistik yang digunakan adalah dengan analisis statistik deskriptif dengan tabulasi silang dan tabel frekuesi serta analisis statistik inferensia dengan teknik regresi logistik dummy variabel. Penelitian ini bersifat cross sectional. Penelitian menggunakan teknik purposive sehingga hasilnya tidak mewakili karakteristik populasinya. Penelitian juga hanya melihat pengalaman viktimisasi tanpa membedakan jenis-jenis kejahatan yang dialami oleh responden sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Hasil empiris menunjukkan bahwa secara statistik adanya pengaruh yang signifikan dari variabel jenis kelamin perempuan memiliki risiko 0,4 kali dari laki-laki , usia 25 tahun ke atas memililki risiko 0,5 kali lebih besar dari usia 17-24 tahun , responden yang tinggal di jawa memiliki risiko 4,8 kali dibanding diluar jawa, tingkat pendidikan rendah memiliki risiko yang lebih tinggi 0,6 kali dari pendidikan tinggi, dan tingkat pendapatan rendah memiliki risiko yang lebih tinggi 0,4 kali dari pendidikan rendah dikaitkan dengan risiko mengalami viktimisasi ( p<0,05) sedangkan variabel status perkawinan dan status pekerjaan tidak signifikan (p>0,05). Namun bila diinteraksikan dengan jenis kelamin, variabel status perkawinan dan status pekerjaan mengakibatkan memiliki dampak yang signifikan dalam mempengaruhi pengalaman viktimisasi pada individu. Hasil ini juga mendukung kerangka pikir Hindelang, Gotfredson dan Garofalo (Meier:1993) yaitu pendekatan teori aktivitas rutin dalam menjelaskan pengaruh variabel demografis terhadap kerentanan seseorang untuk menjadi korban kejahatan.
This research is a socio-demographic analysis on individual risks of crime victimization. The research dependent-variable is risk factors for an individual to experience crime victimization. The independent variables acquired through socio-demographic analysis were age, place of residence, marital status, occupation, sex, education, and salary. Understanding crime victims was critical due to the fact that it was an aspect as well as a primary indicator in understanding criminality in Indonesia. This aspect also indicates security belongs to the society members. Such security is important for an individual to improve his quality life in order to participate in national development. Crime victims? experience in this research was obtained through victim surveys conducted by the National Beureau of Statistics (BPS) in its 2002 political, security and social order survey. The research analysis unit was individuals with minimum age of 17 years. The data was processed by a statistical method of descriptive analysis with cross tabulation and frequency table and by an inferential analysis with logistic-regression technique of dummy variable. The research was cross sectional in terms of time.
The empirical result has revealed statistically significant influence from variables of sex(B=1,5), age(B=-0,9), place of residence(B=1,5), education(-0,4) and salary (-0,7). Insignificant influence of marital status and occupation (P>0.05). When crossed with sex, however, the variables of marital status and occupation have impacted significantly on influencing individual experience in crime victimization. The result has supported Hindelang, Gotfredson and Garofalo?s(Meier:1993) routine activity theory in explaining demographic variables? influence on an invidual? susceptibility to be a crime victim. The research findings are expected to be important considerations for the government in designing public policies concerning crime and population. For security is a human right for everyone to improve his quality life in order to participate in the national developmen.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafidh M.A.
"Industri Kreatif merupakan sektor industri baru yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Rezim akumulasi Pasca-Fordisme mengatur Industri Kreatif agar menerapkan hubungan kerja fleksibel yang menempatkan pekerja kreatif dalam posisi prekariat. Skripsi ini akan melihat kemunculan gerakan politik dan ekonomi sebagai respon pekerja kreatif terhadap hubungan kerja fleksibel menggunakan studi kasus SINDIKASI dan Koperasi Riset Purusha. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui pengambilan data, temuan dari skripsi ini menunjukan bahwa lokasi kelas pada struktur kelas sosial dalam kapitalisme kontemporer menentukan pembentukan kerangka aksi kolektif dan ketersediaan sumber daya yang mempengaruhi penentuan jenis gerakan. 

Creative Industry is a significant industrial sector for economic growth in Indonesia. Under Post-Fordism, Creative Industry implements flexible industrial relation which traps creative worker in precariat position. This thesis will evaluate union and co-operation as creative workers responds toward flexible labor market with SINDIKASI and Purusha Research Co-operation as case studies. By using qualitative methods through data gathering, this thesis finds that class location in social class structure under late-capitalism determined collective framing and resource availability which shaped movement model."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Juwita
"Tesis ini membahas gerakan sosial industri kreatif yang bersama-sama mempropagandakan semangat nasionalisme melalui media masing-masing. Gerakan sosial ini timbul sebagai bentuk keprihatinan terhadap krisis jati diri di kalangan generasi muda yang ditengarai karena mereka kurang mengenal kekayaan budayanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk mengajak generasi muda bangga terhadap keindonesiaannya adalah dengan mengemas simbol-simbol identitas dan unsur-unsur kebudayaan melalui cara-cara kreatif yang menarik dan modern. Generasi muda yang bangga menjadi “orang Indonesia” tentunya akan berdampak positif bagi Ketahanan Nasional.

This thesis discusses the social movement of creative industries propagandize the spirit of nationalism by their own media. This social movement arose as a form of concern for the crisis of identity among the younger generation which identified because they are less familiar with cultural richness. This research is a qualitative descriptive design. The results suggest that to make the younger generation be proud of their nationality, the symbols of identity and cultural elements should be repackaged attractively in creative and modern ways.Young people who are proud to be "an Indonesian" will certainly have a positive impact for National Resilience."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mufti Fannani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dalam industri kreatif yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja dalm sektor industri kreatif itu sendiri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel berupa 64 observasi yang terdiri dari 16 subsektor industri kreatif dalam 4 tahun 2010-2013 . Hasil uji statistik dengan metode Fixed Effect Model menunjukkan bahwa jumlah perusahaan dan jumlah ekspor industri kreatif memiliki pengaruh positif dan mempengaruhi jumlah tenaga kerjanya secara signifikan.Komponen lainnya, yaitu jumlah konsumsi rumah tangga, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja dalam sektor industri kreatif di Indonesia.

The objective of this study is to analyze the factors in creative industries affecting the total quantity of labors in the creative industries itself in Indonesia. Data used in this study is a panel data that consists of 64 observations with 16 creative industries subsectors within 4 years 2010 2013 . Statistical results using the Fixed Effect Model method shows that company quantity and export quantity affecting the labors positively and statistically significant. The other components, household consumption, have no significant effect on the quantity of labors in the creative industries of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhaira Dzaatul Himmah
"Skripsi ini membahas pemaknaan bulan dalam otome game Hana Awase Mizuchi Hen yang skenarionya ditulis oleh Project Gekka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi makna bulan dalam game tersebut. Metode analisis dalam skripsi ini menggunakan metode semiotik denotasi-konotasi Rolland Barthes. Pembahasan makna bulan dalam skripsi ini dikaitkan dengan konsep kepercayaan dan kebudayaan Jepang yang berkaitan dengan bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bulan dalam Otome game Hana Awase Mizuchi Hen memiliki makna konotasi . Makna konotasi bulan yang didapatkan dalam penelitian ini ada 4 yaitu: 1) bulan sebagai kami (神, dewa); 2) bulan sebagai simbol kekuatan; 3) bulan sebagai simbol kesempurnaan proses; dan 4) bulan sebagai simbol kegilaan.

This study focused on meaning construction of moon being epicted in otome game Hana Awase Mizuchi Hen, a game written by Project Gekka. The purpose of this study is to analyze the moon?s meaning in this game. The method that being used in this study is Roland Barthes? denotation-conotation method. The meaning of the moon in this study are linked to Japanese religious beliefs and culture. The result of this study shows that the moon in Otome game Hana Awase have 4 connotation meaning, which is: 1) moon as kami (神, deity); 2) moon as symbol of power; 3) moon as symbol of a complete process; and 4) moon as symbol of insanity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Astuti
"This study attempts to identify a person?s self-susceptibility and fear of crime against sexual abuse with the coping mechanism of women night workers at the karaoke recreation centers in the region of West Jakarta, by testing the power of each variable based on bi-variants as well as multi-variants connections. As the intervening variable the writer presents the fear of crime variable against sexual abuse. This variable is presented with the purpose to know whether the power of connection between the vulnerability variable and the coping mechanism variable among women night workers shall weaken after the intermediate variable is added."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton : CRC Press, 2013
364 GLO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Ekaputta
"Pekerjaan lepas industri kreatif menjadi tren pekerjaan yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. PT Haloka Group Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan salah satu brand mereka, Halokarier, melalui sebuah sistem berbasis web. Aplikasi yang dikembangkan berpacu pada beberapa aplikasi pencarian pekerjaan lepas yang sudah beredar, tetapi nantinya pasar aplikasi akan berfokus pada klien dan pekerja lepas lokal. Dilakukanlah requirements gathering dengan mewawancarai beberapa pekerja lepas dan para pemilik bisnis yang sering menggunakan jasa pekerja lepas. Rancangan sistem pun dibuat berdasarkan masukan serta ide yang didapat. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan metode waterfall process model. Setelah aplikasi secara fungsional telah siap, dilakukan evaluasi untuk menilai kecocokannya dengan proses bisnis dengan metode User Acceptance Test (UAT). Berdasarkan hasil evaluasi, sistem telah berjalan dengan baik secara fungsional dan dapat ditingkatkan lagi dari segi antarmuka.

Freelancing in creative industry has become a rapidly growing job trend in recent years. PT Haloka Group Indonesia as a company engaged in the creative industry wants to take advantage of this momentum to develop one of their brands, Halokarier, through a web-based platform. The developed application is based on existing freelance’s job searching applications, but the market will focus on local clients and freelancers. Requirements gathering was carried out by interviewing several freelancers and business owners who ofter use the services of freelancers. The system design was made based on the input and ideas obtained. Application development is carried out using the waterfall process model. After the application is functionally ready, an evaluation is carried out to assess its compability with business processes using the User Acceptance Test (UAT) method. Based on the evaluation, the system has run well functionally and can be improved in terms of user interface."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Chintia Brahmana
"ABSTRAK
Kekerasan yang dilakukan oleh anak banyak terjadi salah satunya adalah pembunuhan. Peristiwa tersebut tentu menarik perhatian media massa, namun bagaimana media massa memberitakannya merupakan hal yang penting karena yang menjadi subyeknya adalah anak-anak mdash;pihak yang harus selalu dilindungi. Dengan menggunakan teori kepanikan moral yaitu melalui lima indikator yang diciptakan oleh Erich Goode dan Nachman Ben-Yehuda, 37 artikel berita yang ditemukan selama tahun 2013 hingga 2015 terkait anak pelaku pembunuhan pada detik.com, tribunnews.com, dan liputan6.com dapat dikatakan mengalami kepanikan moral. Kepanikan moral tersebut merugikan sang anak yaitu dengan tereksposnya identitas dirinya hingga munculnya label-label yang semakin memperburuk kondisi sang anak mdash;merupakan bentuk viktimisasi yang menjadi bukti bahwa media massa online tersebut tidak melakukan perlindungan terhadap anak.

ABSTRACT
There are numerous cases of youth violence, one of those was child homicide. This kind of subject often attracts mass media attention, however the way that media covered this particular issues are important because children mdash that need protection, are the subject of this matter. By applying the theory of moral panic which has five indicators, according to Erich Goode and Nachman Ben Yehuda, there are 37 news articles from 2013 to 2015 related to child homicide from detik.com, tribunnews.com, and liputan6.com. All of them indicates moral panic that harms the children by exposing their personal identities, later led to labeling in which could bring the children rsquo s condition for the worse mdash a form of victimization that can prove the three online medias failed to protect the child."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>