Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Christianto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari faktor-faktor yang mempengaruhi model theory of planned behavior dalam konteks niat membeli makanan organik oleh Generasi Y / Milenial di Indonesia. Sebagai salah satu negara berkembang dengan penduduk yang didominasi oleh Milenial, Indonesia memiliki pasar makanan dan minuman organik yang potensial. Studi ini akan berkontribusi pada literatur dengan memberikan bukti tentang bagaimana peran health consciousness, environmental concern, perceived availability, perceived affordability, attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control dalam mempengaruhi purchase intention makanan organik masyarakat Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling dengan data yang dikumpulkan melalui survei elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian lingkungan, pengetahuan akan makanan organtik, dan keterjangkauan yang dirasakan konsumen, maka semakin tinggi juga sikap positif Milenial yang terbentuk terhadap produk makanan organik. Attitude memediasi hubungan antara environmental concern, knowledge of organic foods, serta perceived affordability terhadap purchase intention makanan organik

This study aims to determine the effectiveness of the factors that influence the theory of planned behavior model in the context of intention to buy organic food by Generation Y / Millennials in Indonesia. As a developing country with its population dominated by Millennials, Indonesia has a potential organic food and beverage market. This study will contribute to the literature by providing evidence on how the role of health consciousness, environmental concern, perceived availability, perceived affordability, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control in influencing the purchase intention of Indonesian people's organic food. The analysis was carried out using Structural Equation Modeling with data collected through an electronic survey. The results showed that the higher the level of environmental awareness, knowledge of organic food, and perceived affordability of consumers, the higher the positive attitude of Millennials formed towards organic food products. Attitude mediates the relationship between environmental concern, knowledge of organic foods, and perceived affordability on purchase intention of organic food."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eureka Desanta
"Di era modern, perkembangan industrial dan meningkatnya populasi dunia menaruh tanah pertanian dalam tekanan yang membuat manusia melakukan apapun untuk memperbaiki produksi pertanian yang sedang dalam tekanan krisis pertanian, hama yang tak terkontrol dan kesuburan tanah yang buruk. Oleh karena itu Badan Pangan dan Pertanian (FAO) menyarankan untuk mengimplementasikan pertanian organik untuk melestarikan lingkungan dunia yang menghasilkan panen makanan organi untuk manusia. Di Indonesia, konsumsi makanan organik mulai berkembang dan menjadi konsumen potensial di masa depan. Saat pandemi COVID-19, dilaporkan makanan organik di Indonesia meningkat permintaan nya. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa intensi beli terhadap makanan organik dengan menggunakan variabel health consciousness, consumer knowledge, dan subjective norms sebagai faktor dalam sikap konsumen dan intensi beli terhadap makanan organik dan selain itu consumer attitude sebagai peranan mediasi untuk purchase intention. Penelitian ini dapat mengumpulkan 205 responden dari Indonesia yang pernah membeli makanan organic saat pandemic COVID- 19 untuk mengisi kuesioner secara online dan dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Penemuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa consumer attitude, consumer knowledge dan subjective norms memiliki pengaruh signifikan pada purchase intention sedangkan environmental concern dan health consciousness terhadap hubungan pada purchase intention telah dimediasi penuh oleh consumer attitude.

In this modern era, industrial development and increasing population of the world put agricultural land under pressure which makes people do anything to improve the production of agriculture under the pressure of crisis in agriculture, uncontrolled pests, and bad fertility. Hence, Food and Agricultural Organization (FAO), suggest implementing organic agriculture to preserve the world environment which harvest the organic foods for the people. In Indonesia, the organic food consumption starts emerging and could become the potential consumer in coming years. During pandemic of COVID-19, it reported that organic foods in Indonesia is increased in terms of demand. Based on the phenomenon, this research aims to analyzed the intention to purchase towards organic foods by using the variables of health consciousness, environmental concern, consumer knowledge, and subjective norms as a factors of consumer attitude and purchase intention towards organic food while consumer attitude as mediating role to purchase intention towards organic foods. The research was gathered 205 respondents from Indonesia that bought organic foods during COVID-19 pandemic to fill the online questionnaire and then analyzed using Structural Equation Modelling (SEM). The findings showed that consumer attitude, consumer knowledge and subjective norms have a significant influence on purchase intention while environmental concern and health consciousness in its relationship on purchase intention has been fully mediated by consumer attitude."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rachman Putra
"Penelitian ini berusaha untuk menganalisis faktor yang dapat menstimulasi pembelian makanan organik di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat gap antara niatan dengan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan terkait pembelian makanan organik atau yang biasa disebut dengan “green gap”. Kerangka Stimulus–Organism–Behavior–Consequence (SOBC) digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan pemahaman berbeda terkait pembelian makanan organik konsumen. Sepengetahuan penulis, baru sedikit penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kerangka SOBC dalam konteks pembelian makanan organik. 327 data cross-sectional dari pembeli makanan organik dikumpulkan menggunakan metode online self-administrated survey. Partial least squares – structural equation modeling (PLS-SEM) digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam kerangka SOBC, kesadaran akan kesehatan dan kepedulian lingkungan berperan sebagai stimulus bagi individu dalam pembelian makanan organik. Individu ini direpresentasikan oleh faktor internal yang meliputi keterbukaan terhadap perubahan, identitas diri dan identitas diri etis berhubungan secara positif dengan keinginan untuk melakukan pembelian, yang pada akhirnya menjadi perilaku pembelian makanan organik yang sesungguhnya sebagai konsekuensinya. Temuan ini menunjukkan bahwa produsen makanan organik perlu secara jelas menekankan nilai kesehatan dan lingkungan yang ditawarkan oleh produk mereka. Implikasi teoritis dan manajerial lainnya juga dibahas dalam penelitian ini.

.This research attempts to analyze factors that may stimulate the purchase of organic food in Indonesia. Previous research has shown that there is a gap between consumer intention and behavior in decision making regarding the purchase of organic food or what is known as the green gap. Stimulus–Organism–Behavior–Consequence (SOBC) framework was used in order to provide a different insight towards consumer organic food purchase. To the authors best knowledge, little research has utilized SOBC framework in the context of organic food purchase. Cross-sectional data of 327 organic food buyers were collected using online self-administered survey. Partial least squares – structural equation modeling (PLS-SEM) was used to test the proposed theoretical model. The findings suggest that within SOBC framework, health consciousness and environmental concern act as stimulus for individuals to purchase organic food. These individuals were represented by three internal factors of openness to change, self-identity, and ethical self-identity positively related to willingness to purchase, which ultimately become stated buying behavior of organic food as the consequence. These findings imply that the producers of organic foods should specifically emphasize the health and environmental value offered by their products. Other theoretical and managerial implications are discussed in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovidya Helmi
"Skripsi ini mengadopsi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti di Malaysia. Tujuan utama skripsi ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk organik, yaitu: adanya issue yang beredar tentang produk makanan yang mengandung racun, apakah konsumen sadar terhadap produk makanan yang ia makan, apakah konsumen menjaga produk makanan yang dikonsumsi, bagaimana organik yang dirasakan oleh konsumen, apakah konsumen mengetahui nilai tambah dari mengkonsumsi produk organik, dan yang terakhir adalah faktor agama, Indonesia merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk memeluk agama Islam terbesar di dunia. Halal, merupakan suatu hal yang tidak bisa di ditawar bagi pemeluk agama Islam. Menurut syariah Islam, seorang muslim wajib mengkomsumsi makanan yang Halal. Dengan semangkin moderennya gaya hidup, apakah label Halal di kemasan mempengaruhi keinginan untuk membeli produk organik. Metode yang digunakan dalam skripsi ini yaitu Regresi berganda.

This research is adopted from previous study was conducted in Malaysia. The main objective of this research is to determine factors those affect consumer intention in consuming organic food, namely: the issue of food poisoning, consumer awareness of food product, how organic food is perceived by customers, added value of consuming the organic food, and religion factor. Indonesia has a great number of people who embrace Islam religion. Halal food is a matter that cannot be bargained for devotees of Islam religion. According to Islamic Shari?a, Muslim people must consume Halal food, furthermore, recently it becomes a new lifestyle in the middle of this growing era. For some people, Halal sign on the food package would be considered before they consume. This research used multiple regression method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Nurul Khaninda
"ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi niat perilaku pro-lingkungan dalam pengaturan restoran, yang berfokus pada menu perilaku makan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami niat perilaku konsumen dalam memilih menu pilihan nabati organik di restoran, serta niat mereka untuk mengunjungi restoran yang menampilkan menu pilihan nabati organik. Model pada penelitian ini mengadopsi pendekatan integratif dari Theory of Planned Behavior (TPB) dan Norm Activation Model (NAM), dengan penambahan dua hubungan antar variabel untuk mengatasi kesenjangan dari penelitian sebelumnya. Sebanyak 383 tanggapan dikumpulkan dari konsumen aktual dan potensial dari makanan dan minuman nabati organik di Indonesia yang berusia minmal 18 tahun. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), khususnya pendekatan CB-SEM yang dianalisis menggunakan LISREL 8.8. Temuan menunjukkan personal norm, attitude, dan perceived behavioral control adalah penentu niat untuk memilih menu pilihan nabati organik, yang pada akhirnya mendorong niat untuk mengunjungi restoran yang menampilkan menu nabati organik. Hasil menunjukan bahwa subjective norm memiliki pengaruh langsung yang tidak signifikan terhadap niat konsumen, namun subjective norm secara tidak langsung mempengaruhi niat konsumen melalui personal norm. Selanjutnya, perceived behavioural control ditemukan menjadi motif yang paling menonjol untuk memprediksi niat konsumen. Implikasi manajerial dari penelitian ini dibahas lebih lanjut bersama rekomendasi untuk penelitian masa depan.

ABSTRACT
This research explores pro-environmental behavior intention in a restaurant setting, especially it focuses on sustainable or green menu dining behavior. The purpose of this study is to understand consumer behavioral intention on choosing organic plant-based menu item at a restaurant, as well as their intention to visit restaurant featuring organic plant-based menu items. The study model adopts an integrative approach of the Theory of Planned Behavior (TPB) and Norm Activation Model (NAM), in addition to two additional relationships to address the gap of previous research. A total of 383 responses is gathered from an actual and potential consumer of organic plant-based food and beverages in Indonesia which is at least 18 years old. This study uses Structural Equation Modelling (SEM), particularly the CB-SEM approach that is analyzed using LISREL 8.8. The findings indicate personal norm, attitude, and perceived behavioral control are the determinants of intention to choose organic plant-based menu items, which ultimately drive intention to visit a restaurant that features an organic plant-based menu. The result indicates subjective norm has a non-significant effect directly towards consumer intention, however subjective norm indirectly influences intention through the personal norm. Further, perceived behavioral control is found to be the most salient motive to predict consumer intention. The managerial implication of the research is discussed further alongside recommendations for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Adibah Putri
"Proses produksi makanan organik yang memerhatikan ketahanan pangan memberikan pilihan bagi masyarakat pada makanan yang lebih sehat dengan kandungan bahan yang alami. Pandemi Covid-19 telah memberikan perspektif baru bagi konsumen untuk mengubah pola konsumsinya pada makanan organik sebagai pilihan yang baik untuk kualitas kesehatan. Secara tidak langsung, perkembangan makanan organik ini akan menciptakan segmentasi baru untuk sektor makanan halal bagi konsumen Muslim. Sebagai salah satu negara yang mengandalkan sektor agrikultur, Indonesia berpeluang untuk memfasilitasi makanan organik yang telah memenuhi kriteria halalan tayyiban bagi konsumen Muslim. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku intensi terhadap makanan organik berlabel halal untuk konsumen Muslim. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria beragama Islam, berdomisili di Indonesia, dan familiar dengan makanan organik berlabel halal. Kuesioner penelitian disebarkan secara online dengan 269 respons terkumpul dan analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan quality-emotional value, social value, vertical collectivism, dan horizontal collectivism mempengaruhi intention to buy dan intention to patronize pada makanan organik berlabel halal secara signifikan positif. Sedangkan, religious commitment hanya mempengaruhi intention to buy.

The organic food production process that pays attention to food security provides people with choices for healthier foods made of natural ingredients. The Covid-19 pandemic has provided a new perspective for consumers to change their consumption patterns on organic food as a good choice for health. In a roundabout way, the growth of organic food will create a new segmentation for the halal food sector among Muslim consumers. As an agriculturally dependent country, Indonesia has the opportunity to facilitate organic food that meets halalan tayyiban criteria for Muslim consumers. This study analyzes the factors that determine Muslim consumers' behavioral intentions toward halal-labeled organic food. Purposive sampling was used to select the research sample, which had to be Muslim, domiciled in Indonesia, and familiar with halal-labeled organic food. The research questionnaire was distributed online with 269 responses collected, and data analysis was done using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The findings showed that quality-emotional value, social value, vertical collectivism, and horizontal collectivism significantly positively affected intention to buy and intention to patronize toward halal-labeled organic food. Meanwhile, religious commitment only affects intention to buy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawaroh Dewi Kusuma Ningrum
"Dalam beberapa tahun terakhir, negara berkembang tak jarang terlibat dalam organik sektor, khususnya menjadi produsen pangan organik, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya lahan yang dikhususkan untuk memproduksi bahan pangan organik. Selain lahan, konsumsi pangan organik di negara berkembang terjadi kenaikan walaupun tetap di bawah negara-negara maju. Penyebab terjadinya hal tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan tentang organik produk di negara berkembang dan konsumen masih belum peka terhadap konsep organik. Dalam industri organik yang terus berkembang, pelanggan memegang pengaruh penting didalam industri. Perilaku pembeli terhadap produk organik dapat mempengaruhi proses jual beli dalam industri organik. Harga yang premium menjadi salah satu penghalang dalam proses jual beli produk makanan organik, pembeli yang mampu membeli produk organik terkadang berasal dari kelas dengan pendapatan tinggi. Ketersediaan produk pangan organik masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan produk pangan konvensional yang dapat ditemukan pada kebanyakan toko dan supermarket. Untuk dapat bersaing di negara berkembang, industri pangan organik harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, dan hal ini dapat tercapai melalui strategi komunikasi pemasaran. Makalah ini diharapkan dapat memberikan ide bagaimana mengembangkan strategi untuk mendapatkan daya saing pada negara berkembang. Selanjutnya, pembahasan dalam skripsi ini menunjukan bahwa kemasan produk, branding, dan pemilihan influencer yang tepat dapat menjadi sebuah strategi yang baik untuk meningkatkan kesadaran pelanggan dan juga mendapatkan keunggulan kompetitif pada negara-negara berkembang.

In recent years, developing countries become more involved in organic sector as a producer, and this can be seen from the increasing in land devoted for organic food. Besides of that, the consumption of organic food in developing countries is also increasing but still below developed countries. The reason for this is because people in developing countries are still unfamiliar with organic food products and consumers are still not aware of the organic concept. In this growing industry, customers as a stakeholder play an important role. Their behavior towards organic food can affect the buying process of organic food. Premium prices becomes the major barrier for buying organic food, people that can afford organic products usually come from high income class. The availability of organic food is also low compared to conventional food and they are not available in every supermarket. To gain competitive in developing countries, organic food industries should have a good strategy to increase the people rsquo s awareness, and this can be achieved through marketing communication strategies. This paper is expected to obtain an idea on how to develop strategies in order to gain competitiveness in developing countries. Furthermore, the finding shows that packaging, branding, and using the right influencer could be a good strategy to increase the customers rsquo awareness and also gain a competitive advantage in developing countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armini Hadriyati
"Makanan adalah salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Karena itu masyarakat harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya dari ancaman makanan yang tidak memenuhi syarat. Diantara makanan yang tidak memenuhi syarat adalah makanan daluwarsa yaitu makanan yang telah lewat tanggal daluwarsa atau telah lewat batas akhir suatu makanan dijamin mutunya, sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen.
Kepatuhan pemilik sarana penjual makanan minuman terhadap peraturan Menteri Kesehatan tentang makanan daluwarsa seringkali menimbulkan masalah dalam peredaran makanan karena dengan masih banyaknya ditemukan makanan daluarsa di lokasi penjualan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kepatuhan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilik sarana penjual makanan minuman terhadap peraturan tentang makanan daluwarsa di propinsi Jambi tahun 2001.
Penilaian terhadap kepatuhan dilakukan terhadap 105 pemilik sarana penjual makanan minuman. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemilik sarana penjual makanan minuman yang ingin diketahui terdiri dari pendidikan, pengetahuan, sikap terhadap peraturan tentang makanan daluwarsa, faktor pendukung yaitu penyuluhan peraturan tentang makanan daluwarsa dan faktor pendorong pengawasan dan sanksi.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan potong lintang (Cross Sectional). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi kepatuhan pemilik sarana penjual makanan minuman cukup rendah (50%) dan faktor yang berhubungan secara bermakna dengan kepatuhan terhadap peraturan tentang makanan daluwarsa adalah faktor sikap dan pengetahuan pemilik sarana penjual makanan minuman.
Dari hasil penelitian disarankan pada pihak pemerintah yaitu balai POM Jambi supaya metode penyuluhan atau pembinaan yang dilakukan secara komprehensif sehingga pengetahuan terhadap peraturan dapat lebih ditingkatkan. Frekuensi pengawasan lebih ditingkatkan dan juga memberikan sanksi yang lebih keras terhadap pelanggaran yang telah dilakukan secara berulang-ulang.

The Factors that Related to the Obedience of Foods and Beverages Seller on the Regulation of Expired Date Foods in Jambi Province, 2001
Food is one of the basic commodities for the growth of the nation and having an important role in national development.. So they should be protected from the threat of their health and also the foods which so not fulfil safety and quality requirement. Among the foods that which so fullfil safety and quality requirement are date marking the foods used over than the date that best for used or it had been expired date to be used in guaranteed quality, and as long as they stored that stated in the producers instruction.
The obedience of foods retail seller to the regulation of the Minister of Health on date marking often rises problem in distributing them, since there were still found lot of expired foods in market place.
The objective of this study was to identify the description of the obedience level and the factors that related to foods retail seller on the regulation of date marking in Jambi Province, 2001.
The assessment of the obedience was conducted to 105 retail sellers of foods and beverages. The factors that related to the obedience of foods retail seIIers which to be identified among others education, knowledge, attitude to the regulation on expired food, supporting factor was education of regulation on date marking and encouraging factors were controlling and sanction.
This study used quantitative approach, and the study design was cross sectional. The data was analysis by univariate, bivariate and multivariate.
The result of this study showed that the proportion of the obedience foods retail seller was enough low (50%) and the factors that significantly related to the obedience of the regulation on date marking was attitude and knowledge of the foods retair seller.
Referring to the result of this study, it is recommended to the government, e.i. The Center for Drug and Food Control, Jambi should give education and extension comprehensively, so the knowledge to the regulation on date marking can be improved. The frequency of controlling should be improved and also giving harder sanction to who trespasser that it was done in several times.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan melahirkan berbagai teknologi yang membantu manusia, supaya lebih efektif dan efisien dalam bekerja dan menghasilkan berbagai produk. Namun di sisi lain, dampak dari perkembangan teknologi ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran yang berkelanjutan mengakibatkan kerusakan alam dan juga kehancuran hidup manusia. Dalam tulisan ini penulis ingin menganalisa kerusakan tanah pertanian yang disebabkan oleh pupuk kimia. Kajian filosofis dalam tulisan ini berangkat dari pemahaman akan alam berdasarkan konsep filsafat Plotinus. Plotinus memberikan teori tentang asal usul alam, dan sifat metafisisnya, yaitu keharmonisan dalam seluruh alam semesta. Kemudian, dari sudut pandang sains, Thomas Kuhn mengajak kita untuk merubah paradigma lama yang destruktif dan diganti dengan paradigma baru yang konstruktif. Sintesa dari kedua filsuf ini adalah paradigma metafisis yang menjadi solusi dalam menanggapi kerusakan alam. Penerapan dari paradigma metafisis dapat diwujudkan dalam pertanian organik."
JFW 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Bogor: M-BRIO press, 2002
641.302 WIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>