Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidauruk, Julius Tomris
"Vehicle routing problem (VRP) merupakan aplikasi dari optimasi kombinatorial untuk menentukan sejumlah rute yang diawali dan diakhiri di suatu tempat. Permasalahan pengelolaan pengangkutan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam menjaga estetika dan kenyamanan suatu kota maupun wilayah. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan salah satu provinsi di Indonesia penghasil timbunan sampah, dimana wilayah pada provinsi tersebut yang memiliki rasio produksi sampah harian per penduduk tertinggi adalah di Kota Pematangsiantar sebanyak 0,83 kg/hari per penduduk yang tentunya akan mengakibatkan tingginya angka timbunan sampah harian. Tingginya angka timbunan sampah tentunya harus di imbangi dengan baiknya pelayanan pengangkutan keseluruhan sampah yang ada di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rute kendaraan untuk distribusi pengangkutan sampah dengan meminimalkan waktu tempuh yang optimal untuk distribusi tersebut. Dengan menggunakan vehicle routing problem diperoleh 43 rute untuk 34 unit kendaraan pengangkut sampah, dengan total timbunan sampah 183,1 m3/hari dan total waktu operasional 4608 menit

The Vehicle Routing Problem is an application of combinatorial optimization to determine a number of routes that start and end at one place. The problem of managing waste transportation is a very important part in maintaining the aesthetics and comfort of a city or region. North Sumatra Province itself is one of the provinces in Indonesia that produces waste piles, where the area in the province that has the highest daily waste production ratio per resident is Pematangsiantar City as much as 0.83 kg/day per resident which of course will result in high daily waste accumulation rates. The high number of landfills must of course be balanced with good transportation services for the entire waste in an area. This study aims to obtain vehicle routes for the distribution of waste transportation by minimizing the optimal travel time for the distribution. By using the Vehicle Routing Problem, 43 routes were obtained for 34 units of garbage transporting vehicles, with a total waste pile of 183.1 m3/day and a total operational time of 4608 minutes"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhiira Khansa Alifah
"Penelitian ini membahas permasalahan pengelolaan pengangkutan sampah di DLHK Kota Depok. Provinsi Jawa Barat merupakan penghasil timbunan sampah organik tertinggi di Indonesia, dimana wilayah pada provinsi tersebut yaitu Kota Depok merupakan penghasil timbunan sampah organik tertinggi dengan total timbunan sampah organik, 60% dari 594 ribu ton sampah pada tahun 2021. Telah terdapat fasilitas pengolahan sampah organik di Kota Depok yaitu Unit Pengolahan Sampah (UPS), namun alokasi sampah yang diterima masih rendah. Tingginya angka timbunan sampah organik dan rendahnya alokasi sampah ke UPS menunjukan keadaan tersebut harus di imbangi dengan baiknya pelayanan pengangkutan keseluruhan sampah yang ada di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rute kendaraan untuk distribusi pengangkutan sampah dengan meminimalkan waktu tempuh yang optimal untuk distribusi tersebut dan menambahkan UPS sebagai fasilitas perantara. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode vehicle routing problem with Intermediate Facilities. Hasil dari penelitian ini diperoleh 15 rute untuk 15 unit kendaraan pengangkut sampah untuk kedua sesi rute, dengan total timbunan sampah 22 ton/hari untuk rute sesi 1 dan 19,8 ton/hari untuk rute sesi 2. Sedangkan dengan total waktu operasional 2433,15 menit untuk sesi 1 dan 2496,8 menit untuk sesi 2.

This study discusses the problem of waste transportation management in DLHK Depok City. West Java Province is the highest organic waste producer in Indonesia. Whereas Depok City is the highest organic waste producer, with a total pile of organic waste is 60% of 594.000 tons of waste in 2021. There are already organic waste processing facilities in Depok City, that is Waste Processing Unit (UPS), but the waste allocation received by UPS is still low. The high number of piles of organic waste and the low allocation of waste to UPS show that this situation must be balanced with excellent waste transportation services. This study aims to obtain vehicle routes for the distribution of waste transportation by minimizing the optimal travel time for the distribution and considering UPS as an intermediary facility. The method used in this research is the Vehicle Routing Problem with Intermediate Facilities method. The results of this study obtained 15 routes for 15 units of waste transport vehicles for both sessions, with a total waste pile of 22 tons/day for session 1 and 19.8 tons/day for session 2. Meanwhile, with a total operational time of 2433.15 minutes for session 1 and 2496.8 minutes for session 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Sukarmawati
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok diikuti dengan peningkatan jumlah timbulan sampah. Hal ini perlu diimbangi dengan penyediaan kendaraan pengumpulan sampah yang memadai agar sampah terkumpul secara keseluruhan. Kawasan perumahan Pesona Khayangan merupakan salah satu kawasan di Kota Depok yang mendapatkan pelayanan pengumpulan sampah secara door to door.
Keterbatasan jumlah kendaraan pengumpul sampah dan rute pengumpulan sampah yang kurang efisien menyebabkan adanya penumpukan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pengumpulan sampah yang optimal dari segi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode penyelesaian permasalahan arus jaringan, yaitu Travelling Salesman Problem yang akan menghasilkan rute pengumpulan sampah dengan cara meminimalkan waktu tempuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan waktu dan jarak pada rute baru yang dihasilkan dari metode ini. Rute pada cluster pertama menghemat 67,4 menit dan 1,3 km; cluster kedua 50,2 menit dan 0,9 km; serta cluster ketiga 55,7 menit dan 1,9 km. Sementara itu, dalam hal penghematan biaya hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan penggunaan bahan bakar sebesar Rp 1.192,- per hari untuk rute cluster 1; Rp 825,- per hari untuk rute cluster 2; dan Rp 1.742,- per hari untuk rute cluster 3.

ABSTRACT
The population in Depok is growing in line with the growth of garbage produced. This issue should be balanced with the availability of proper waste management facility to finally overcome the garbage problem, such as providing waste collection vehicle. Pesona Khayangan residence is one of the area in Depok which receives waste collection door-to-door service.
The limited number and the covering area of waste collection vehicle makes it inefficient to reduce the mounting garbage. This research was conducted to determine the most optimal route for waste collection that is efficient in time and cost. Method used in this project is the problem solving of Travelling Salesman Problem that will result the route for waste collection by minimize the time used in the process. The result of analysis shows that there is time and distance efficiency on the new route found. The route of the first cluster has saved 67.4 minutes and 1.3 km; the second cluster has successfully saved 50.2 minutes and 0.9 km; and the third cluster has saved 55.7 minutes and 1.9 km. Meanwhile, the analysis also shows the cost efficiency in using fuel has saved IDR 1,192 per day by using the first cluster; IDR 825 per day for the second cluster; and IDR 1,742 per day for the third cluster."
2012
S43097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Almira Mafaza
"Perusahaan distributor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang berlokasi di Semarang memiliki dua kendaraan untuk melakukan distribusi ke 16 lokasi distribusi di dalam Semarang dengan berbagai macam ukuran AMDK. Permasalahan yang dihadapi yaitu perusahaan melakukan distribusi tanpa memperhitungkan jarak tempuh, kuantitas permintaan yang berbeda-beda di setiap lokasi, keterbatasan jumlah dan kapasitas kendaraan, serta lokasi pelanggan yang tersebar di Semarang. Penelitian perlu dilakukan dengan menggunakan Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) untuk mendapatkan rute distribusi yang optimal serta mendapatkan jarak dan waktu tempuh distribusi optimal bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan metode branch and bound. Model matematika dibuat dan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman LINGO untuk dijalankan dan menghasilkan rute optimal. Hasil pada penelitian ini yaitu didapatkan dua rute optimal untuk setiap kendaraan 1 dan 2 melakukan distribusi AMDK ke 16 lokasi. Jumlah muatan juga didapatkan untuk masing-masing rute dengan tidak melebihi kapasitas kendaraan. Total jarak yang ditempuh berkurang sebesar 28% dan dapat menghemat total waktu tempuh sebesar 11%. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah parameter permintaan dan hasilnya yaitu terjadi penambahan rute menjadi 3 rute ketika kondisi kenaikan permintaan sebesar 5%, 10%, dan 15% serta terdapat pengaruh perubahan pada rute, jarak, dan waktu tempuh ketika kondisi penurunan permintaan 15% serta kondisi kenaikan permintaan 5%, 10%, dan 15%.

Packaged Drinking Water distributor company located in Semarang has two vehicles for distribution to 16 distribution locations in Semarang with various sizes of packaged drinking water. The problem faced is that the company distributes without taking into account the distance traveled, the quantity of demand that varies in each location, the limited number and capacity of vehicles, and customer locations spread across Semarang. Research needs to be done using the Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) to get the optimal distribution route and the optimal distribution distance and travel time for the company. This study uses the Mixed Integer Linear Programming (MILP) approach with the branch and bound method. Mathematical models are created and translated into the LINGO programming language to run and generate optimal routes. The results of this study are that there are two optimal routes for each vehicle 1 and 2 to distribute packaged water to 16 locations. The load amount is also obtained for each route without exceeding the vehicle capacity. The total distance traveled is reduced by 28% and can save the total travel time by 11%. Sensitivity analysis was carried out by changing the demand parameters. The result was additional routes into three when the demand increased conditions of 5%, 10%, and 15%. There was an effect of changes in routes, distances, and travel time when conditions decreased by 15% and conditions increased in demand by 5%, 10%, and 15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnan Yusa Khilqan
"Konsumsi susu sapi di Indonesia diproyeksikan akan meningkat hingga 1146,2 ton di tahun 2023 atau meningkat sekitar 3% persen tiap tahunnya. Meningkatnya permintaan atau konsumsi susu sapi di Indonesia tersebut tidak diiringi oleh meningkatnya produksi susu segar dalam negeri. Rasio produksi atas konsumsi di Indonesia yang hanya 22% mencerminkan bahwa hanya sebagian kecil dari ketersediaan susu di Indonesia yang merupakan produksi dalam negeri, 80% sisanya diimpor dari luar. Masalah yang dihadapi perusahaan produk olahan susu dalam negeri tidak hanya belum memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, namun juga dari segi distribusi ke pelanggan. PT. X sebagai salah satu perusahaan produksi olahan susu di DKI Jakarta, masih menggunakan sistem pengiriman langsung yang dilakukan secara manual atau belum menggunakan model optimasi. Selain itu, PT. X juga mengalami kendala seperti terbatasnya kendaraan, waktu pendistribusian yang terbatas, serta lokasi pelanggan yang berjauhan. Pada studi kasus ini, peneliti menggunakan pendekatan Vehicle Routing Problem – Time Windows (VRP-TW) dengan tujuan menghasilkan rute yang memiliki total jarak dan waktu perjalanan terpendek dalam memenuhi permintaan pelanggan serta menggunakan kendaraan yang seminimal mungkin, sehingga dapat meminimalkan biaya distribusi. Perubahan yang dihasilkan dari perhitungan optimasi dapat menurunkan jarak tempuh kendaraan hingga 18% dan menghasilkan total penghematan hingga Rp. 67.212.566 pada ketiga skenario yang telah ditentukan.

Consumption of cow's milk in Indonesia is projected to increase to 1146.2 tons in 2023 or an increase of about 3% percent annually. The increasing demand or consumption of cow's milk in Indonesia is not accompanied by increased domestic fresh milk production. The production-to-consumption ratio in Indonesia which is only 22% reflects that only a small portion of the availability of milk in Indonesia is domestic production, the remaining 80% is imported. The problems faced by domestic dairy products companies have not only not met the needs of domestic milk, but also in terms of distribution to customers. PT. X as one of the dairy production companies in DKI Jakarta still uses a direct shipping system that is done manually or has not used the optimization model. In addition, PT. X also experienced obstacles such as limited vehicles, limited distribution time, and the location of customers which are far from each other. In this case study, researchers used the Vehicle Routing Problem–Time Windows (VRP-TW) approach with the goal of generating routes that have the shortest total distance and travel time in meeting customer demand and using vehicles to a minimum, thus minimizing distribution costs. Changes resulting from optimization calculations can reduce vehicle mileage by up to 18% and result in total savings of up to Rp. 67,212,566 in all three predetermined scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amri
"Tahun 2017 Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok memiliki tingkat pengumpulan dan tingkat pengangkutan sampah yang belum terlayani secara merata atau baru sebesar 47% yang terlayani. Riset ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan, dan tingkat pengangkutan menggunakan permodelan spasial. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah, wawancara, dan survey lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu model spasial yaitu analisis jaringan dengan metode travelling salesman problem untuk pengoptimalan rute pengangkutan sampah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Sukmajaya memiliki 4 tipe pelayanan pengangkutan, yaitu TPS fisik, TPS non fisik, door to door, dan perdagangan jasa. Tingkat pelayanan pengangkutan dan pengumpulan sampah pada tahun 2019 adalah sebesar 57%. Rute truk yang menghasilkan emisi terbanyak adalah adalah rute truk 11. Jauhnya jarak antara 1 lokasi pengangkutan dengan lokasi lain, serta melayani 3 perumahan dengan sistem door to door yang memperbesar jarak perjalanan sehingga emisi ikut meningkat. Pengoptimalan pada skenario 1 mampu meningkatkan tingkat pengangkutan menjadi 61,64% dan mengurangi jarak tempuh kendaraan, produksi emisi gas karbon dan penggunaan solar rata-rata sebesar 3,63%. Pada skenario 2 mampu meningkatkan tingkat pengumpulan menjadi 100%.

In 2017 Sukmajaya District, Depok City has a level of waste collection and transport rates only 47% are served. This research aims to increase the level of waste collection and waste transport using spatial modeling. Data collection in this study was carried out using secondary data from government agencies, interviews, and field surveys. This research was conducted using one of the spatial models namely network analysis with the traveling salesman problem method for optimizing waste transportation routes. The results showed that Sukmajaya District had 4 types of transportation services, namely physical TPS, non-physical TPS, door to door, and trade in services. The level of waste transportation and collection services is 57%. Truck routes that produce the most emissions are truck routes 11. The distance between 1 transportation location and other locations, as well as serving 3 housing with a door to door system that increases the travel distance so that emissions also increase. Optimization with first scenario carried out were able to increase waste transport to 61,64% and rate reduce vehicle mileage, production of carbon gas emissions and the use of gasoline by an average of 3,63%. Second scenario were able to increase waste collection to 100%."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mirza Farhan
"

Saat ini Indonesia menjadi menjadi pasar terbesar bagi industri cat di wilayah Asia Tenggara sejak periode tahun 2021, dengan tingkat urbanisasi sebesar 57,3%. Kondisi backlog rumah di Indonesia saat ini tergolong masih sangat tinggi, yaitu mencapai 11,4 juta berdasarkan kepemilikan rumah, adapun rasio angka pernikahan baru yang tinggi serta pertumbuhan middle class menyebabkan jumlah permintaan rumah serta kepemilikan properti pun semakin bertambah. Tren positif peningkatan jumlah permintaan rumah dan kepemilikan properti ini menjadi suatu kabar baik bagi banyak industri yang menyokong keberlangsungan pembangunan infrastruktur, termasuk industri cat. PT X merupakan salah satu perusahaan produsen cat yang memiliki fasilitas cabang (depot distributor) di Kota Cirebon yang masih menggunakan sistem pengiriman langsung dan belum menggunakan model optimasi, sehingga seringkali proses distribusi melebihi dari waktu operasional yang tersedia. Selain itu, PT X Cirebon juga mengalami kendala seperti terbatasnya jumlah kendaraan, waktu pendistribusian yang terbatas, serta lokasi pelanggan yang tersebar dan berjauhan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Vehicle Routing Problem (VRP) dengan tujuan menghasilkan rute distribusi yang memiliki total jarak dan waktu perjalanan terpendek dalam memenuhi permintaan pelanggan serta menggunakan kendaraan yang seminimal mungkin, sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi secara keseluruhan. Hasil dari perhitungan optimasi yang dijalankan yaitu terdapat beberapa perubahan; diantaranya dapat menurunkan jarak tempuh dan waktu tempuh kendaraan masing-masing hingga 23% dan 22%, serta menghasilkan total penghematan hingga Rp3.682.311 pada beberapa skenario yang telah ditentukan.


Currently, Indonesia is the largest market for the paint industry in the Southeast Asia region since 2021, with an urbanization rate of 57.3%. The condition of the home backlog in Indonesia is currently still very high, reaching 11.4 million based on home ownership, while the ratio of the high number of new marriages and the growth of the middle class has caused the number of demand for houses and property ownership to increase. This positive trend of increasing the number of demand for houses and property ownership is good news for many industries that support the sustainability of infrastructure development, including the paint industry. PT X is one of the paint manufacturing companies that has a branch facility (distributor depot) in Cirebon City that still uses a direct delivery system and has not used an optimization model, so often the distribution process exceeds the available operational time. In addition, PT X Cirebon also experienced obstacles such as the limited number of vehicles, limited distribution time, and customer locations that scattered and far apart. In this study, researchers used a Vehicle Routing Problem (VRP) approach with the aim of producing distribution routes that have the shortest total distance and travel time in meeting customer demand and using vehicles to a minimum, so as to minimize overall transportation costs. The result of the optimization calculations carried out is that there are several changes; among other things, it can reduce the mileage and travel time of vehicles by 23% and 22%, respectively, and result in total savings of up to Rp3,682,311 in several predetermined scenarios.
 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Tharif Naufal Tasrif
"Vehicle Routing Problem (VRP) adalah sebuah permasalahan optimasi kombinatoris yang menentukan sekumpulan rute yang bermula dan berakhir pada sebuah depot, sehingga semua kendala dapat dipenuhi dan biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan. Permasalahan ini sering dihadapi oleh perusahaan yang proses bisnisnya sangat bergantung pada transportasi produknya. CV Safari Mitra Cemerlang adalah sebuah perusahaan di bidang produksi dan distribusi produk parfum dan produk laundry care di Kota Makassar, Indonesia. Di Kota Makassar, perusahaan ini melayani 14 pelanggan tetap yang setiap minggunya perlu dikunjungi untuk mengantarkan produk pesanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rute distribusi dengan jarak tempuh minimal pada proses distribusi tersebut. Dengan memodelkan permasalahan VRP tersebut ke dalam bentuk Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan mengoptimalkannya menggunakan perangkat lunak LINGO Solver, diperoleh rute perjalanan yang terbagi ke dalam dua perjalanan dengan jarak tempuh 70,29 km.

Vehicle Routing Problem (VRP) is a combinatorial optimization problem that determines a set of routes which start and end in a depot, such that all constraints are satisfied, and the cost is minimized. This type of problem often faced by companies whose business processes are highly dependent on the transportation of their products. CV Safari Mitra Cemerlang is a company based in Makassar, Indonesia, that specializes in perfume and laundry care products production and distribution. It caters 14 regular customers across the city of Makassar which needs to be visited every week to transport their orders. This study aims to obtain a distribution route with a minimum distance for that distribution process. By modelling the VRP problem into a Mixed Integer Linear Programming (MILP) form and optimizing it with the help of LINGO Solver software, this study obtained the optimal route which is divided into two trips with a total distance of 70.29 km.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyia Prasetya Effendi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Unit Pengolahan Sampah (UPS) di Kota Depok dalam rangka mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Penelitian dilakukan pada tiga UPS yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, yaitu UPS Jalan Jawa, UPS Sukatani, dan UPS Merdeka 1. Evaluasi kinerja dilakukan dengan menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan sampah di UPS secara umum berupa pengangkutan dari sumber, pemilahan, pencacahan, pengomposan, pengayakan, dan pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga UPS tersebut telah memenuhi sebagian besar kriteria yang ditetapkan, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan bahwa UPS Merdeka 1 memiliki performa terbaik di antara ketiga UPS yang dianalisis, dengan persentase pengurangan jumlah sampah yang masuk ke TPA sebesar 0,81%, diikuti oleh UPS Jalan Jawa dengan 0,79%, dan UPS Sukatani dengan 0,67%. Dalam hal kualitas kompos, UPS Jalan Jawa memenuhi 8 dari 11 parameter, UPS Sukatani memenuhi 6 dari 11 parameter, sementara data untuk UPS Merdeka 1 tidak tersedia, sehingga diperlukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan hasil produk kompos. Ketiga UPS ini menunjukkan implementasi desain yang baik, masing-masing memenuhi 9 dari 10 parameter yang ditetapkan oleh Kriteria Permen PUPR No. 3 Tahun 2013 dan Perda Kota Depok No. 13 Tahun 2018. UPS Merdeka 1 juga unggul dalam pemenuhan kapasitas desain dengan tingkat 54,28%, diikuti oleh UPS Jalan Jawa dengan 53,20%, dan UPS Sukatani dengan 46,45%. Dari segi sumber daya manusia, UPS Merdeka 1 memiliki jumlah pekerja terbanyak, yaitu 13 orang, disusul oleh UPS Jalan Jawa dengan 11 pekerja, dan UPS Sukatani dengan 10 pekerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah di UPS Kota Depok telah berjalan dengan baik, namun perlu adanya perbaikan lebih lanjut dalam aspek penempatan lokasi dan peningkatan kualitas kompos.

This study aims to evaluate the performance of Waste Processing Units (UPS) in Depok City to reduce the amount of waste transported to the Cipayung Final Disposal Site (TPA). The research was conducted at three UPS under the supervision of the Depok City Environmental and Sanitation Office (DLHK), namely UPS Jalan Jawa, UPS Sukatani, and UPS Merdeka 1. Performance evaluation was carried out by analyzing management effectiveness and efficiency. The results show that waste processing at UPS generally involves transportation from the source, sorting, shredding, composting, sieving, and packaging.The findings indicate that the three UPS have met most of the established criteria, although some aspects require improvement. The data reveals that UPS Merdeka 1 has the best performance among the three analyzed UPS, with a waste reduction rate of 0.81%, followed by UPS Jalan Jawa at 0.79%, and UPS Sukatani at 0.67%. Regarding compost quality, UPS Jalan Jawa meets 8 out of 11 parameters, UPS Sukatani meets 6 out of 11 parameters, while data for UPS Merdeka 1 is unavailable, necessitating further evaluation of compost product results. These three UPS demonstrate good design implementation, each meeting 9 out of 10 parameters set by the PUPR Ministerial Regulation No. 3 of 2013 and Depok City Regulation No. 13 of 2018. UPS Merdeka 1 also excels in design capacity fulfillment at 54.28%, followed by UPS Jalan Jawa at 53.20%, and UPS Sukatani at 46.45%. In terms of human resources, UPS Merdeka 1 has the highest number of workers (13 people), followed by UPS Jalan Jawa (11 workers) and UPS Sukatani (10 workers). This study concludes that waste management at UPS in Depok City has been functioning well, but further improvements are needed in terms of location placement and compost quality enhancement. UPS Merdeka 1 demonstrates the most efficient and effective performance in waste processing, followed by UPS Jalan Jawa, while UPS Sukatani has areas needing improvement, particularly in waste reduction and compost quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Pramudya
"Vehicle routing problem (VRP) adalah jenis pendekatan yang bertujuan untuk memilih jalur rute pendistribusian ke beberapa area lokasi pelanggan menggunakan sejumlah armada transportasi. Pendekatan ini akan diapadukan dengan metode Mix Integer Linear Programming (MILP) dan bantuan Software LINGO 18.0 untuk menyelesaikan permasalahan rute pendistribusian tabung gas LPG 3 Kg di PT Wanita Satria. Saat ini, PT Wanita Satria diberi tanggung jawab untuk mendistribusikan tabung LPG 3 kg ke 19 titik lokasi Pangkalan yang berada di sekitaran kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, dan Pancoran. Pengiriman saat ini dirasa masih belum optimal karena hanya berdasarkan pengalaman supir dan kernet, terbukti dengan teroptimalisasinya waktu pengiriman dari yang sebelumnya membutuhkan waktu sebesar 361,9 menit menjadi 276,9 menit atau berkurang sekitar 23,5% dengan kondisi jumlah tabung yang dikirimkan sama, yakni 514 tabung dengan melewati 3 rute. Selanjutnya juga dilakukan hasil analisis sensitivitas untuk mengetahui apakah ada dampak dari perubahan parameter permintaan. Dari perubahan tersebut didaptkan hasil adanya perubahan rute, jumlah rute, namun tidak diperlukan tambahan kendaraan bahkan ketika ada kenaikan permintaan sampai 50%.

Vehicle routing problem (VRP) is a type of approach that aims to choose distribution routes to several customer location areas using a number of transportation fleets. This approach will be combined with the Mix Integer Linear Programming (MILP) method and the help of LINGO 18.0 Software to solve the problem of the distribution route for 3 Kg LPG gas cylinders at PT Wanita Satria. Currently, PT Wanita Satria is responsible for distributing 3 kg LPG cylinders to 19 Pangkalan locations around Jagakarsa, Pasar Minggu, and Pancoran sub-districts. The current delivery is still not optimal because it is only based on the experience of the driver and the assistant, as evidenced by the optimization of the delivery time from what previously took 361.9 minutes to 276.9 minutes or decreased by about 23.5% with the same condition that the number of tubes sent was the same. namely 514 tubes by passing 3 routes. Furthermore, the results of sensitivity analysis were also carried out to find out whether there was an impact from changes in demand parameters. From these changes, the results obtained are changes in routes, the number of routes, but no additional vehicles are needed even when there is an increase in demand of up to 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>