Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Askar Muhammad
"Menyusul krisis pengungsi yang disebabkan oleh Musim Semi Arab, penganiayaan terhadap Muslim Rohingya dan Uighur, dan pembantaian Palestina, negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengalami gelombang besar masuknya imigran. Berkenaan dengan itu, penelitian ini mencoba melihat apakah sentimen negatif terhadap pendatang yang ditemukan di masyarakat barat juga terjadi pada masyarakat Muslim. Studi ini menggunakan dataset World Value Survey gelombang ke-7 dan menggunakan model Ordered logistic model. Ditemukan bahwa Muslim sedikit berprasangka buruk terhadap imigran dan Muslim yang tinggal di negara-negara OKI sebagian besar bersikap netral. Selain itu, religiusitas secara signifikan mendorong Muslim untuk lebih ramah terhadap pendatang. Terakhir, penelitian ini menemukan bahwa seorang Muslim kemungkinan besar mampu beradaptasi lebih cepat dengan meningkatnya jumlah imigran di negaranya daripada populasi rata-rata. Namun, kami menemukan bahwa respons seorang Muslim terhadap imigran dari negara OKI cukup mirip dengan rata-rata populasi, di mana lebih banyak imigran dari negara OKI justru mengurangi sentimen positif terhadap imigran. Mengenai pengungsi dan pencari suaka, ada kecenderungan arah yang sama antara Muslim dan penduduk rata-rata yang menunjukkan tren positif. Namun, seorang muslim lebih toleran terhadap pengungsi dan pencari suaka dari OKI dibandingkan dengan yang bukan berasal dari negara OKI. Ada ambang batas tertentu bagi umat Islam untuk dapat ditoleransi jumlah pengungsi dan pencari suaka yang tidak berasal dari negara-negara OKI.

This study tries to see whether the negative sentiment towards immigrant that western societies have also occurred in Muslim societies. This study uses the 7th wave of the world value survey dataset and employs an ordinal logistic model. It is found that Muslims are slightly prejudicial towards immigrants, and Muslims living in OIC countries are primarily neutral. Furthermore, religiosity significantly drives Muslims to have a more hospitable response to immigrants. Lastly, this study found that a Muslim is likely able to adapt faster to the growing number of immigrants in his/her country than the average population. However, we found evidence that a Muslim’s response to immigrants from OIC country is quite similar to the average population, in which more of them reduce positive sentiment towards immigrants. Regarding refugee asylum-seekers, there are similar directional trends between Muslim and average populations, showing a positive trend. However, a Muslim is more tolerant of refugees and asylum-seekers from OIC than those who do not originate from OIC countries. There is a certain threshold for Muslims to tolerate the number of refugees and asylum-seekers not originating from OIC countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Rohman
"Dua fenomena perilaku intoleransi dan ketimpangan ekonomi yang muncul belakangan ini di Indonesia dapat mengancam persatuan Indonesia. Wahid Foundation pada 2017 mencatat bahwa insiden pelanggaran kebebasan beragama telah meningkat secara signifikan dan meluas di 27 provinsi di Indonesia. Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak inklusif karena ketimpangan yang tumbuh cepat. Koefisien Gini telah meningkat dari sekitar 0,33 pada tahun 1996 menjadi 0,41 pada tahun 2015. Meningkatnya ketimpangan ekonomi dapat menjadi katalisator untuk perilaku kolektif seperti perluasan protes sosial yang telah terlihat akhir-akhir ini di Indonesia. Apakah kedua fenomena ini berkorelasi kuat? Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara ketimpangan dan perilaku intoleransi di Indonesia menggunakan Indonesia Family Life Survey (IFLS). Kami mengukur perilaku intoleran menggunakan persepsi individu yang terkait dengan persetujuan untuk hidup dengan agama lain di rumah kos, tetangga dan desa. Estimasi ekonometrika kami menggunakan model order logit menemukan bahwa individu yang memiliki pendapatan serta pencapaian pendidikan di bawah rata-rata masyarakat memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk tidak toleran. Ketimpangan dalam pendapatan dan pendidikan dapat menyebabkan kecemburuan sosial yang pada gilirannya mendorong perilaku intoleransi terhadap orang lain. Temuan ini menyerukan keprihatinan serius dari para pemangku kepentingan untuk mempertahankan masyarakat yang damai dari beragam masyarakat di Indonesia.

Two phenomena of intolerance behavior and inequality that have emerged lately in Indonesia can threaten Indonesias unity. The Wahid Foundation in 2017 recorded that incidents of violations of religious freedom have increased significantly and widely in 27 provinces in Indonesia. At the same time, the economic growth in Indonesia has not always been inclusive due to fast-growing inequality. The Gini coefficient has increased from roughly 0.33 in 1996 to 0.41 in 2015. Rising inequalities can be a catalyst for collective behavior such as the expansion in social protests that have been seen lately in Indonesia. Are these two phenomena strongly correlated? This study aims at exploring the relationship between inequality and intolerance behavior in Indonesia using the Indonesia Family Life Survey (IFLS). We measured intolerant behavior using the perceptions of individuals related to consent to live with other religions in boarding houses, neighbors and village. Our econometric estimations using the ordered logit model found that individuals owning income as well as educational attainment below the average of the community have a higher tendency of being intolerance. Inequality in income and education might induce social jealousy which in turn encourages intolerance behavior towards others. These findings call for serious concerns from stakeholders to maintain a peaceful society of diverse society in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Rosifah
"By utilizing the fifth wave of Indonesia Family Life Survey IFLS , a large scale outgoing longitudinal data, this study attempts to discover whether things mentioned in Islamic guidelines related to aspects of mate selection religion, wealth, lineage, and fertility affect the happiness of married people in Indonesia. The ordered logistic regression results suggest that happiness is affected by religion, wealth, and other control variables. However, variables of fertility do not affect it. There are differences in outcomes between married males and females therefore, for both future husbands and wives some specific things need to be examined. In the view of development economics, our findings propose a need for government programs and policies to focus on the things that can increase the happiness of married people in Indonesia.

Dengan menggunakan Indonesia Family Life Survey IFLS gelombang 5, sebuah data longitudinal berskala besar, studi ini ingin melihat apakah aspek-aspek yang disebutkan dalam hukum Islam tentang pemilihan pasangan agama, keturunan, harta, dan kesuburan memengaruhi tingkat kebahagiaan dari individu yang telah menikah di Indonesia. Hasil dari regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa kebahagiaan tersebut dipengaruhi oleh variabel religiusitas, kekayaan, dan variabel kontrol lainnya. Akan tetapi, variabel kesuburan tidak mempengaruhinya. Terdapat perbedaan hasil antara pria dan wanita, maka untuk para calon suami dan istri beberapa hal perlu diperhatikan. Dalam pandangan ekonomi pembangunan, hasil studi ini mengusulkan perlunya pemfokusan program dan kebijakan pemerintah terhadap aspek yang dapat meningkatkan kebahagiaan orang yang sudah menikah di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Izet Adrianto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana peran peringkat ESG dari sebuah saham dapat mengontrol pengaruh motif investor— rasional dan tidak rasional—terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko perusahaan di masa depan. Penelitian ini menyajikan secara terstruktur metode eksperimen secara daring dalam mengukur efek interaksi antara motif investor dan peringkat ESG, dan efek utama antara masing-masing variabel bebas tersebut terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko dari emiten. 3 x 2 between-subject dilakukan untuk menganalisa efek utama, efek interaksi, dan juga untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini berhasil memanipulasi peringkat ESG. Selanjutnya, peringkat ESG ditemukan menyebabkan peningkatan pada ekspektasi kinerja dan mengurangi ekspektasi pada tingkat risiko. Kami meminimalisasi dampak batasan pengambilan data secara daring. Penelitian ini mengisolasi pengukuran dari interaksi motif investor terhadap pengaruhnya pada ekspektasi kinerja dan tingkat risiko saham dimasa depan, dan sejauh mana hubungan tersebut bergantung pada peringkat ESG.

The purpose of this study is to identify how the role of the ESG rating of a stock can control the influence of investor motives—rational and irrational—on performance expectations and the company's risk level in the future. This study presents a structured online experimental method in measuring the interaction effect between investor motives and ESG ratings, and the main effect of each of these independent variables on stock’s performance expectations and risk levels. 3x2 between-subjects were conducted to analyze the main effect, interaction effect, and also to test the research hypothesis. This research succeeded in manipulating ESG ratings. Furthermore, ESG ratings were found to lead to increased performance expectations and reduced expectations of risk levels. We minimize the impact of limitations on online data collection. This research isolates the measurement of the interaction of investor motives with its effect on future stock performance expectations and risk levels, and the extent to which these relationships depend on ESG ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spuler, Bertold
Leiden: E.J. Brill, 1960
297.09 SPU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Nastika Ariati Manu
"ABSTRAK
Kekurangan pasokan merupakan salah satu alasan utama yang menghambat masyarakat untuk menggunakan layanan keuangan formal. Penelitian ini menyelidiki apakah agen perbankan berada jauh dari lokasi cabang bank dan ATM dengan menggunakan data survei Potensi Desa dari 83.931 desa pada tahun 2018. Studi ini menemukan bahwa desa yang memiliki kantor cabang atau ATM lebih mungkin untuk memiliki agen bank, dibandingkan dengan desa tanpa cabang bank atau ATM. Selain itu, desa pada kecamatan yang memiliki minimal satu cabang bank atau ATM lebih cenderung untuk memiliki agen bank dibandingkan dengan desa lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku ekonomi tertarik menjadi agen perbankan jika lokasinya dekat dengan cabang bank atau ATM karena agen bank sangat membutuhkan keduanya untuk pengelolaan likuiditas harian; atau kemungkinan bank lebih bersedia menunjuk agen di dekat cabang bank dengan mempertimbangkan biaya pemantauan agen. Oleh karena itu, bank disarankan untuk menyediakan minimal satu unit ATM tarik-setor di setiap kecamatan untuk memperluas cakupan layanan agen bank. Studi ini juga menemukan bahwa desa yang terletak di pedesaan dan timur Indonesia yang memiliki listrik, sinyal internet, pengguna telepon seluler, warung kelontong maupun warung sembako, dan koperasi simpan pinjam lebih cenderung memiliki agen bank dibandingkan dengan desa yang tidak memiliki atribut tersebut.

ABSTRACT
There is evidence that supply shortage is one of the main reasons that hinder people from using formal financial services. This study investigates whether the banking agents remotely exist remotely from where the bank branch and ATM exist by using Village Potential survey data of 83.931 villages in 2018. This study found that village with either branch or ATM is more likely to have banking agent, compared to village without branch or ATM, respectively. Besides that, village in a district that has at least one branch or ATM is more likely to have banking agent, compared to others. It indicates that economic agents are interested to be banking agents if their location are near the branch or ATM because banking agents crucially need both of which for daily liquidity management; or banks might be more willing to appoint agents near the bank branches by considering the agent monitoring costs. Therefore, it is recommended for banks to provide at least one unit of withdrawal-deposit ATM for each district (kecamatan) for broadening the coverage of agency banking services. This study also found that village located in rural and eastern of Indonesia with electricity, internet signal, mobile phone user, stall, and saving-credit cooperative is more likely to have banking agents, compared to village without these attributes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gardini Dena Raditha
"Peran rantai nilai global menjadi sangat penting bagi suatu negara yang memiliki tujuan meningkatan mempromosikan pembangunan inklusif, meningkatkan lapangan kerja, dan menambah nilai bagi industri dalam negerinya melalui integrasi ekonomi global. Guna mendorong pertumbuhan inklusif, pembererdayaan perempuan perlu dimaksimalkan. Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk perempuan diatas 15 tahun dan TPT yang cenderung stagnan selama tujuh tahun terakhir, dan dengan partisipasi perempuan yang cendurung tumbuh. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari partisipasi rantai nilai global, yaitu partisipasi backward dan forward terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada sektor manufaktur. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Trade in Value Added dari OECD, dengan menggabungkan klasifikasi ISIC rev.4 dengan KBLI dari tahun 2000-2018 didapatkan 8 kelompok sektor, yaitu 3 kelompok sektor manufaktur padat karya dan 5 kelompok sektor manufaktur padat modal. Hasil regresi fixed-effect dan random-effect digunakan untuk menemukan pengaruh antara GVCs dengan TPAK perempuan pada model, pada sektor manufaktur padat karya tidak ditemukan adanya hubungan secara signifikan. Sedangkan pada sektor manufaktur padat modal dan sektor manufaktur keseluruhan, ditemukan hubungan signifikansi positif antara partisipasi forward dengan TPAK perempuan. Di sisi lain, variabel tingkat pendidikan dan tingkat fertilitas juga menunjukkan signifikansinya di keseluruhan sektor maupun sektor spesifik, padat modal dan padat karya. Selain itu, penelitian ini menemukan tingkat pendidikan yang semakin tinggi pada para pekerja perempuan di sektor manufaktur akan menurunkan tingkat partisipasi angkatan kerjanya.

The role of GVCs is essential for a country whose goals are to promote inclusive development, increase employment, and add value to its domestic industry through global economic integration. To encourage inclusive growth, women's empowerment needs to be maximized. Indonesia has experienced a population growth of women over 15 years, TPT, which tends to stagnate for the last seven years, and female participation which tends to grow. This study examines the effect of global value chain participation, namely backward and forward participation, on the level of female labor force participation in the manufacturing sector. The analysis was carried out by utilizing the Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), and Trade in Value Added data from the OECD; by combining the ISIC rev.4 classification with the KBLI from 2000-2018, there were 8 sector groups, namely 3 labor-intensive manufacturing sector groups and 5 sector groups. Capital intensive manufacturing. Fixed-effect and random-effect regression results were used to find the effect between GVCs and female LFPR in the model; there was no significant relationship in the labor-intensive manufacturing sector. Meanwhile, in the capital-intensive manufacturing sector and the overall manufacturing sector, a significant positive relationship was found between forwarding participation and female LFPR. On the other hand, the variables of education level and fertility level also show their significance in all sectors as well as specific sectors, capital intensive and labor intensive. In addition, this study found that the higher the education level of female workers in the manufacturing sector, the lower the labor force participation rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: United Nations, 1987
150.194 FER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muhammad
"Deep learning telah digunakan dalam berbagai masalah klasifikasi gambar dan deteksi objek. Dalam proses pelatihan pada Deep Learning membutuhkan data berlabel yang tidak sedikit dan akibatnya memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut, metode transfer learning diperkenalkan dengan mengambil hasil pelatihan dari data sebelumnya dengan dataset yang umum, seperti ImageNet. VIT-B/16 merupakan model network yang menerapkan konsep transformer pada gambar. Model ini memiliki kinerja yang sangat baik saat dilatih menggunakan dataset ImageNet tetapi tidak terlalu baik saat dilatih menggunakan dataset Describable Textures Dataset dan Flowers-102. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah metode transfer learning bisa digunakan sehingga model Vision Transformer mempunyai kinerja lebih baik saat dilatih menggunakan kedua dataset tersebut. Pada penelitian ini dilakukan transfer learning pada DTD dan dataset flowers-102 dengan menggunakan model yang sudah di pre-trained dengan ImageNet- 21K. Dari Hasil penelitian didapat bahwa model ViT mengenali dengan cukup baik pada DTD dengan akurasi pada testing hanya mencapai76,67% dengan optimizer Adam dan dataset Flowers-102 dengan akurasi pada testing mencapai 98,91% dengan optimizer Adadelta. Model ViT ini selanjutnya dibandingkan dengan model CNN ResNet50 dan didapat bahwa hasil akurasi sedikit di bawah ResNet50.

Deep learning has been used in various image classification and object detection problems. The training process in Deep Learning requires quite a lot of labeled data and as a result takes a long time. To overcome this, a transfer learning method was introduced by taking training results from previous data with a common dataset, such as ImageNet. VIT-B/16 is a network model that applies the transformer concept to images. This model performs very well when trained using the ImageNet dataset but not so well when trained using the Describable Textures Dataset and Flowers-102 datasets. This research aims to see whether the transfer learning method can be used so that the Vision Transformer model has better performance when trained using both datasets. In this research, transfer learning was carried out on the DTD and Flowers-102 dataset using a model that was pre-trained with ImageNet-21K. From the research results, it was found that the ViT model recognized the DTD quite well with accuracy in testing only reaching 76.67% with the Adam optimizer and the Flowers-102 dataset with accuracy in testing reaching 98.91% with the Adadelta optimizer. This ViT model was then compared with the ResNet50 CNN model and it was found that the accuracy results were slightly below that of ResNet50."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Wijaya
"Penelitian ini berkontribusi pada studi tentang signifikansi variabel ekonomi dalam estimasi Value at Risk (VaR) di Indonesia. Penelitian ini adalah salah satu dari studi termutakhir yang menginkorporasikan variabel ekonomi ke dalam estimasi manajemen risiko, hal ini dilakukan dalam motivasi memberikan sedikit realitas dalam model. Tes performans pada beberapa model VaR yang berbeda untuk portofolio dengan kapitalisasi pasar yang berbeda dilakukan dengan hasil tes membuktikan bahwa performans VaR bervariasi dengan kapitalisasi pasar yang berbeda. Berdasarkan penemuan ini, ditemukan juga bahwa inkorporasi variabel kapitalisasi pasar akan memperbaiki performans dari estimasi VaR. penelitian ini memberikan kontribusi positif pada area manajemen risiko di Indonesia.

This research contributes to the study of economic variable significance in the estimation of Value at Risk (VaR) in Indonesia. This research is one of the earliest study to incorporate economic variable in the risk management estimation, this is done in the spirit of putting some degree of reality on the model. We test the performance of different VaR models for portfolios with different market capitalization. We then found that VaR performance varies across different market capitalization. Based on this finding, we also found that incorporation of market capitalization would improve the VaR estimation performance. This research provides a positive contribution in the area of risk management in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>