Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soleh Purwo Nugroho
"Tesis ini membahas tentang penelitian yang dilakukan pada kestabilan terbang hexacopter. Kestabilan terbang hexacopter ditentukan oleh enam motor propeller yang mempunyai daya angkat yang sama sepanjang rentang waktu. Apabila keenam motor berbeda daya angkatnya maka hexacopter tidak stabil dalam melakukan take-off, hover, maneuver dan landing. Sulit untuk dikendalikan dan bisa mengakibatkan tidak bisa take-off..Untuk itu perlu diusahakan agar keenam motor propeller mempunyai RPM yang sama. Salah satu metode yang digunakan adalag dengan memberikan gain pada sinyal PWM yang akan diberikan ke ESC. Kemudian ESC akan memutar keenam  motor dengan RPM yang  sama. Sehingga hexacopter akan terbang dengan stabil. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan motor BLDC tanpa propeller Dari hasil penelitian diharapkan untuk diambil data terbang dan dari data tersebut akan dirancang system autonomousnya.

This thesis discusses the research conducted on the flight stability of the hexacopter. The stability of the hexacopter flight is determined by six propeller motors that have the same lifting power throughout the time span. If the six motors have different lifting power, the hexacopter is unstable in taking-off, hovering, maneuvering and landing. It is difficult to control and can result in not being able to take-off. For this reason, it is necessary to ensure that all six propeller motors have the same RPM. One of the methods used is to give gain to the PWM signal which will be given to the ESC. Then the ESC will rotate the six motors with the same RPM. So the hexacopter will fly stably. In this study, the author uses a BLDC motor without a propeller. From the results of the study, it is expected to take flight data and from this data an autonomous system will be designed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rizano Priatmoko
"

Drone saat ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Makalah ini menyajikan cara untuk meningkatkan kinerja mereka dengan mengubah desain propeller  dengan mengambil prinsip dari rotary wing dan blower blade yang nantinya akan dibalut dengan sebuah duct. Secara teoritis ducted propeller akan menghasilkan daya dorong yang lebih besar dengan ukuran baling-baling yang lebih kecil dan RPM yang lebih rendah. Proses ini dimulai dengan menentukan gaya dorong atau thrust yang diperlukan untuk menerbangkan drone. Dari proses itu, torsi, RPM, tipe airfoil, Thrust Coefficient, dan twist angle  dapat ditentukan. Setelah itu, evaluasi dilakukan dengan aplikasi CFD untuk memprediksi gaya yang bekerja pada propeller.

 


Drones today have become an important part of human life. This paper presents a way to improve their performance by changing the propeller design by taking the principles of the rotary wing and blower blade which will be wrapped with a duct. Theoretically, ducted propeller will produce a greater thrust with a smaller propeller size and lower RPM. This process begins by determining the thrust or thrust required to fly a drone. From that process, torque, RPM, airfoil type, Thrust Coefficient, and twist angle can be determined. After that, the evaluation was carried out with the application of CFD to predict the forces acting on the propeller.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Purwo Nugroho
"Tesis ini membahas tentang penelitian yang dilakukan pada kestabilan terbang hexacopter. Kestabilan terbang hexacopter ditentukan oleh enam motor propeller yang mempunyai daya angkat yang sama sepanjang rentang waktu .Apabila keenam motor berbeda daya angkatnya maka hexacopter tidak stabil dalam melakukan take-off, hover, maneuver dan landing. Sulit untuk dikendalikan dan bisa mengakibatkan tidak bisa take-off..Untuk itu perlu diusahakan agar keenam motor propeller mempunyai RPM yang sama. Salah satu metode yang digunakan adalag dengan memberikan gain pada sinyal PWM yang akan diberikan ke ESC. Kemudian ESC akan memutar keenam  motor dengan RPM yang  sama. Sehingga hexacopter akan terbang dengan stabil. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan motor BLDC tanpa propeller Dari hasil penelitian diharapkan untuk diambil data terbang dan dari data tersebut akan dirancang system autonomousnya

This thesis discusses the research conducted on the flight stability of the hexacopter. The stability of the hexacopter flight is determined by six propeller motors that have the same lifting power throughout the time span. If the six motors have different lifting power, the hexacopter is unstable in taking-off, hovering, maneuvering and landing. It is difficult to control and can result in not being able to take-off. For this reason, it is necessary to ensure that all six propeller motors have the same RPM. One of the methods used is to give gain to the PWM signal which will be given to the ESC. Then the ESC will rotate the six motors with the same RPM. So the hexacopter will fly stably. In this study, the author uses a BLDC motor without a propeller. From the results of the study, it is expected to take flight data and from this data an autonomous system will be designed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Basukesti
"ABSTRACT
Tantangan utama pengembangan pesawat tanpa awak saat ini adalah daya jelajah dari pesawat tanpa awak. Salah satu penyebab terbatasnya daya jelajah adalah lemahnya sistem komunikasi antara pesawat dan ground station. dalam pennelitian ini dirancang sistem downlink data yang di integrasikan dengan kendali adaptif seingga dapat menambah daya jelajah dari pesawat tanpa awak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk mendapatkan rancangan dan pilot plan sistem downlink data yang dikombinasikan dengan kendali adaptif sehingga ercipta perangkat downlink data cerdas yang dapat meningkatkan daya jelajah pesawat tanpa awak. Dari penelitian in didapatkan bahwa kalman Filter merupakan algoritma terbaik yang digunakan dalam mendesain sebuah sistem downlink adaptif."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
623 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Atmasari
"Penelitian ini berfokus pada analisis pemilihan mesin dan propeler untuk sistem propulsi pesawat LSU-05 NG dengan melakukan kalkulasi kebutuhan daya dorong pesawat. Kebutuhan daya dorong dievaluasi pada dua kondisi pembebanan yaitu pembebanan berat (heavy loading) dengan memperhatikan kecepatan take-off minimum dan pembebanan ringan (light loading) dengan memperhatikan kecepatan terbang jelajah (cruise) maksimum. Selanjutnya dari lima rekomendasi mesin yang tersedia, dilakukan analisa efisiensi putaran propeler, gaya dorong yang dihasilkan, serta berat mesin yang memenuhi syarat DRO (Design Requirment and Objective) pesawat. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi penggunaan mesin yang memiliki daya minimal 16.5 hp dengan kandidat utama mesin DLE 170 dan propeler ukuran 32x10 sebagai sistem propulsi LSU-05 NG."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Mardwianta
"Quadcopter berukuran kecil dan inersia drone yang rendah memungkinkan penggunaan sistem kontrol penerbangan sederhana, dengan kepraktisan Quadcopter diharapkan dapat dipergunakan untuk penanganan bencana sehingga dapat meningkatkan ketahanan
wilayah. Quadcopter yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat diubah-ubah. penelitian ini dengan merakit quadcopter sendiri dan melakukan perubahan pada pitch propeller untuk mengetahui pengaruh thrust dan thrust motor pada quadcopter tipe x. Dari hasil
penelitian dan perhitungan yang dilakukan, thrust yang dihasilkan dengan sudut puntir (pitch) 50o
lebih besar dibandingkan dengan sudut puntir (pitch) 43o pada setiap pergerakannya sehingga semakin
besar sudut puntir (pitch), maka semakin besar pula thrust yang dihasilkan oleh propeller tersebut. Voltage yang masuk pada setiap motor akan berbeda tergantung pada pergerakannya. Jadi, semakin besar voltage yang masuk pada motor brushless maka semakin tinggi putaran motornya sehingga thrust yang dihasilkan juga semakin besar."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Ardiansyah
"Pesawat berpenumpang 19 orang dimodifikasi agar dapat mendarat di air dengan menggubah roda pendaratan dengan float. Float yang digunakan merupakan produk impor yang sebelumnya telah digunakan oleh pesawat sejenis. Float harus dapat menopang pesawat dan dapat menerima beban impak saat mendarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah float yang merupakan produk impor tersebut dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 serta meneliti pengaruh yang terjadi pada pelampung ketika melakukan pendaratan dipermukaan air. Tegangan dan displacement merupakan keluaran simulasi yang menjadi fokus penelitian. Parameter tersebut didapat dengan cara simulasi numerik pendaratan float dengan beberapa parameter seperti: kecepatan pendaratan dan massa pesawat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa float dengan konfigurasi ketebalan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh produsen, struktur utama (keel, sisterkeel, chine, gunwall) sebesar 3,5 mm serta wear strip sebesar 12 mm dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 orang pada kecepatan landing 54 knots dan maximum landing weight 6.940 Kg. Selain itu diketahui juga bahwa semakin cepat kecepatan dan massa semakin berat pesawat maka stress dari float menjadi lebih besar. Serta didapat bahwa kecepatan merupakan faktor paling berpengaruh dalam keluaran hasil simulasi. Dengan bertambahnya kecepatan sebesar 40,7% maka penambahan beban menjadi 98,1%, sedangkan peningkatan massa sebesar 4,8% tidak memberikan penambahan beban yang terlalu besar yaitu sebesar 3,2%.

The 19-person aircraft was modified so that it could land on water by changing the landing gear with a float. The float used is an imported product that had previously been used by similar aircraft. Float must be able to support the aircraft and be able to take impact loads when landing. This study aims to determine whether the float which is an imported product can be used on passenger aircraft 19 and examine the effect that occurs on the buoy when landing on the surface of water. Stress and displacement are the output of the simulation that is the focus of research. These parameters are obtained by numerical simulation of a float landing with several parameters such as: landing speed and mass of the aircraft. From the results of the study found that the float with a thickness configuration in accordance with issued by the manufacturer, the main structure (keel, sisterkeel, chine, gunwall) of 3.5 mm and wear strip 12 mm can be used on 19 passenger aircraft at a landing speed of 54 knots and a maximum landing weight of 6,940 kg. It is also known that the faster the speed and the heavier mass of the plane, the greater the stress from the float. And it is found that speed is the most influential factor in the output of simulation results. With an increase in speed of 40.7%, the addition of the load to 98.1%, while an increase in mass of 4.8% does not provide an increase in the burden that is too large, amounting to 3.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Tika Larasati Guritno
"Skripsi ini telah diuji pada tanggal 4 Agustus 2004 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Program Studi Prancis, di hadapan Panitia Ujian yang terdiri atas: Ari A. Harapan M. Hum, Dr. J. Kadjat Hartojo, dan Renny S. Azwar M. A. Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan pesawat Concorde sejak masih berupa gagasan, lalu realisasi gagasan tersebut, bagaimana pengoperasiannya secara komersial, apa saja dampak serta maknanya terhadap masyarakat, hingga penghentian operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan sejarah pesawat Concorde, yaitu sejak gagasan mengenai pesawat komersial supersonik muncul di Prancis dan di Inggris pada akhir tahun 1950-an, hingga akhir pengoperasian pesawat Concorde pada tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pesawat Concorde bukan hanya sebuah prestasi dalam aeronautika Prancis maupun Inggris karena teknologi masa depan yang dimilikinya dan keberhasilan kerja sama kedua negara, tetapi Concorde juga sebuah prestise bagi kedua negara itu. Namun, masyarakat dunia harus kehilangan romansa penerbangan karena setelah 27 tahun melayani para pelanggannya dan membawa bendera Prancis dan Inggris dari Eropa ke Amerika Serikat, pengoperasian Concorde harus berakhir pada tahun 2003."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S14474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Al Rasyid
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas pola pembajakan pesawat udara aircraft hijacking dalam penerbangan sipil yang terjadi dalam periode 15 tahun 2002 hingga 2016. Pola tersebut dilihat melalui motif, modus operandi, jenis perjalanan, posisi pesawat, permintaan pelaku, jumlah pelaku, usia pelaku, dan tipe aircraft hijacking yang dilakukan. Pada tulisan ini, ditemukan 49 kasus aircraft hijacking dalam penerbangan sipil di seluruh dunia. Sebagai bentuk kejahatan transnasional, aircraft hijacking tersebut memiliki kecenderungan-kecenderungan membentuk sebuah pola yang dapat dikaji secara kriminologis. Pemahaman mengenai pola kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang ada di Indonesia untuk melakukan evaluasi dalam bidang keamanan penerbangan.

ABSTRACT
This thesis examines the patterns of aircraft hijacking in civil aviation which occured in the period of 2002 to 2016 15 years. The pattern is seen through motives, modus operandi, types of flight, position of the aircraft, hijacker s demands, and the types of aircraft hijacking conducted by hijacker`s. In this thesis, 49 cases of aircraft hijacking were found in civil aviation aircraft around the world. As a form of transnational crime, these aircraft hijackings has tendencies that create some patterns which can be analyzed criminologically. Understanding the patterns of these cases is expected to be a consideration for Indonesia`s related stakeholders to evaluate its aviation security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Luxasa Sunara
"Penentuan berat maksimum lepas landas take-off merupakan hal yang sangat krusial karena menyangkut banyaknya muatan yang dapat dibawa dengan kondisi pesawat dapat terbang aman sesuai dengan kondisi landasan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan berat maksimum lepas landas untuk keperluan operasional penerbangan berdasarkan kondisi landasan. Pendekatan jarak tempuh berdasarkan karakteristik aerodinamis, mesin penggerak serta geometri untuk menentukan berat maksimum lepas landas dengan pesawat kategori komuter dan jumlah penumpang maksimal 19 orang dijelaskan. Perhitungan menggunakan metode numerik berdasarkan kecepatan referensi lepas landas sesuai dengan regulasi CASR 23. Didapatkan persamaan dengan error rata-rata sebesar 1,42 untuk kondisi all engine operative AOE , 1,37 untuk kondisi one engine inoperative OEI dan 0,7 untuk kondisi rejected take-off RTO dalam menentukan berat maksimum lepas landas melalui pendekatan jarak lepas landas berdasarkan kondisi landasan pada ISA 20. Hasil perhitungan dapat digunakan pada wilayah hingga ketinggian 8000 feet pada ISA 20 dengan kondisi permukaan landasan rumput maupun asphalt, terdapat slope hingga 2 baik uphill maupun downhill dan kecepatan angin hingga 10 knots disekitar landasan.

Determination of the maximum take off weight is the important thing, because it concerns the amount of payload that can be taken with the condition of the aircraft can fly safely according to the condition of the runway. The purpose of this study is to determine the maximum take off weight based on the runway condition for the operational purpose. The take off distance approach based on aerodynamic characteristics, powerplant and geometry of the aircraft to determine the maximum take off weight using the commuter aircraft with the maximum number of passanger 19 person is described. A numerical methods is used based on the take off speed schedule in accordance with the regulation of CASR Part 23. The equations are found with an average error of 1.42 for all engine operative AOE conditions, 1.37 for one engine inoperative condition OEI and 0,7 for rejected take off RTO conditions to determining the maximum take off weight through the take off distance approach based on runway conditions at ISA 20. The result can be used in the area up to 8000 feet at ISA 20 with grass and asphalt surfaces condition, slope up to 2 and wind speed up to 10 knots around the runway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>