Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eky Andrianta Pinem
"Fokus riset ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai konservasi nilai material terutama untuk pemakaian produk plastik untuk pengemasan pengiriman belanja rumah tangga secara daring. Pemakaian plastik untuk pengemasan pengiriman yang berlebihan akan menyebabkan dampak penumpukan limbah plastik di lingkungan. Metode yang dipakai adalah analisa statistik data kuantitatif dengan metode ANOVA dan korelasi Pearson dan pengolahan data kualiatatif menggunakan metode wawancara kepada narasumber di beberapa lokasi tempat pembuangan akhir di sekitar JABODETABEK. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan timbulan limbah plastik belanja daring, serta penilaian konservasi nilai material pada plastik tersebut dengan melihat kategori plastik yang layak dan tidak layak diperdagangkan atau didaur ulang, beserta informasi pendukung lainnya. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) Plastik pengemasan terdiri dari 9 jenis yaitu bubble wrap hitam, bubble wrap bening, bubble wrap multilayer, selotip warna, selotip bening, selotip label, polymailer , kantong asoy dan sealed air , (2) Dalam peningkatan timbulan limbah plastik pasca belanja, terdapat 2 faktor sosial yang berpengaruh yaitu pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga. (3) 5 Jenis plastik yang mengikuti paradigma konservasi nilai material dan layak diperdagangkan / didaur ulang adalah bubble wrap hitam, bubble wrap bening, polymailer, kantong asoy dan sealed air ; sedangkan yang lain tidak termasuk dikarenakan beberapa faktor yaitu (a) Kontaminasi material eksternal, (b) Tambahan atau campuran material lain, (c) Proses pemisahan yang rumit.

The focus of the research is an important effort to achieve conservation of material value to use plastic products for packaging household online shopping shipments. Excessive use of plastic for shipping packaging will cause the impact of plastic waste on the environment. The method used is quantitative data analysis using ANOVA method and Pearson correlation and qualitative data processing using interviews with sources at several landfill sites around JABODETABEK. The results of this study are the factors that can influence the increase in the generation of plastic waste for shopping, as well as an assessment of the material assessment of the plastic by looking at the categories of plastic that are feasible and not feasible or recycled, along with other supporting information. From this research, (1) Plastic packaging results consist of 9 types, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, multilayer bubble wrap, color tape, clear tape, label tape, polymailer, asoy bag and sealed air, (2) In increasing waste After shopping for plastic, there are 2 social factors that influence, namely household income and the number of household members. (3) 5 types of plastic that follow the paradigm of conservation of material value and are suitable for storage, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, polymailer, asoy bag and sealed air; while others are excluded due to factors namely (a) Contamination of external materials, (b) Addition or mixture of other materials, (c) Complicated separation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Yanuarina Putri
"Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat jumlah timbulan sampah pada tahun 2011 telah mencapai sekitar 6.595 ton/hari. Komposisi sampah gedung perkantoran dengan timbulan kertas dan plastik yang cukup tinggi memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mereduksi sampah yang akan diangkut menuju TPA. Gedung Pusri belum menerapkan sistem pengelolaan sampahnya secara terpadu. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengelolaan sampah yang dapat memaksimalkan potensi daur ulang dari sampah-sampah kertas dan plastik yang dihasilkan gedung tersebut. Hasil sampling menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sebesar 0,21 kg/orang/hari dengan komposisi sampah kertas sebesar 24–36% dan sampah plastik sebesar 9-10%. Analisa hasil sampling menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang dihasilkan di gedung sebagai sumber timbulan sampah dapat lebih memaksimalkan potensi daur ulang jika dibandingkan dengan melakukan pengelolaan terhadap sampah yang telah berada di TPS. Rata-rata jumlah sampah kertas yang dihasilkan di gedung tercatat 5,51 kg/hari lebih banyak, nilai ekonomi yang diperoleh terhitung Rp. 12.378/hari lebih tinggi, dan kadar air yang terukur 4,45 % lebih kering jika dibandingkan dengan sampah yang berada di TPS. Analisis benefit cost yang dilakukan menghasilkan nilai NPV > 0, B/C rasio > 1, serta periode pengembalian selama 4,6 tahun.

Cleansing Office DKI Jakarta recorded the amount of waste in 2011 has reached approximately 6,595 tons/day. Paper and plastic waste generated from office building indicates high potential to be well-managed and therefore reducing the waste transported to landfill. Pusri building has not implemented an integrated waste management system. Therefore, it is necessary to have a waste management system that maximizes the recycling potential of paper and plastic waste produced. Sampling results indicate that the average generation of 0.21 kg/person/day with a composition of 24-36% paper waste and plastic waste by 9-10%. Analysis of sampling results indicate that the management of the waste produced in the building as the waste generator can further maximize the recycling potential when compared to managing the waste that is in transfer station. The average amount of paper waste generated in the building recorded 5.51 kg/day more, the economic value gained Rp. 12,378/day higher, and the water content measured 4.45% drier compared the waste that was in transfer station. Benefit cost analysis resulting NPV > 0, B/C ratio > 1, and payback period of 4.6 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Anindita
"Sampah merupakan permasalahan yang perlu ditangani dengan baik terkait dengan dampak yang ditimbulkannya. Upaya Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka kegiatan pengelolaan sampah kota secara terpadu menuju zero waste dengan pendekatan 3R Reuse, Reduce, Recycle di skala kawasan yakni dengan dibentuknya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST . Salah satu TPST yang telah beroperasi di DKI Jakarta diantaranya TPST di Rawasari, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan survey lapangan dan wawancara. Untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian aspek teknis penyediaan TPS dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komposisi sampah di TPST Rawasari yaitu 60,02 sampah organik, 36,64 sampah anorganik dan 3,34 sampah B3. Timbulan yang dihasilkan yaitu 0,792 kg/orang/hari atau 3,805 L/orang/hari. Nilai recycling rate eksisting dan nilai recovery rate eksisting sebesar 12,756 dan 67,297 kemudian potensi recycling rate didapatkan sebesar 21,181 dan potensi recovery rate sebesar 81,202.

Waste is a problem that needs to be handled properly associated with the impact it produces. Efforts of DKI Jakarta Provincial Government in the framework of integrated city waste management activities towards zero waste with 3R approach Reuse, Reduce, Recycle at the regional scale with the establishment of Material Recovery facility. One of the MRF that has been operating in DKI Jakarta are TPST in Rawasari, Central Jakarta. The research method is done by field survey and interview. The evaluation was conducted to determine the conformity of the technical aspects of the provision of MRF compared to the prevailing regulations. For the measurement of waste generation and composition in accordance with SNI 19 3964 1994. Based on the results of the research, the composition of garbage in MRF Rawasari is 60,02 organic waste, 36.64 of inorganic waste and 3,34 of B3 waste. The resulting generation is 0.78 kg person day or 3,805 L person day. Value of existing recycling rate and recovery rate is 12,756 and 67,297 .with potential of recycling rate is 21,181 and potential of recovey rate is 81,202."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Yessa
"Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi sampah yang di Plaza Kalibata. Secara garis besar sampah yang dihasilkan berasal dari aktivitas pengunjung dan karyawan di tiap tenant Plaza Kalibata. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 0.042 kg/orang/hari atau 0.413 L/orang/hari atau 0.021 kg/m2 /hari atau 0.204 L/m2 /hari.
Komposisi yang terdapat adalah sampah organik sebesar 84.77, sampah plastik sebesar 7.91, sampah kertas sebesar 5.46, sampah logam sebesar 0.15, sampah kaca sebesar 0.07, sampah lain-lain sebsesar 1.15 Data-data yang diperolah akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan usulan perencanaan aspek teknis operasional dan mendapatkan nilai jual sampah.

This research discusses about solid waste generation and composition atPlaza Kalibata. Solid waste generated by Plaza is largely derived from the facilities of each tenant in Plaza Kalibata. The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositianand Urban Waste. Generation of solid waste generated is 0.042 kg person day or 0.413 L person day or 0.021 kg m2 hari or 0.204 L m2 day.
The composition of solid waste inPlaza Kalibata is organic waste is organic waste 84.77, plastic 7.91, paper 5.46, metal 0.15, glass 0.07 and 1.15 more. The data obtained used to determine the planning of operational technique aspect and getting the sale value of solid waste. Planning of operations technical aspects provided in the form of separation, storage, and processing technologies of solid waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Lestari Putri
"ABSTRAK
Kualitas air Waduk Jatiluhur sebagai air baku Kawasan Industri Jababeka semakin menurun sehingga mengakibatkan beban pengolahan Water Treatment Plant (WTP) Jababeka semakin berat dan biaya pengolahan menjadi semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang penerapan daur ulang air berdasarkan perbandingan kualitas air baku dan air efluen pengolahan air limbah serta menentukan teknologi daur ulang air yang paling sesuai untuk diterapkan. Perbandingan kualitas air berupa pH, BOD, COD, TSS, dan fecal coliform dilakukan menggunakan grafik box & whisker plot dan uji statistik t-test. Perbandingan pada parameter BOD dan fecal coliform menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan, sedangkan perbandingan pada parameter pH, COD dan TSS menunjukkan hasil yang berbeda signifikan. Namun, nilai TSS pada efluen Wastewater Treatment Plant (WWTP) jauh lebih baik dibanding dengan influen WTP. Oleh karena itu, daur ulang air limbah berpeluang lebih besar untuk diterapkan. Tiga teknologi daur ulang air terpilih, yaitu reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon + klorinasi dibandingkan dengan beberapa parameter perbandingan, yaitu kebutuhan energi, biaya konstruksi, biaya operasional dan perawatan, kebutuhan lahan, dan efisiensi penyisihan dengan bobot sebesar 28%, 25%, 23%, 13%, dan 11% berturut-turut. Perbandingan teknologi daur ulang air dilakukan menggunakan metode ranking. Berdasarkan metode tersebut, teknologi reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon+klorinasi masing-masing mendapatkan skor 1,51; 2,13; dan 2,23 berturut-turut sehingga teknologi activated carbon + klorinasi menjadi teknologi yang paling sesuai untuk diterapkan.

ABSTRACT
Water quality of Jatiluhur Reservoir as raw water for Jababeka Industrial Estate is decreasing and resulting the processing load of Water Treatment Plant (WTP) Jababeka to be heavier and higher in processing costs. This study is aimed to assess the opportunities of applying water recycling based on comparison between raw water and effluent of wastewater and to determine the most appropriate technology to be applied. Comparisons of water quality, such as pH, BOD, COD, TSS and fecal coliform was performed using box and whisker plot graphs and statistical t-test. Comparison of BOD and fecal coliform showed results that did not differ significantly, whereas the comparison of pH, COD and TSS showed significantly different results. However, the value of TSS in effluent of Wastewater Treatment Plant (WWTP) is much better than influent of WTP. Therefore, wastewater recycling has greater opportunity to be applied. Three water recycling technology were chosen, namely reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination compared by some parameters of comparison, which are energy requirement, construction cost, operating and maintenance cost, land requirement, and removal efficiency with weights of 28%, 25%, 23%, 13% and 11% respectively. Comparison of water recycling technology was done using ranking method. Under this method, reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination get score 1,51; 2,13; and 2,23 respectively so that activated carbon + chlorination technology is the most appropriate technology to be applied."
2016
S65479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Risha Meilinda
"Di antara semua limbah medis, limbah cair merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan karena kemampuannya memasuki daerah aliran sungai, mencemari air tanah, dan air minum jika tidak ditangani dan dibuang dengan benar. Efektivitas pengelolaan limbah cair dan kualitas limbah cair masih menjadi masalah yang signifikan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dimana limbah cair masih banyak yang tidak memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pengelolaan limbah cair, efektivitas IPAL, kualitas limbah cair, dan strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods (kuantitatif deskriptif dengan desain studi kasus dan kualitatif dengan triangulasi konkuren dan analisis SWOT). Penelitian ini berlangsung dari Desember - April 2023 dengan menggunakan data sekunder periode Juli 2021 - Juni 2022. Standar regulasi yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif (analisis univariat), analisis kualitatif, dan analisis SWOT. Manajemen pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Swasta X Depok dapat terlihat dari aspek peraturan, kebijakan, dan perundang-undangan; aspek proses pengelolaan limbah cair; dan aspek monitoring dan evaluasi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Namun, aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana belum sepenuhnya sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Kualitas limbah cair (fisika, kimia, biologi) di bagian inlet dan outlet IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok pada bulan Juli 2021 - Juni 2022 masih berfluktuasi. Efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok masih fluktuatif pada periode bulan Juli 2021 - Juni 2022. Strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, yakni strategi agresif. dengan lima rekomendasi inovatif untuk meningkatkan manajemen peningkatan efektivitas IPAL. Rumah Sakit Swasta X Depok dapat memastikan sumber limbah cair, menambahkan bak penampung sementara, memberikan pretreatment pada limbah cair, pemeriksaan hasil influen limbah cair setiap bulan, menyiapkan cadangan blower, pompa celup, saringan pasir lambat, serta menambahkan bak netralizing, alat pengukur klor, alat pengukur tekanan oksigen, sinar ultraviolet pada IPAL, komponen swapantau harian agar dapat meningkatkan efektivitas IPAL dalam menurunkan parameter pencemar limbah cair.

Among all medical wastes, wastewater poses a serious threat to human health and the environment due to its ability to enter watersheds, contaminate groundwater and drinking water if not handled and disposed of properly. The effectiveness of liquid waste management and the quality of liquid waste are still significant problems in health care facilities in Indonesia, where there are still many liquid wastes that do not meet quality standards. This study aims to analyze the management of liquid waste management, the effectiveness of the WWTP, the quality of the liquid waste, and strategies for managing the problem of the effectiveness of the IPAL of Private Hospital X Depok. This research uses mixed methods (quantitative descriptive with case study design and qualitative with concurrent triangulation and SWOT analysis). This research took place from March - April 2023 using secondary data for the period July 2021 - June 2022. The regulatory standard used as a reference in this research is the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 concerning Domestic Liquid Waste Quality Standards. Data analysis was performed by quantitative analysis (univariate analysis), qualitative analysis, and SWOT analysis. The management of liquid waste management at X Private Hospital Depok can be seen from the aspects of regulations, policies and legislation; aspects of the liquid waste management process; and monitoring and evaluation aspects are in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. However, aspects of human resources, infrastructure, and funds are not fully in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. The quality of wastewater (physics, chemistry, biology) in the inlet and IPAL outlets at Private Hospital X Depok in July 2021 - June 2022 are still fluctuating. The effectiveness of WWTP for Private Hospital X Depok is still fluctuating in the period July 2021 - June 2022. The strategy for managing the problem of IPAL effectiveness for Private Hospital X Depok is based on the SWOT analysis that has been carried out, namely an aggressive strategy with five innovative recommendations to improve management to increase the effectiveness of WWTP. Private Hospital X Depok can ensure the source of liquid waste, add temporary storage tanks, provide pretreatment of liquid waste, check the results of influent liquid waste every month, prepare backup blowers, submersible pumps, slow sand filters, and add neutralizing tanks, chlorine gauges, oxygen pressure gauges, ultraviolet rays in the WWTP, daily self-monitoring components in order to increase the effectiveness of the WWTP in reducing liquid waste pollutant parameters."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imaduddin Noor Muhashiby
"Pengelolaan sampah adalah mengumpulkan, mengangkut, mengolah, dan mendaur ulang bahan sampah dari Rumah Tangga, Tempat Pengelolaan Sampah 3R/Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, dan TPA. Pengelolaan sampah yang optimal dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Paradigma masyarakat saat ini dalam pengelolaan sampah masih bersifat kumpul-angkut-buang. Tulisan ini menjelaskan bagaimana Kecamatan Pesanggrahan mengelola sampahnya dengan menerapkan paradigma baru yaitu reduce-sorted-processing. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan mengidentifikasi dokumen peer-review dalam sistem pengelolaan sampah. Kajian ini menggunakan pendekatan kajian semi sistematik dengan mengkaji dokumen-dokumen yang relevan. Skema pengangkutan sampah yang dilakukan dalam program JRC terbagi menjadi empat jenis pada tujuh hari yang berbeda. Komposisi sampah yang paling signifikan di JRC adalah sampah organik. Pengolahan sampah organik dilakukan dengan dua metode yaitu pengomposan dan BSF. Dengan dukungan fasilitas pengangkutan dan pengolahan sampah yang memadai dari pemerintah, JRC dapat menjadi program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain dalam mengelola sampahnya.

Waste management is collecting, transporting, processing, and recycling waste materialsfrom the Household, 3R Waste Management Site / Integrated Waste Management Site, and the landfill. Optimal waste management can reduce the impact of environmental pollution caused by waste. The current community paradigm in waste management is still in the collecttransport-dispose. This paper describes how Pesanggrahan District managesits waste by applying a new paradigm, namely reduce-sorted-processing. This paper aims to evaluate the waste management system at the Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, South Jakarta, and identify peer-reviewed documents in the waste management system. This study approaches a semi-systematic review by reviewing relevant documents. The waste transportation scheme carried out in the JRC program is divided into four types on seven different days. The composition of the most significant waste in JRC is organic waste. Two methods carry out the processing of organic waste, namely composting and BSF. With the support of sufficient waste transportation and processing facilities from the government, the JRC can become a pilot program that can be applied in other areas in managing their waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sefni Yenti
"Rumah sakit St. Carolus Jakarta merupakan salah satu rumah sakit dengan predikat pengelola air limbah yang baik. Sistem pengolahan biologis adalah sistem pengolahan air limbah yang diterapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah di rumah sakit St. Carolus Jakarta. Berdasarkan hasil pengujian terhadap kualitas effluent IPAL rumah sakit St. Carolus, nilai kadar pencemar yang terkandung pada effluent air limbah telah sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Thun 2005 Tentang baku mutu limbah cair domestik. Selain itu, efektifitas IPAL rumah sakit St. Carolus tergolong bagus, terlihat dari efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter antar lain: pH 0,54%, TSS 82,13%, BOD5 94,17%, COD 78,6%, Minyak Lemak 14,43%, Zat Organik KMnO4 91,3%, Senyawa Aktif Methylene Blue 84,35% dan ammonia sebesar 81,42%, yang keseluruhannya diperoleh dari data sekunder dari pihak rumah sakit. Sedangkan berdasarkan analisis laboratorium, efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter adalah: TSS 95,42%, BOD5 75,66%, COD 73,52%, Minyak Lemak 17,30%, Zat Organik KMnO4 60,43%, Senyawa Aktif Methylene Blue 68,33% dan ammonia sebesar 98%.

St. Carolus Hospital ini Jakarta is one of activity that have good waste water treament. The Biological Treatment is the way that used in this hospital. Based on laboratorium test about effluent quality of this Waste Water Treatment Plant (WWTP), the number of pollutant in outlet of WWTP is suitable with value that permitted by Jakarta's Governor regulation No. 122 /2005 About Domestic Waste Water Quality Limitation that permitted to throw to stream or river. Beside that, the effectiveness of this WWTP is good, seen from the efficiency of pollutant removal for each parameter that found from secondary data from St. Carolus Hospital: pH 0,54%, TSS 82,13%, BOD5 94,17%, COD 78,6%, Minyak LeOil and Fat 14,43%, Organic substance KMnO4 91,3%, Methylene Blue Active Compound 84,35% and ammonia 81,42%. Based on laboratorium analysis, the efficiency of pollutant removal for each parameter are: TSS 95,42%, BOD5 75,66%, COD 73,52%, Oil and Fat 17,30%, Organic Substance KMnO4 60,43%, Methylene Blue Active Compound 68,33% and ammonia 98%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Bertha
"Persoalan sampah di Provinsi DKI Jakarta hingga dewasa ini masih merupakan suatu persoafan yang befum tuntas. Pofa pengelolaan sampah termasuk pengelolaan prasarananya belum mengalami perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. Produksi sampah di Provinsi DKI Jakarta kurang lebih 6.000 ton per hari, dikelola dengan pola pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan/pemusnahan di Tempat Pemusnahan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Fakta lapangan menunjukkan bahwa daya tampung atau umur pakai TPA Bantar Gebang tefah mencapai pada titik kejenuhan, yang berarti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengeluarkan suatu kebijakan mengenai pengembangan prasarana pengelolaan sampah tersebut. Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan beberapa kebijakan penaembangan prasarana pengelolaan sampah, salah satunya adalah Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) berupa Intermediate Treatment Facilities (ITF). Kebijakan tersebut adalah antara fain pembangunan prasarana ITF di Duri Kosambi-Jakarta Barat dan pembebasan lahan untuk ITF di Marunda-Jakarta Utara pada tahun 2005 dan 2006. Namun, sampai berakhirnya rentang waktu tersebut, kebijakan tersebut belum berhasil terealisir.
Fakta di atas mencerminkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan tersebut. Menurut Edwards Ill (1980 : 9) terdapat empat faktor penting atau disebut variabel, yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan publik. Keempat faktor penting atau variabel tersebut adalah communication, resources, dispositions or attitudes, and bureaucratic structure. Terkait dellgan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut: mendeskripsikan pengaruh komunikasi terhadap efektivitas implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelofaan sampah di Provinsi DKI Jakarta; mendeskripsikan pengaruh sumber-sumber yang dimiliki Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta terhadap efektivitas implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta; mendeskripsikan pengaruh disposisi (perilaku) di Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta terhadap efektivitas implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta; mendeskripsikan pengaruh struktur birokrasi terhadap efektivitas implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta serta menganalisis efektivitas implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist social science dan metode penelitian deskriptif, dalam pengertian tidak sampai menganalisis hubungan kausalistis antara berbagai aspek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data primer dan studi dokumentasi untuk menghimpun data sekunder. lnforman dalam penelitian ini adalah para pegawai di Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengembangan prasarana pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta mencakup pembangunan ITF di Duri Kosambi-Jakarta Barat dan pembebasan lahan untuk ITF di Marunda-Jakarta Utara. Faktor-faktor, seperti komunikasi, sumber-sumber, (kecuali aspek fasilitas), disposisi dan struktur birokrasi berpengaruh terhadap implementasi kebijakan, yang mengakibatkan efektivitas implementasi kebijakan menjadi kurang maksimal, bahkan mengakibatkan implementasi kebijakan pembebasan lahan untuk ITF di Marunda-Jakarta Utara gagal selama rentang waktu tahun 2005 dan tahun 2006.
Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, seyogianya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membuat kebijakan, berupa: kebijakan mengenai spesifikasi ITF secara mendetail (lengkap); memaksimalkan pelatihan-pelatihan bagi para staf; meminimalkan intervensi; lebih banyak melibatkan pelaksana (implementator) dalam perumusan kebijakan dan merumuskan petunjuk-petunjuk pelaksana yang lebih rinci serta memaksimalkan koordinasi antar unit yangterkait dalam implementasi kebijakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amalia Sakina
"Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berfungsi untuk mengurangi polutan yang terkandung dalam air limbah rumah sakit. Masalah dalam penelitian ini, operasional IPAL menggunakan energi dan material yang dapat berkontribusi pada dampak lingkungan potensial lainnya sehingga diperlukan penilaian dampak lingkungan terhadap proses pengolahan air limbah rumah sakit. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan skenario pengembangan proses pengolahan air limbah berdasarkan konsep daur hidup yang dapat diterapkan untuk mengelola kategori dampak lingkungan dari proses pengolahan air limbah di RSUP Persahabatan. Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan dampak lingkungan potensial yang dihasilkan dari daur hidup lingkup cradle-to-gate pengolahan air limbah rumah sakit adalah freshwater eutrophication (53,36%) dan global warming potential (25,58%) yang disebabkan dari penggunaan listrik nasional sebesar 99,7% dengan valuasi ekonomi biaya dampak yang dihasilkan Rp 270.028,15 per 1 m3 air limbah terolah. Skenario alternatif terpilih untuk pengembangan IPAL rumah sakit adalah dengan mengganti sumber energi dengan tenaga surya yang dapat mengurangi 5 dari 8 dampak lingkungan dengan valuasi ekonomi biaya dampak Rp 218.782 per 1 m3 air limbah terolah. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tenaga surya dapat mengurangi dampak lingkungan potensial dari IPAL eksisting berdasarkan konsep daur hidup.

The Wastewater Treatment Plant (WWTP) serves to reduce pollutants contained in hospital wastewater. The problem in this study is that WWTP operations use energy and materials that can contribute to other potential environmental impacts, so an environmental impact assessment of the hospital's WWTP is needed. The purpose of the study is to determine the scenario of developing a wastewater treatment process based on the concept of a life cycle that can be applied to manage the environmental impact category of the wastewater treatment process at RSUP Persahabatan. The methods used are Life Cycle Assessment (LCA) and Analytical Hierarchy Process (AHP).  The results showed that the potential environmental impact resulting from the life cycle of the cradle-to-gate scope of hospital wastewater treatment is freshwater eutrophication (53.36%) and global warming potential (25.58%) caused by the use of national electricity of 99.7% with an economic valuation of the impact cost generated by Rp 270,028.15 per 1 m3 processed wastewater. The chosen alternative scenario for the development of hospital WWTP is to replace energy sources with solar power which can reduce 5 out of 8 environmental impacts with an economic valuation of impact costs of Rp 218,782 per 1 m3 of processed wastewater. The conclusion of this study is that the use of solar power can reduce the potential environmental impact of existing WWTP based on the concept of life cycle."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>