Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priya Alfarizqi Baskara
"Proyeksi jumlah penduduk dalam beberapa waktu kedepan akan terus meningkat. Di sisi lain, elemen karbon yang tersedia pun dalam kondisi yang terbatas, sedangkan kebutuhannya dalam aspek material bangunan selalu ada. Dua hal tersebut memiliki dampak terhadap bidang arsitektur, seperti pertambahan jumlah penduduk yang mempengaruhi kebutuhan ruang dan peningkatan permintaan material. Dari dua permasalahan yang ada, titik fokusnya adalah material beton yang masih diminati memiliki kontribusi dalam emisi karbon. Dengan pendekatan biomimicry, permasalahan tersebut dapat diatasi. Tujuan skripsi ini adalah menjelaskan peran biomimicry untuk menghasilkan beton yang lebih ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah analisis komparatif antara beton konvensional dan beton biomimicry. Hal yang di bandingkan dari dua kelompok beton tersebut adalah adalah nilai embodied carbon (kg CO2e / m3). Dengan melihat komposisi beton biomimicry, maka nilai embodied carbon akan merepresentasikan pengaruh biomimicry pada beton. Dari hasil yang didapat, ditemukan jenis beton biomimicry yang memiliki nilai embodied carbon lebih rendah dari beton konvensional (388 kg CO2e / m3) seperti self-healing concrete (379 kg CO2e / m3). Namun, ditemukan pula beton biomimicry yang memiliki nilai embodied carbon yang lebih tinggi dari beton konvensional seperti beton dengan serat wortel (770 kg CO2e / m3). Kesimpulannya adalah beton biomimicry dapat dijadikan alternatif dari beton konvensional karena lebih ramah lingkungan yang dindikasikan oleh nilai embodied carbon yang rendah.

The predicted population will grow rapidly. On the other hand, the accessible carbon elements are in finite supply, although the need for construction materials is constant. Population expansion, for example, has an impact on space needs and increases material consumption. The difficulties listed above must then be studied. Based on these issues, the emphasis is on concrete materials, whose increasing demand has contributed to increased carbon emissions. These issues can be solved using the biomimicry technique. The goal of this thesis is to illustrate how biomimicry may be used to create ecologically friendly concrete. The approach employed is a comparison of ordinary concrete with biomimicry concrete. The embodied carbon value (kg CO2e/m3) of the two should be compared. By examining biomimicry in tangible terms, the effect of biomimicry in concrete will then reflect the embodied carbon value. Therefore, the embodied carbon value of biomimicry concrete-self-healing concrete (379 kg CO2/m3) is lower than that of conventional concrete (388 kg CO2/m3). However, it is also based on biomimicry concrete, which has a larger embodied carbon value than ordinary concrete, such as carrot fiber concrete (770 kg CO2e/m3). To summarize, biomimicry concrete can be a viable alternative to traditional concrete since it is more ecologically friendly, as seen by the low embodied carbon value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiyonda Kokarkin
"ABSTRAK
Arsitektur sebagai sebuah profesi yang terus mencari pendekatan baru dalam merancang sering melihat kepada dunia alam. Aspek yang diperhatikan tidak terbatas pada keindahan dan estetikanya saja, melainkan mekanisme dan strategi yang digunakan berbagai model alam untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya. Biomimicry merupakan sebuah metode perancangan yang meniru strategi dan proses alam ini, dengan tujuan akhir menciptakan produk atau kebijakan yang teradaptasi dengan baik dalam jangka panjang. Umumnya biomimicry digunakan sebagai sebuah metode perancangan untuk meningkatkan kualitas sustainability sebuah desain. Namun, apakah semudah itu mereplikasi model alami menjadi sebuah komponen desain. Proses perubahan model alami menjadi sebuah bentukan desain dalam biomimicry dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu ?knowledge? pemahaman unsur alami yang di teliti, ?abstraction? proses deduksi informasi yang terkastndung di dalam unsur alam dan ?application? proses transfer prinsip organisme alam kepada komponen perancangan. Bagaimana seorang arsitek berfikir dan mengadaptasikan prinsip prinsip yang didapati pada melalui proses biomimicry menentukan bagaimana hasil desain mereka. Proses abstraction menjadi bagian yang paling menentukan dalam proses perancangan ini, karena berperan sebagai media transisi antara model alami menuju model arsitektural. Hasil abstraksi dalam biomimicry pada akhirnya dapat membantu perancang mencari sudut pandang baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ataupun meningkatkan performa sebuah solusi lampau.

ABSTRACT
Architecture in practice continues to look for new approaches in design where nature oftenly becomes the object of observation. What designers tend to look in nature does not stop at its beauty and esthetics, however it continues towards its mechanics and strategy. Finding secrets used by nature in order for it to strive. Biomimicry is a design method that uses this principle, where it looks towards emulating various strategy and principles used by nature. Having the ultimate goal of creating products, process and insights to well adapted solutions for the long term. Commonly biomimicry is used a method to increase the sustainability of a design, however is it truly that simple to replicate nature to design?. The process to transform natures model into a form of design consist of three stages, ?knowledge? the idenfication of natures entity, ?abstraction? the deduction of biological information and ?application? the transfer of natures principles into architectural component. The train of thought of an architect and how he adapts the principles given by nature through biomimicry becomes the margin to evaluate their design. Abstraction has a vital role as a whole as it becomes the media of transition between nature towards architecture. The result of abstraction within biomimicry ultimately aids the search of a new point of view to solve an issue or it might even help to increase the performance of a preceding solution."
2016
S65130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dewi
"Perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary selalu berhubungan dengan risiko. Sehingga dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank harus dapat mengelola risikonya dengan baik. Selain itu, bisnis perbankan yang mengalami perkembangan pesat, juga membuat risiko kegiatan usaha perbankan menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko agar memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis perbankan. Basel Committee on Banking Supervision pada bulan Januari 1996 mengeluarkan Amendment terhadap Basel Capital Accord (BCA) 1988, perbankan diharapkan untuk memasukkan unsur risiko pasar dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR). Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan di Indonesia mewajibkan perbankan untuk menerapkan manajemen risiko di bank masing-masing sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh Basel Committee on Banking Supervision tersebut.
Salah satu risiko yang dihadapi perbankan adalah risiko pasar. Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar (adverse movement) dari portfolio yang dimiliki oleh bank yang dapat merugikan bank itu sendiri. Risiko pasar yang dibahas dalam karya akhir ini adalah risiko nilai tukar pada portfolio Bank XYZ yang terdiri dari tiga mata uang. Dalam BCA 1996 disebutkan baln-va pengukuran risiko dapat dilakukan dengan standardized approach maupun internal model. Basel mensyaratkan penggunaan Value at Risk (VaR) untuk melakukan penghitungan risiko karena VaR adalah tool yang efektif untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan risiko. VaR mengukur maksimum potensi kerugian pada portfolio instrumen keuangan yang diyakini akan terjadi dimasa mendatang dengan tingkat kepercayaan tertentu dan pada holding period tertentu.
Pengukuran risiko nilai tukar dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitan ini adalah variance covariance. Sedangkan metode yang dipakai untuk mengbitung volatilitas return mata uang asing adalah deviasi standar normal dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Aset yang dipilih adalab tiga jenis mata uang asing pada portfolio Bank XYZ, yaitu Dolar Amerika (USD), Euro (EUR) dan Dolar Singapura (SGD) pada periode 2 Desember 2002 sampai dengan 27 Februari 2004 atau sebanyak 298 titik. Pemiliban atas tiga mata uang tersebut dikarenakan USD, EUR dan SGD merupakan tiga aset terbesar didalam portfolio mata uang asing Bank XYZ.
Untuk melakukan perhitungan VaR perlu dilakukan pengujian data terlebih dahulu, yang meliputi uji stasioneritas dengan ADF Test, uji normalitas dan uji volatilitas data (white heteroscedastic lest). Berdasarkan basil pengujian data diketahui bahwa data return USD dan SGD memiliki volatilitas homoscedaslic, sehingga perbitungan volatilitasnya menggunakan deviasi standar normal. Sedangkan data return EUR yang memiliki volatilitas heteroscedastic. perbitungan volatilitasnya menggunakan GARCH. Setelab didapat basil volatilitas untuk ketiga mata uang tersebut, kemudian dilakukan perhitungan VaR untuk masing-masing mata uang dan portfolio dengan menggunakan confidence level 95% dan holding period I hari.
Dari basil perhitungan VaR. diketahui potensi kerugian maksimum yang dihadapi Bank XYZ pada tanggal 27 Februari 2004 akibat memegang posisi mata uang USD adalah sebesar Rp3.582.910.169; akibat memegang posisi mata uang EUR adalah sebesar Rp19.193.059 dan akibat memegang posisi SGD adalah sebesar Rp2.118.359.962. Sedangkan potensi kerugian maksimum yang dihadapi Bank XYZ pada tanggal 27 Februari 2004 pada portfolio yang terdiri dari USD, EUR dan SGD adalah sebesar Rp5.720.463.191 dengan menggunakan metode undiversified VaR. Sedangkan potensi kerugian maksimum pada portfolionya dengan menggunakan metode diverstfied VaR adalah sebesar Rp5.417.153.223.
Uji validasi model perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model volatilitas untuk masing-masing mata uang tersebut valid. Uji validasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Kupiec Test berdasarkan Total Number of Failures (TNoF) maupun Time Until First Failure (TUFF). Dari hasil uji validasi dapat disimpulkan bahwa model volatilitas untuk mata uang USD, EUR dan SGD adalah valid, karena nilai likelihood ratio (LR) yang lebih kecil dari 3,841. Sehingga, nilai VaR yang dihasilkan dapat rnenangkap pergerakan actual loos yang ada dan nilai akumulasi penyimpangan (overshooting) yang terjadi masih berada didalam batas toleransi sehingga dapat memberikan hasil yang cukup akurat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernita Sari
"Digital marketing saat ini banyak digunakan dan dicari pelaku bisnis, Perkembangan teknologi yang semakin canggih mempermudah proses pemasaran. Kebutuhan atas digital marketing yang terus meningkat, mengakibatkan para pebisnis rumah sakit menggunakan strategi pemasaran online terutama disaat pandemi Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) banyak orang menghindari untuk berkunjung ke rumah sakit dan lebih memilih menggunakan aplikasi medis berbasis digital. Penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penerimaan penggunaan Digital Marketing pada media Instagram dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) di Rumah Sakit Bunda Palembang. TAM merupakan suatu model yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan atas kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey cross-sectional. Dimensi Perceived usefulness memberikan pengaruh sebesar 31,1% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram, perceived ease of use memberikan pengaruh sebesar 13,1% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram, attitude toward using hanya memberikan pengaruh sebesar 17% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram sedangkan behavioral intention to use memberikan pengaruh sebesar 17,5% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram di Rumah Sakit Bunda Palembang. Evaluasi menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dari berbagai dimensi didapatkan hanya dimensi perceived usefulness yang secara signifikan mempengaruhi penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram di Rumah Sakit Bunda Palembang.

Digital marketing is currently widely used and sought after by business people. The development of increasingly sophisticated technology makes the marketing process easier. The need for digital marketing continues to increase, resulting in hospital businesses using online marketing strategies. Especially during the Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) pandemic, many people avoid visiting hospitals and prefer to use digital-based medical applications. This study is to determine the evaluation acceptance of the use of Digital Marketing on Instagram media using the Technology Acceptance Model (TAM) approach at Bunda Hospital Palembang. TAM is a model that explains the behavior of information technology users based on beliefs, attitudes, intentions, and user behavior relationships. This study is a quantitative study with a cross-sectional survey design. The dimension of Perceived usefulness had an impact of 31.1% on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media. Meanwhile, perceived ease of use had an impact of 13.1% on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media, the attitude toward using had given 17% impact on acceptance of digital marketing use on Instagram media. Meanwhile, behavioral intention to use had given 17.5% impact on acceptance of digital marketing use on Instagram media at Bunda Hospital Palembang. The evaluation by using Technology Acceptance Model (TAM) approach from various dimensions. Perceived usefulness dimension was found significantly affected on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media at Bunda Hospital Palembang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selim Ahlatli
"Many studies show that nanofluids, especially with carbon nanotubes, improve heat transfer. Other studies show that a nanofluid is a good candidate for solar systems because of its good absorptivity. We are facing an increasing number of miniaturized and more powerful systems. Especially in microelectronics, small heat sinks with high heat transfer are being developed, called micro-channel heat sinks (MCHS). In this paper, the heat transfer behavior of carbon nanotube–water nanofluid in a microchannel solar collector is studied experimentally. The exchanger is composed of 16 micro-channel hydraulic diameters of 1 mm and a glass or quartz cover with a surface area of 25 cm2. Solar radiation is simulated by a halogen lamp. The experimental set-up includes a solar meter, pressure, and temperature sensors, and it is allowed to control the flow. The nanofluid is a solution of water containing a 0.01%, 0.05%, 0.1%, and 0.5% weight fraction, respectively, of the carbon nanotubes, which are 9.2 nm in diameter and 1.5 µm in length. Viscosity and density are measured experimentally. The evolution of efficiency and the pressure drop are presented according to the Reynolds number and are compared with the results obtained with distilled water."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Nurmalita
"Industri pada sektor beauty personal care memiliki persaingan yang sangat ketat. Ketatnya persaingan ini membuat pemain dalam sektor beauty personal care mempertahankan konsumennya agar tidak beralih ke produk lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kesadaran nilai terhadap loyalitas merek melalui keterlibatan merek dalam konsep diri pada generasi Z konsumen merek BLP Beauty di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner online. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran nilai memiliki pengaruh sedang terhadap loyalitas merek, kesadaran nilai memiliki pengaruh lemah terdapat keterlibatan merek dalam konsep diri, serta keterlibatan merek dalam konsep diri memiliki pengaruh sedang terhadap loyalitas merek. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, terdapat pengaruh kesadaran nilai terhadap loyalitas merek melalui mediasi keterlibatan merek dalam konsep diri. Penelitian ini merekomendasikan agar merek dapat meningkatkan kesadaran nilai dan keterlibatan merek dalam konsep diri untuk meningkatkan loyalitas.

The beauty personal care industry has a very fierce competition, every player has to do its best to keep their consumer not to switch or even try to the other products. The purpose of this study is to analyse the effect of value consciousness on brand loyalty through brand engagement in self-concept towards Generation Z consumers of BLP Beauty brand in Jabodetabek. This study uses quantitative approach by collecting data through an online questionnaire. The results showed that value consciousness has a moderate effect on brand loyalty while value consciousness has a low effect on brand engagement in self-concept. The other result is brand engagement in self-concept has a moderate effect on brand loyalty. Based on mediation analysis, brand engagement in self-concept affects the relationship of value consciousness and brand loyalty. This study recommends that the brands could increase their value consciousness and brand engagement in self-concept to increase brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Jalasutra, 2006
128.5 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Aulia Taqwa
"Revolusi di era digital yang didukung dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, membuat manusia dapat dengan mudah saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Kehadiran internet dan media sosial menjadi salah satu media yang paling cepat dan mudah digunakan dalam berkomunikasi secara luas. Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk sekedar berkomunikasi secara interaktif saja, namun juga dapat digunakan sebagai sarana untuk tujuan keagamaan seperti berdakwah. Praktik dakwah berubah dari bentuk konvensional bergeser ke dalam bentuk digital. Aktivitas berdakwah pada dunia maya ini tak luput dari aplikasi media sosial TikTok yang dalam beberapa tahun belakangan melesat menjadi platform yang sangat populer di dunia. TikTok yang didukung oleh berbagai influencer dan non-influencer, menghadirkan sarana alternatif edukasi yang menarik dan menyenangkan bagi seluruh audiens. Partisipasi aktif di dalam komunitas TikTok itu sendiri menimbulkan terbentuknya personal branding dari para kreator konten kepada audiens. Penelitian ini berfokus pada pembentukan personal branding dari tiga pendakwah siber di Indonesia, yaitu Husain Basyaiban, Risyad Baya’sud dan Umar Kilwo. Peneliti menggunakan kriteria authentic personal branding oleh Rampersad (2008) untuk menganalisis pembentukan personal branding melalui media sosial TikTok. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis, pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan metode penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga narasumber telah membangun personal branding yang kuat di TikTok, hal ini dikarenakan mereka telah memenuhi 11 karakteristik authentic personal branding, serta konten-konten dan pesan-pesan yang dibagikan sudah sesuai dengan ambisi pribadi masing-masing para pendakwah siber. Personal branding yang otentik, kuat, dan positif akan tertanam di benak audiens sehingga menimbulkan kepercayaan kepada para pelaku personal branding. Hal ini juga membuat lebih banyak audiens yang tertarik dengan diri para pendakwah siber dan semakin banyak pula audiens baru yang akan mengikuti mereka.

The revolution in the digital era, which is supported by current technological developments, allows humans to easily connect and interact with each other. The presence of the internet and social media is one of the fastest and easiest media to use in communicating widely. Social media is now not only used to communicate interactively, but can also be used as a means for religious purposes such as preaching. Da'wah practices change from conventional to digital forms. This preaching activity in cyberspace is not spared from the social media application TikTok, which in recent years has shot to become a very popular platform in the world. TikTok, which is supported by various influencers and non-influencers, presents alternative educational tools that are interesting and fun for all audiences. Active participation in the TikTok community itself results in the formation of personal branding from content creators to the audience. This research focuses on the formation of the personal branding of three cyber preachers in Indonesia: Husain Basyaiban, Risyad Baya'sud and Umar Kilwo. Researcher used the criteria of authentic personal branding by Rampersad (2008) to analyze the formation of personal branding through social media TikTok. This study uses a post-positivist paradigm, a descriptive qualitative approach and a case study research method. Data obtained from the results of in-depth interviews and document studies. The results of the study show that the three informants have built strong personal branding on TikTok, this is because they have fulfilled 11 characteristics of authentic personal branding, and the content and messages shared are in accordance with the personal ambitions of each cyber preacher. Authentic, strong and positive personal branding will be embedded in the minds of the audience so as to generate trust in personal branding actors. This also makes more audiences interested in cyber preachers and more and more new audiences will follow them."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Wahyu Widianto
"Defisit anggaran akibat pemberian stimulus dimasa Coronavirus disease COVID-19 serta meningkatnya digitalisasi ekonomi, mendorong Pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.03/2020 tentang Tata Cara Penunjukan Pemungut, Pemungutan, dan Penyetoran, serta Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean Melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMK 48/2020) sebagai salah satu sumber penerimaan baru. Studi ini menganalisis peraturan tersebut menggunakan metode Regulatory Impact Assessment (RIA) guna mengetahui dampak bagi seluruh pemangku kepentingan dengan memberikan tiga alternatif kebijakan. Alternatif 1 yaitu opsi do nothing diartikan bahwa Pemerintah tidak mengenakan PPN atas Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), alternatif 2 yaitu pengenaan PPN sesuai PMK 48/2020, dan alternatif 3 yaitu pengenaan PPN dengan penambahan ketentuan baru. Berdasarkan hasil analisis biaya dan manfaat, alternatif 3: Pengenaan PPN dengan penambahan ketentuan baru merupakan opsi yang dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah karena memberikan manfaat yang paling besar dan biaya yang paling kecil."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mohammad Arsyad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>