Ditemukan 168031 dokumen yang sesuai dengan query
Nur Hayati A. Amiri
"Realisasi anggaran belanja modal merupakan salah satu indikator kinerja. Porsi terbesar anggaran belanja modal dimiliki oleh kegiatan pengadaan barang/jasa. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan perkiraan harga Barang/Jasa yang telah memperhitungkan semua komponen biaya sampai dengan siap digunakan dan dimanfaatkan oleh pengguna. HPS digunakan untuk dasar menilai kewajaran harga penawaran dari calon penyedia barang/jasa. penyusunan HPS harus didasarkan kepada metode yang dapat dipertanggungjawabkan serta berdasarkan data yang relevan, aktual dan dapat diandalkan. Machine Learning adalah tentang merancang algoritme yang secara otomatis mengekstrak informasi berharga dari data. Machine Learning menggunakan Regresi linier menjadi salah satu algoritma yang paling banyak digunakan untuk melakukan model prediksi harga dan penjualan. Dalam penelitian ini menggunakan Machine Learning untuk menghitung prediksi HPS tahun 2021 pada Pengadaan Pembangunan Gedung Perusahaan X milik Pemerintah. Variabel X yang digunakan adalah Tahun, dan Variabel Y yang digunakan adalah Harga. Diperoleh hasil prediksi Machine Learning tahun 2021 mengalami kenaikan untuk Pekerjaan Dinding Batu Bata Lantai Dasar sebesar 7,1% dengan nilai RMSE 0,020 (Good Fit), Pekerjaan Dinding Batu Bata Bangunan Belakang sebesar 7,2% dengan nilai RMSE 0,019 (Good Fit), Pekerjaan Dinding Batu Bata Ruang Luar sebesar 8,6% dengan nilai RMSE 0,031 (Good Fit), Pekerjaan Finishing Lantai Dasar sebesar 1,6% dengan nilai RMSE 0,036 (Good Fit), Pekerjaan Finishing Ruang Luar Depan sebesar 2,6% dengan nilai RMSE 0,014 (Good Fit), dan Pekerjaan Finishing Ruang Luar Belakang sebesar 2% dengan nilai RMSE 0,014 (Good Fit). Hasil Prediksi dari Machine Learning semuanya memiliki kriteria good fit, dan tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Prediksi Dari Machine Learning dapat membantu perencanaan anggaran dan estimasi biaya (perencanaan HPS) yang meningkatkan faktor keberhasilan proyek.
The realization of capital expenditure budget is one of the Key Performance Indicators. The largest portion of capital expenditure budget is owned by procurement activities of goods / services. Self-Estimate Price is an estimated price of Goods/Services that has taken into account all components of cost until it is ready to be used and utilized by users. Self-Estimate Price is used to assess the fairness of the offer price of prospective providers of goods/services. Self-Estimate Price preparation must be based on accountable methods and based on relevant, actual and reliable data. Machine Learning is about designing algorithms that automatically extract valuable information from data. Machine Learning uses linear regression to be one of the most widely used algorithms for performing price and sales prediction models. In this study, Machine Learning used to calculate Self-Estimate Price predictions in 2021 in the procurement of government-owned Company X Building Development. Variable X used is Year, and Variable Y used is Price. The prediction results of Machine Learning in 2021 experienced an increase for Ground Floor Brick Wall Work by 7.1% with a RMSE value of 0.020 (Good Fit), Rear Building Brick Wall Work by 7.2% with a RMSE value of 0.019 (Good Fit), Outdoor Brick Wall Work of 8.6% with a RMSE value of 0.031 (Good Fit), Ground Floor Finishing Work of 1,6% with a RMSE value of 0.036 (Good Fit), Outdoor Space Finishing Work is 2.6% with a RMSE value of 0.014 (Good Fit), and Outdoor Space Finishing Work by 2% with a RMSE value of 0.014 (Good Fit). it can be concluded that predictions from machine learning can help budget planning and cost estimates (Price Analysis) which increase the project's success rate."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hakim Amarullah
"Proses training model membutuhkan sumber daya komputasi yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah data dan jumlah iterasi yang telah dicapai. Hal ini dapat menimbulkan masalah ketika proses training model dilakukan pada lingkungan komputasi yang berbagi sumber daya seperti pada infrastruktur komputasi berbasis klaster. Masalah yang ditimbulkan terutama terkait dengan efisiensi, konkurensi, dan tingkat utilisasi sumber daya komputasi. Persoalan efisiensi muncul ketika sumber daya komputasi telah tersedia, tetapi belum mencukupi untuk kebutuhan job pada antrian ter- atas. Akibatnya sumber daya komputasi tersebut menganggur. Penggunaan sumber daya tersebut menjadi tidak efisien karena terdapat kemungkinan sumber daya tersebut cukup untuk mengeksekusi job lain pada antrian. Selain itu, pada cluster computing juga mem- butuhkan sistem monitoring untuk mengawasi dan menganalisis penggunaan sumber daya pada klaster. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan resource manager yang sesuai untuk digunakan pada klaster komputasi yang memiliki GPU agar dapat meningkatkan efisiensi, implementasi sistem monitoring yang dapat membantu analisis penggunaan sumber daya sekaligus monitoring proses komputasi yang sedang dijalankan pada klaster, dan melayani inference untuk model machine learning. Penelitian dilakukan dengan cara menjalankan eksperimen penggunaan Slurm dan Kubernetes. Hasil yang diperoleh adalah Slurm dapat memenuhi kebutuhan untuk job scheduling dan mengatur penggunaan GPU dan resources lainnya pada klaster dapat digunakan oleh banyak pengguna sekaligus. Sedangkan untuk sistem monitoring, sistem yang dipilih adalah Prometheus, Grafana, dan Open OnDemand. Sementara itu, sistem yang digunakan untuk inference model adalah Flask dan Docker.
The amount of computational power needed for the model training process will keep rising along with the volume of data and the number of successful iterations. When the model training process is conducted in computing environments that share resources, such as on cluster-based computing infrastructure, this might lead to issues. Efficiency, competition, and the level of resource use are the three key issues discussed.Efficiency problems occur when there are already computing resources available, yet they are insufficient to meet the demands of high-level workloads. The power of the machine is subsequently wasted. The utilization of such resources becomes inefficient because it’s possible that they would be adequate to complete other tasks on the front lines. A monitoring system is also necessary for cluster computing in order to track and assess how resources are used on clusters. The project seeks to set up a monitoring system that can assist in analyzing the usage of resources while monitoring the com- puting processes running on the cluster and locate a suitable resource manager to be utilized on a computing cluster that has a GPU in order to increase efficiency, also serve inference model in production. Slurm and Kubernetes experiments were used to conduct the investigation. The findings show that Slurm can handle the demands of job scheduling, manage the utilization of GPUs, and allow for concurrent use of other cluster resources. Prometheus, Grafana, and Open OnDemand are the chosen moni- toring systems. Else, inference model is using Flask and Docker as its system constructor."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Anis Abdul Aziz
"Proses training model membutuhkan sumber daya komputasi yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah data dan jumlah iterasi yang telah dicapai. Hal ini dapat menimbulkan masalah ketika proses training model dilakukan pada lingkungan komputasi yang berbagi sumber daya seperti pada infrastruktur komputasi berbasis klaster. Masalah yang ditimbulkan terutama terkait dengan efisiensi, konkurensi, dan tingkat utilisasi sumber daya komputasi. Persoalan efisiensi muncul ketika sumber daya komputasi telah tersedia, tetapi belum mencukupi untuk kebutuhan job pada antrian ter- atas. Akibatnya sumber daya komputasi tersebut menganggur. Penggunaan sumber daya tersebut menjadi tidak efisien karena terdapat kemungkinan sumber daya tersebut cukup untuk mengeksekusi job lain pada antrian. Selain itu, pada cluster computing juga mem- butuhkan sistem monitoring untuk mengawasi dan menganalisis penggunaan sumber daya pada klaster. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan resource manager yang sesuai untuk digunakan pada klaster komputasi yang memiliki GPU agar dapat meningkatkan efisiensi, implementasi sistem monitoring yang dapat membantu analisis penggunaan sumber daya sekaligus monitoring proses komputasi yang sedang dijalankan pada klaster, dan melayani inference untuk model machine learning. Penelitian dilakukan dengan cara menjalankan eksperimen penggunaan Slurm dan Kubernetes. Hasil yang diperoleh adalah Slurm dapat memenuhi kebutuhan untuk job scheduling dan mengatur penggunaan GPU dan resources lainnya pada klaster dapat digunakan oleh banyak pengguna sekaligus. Sedangkan untuk sistem monitoring, sistem yang dipilih adalah Prometheus, Grafana, dan Open OnDemand. Sementara itu, sistem yang digunakan untuk inference model adalah Flask dan Docker.
The amount of computational power needed for the model training process will keep rising along with the volume of data and the number of successful iterations. When the model training process is conducted in computing environments that share resources, such as on cluster-based computing infrastructure, this might lead to issues. Efficiency, competition, and the level of resource use are the three key issues discussed.Efficiency problems occur when there are already computing resources available, yet they are insufficient to meet the demands of high-level workloads. The power of the machine is subsequently wasted. The utilization of such resources becomes inefficient because it’s possible that they would be adequate to complete other tasks on the front lines. A monitoring system is also necessary for cluster computing in order to track and assess how resources are used on clusters. The project seeks to set up a monitoring system that can assist in analyzing the usage of resources while monitoring the com- puting processes running on the cluster and locate a suitable resource manager to be utilized on a computing cluster that has a GPU in order to increase efficiency, also serve inference model in production. Slurm and Kubernetes experiments were used to conduct the investigation. The findings show that Slurm can handle the demands of job scheduling, manage the utilization of GPUs, and allow for concurrent use of other cluster resources. Prometheus, Grafana, and Open OnDemand are the chosen moni- toring systems. Else, inference model is using Flask and Docker as its system constructor."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iryanti Djaja
"Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) sangat diminati sehingga permintaan udang ini meningkat setiap tahunnya. Masalah terberat para petambak adalah kegagalan panen yang berakibat kepada keberlangsungan usaha mereka. Perlu adanya usaha perbaikan untuk meningkatkan keberhasilan panen. Penelitian ini bertujuan untuk lebih menggali mengenai penggunaan machine learning dalam prediksi hasil panen dari data kualitas air. Hasil prediksi ini selanjutnya dipakai dan digunakan dalam proses bisnis sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan kualitatif serta perbaikan proses bisnis. Analisis kuantitatif dengan metode big data dan machine learning. Model yang dipakai adalah k-Nearest Neighbor (kNN), Decision Tree (DT) dan Logistic Regression (LR). Analisis kualitatif dilakukan dengan observasi dan interview untuk memperbaiki proses bisnis. Proses bisnis diperbaiki mengikuti BPM Lifecycle dengan memasukan hasil analisis kuantitatif. Dari penelitian ini didapatkan bahwa prediksi machine learning dengan model Decision Tree dari variabel rasio bakteri merugikan dan NH4+ memberikan akurasi tertinggi mencapai 96%. Setelah didapatkan model dan variabel dengan akurasi tertinggi, penelitian ini juga melakukan penerapan ke dalam proses bisnis dengan pendekatan BPM Lifecycle sehingga hasil tersebut dapat diimplementasi dan memberikan hasil yang lebih produktif.
Interest in Vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) farming is growing every year. The biggest problem for shrimp farming was the unsuccessful harvest that affected their business sustainability. So, there should be an improvement made to increase the chance of a successful harvest and its productivity. Past research mentioned that vaname shrimp harvest result can be predicted by machine learning approach from water quality data. It gave good accuracy and can be used to have faster decision making. The objective of this research is to deep dive into the utilization of machine learning to predict the successful harvest from water quality data. The predicted result will be utilized in the business process to improve productivity. Analysis that used at this research are quantitative and qualitative with business process improvement. Quantitative analysis used big data methode and machine learning. Models that have been applied are k-Nearest Neighbor (kNN), Decision Tree (DT) dan Logistic Regression (LR). Data that is used for analysis are pH, salinity, NOx, NH4+, and harmful bacteria index. Qualitative analysis was applied by observation and interview with the focus to improve business process. Business processes will be improved using BPM Lifecycle with the utilization of quantitative result. This research showed that prediction machine learning with Decision Tree model from harmful bacteria index and NH4+ giving the best accuracy until 96%. The next step was utilizing the quantitative result at the business process with BPM Lifecycle approach so the result can be implemented and gave more productive result."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Juan Johanes Ngongo Malo
"Seiring dengan kemajuan teknologi, fase konstruksi dan pembangunan mengalami perkembangan yang cukup pesat secara signifikan dalam mempersingkat waktu desain konstruksi. Proses desain bangunan hijau yang memakan waktu lebih lama daripada bangunan konvensional membuat industri konstruksi diharapkan mampu menemukan cara alternatif dengan alat desain terkomputerisasi yang efisien. Salah satunya dengan penerapan teknologi dengan menggunakan pembelajaran mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki persiapan data bangunan hijau untuk digunakan dalam alat desain berbasis pembelajaran mesin yang diusulkan agar lebih akurat dalam memprediksi variabel bangunan hijau khususnya kualitas lingkungan dalam ruangan daripada metode desain konvensional. Tinjauan literatur tentang bangunan hijau, serta pembelajaran mesin dalam konstruksi dilakukan untuk mengidentifikasi topik penelitian yang sedang dilakukan. Data umum tersebut dikuantifikasi, dianalisis, dan diproses untuk digunakan dalam model desain bangunan hijau yang dikembangkan menggunakan algoritma dan pemrograman artificial neural network dan support vector regression. Konsep pengembangan model ini menunjukkan bahwa alat desain akan membantu mengambil keputusan dalam memprediksi variabel bangunan hijau secara kuantitatif dengan akurasi yang memadai. Metode yang diambil sebagai model terbaik dalam penelitian ini adalah model dengan algoritma support vector regression.
Along with technological advances, the construction and development phases have developed quite rapidly, significantly shortening the construction design time. The green building design process which takes longer than conventional buildings makes the construction industry expected to be able to find alternative ways with efficient computerized design tools. One of them is by applying technology using machine learning. The aim of this study is to investigate the preparation of green building data for use in a machine learning-based design tool which is proposed to be more accurate in predicting green building variables especially indoor environmental quality than conventional design methods. A review of the literature on green building, as well as machine learning in construction was conducted to identify the topic of the research being carried out. The general data is quantified, analyzed, and processed to be used in a green building design model developed using algorithms and programming artificial neural networks and support vector regression. The concept of developing this model shows that design tools will help make decisions in predicting green building variables quantitatively with sufficient accuracy. The method taken as the best model in this study is a model with a support vector regression algorithm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yovan Yudhistira Widyananto
"Keamanan privasi data dan informasi dalam internet sering menjadi topik pembahasan dari waktu ke waktu, hal ini dikarenakan metode penyerangan siber selalu berevolusi menyesuaikan dengan struktur keamanan yang ada, menjadikan bidang keamanan siber menjadi bagaikan kompetisi untuk selalu lebih dahulu dari lawannya. Salah satu contoh implementasi keamanan siber merupakan Intrusion Detection System, dikenal juga dengan IDS. IDS dapat membantu menjaga sebuah jaringan dengan mendeteksi jika ada tanda-tanda penyerangan, namun dengan ini saja tidak cukup untuk memaksimalkan keamanan sebuah jaringan. Dari dasar IDS ini, sebuah proyek mencoba mengembangkan konsepnya dan membuat struktur besar, dan berhasil diciptakan proyek Mata Elang. Struktur Mata Elang dapat menjadi perantara antara internet dengan jaringan yang dilindunginya, dan ketika terjadi serangan, aktivitas tersebut akan dideteksi, ditahan, dan diproses oleh Mata Elang. Sistem deteksi Mata Elang bergantung kepada framework Snort. Sayangnya, Snort tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi di luar dari konfigurasi yang telah diberikan kepadanya. Dalam penelitian ini, penulis akan mengimplementasikan Machine Learning untuk meningkatkan keamanan yang diberikan pada proyek Mata Elang, spesifiknya pada sensornya yang menggunakan Snort. Setelah segala proses perancangan, pembuatan, dan pengujian telah dilakukan, hasil akhir yang didapatkan dari sistem Machine Learning merupakan sistem prediksi yang memuaskan untuk memprediksi kategori serangan bahkan dengan dukungan data yang lemah, namun kemampuan dari aturan Snort yang dihasilkan masih belum diuji dengan matang.
The talk about the security of private data and information will continue to be a relevant topic because of the nature of the concept. Cyberattacks have always been adapting according to the technology and structure that exists at the time, and so cybersecurity will continue to be a competition for gaining the advantage against their contrarian. One of the prime examples in cybersecurity implementation is Intrustion Detection Systems, also known as the shortened term, IDS. IDS can help guard a network by detecting different kinds of anomalies or attacks, although this alone wouldn’t be enough to maximize the level of proper security necessary for a whole network. Under the basic concept of IDS, a project attempts to develop an IDS and create a larger structure. The project was successfully implemented and now titled as Mata Elang. Mata Elang’s structure is an intermediary between an internet connection and the network it is connected to, and when an attack happens, those activities will be detected, interrupted, and then processed by Mata Elang. Mata Elang’s detection system completely relies on the framework Snort. Unfortunately, Snort does not have the capabilities to adapt outside the configurations that has been given to it. In this research, the writer will implement Machine Learning to further increase the security provided by Mata Elang, specifically on the sensors that uses Snort. After every step of the planning, making, and testing has been done the final result of the product was a Machine Learning system that has a satisfactory performance in categorizing the attacks, even with a weak supporting data, however the performance of the snort rules generated by it has not been tested thoroughly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tahtia Anharani Sazwara
"Real Estate Investment Trust (REIT) membentuk akses yang lebih mudah dan inklusif ke pasar investasi properti dan memberikan hasil yang lebih stabil dengan resiko lebih rendah relatif dengan direct investment berkat aturan yang mengharuskan minimum 90% dari pendapatan pajak REIT diberikan sebagai dividen. Di sisi lain, penggunaan machine learning dalam memprediksi variabel keuangan kunjung meningkat dalam popularitas dikarenakan efisiensi dan akurasi yang tinggi. Studi ini memanfaatkan algoritma machine learning dalam menemukan prediktor terbaik yang menjadi faktor harga saham REIT. Makalah ini menemukan hubungan signifikan antara nilai buku perusahaan dan hasil dividen terhadap return saham REIT, walaupun tidak dalam arah yang sama dengan literatur lampau terkait.
Real Estate Investment Trust (REIT) opens the door for easier and more inclusive access to the real estate investment market and provides stable, low risk returns thanks to the ruling where at least 90% of a REIT's taxable income must be given out as dividends. On the other hand, the use of machine learning in forecasting finance variables has always been increasing in popularity due to its ability to cut down processing time and its high accuracy. This study is aimed to utilize machine learning algorithms to find the best predictors for REIT returns. This paper found significant relationship between company’s book value and its dividend yield towards its stock returns, although not in the same direction as the literature suggests."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Aditra Vito Abdul Kadir
"
ABSTRACTBig data or Data driven farming have been the latest improvement in agricultural sector. Data driven farming allows farmers to maximize the output of harvest by processing any significant data gathered regarding the crop. With the data of the crop available, it opens the possibility of evaluating the data to make a model for the crop. This model will allow predictions to be made which would improve the data driven farming to an extent. This project is based on improving Farmbot, a data driven farming tool, to allow the makings of a prediction based on sensor readings gathered by the tool. Several machine learning algorithms have been evaluated which takes account two sensor reading of the plant, and performances have been discussed. These parameters include soil moisture and light exposure level and the performance level gauged are predictability and interpretability. Based on the said parameters, Decision Tree Machine Learning Algorithm have been deemed the best method of prediction for a 2 class problem. This is based on its ability to make a prediction with relatively high confidence level with the addition of having high interpretability about how the algorithm come to the said conclusion. Decision Trees current state may be improved by implementing tree pruning method to omit unnecessary splits.
ABSTRACTBig-Data Farming atau pertanian berbasis data merupakan perkembangan mutakhir pada sektor agrikultur. Dengan berbasis data mengenai asupan cahaya dan tingkat kelembaban, petani dapat memaksimalkan hasil panen dari suatu tanaman dengan memproses data mengenai tanaman tersebut. Dengan menyediakan data mengenai tanaman, hal ini memungkinkan pengolahan data dan membuat model yang menggambarkan pengaruh data ndash; data yang diperoleh dengan hasil panen suatu tanaman. Proyek ini dilaksanakan atas dasar mengembangkan sistem Farmbot, sebuah alat tanam automatis berbasis data, untuk menyediakan prediksi tentang bagaimana hasil panen tanaman tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari sensor yang terdapat pada alat tersebut. Kemampuan Farmbot untuk melakukan perdiksi tersebut bisa dilakukan dengan mengimplementasikan algoritma Machine Learning, Dengan adanya berbagai macam algoritma Machine Learning, pemilihan algoritma yang paling tepat untuk implementasi Farmbot juga merupakan salah satu bahan pembahasan. Berhubung 2 parameter yang telah disebutkan merupakan kunci dari pembuatan model prediksi, algoritma Decision Tree dianggap sebagai algoritma yang paling optimal untuk diimplementasikan. Keputusan ini berdasarkan kemampuan Decision Tree dalam membuat prediksi dengan tingkat keyakinan yang tinggi dan juga berkemampuan untuk menggambarkan langkah langkah yang ditempuh untuk mencapai suatu prediksi. Algoritma Decision Tree yang telah diimplementasikan pada Farmbot dapat ditingkatkan dengan mengimplementasikan metode Tree Pruning untuk menghilangkan perpisahan yang tidak dibutuhkan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rebala, Gopinath
"Just like electricity, Machine Learning will revolutionize our life in many ways-some of which are not even conceivable today. This book provides a thorough conceptual understanding of Machine Learning techniques and algorithms. Many of the mathematical concepts are explained in an intuitive manner. The book starts with an overview of machine learning and the underlying Mathematical and Statistical concepts before moving onto machine learning topics. It gradually builds up the depth, covering many of the present day machine learning algorithms, ending in Deep Learning and Reinforcement Learning algorithms. The book also covers some of the popular Machine Learning applications. The material in this book is agnostic to any specific programming language or hardware so that readers can try these concepts on whichever platforms they are already familiar with."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20506268
eBooks Universitas Indonesia Library
Richie Ghifari
"Rancang campur beton merupakan proses bertahap dan kompleks untuk mencoba menemukan komposisi bahan terbaik guna menghasilkan beton dengan performa terbaik. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibandingkan sifat-sifat lain. Dalam proses pembuatannya, banyak variabel terutama jumlah komposisi material penyusun yang dapat memengaruhi kuat tekan beton. Terdapat beberapa metode konvensional dalam memprediksi beton yang terkadang memberikan hasil prediksi lebih atau kurang dari kuat tekan yang ditargetkan. Diperlukan metode yang akurat dalam memprediksi kuat tekan beton agar dapat memberikan keuntungan secara signifikan terhadap penggunaan bahan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Deep Neural Network (DNN) sebagai subbidang dari Machine Learning (ML) dan Artificial Intelligence (AI), untuk memprediksi kuat tekan beton berdasarkan komposisi campuran dan properti materialnya. Penelitian ini menghasilkan formula matematika berupa persamaan yang dihasilkan dari model DNN terbaik dengan melihat aspek error model dan grafik model loss. Terdapat total 2048 model yang dianalisis dengan variasi jumlah variabel input (feature) yang berbeda-beda. Model 280 pada kasus 1 dan model 23 pada kasus 5 merupakan model terbaik yang dihasilkan penelitian ini, dengan masing-masing nilai error model 43,8028 dan 5778,5850 untuk Mean Squared Error (MSE) serta 5,0073 dan 59,8225 Maen Absolute Error (MAE).
Concrete mix design is a gradual and complex process of trying to find the best ingredient composition to produce the best performing concrete. The compressive strength of concrete is the most important property in concrete quality compared to other properties. In the manufacturing process, many variables, especially the amount of material composition, can affect the compressive strength of concrete. There are several conventional methods of predicting concrete that sometimes give predictive results more or less than the targeted compressive strength. An accurate method of predicting the compressive strength of concrete is needed in order to significantly benefit the use of materials. Therefore, this research utilizes Deep Neural Network (DNN), a subfield of Machine Learning (ML) and Artificial Intelligence (AI), to predict the compressive strength of concrete based on its mix composition and material properties. This research produces mathematical formulas in the form of equations generated from the best DNN model by looking at the aspects of model error and model loss graphs. There are a total of 2048 models analyzed with different variations in the number of input variables (features). Model 280 in case 1 and model 23 in case 5 are the best models produced by this study, with model error values of 43.8028 and 5778.5850 for Mean Squared Error (MSE) and 5.0073 and 59.8225 Maen Absolute Error (MAE), respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library